Diego Orion Mandala atau biasa di panggil Igo adalah seorang casanova yang memutuskan untuk berhenti dari dunia percasanovaan dan mengejar cinta seorang wanita yang berhasil membuat jantungnya berdegup kencang.
Wanita itu adalah Tia,seorang wanita yang hanya ingin fokus pada kariernya. Sangking ingin fokus pada karier,membuat Tia tidak pernah membuka hatinya untuk seorang laki-laki termasuk Igo.
Sikap Tia yang dingin dan selalu menolaknya,membuat Igo berpikir untuk mendapatkan Tia dengan cara instan. Tapi sayangnya,cara instan Igo itu salah sasaran dan berujung pada pernikahan sang sahabat Yordan dengan kekasih hatinya.
Tapi Igo tak putus asa untuk mendapatkan hati Tia,karena hanya Tia lah wanita yang bisa membuatnya 'menggila' seperti saat ini.
Akankah Igo bisa menjadikan Tia miliknya dan bisa mendapatkan hatinya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PHSC 25
Mata Tia membulat saat Igo langsung menyerang bibirnya,tangannya mengepal menahan emosi yang sudah di ubun-ubun,sangking kesalnya Tia langsung menggigit bibir bawah Igo. Tapi sayangnya,yang di gigit bukan merasakan sakit tapi malah menikmati,Igo malah membalas gigitan Tia dengan menggigit bibir Tia agar mulut Tia terbuka,setelah mulut Tia terbuka,lidah Igo langsung menerobos masuk dan makin memperdalam ciumannya.
Orang-orang yang hadir di acara itu pun bersorak histeris melihat adegan yang ada di hadapan mereka.
"Ekhem...saudara Diego,anda sudah bisa berhenti mencium istri anda." Kata sang pemuka agama.
Tapi sayangnya Igo tak mendengar perkataan sang pemuka agama.
"Saudara Diego...anda sudah bisa berhenti mencium istri anda." Kata sang pemuka agama lagi dengan menggunakan mikrofon,karena Igo tak kunjung melepaskan ciumannya.
Perlahan Igo pun melepaskan tautan bibirnya dengan bibir Tia. Tia langsung tertunduk malu begitu Igo melepaskan ciumannya. Sedangkan Igo dengan tak tahu malunya,langsung mengambil alih mikrofon dari tangan sang pemuka agama.
"Mami-papi,mama-papa. Apa boleh Igo sama Tia langsung ke hotel sekarang?" Tanya Igo dengan nafas yang memburu dan nada yang berat menahan pergerakan Dragon yang sudah memasang kuda-kuda di bawah sana.
"BOLEH SAYANG....BOLEH!!!! UDAH CEPETAN GAS SANA!!!" Teriak mama Wita mengizinkan anak dan menantunya meninggalkan acara yang belum berakhir. Karena sehabis pengucapan janji suci,akan berlanjut acara syukuran rumah singgah.
Mendapat izin dari sang mama,tanpa basa-basi lagi Igo langsung mengangkat tubuh Tia seperti karung beras keluar dari ruangan.
"Aaakh...kak Igo,turunin!!! Kak Igo turunin!!!" Teriak Tia sambil meronta-ronta. Tapi Igo tak memperdulikan rontaan Tia,ia tetap melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan tanpa menurunkan Tia.
Sedangkan orang-orang yang melihat adegan anti mainstream itu ada yang bersorak ada bertepuk tangan dan ada juga yang tertawa terbahak-bahak.
🎀 🎀 🎀
Kini Tia dan Igo sedang dalam perjalanan. Tapi sayangnya bukan perjalanan ke hotel.
"Istri ku..." goda Igo.
"Cih.." Tia berdecih sambil memutar bola matanya malas mendengar panggilan Igo untuk dirinya.
"Manyun mulu. Udah gak sabar yah pengen di kunyah-kunyah kayak tadi bibirnya?!" Goda Igo sambil menoel dagu Tia.
"Najis!!!!"
"Cih..najis!!! Najis tapi di nikmatin!!!"
"Siapa juga yang nikmatin!!! Orang kakak mainnya kasar,maksa lagi!!!" Jawab Tia ketus.
"Oh..jadi kamu maunya aku main lembut gitu?! Oke. Nanti aku main lembut kalau gitu." Balas Igo semakin nyeleneh.
Mata Tia membulat mendengar kata-kata Igo yang semakin menjadi-jadi.
"Sabar Ti,sabar. Ngadepin orang lulusan rumah sakit jiwa emang harus sabar." Gumam Tia dalam hati sambil mengatur nafasnya untuk meredakan emosinya.
Akhirnya Tia lebih memilih diam di banding harus berdebat dengan Igo,karena semakin ia mengoceh jawaban Igo pasti akan semakin nyeleneh.
"Kita mau kemana sih? Katanya mau ke hotel,ini kan bukan jalan mau ke hotel." Tanya Tia karena Igo mengambil jalur yang berlawanan menuju hotel.
"Cieee...udah gak sabar yah mau ngamar sama aku?!" Ledek Igo.
"Salah lagi gue!!!" Gerutu Tia dalam hati sambil menghela nafasnya.
"Iya,aku udah gak sabar mau ngelepas gaun ini,terus mandi terus..."
"Terus kita main smackdown-smackdownan deh.." cepat-cepat Igo menyambung kata-kata Tia.
Tia menghela nafasnya sekali lagi.
"Sabar Ti,sabar!!!" Kata Tia dalam hati.
"Kak..." panggil Tia dengan nada lembut. Lembut karena sudah capek berdebat dengan Igo.
"Iya honey." Jawab Igo tak kalah lembut.
"Uweeek!!! Honey!!!" Umpat Tia dalam hati.
"Sebenarnya tujuan kakak mau kemana sih sekarang? Aku tuh udah laper banget loh kak."
"Kita mau honeymoon sayang."
"Honeymoon? Kakak jangan mikir yang aneh-aneh yah!!! Aku belum siap untuk itu."
"Untuk itu? Untuk itu apa? Ngomong tuh yang jelas Ti."
"Yah...untuk itu. Untuk..."
"Untuk malam pertama?"
Tia hanya menjawab dengan anggukan.
"Gak masalah kalau kamu belum siap. Tenang aja aku udah siap kok,jadi kamu gak perlu mempersiapkan apa-apa untuk menyambut tamu spesial malam ini. Kamu cukup berbaring relaks,tutup mata,buka kaki lebar-lebar,masuk deh tuh tamu nya. Tamu nya gak usah di suguhin kopi atau teh,cukup dengan serabi lempit tamunya udah puas kok." Jawab Igo sambil mengerlingkan matanya.
"Ikh...kak Igo aku serius!!! Pokoknya aku belum siap untuk ngelakuin itu."
"Iya...iya..aku juga gak bakalan maksa kok. Aku akan tunggu sampe kamu yang minta duluan."
"Cih...gak mungkin!!"
"Kenapa gak mungkin? Kamu kan belum tau gimana bahaya nya buaya amazone kalau udah beraksi."
Tia memutar bola matanya malas mendengar kata-kata Igo yang sangat percaya diri.
"Gak percaya? Mau aku buktiin?" Tantang Igo karena melihat tatapan Tia yang menyepelekan dirinya.
"Oke. Aku kasih waktu kakak tiga bulan untuk bisa bikin aku jatuh cinta sama kakak."
"Oke. Aku terima tantangan tiga bulan kamu. Tapi kamu juga harus buka hati kamu untuk ngeliat perjuangan aku."
"Oke gak masalah!!! Tapi kalau dalam waktu tiga bulan aku gak bisa jatuh cinta sama kakak,gimana?"
"Yah...aku minta perpanjangan waktu lah!!!"
"Ish...!!!! Sama juga boong!!!" Geram Tia sambil memukul udara di depan Igo.
Melihat Tia menggeram,Igo malah tertawa terbahak-bahak.
"Gak usah ketawa!!! Gak lucu!!"
"Emang gak lucu,tapi ngegemesin!!" Igo malah makin membuat Tia kesal dengan terus menggodanya.
Malas berdebat,Tia memilih diam dan memejamkan matanya,memaksa matanya untuk tertidur.
Tak terasa mobil yang Igo kendarai sudah berada di daerah puncak. Sengaja Igo membawa Tia ke puncak bukan ke hotel,karena Igo takut dua sahabatnya tiba-tiba datang dan mengganggu dirinya dengan Tia. Walaupun Igo sadar tak mungkin malam ini ia bisa melakukan ritual membuka lahan untuk di jadikan tempat Dragon mengebor,tapi setidaknya malam ini ia ingin berduaan dengan Tia tanpa ada nyamuk-nyamuk pengganggu.
Meski Irlan dan Yordan sengaja tak di undang karena memang Tia melarang untuk memberitahu sahabat-sahabat Igo itu,karena sahabat Igo adalah suami dari dari sahabat-sahabatnya,tapi Igo tak lupa memberi tahu Irlan dan Yordan tentang kabar baik ini. Irlan dan Yordan tak masalah,karena Irlan dan Yordan tau bagaimana susahnya Igo untuk sampai tahap ini. Jadi apapun syarat yang Tia ajukan pada Igo,asalkan Tia mau menikah dengan Igo,Irlan dan Yordan tetap akan mendukung demi kebahagiaan sang sahabat.
"Ti...bangun." Igo menepuk lengan Tia yang tertidur setelah perdebatan tipis-tipis mereka.
"Ti...bangun." sekali lagi Igo membangunkan Tia. Tapi yang di bangunkan benar-benar tak merespon.
Igo menghela nafasnya.
"Bener-bener kebo loe Ti.!!" Gerutu Igo.
Mau tidak mau Igo menggendong Tia masuk ke dalam vila miliknya.
"Selamat siang den Igo." Sapa pak Min si penjaga villa.
"Selamat siang juga pak Min. Kamar udah siap?" Tanya Igo. Saat keluar dari rumah singgah,Igo langsung menghubungi pak Min untuk menyiapkan kamar untuknya dan Tia berbulan madu.
"Sudah den Igo. Mari masuk."
Igo pun masuk ke dalam villa berlantai dua itu.
"Den Igo gak bawa barang?" Tanya pak Min.
"Gak pak,tapi nanti ada asisten saya datang untuk bawain barang-barang saya dan istri saya." Jawab Igo.
"Lah...terus itu istri den Igo mau pake baju itu sampe asisten den Igo dateng?"
"Yah..gak lah pak. Kan nanti nyampe kamar langsung di buka semuanya. Pak Min kayak gak ngerti aja. Lagi bulan madu nih pak." Jawab Igo dengan tidak tahu malunya.
Untung saja Tia masih tertidur,kalau tidak sudah habis kacang tanah Igo di pelintir Tia karena sang suami yang tak memfilter kata-katanya.
"Eh...iya juga yah den." Kata pak Min sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Igo pun melanjutkan langkahnya untuk naik ke lantai ke atas menuju kamar yang sudah di siapkan pak Min untuk dirinya dan Tia.