Aileen Grizelle Azalea atau biasa disapa Aileen ini kabur dari rumahnya karena tak mau dijodohkan oleh kedua orang tuanya.
Saat kabur dari rumah,entah kenapa ia selalu bertemu dengan cowok yang selalu membuat moodnya down.
Hingga pada suatu hari ia tak sengaja bertemu dengan kedua orang tuanya dan orang tua cowok yang akan dijodohkannya dengannya.Dan mereka kaget karena Aileen kabur tapi malah ditemukan berdua dengan cowok yang akan dijodohkannya.
Setelah itu apakah yang akan terjadi?
Yukkk simak ceritanya...
p.s. Jangan terlalu dianggap serius ceritanya. Ini hanya sebuah fiksi. So, enjoy aja! but, cerita ini masih banyak kekurangan. Dan bagi yang gak suka pernikahan dini, gak usah baca daripada baca tapi berkomentar yang gak enak! Okay?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RiniAngraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dibully
Budayakan like & vote sebelum baca...
Happy reading
.
.
.
Mereka saling pandang dan tersenyum. Hal kecil yang dilakukan Vano begitu manis di mata Aileen. Entah sudah berapa kali Aileen bersyukur karena ialah yang menjadi pasangan cowok di depannya ini. Dan semoga selamanya akan seperti itu.
"Cieeee!" Sorak siswa-siswi yang sedang jam pelajaran olahraga menyadarkan Aileen dan Vano.
"Tiang benderanya bukan di situ dek!" Goda salah satu siswa yang dikuti teman-temannya.
"Hormatnya ngadap ke tiang! Bukan ke El!" Teriak siswa yang lain yang rupanya kenal dengan Elvano. Pantas saja kenal. Kelas yang sedang melakukan jam pelajaran olahraga hari ini adalah kelas 12. Artinya kakak kelas Aileen.
Aileen menunduk malu dan berbalik lalu hormat kembali. Wajahnya pasti sudah memerah saat ini.
"Jangan nunduk terus. Ntar tengkuk kamu sakit," bisik Vano mengangkat dagu Aileen dari belakang. Dan hal itu tentu saja mengundang sorakan lagi.
"Cieeeee.... cieeeee. Uhuiyyyy!"
Vano seakan tuli. Saat melihat Aileen yang kepanasan meskipun sudah tak terkena cahaya matahari mengeluarkan ikat rambut kecil nan polos milik Aileen. Sengaja ia mengambilnya tadi pagi saat Aileen melupakannya.
"Pak! Saya gak hormat dulu ya. 1 menit aja," izin Vano yang langsung diangguki sekilas oleh sang guru yang baru balik dari toilet.
Aileen cemberut dan hendak melakukan hal yang sama seperti Vano. Namun tindakan Vano yang mengikat rambutnya menghentikann niatnya. Gerah yang dirasakan Aileen tadi terasa berkurang ketika rambutnya terikat.
Aileen menelan salivanya kasar. "Fix, Vano bucin sama gue sekarang!"
xxx---
Hingga bel jam istirahat berbunyi membuat Aileen dan Vano mendesah legah. Aileen menggenggam tangan Vano untuk diajaknya ke kantin.
Baru saja selangkah mereka melangkah, mereka dihadang oleh Felly. Mau tak mau Aileen dan Vano menghentikan langkahnya.
Felly tersenyum manis yang sialnya harus diakui Aileen kecantikan kakak kelasnya itu kian bertambah. Hal itu membuat Aileen menatap Vano, apakah senyum itu mempan pada suaminya? Hmm sepertinya tidak.
"Ini untuk kalian. Kalian pasti haus 'kan?" Felly memberikan minuman isotonik pada Vano dan Aileen yang langsung diterima keduanya.
"Wahh! Kak Felly baik banget. Makasih ya, Kak!" Ucap Aileen tersenyum senang.
"Makasih," ucap Vano singkat.
"Sama-sama."
Aileen berusaha membuka penutup botol itu tapi susah sekali karena tangannya licin. Akhirnya Vano memberikan minumannya yang penutupnya telah ia buka. Aileen berterima kasih lalu segera meminum minuman isotonik pemberian Felly. Sedangkan Felly? Ia hanya tersenyum masam memandangi pasangan di depannya ini.
Emm El, kamu abis ini kamu mau ke perpus 'kan? Kita bareng yuk! Aku mau pinjem buku juga soalnya" Ucap Felly yang sepertinya hapal kegiatan Vano. Dan hal itu membuat Aileen down lalu memalingkan wajahnya. Hal itu membuat Felly tersenyum sinis menatap Aileen.
"Maaf. Saya mau ke kantin sama Aileen. Kamu duluan aja," balas Vano membuat senyum Felly luntur seketika.
"Ouh gitu ya. Hmm boleh aku ikut?" Tanya Felly membuat Aileen mendumel dalam hati lagi.
"Kenapa sih suka banget ngintilin suami orang? Apaan coba ikut-ikut ke kantin? Bukannya baru saja dia dari kantin? Dasar gatel. Minta digaruk kali ya?!" Dumel Aileen.
"Boleh," balas Vano.
"Yukk!" Lanjut Vano menggenggam tangan Aileen dan mulai melangkah meninggalkan Felly yang memandang mereka tak percaya.
"Gue ditinggal?" Gumam Felly kesal.
xxx---
Jam ke-7 pelajaran hari ini di kelas XI IPA 3 adalah kimia. Bayangkan kalian harus belajar laju reaksi di siang bolong begini. Aileen sungguh mengantuk sekarang. Akhirnya Aileen memutuskan izin ke toilet sebentar.
Sesampainya di toilet, Aileen langsung membasuh wajahnya hingga ia merasa segar. Aileen memperbaiki tatanan rambutnya lalu berbalik hendak keluar. Namun ia mendapati Felly dkk berdiri di depannya sambil bersidekap dada.
Ada yang ganjal di sini. Apakah tebakan Aileen benar? Ia harus tidak telihat ketakutan. Meskipun berhadapan dengan tiga kakak kelasnya di dalam toilet.
"Hai kak Felly, kak Nesya, kak Lila!" Sapa Aileen sok akrab. Padahal ia baru saja tau nama kedua kakak kelasnya di name tag mereka.
"Gak usah sok lugu gitu, b*tch! Gue udah peringatin lo untuk jauhin El!" Gertak Felly maju hingga membuat Aileen mundur.
"Tapi saya gak deketin kak El kok, Kak!" Elak Aileen. Ia tak mau melawan yang sudah pasti ia akan kalah. Bisa rugi dia. Dia sudah mengotori tangannya tapi ia yang kalah.
"Lo gak usah bohong!" Lila maju menarik rambut Aileen membuat Aileen meringis.
"Lo pikir kita-kita gak tau kalau lo selalu berangkat dan pulang sekolah bareng El?! Dan juga kalian gak masuk sekolah tiga hari ini!" Kali ini Nesya yang maju.
"Jangan lo pikir gue udah bebasin lo waktu itu. Gue cuma kasih lo waktu buat jauhin El. Tapi apa? Lo dengan ganjennya deketin El!" Bentak Felly mendorong Aileen hingga punggung Aileen membentur pinggiran wastafel.
Mungkin akan memar saking kerasnya Felly mendorongnya. Apalagi Lila saat ini masih menjambak rambutnya. Aileen pusing sekarang. Apakah ia akan pingsan?
-TBC-
di hp dulu x ya... 🤗🤗🤗
padahal disini dy yg paling nyebelin