Istri Kecil Untuk CEO Tampan

**Soryy update ga nentu**🙏🏼

**Ini hanya karya abal-abal author**☺️

🌹🌹 Happy Reading 🌹🌹

Ting...

Pintu lift terbuka, segera Gita mengetuk pintu yang telah di pesannya.

Kenapa diketuk?

Bukannya dia yang memesan?

Ya karna Gita sudah menyiapkan seseorang yang akan membuat Meisya menderita.

Kreek...

Pintu terbuka menampilkan seorang pria tinggi dengan tampang yang bisa di katakan tampan.

"Nih gue udah bawa dia, lu bebas mau apain dia. Tapi ingat dengan kesepakatan kita" ucap Gita dengan menyerahkan Meisya yang sudah di bawah obat.

"Ok, gue ingat dan thanks buat dia" jawab sang pria yang menerima tubuh Meisya kemudian langsung menutup pintu.

"Good bay sepupu, Semoga malam panasmu indah malam ini" guman Gita yang langsung melangkah meninggalkan hotel tersebut.

Beralih ke dalam kamar tempat Meisya...

Setelah menutup pintu dan menguncinya. Pria tersebut membaringkan tubuh Meisya di atas ranjang dengan sprai putih khas hotel, yang mungkin akan menjadi saksi penyaluran aksi bejat pria tersebut.

Pria tersebut perlahan mendekati Meisya yang masih menggeliat tak jelas menahan rasa panas hasrat yang semakin berapi api di dalam tubuhnya. Pria itu menyentuh pipi Meisya lembut yang membuat sang empu menatap ke arahnya dengan pandangan mata sayu.

"William..." Panggil Meisya yang mengira bahwa pria yang menyentuhnya adalah sang suami.

Pria itu mengeraskan rahangnya menahan amarah. Dirinya berpikir bisa bisanya dalam ke adaan seperti ini Meisya masih saja menginat suaminya.

"Shitt... Dalam kondisimu yang seperti ini, apakah Aku tetap kalah dengan William? Kau tau Sya, aku sudah mencintaimu sejak dulu, jauh sebelum kau mengenal William. Tapi kenapa kau malah memilih pria baru sedangkan aku sudah ada di sampingmu" Batin pria tersebut.

"Iya Sya ini Aku suamimu William" ucapnya mengusap pipi Meisya dengan lembut, namun membuat Meisya sedikit sadar bahwa pria di hadapannya bukanlah William.

"K- kau bukan William, siapa kau?" Ujar Meisya mencoba menahan hasrat yang membari di dalam dirinya.

"Shitt, kenapa Meisya bisa sadar dari pengaruh obatnya?" batin pria tersebut.

"Pergi kau dari sini dasar bajingan!" Sambungnya dengan suara yang mulai melemah membuat pria itu sadar dari lamunannya.

"Iya gue bukan suami lu, gue bukan William melainkan Nando orang yang selalu di samping lu tapi malah lu tinggalin"

"Nando... Kenapa?" Tanya Meisya menangis.

"Kenapa lu tanya? Asal lu tau gue dari dulu suka sama lu, gue cinta sama lu tapi lu malah pilih William yang hanya orang baru dalam hidup lu. Argh ini semua karna lu, jangan salahin gue kalo sekarang gue buat lu kaya gini" ujar Nando dengan berapi api.

"Hiks, hiks... Gue mohon Ndo, jangan kaya gini" tangis Meisya pecah seketika, dia takut dengan apa yang akan Nando lakukan padanya.

"Sorry Sya, gue ngelakuin ini karena sayang saya lu juga gak mau kehilangan lu lagi" lirih Nando.

"Ga,,, ga Ndo gue mohon hiks, hiks" mohon Meisya tapi tak di ladeni oleh Nando.

Nando mulai mendekat secara perlahan mencoba mencium bibir Meisya. Namun Ia selalu gagal karena Meisya selalu menghindar. Karena kesal Nando langsung mengikat tangan Meisya dengan dasi di ranjang dan menitik beratkan tubuhnya pada Meisya, hingga Meisya tak dapat berkutik.

Perlahan Nando mencoba lagi untuk mencium Meisya, dekat semakin dekat dan...

Brakk

Suara pintu yang terdobrak keras dari luar mengagetkan Nando. Pria itu langsung menoleh ke arah pintu, sedangkan Meisya masih menggeliat menahan rasa panas yang semakin menggila di iringi dengan isak tangisnya.

Nando terkejut, dirinya langsung mengeraskan rahangnya saat melihat ke arah pintu yang di dobrak tersebut.

Seorang pria dengan tubuh tinggi tegap dan wajah tampan namun penuh kilatan kemarahan bak petir yang siap menyambar semua yang ada di hadapannya.

Pria tersebut adalah William ceo perusahaan terkemuka sekaligus suami dari wanita yang menggigit di bawah kungkungan Nando.

Dengan mata merah padam, William dengan langkah cepat langsung mendekati Nando yang masih menindih istrinya.

William tepat berhenti di samping tubuh Nando. Kilatan emosi William kian memuncak tat kala melihat tangan Meisya yang terikat dan sendunya suara tangisnya.

Tangannya terkepal erat, tanpa banyak bicara William langsung menyeret tubuh Nando dari atas Meisya. Pukulan keras itu langsung di layangkan pada wajah mulus pria yang sudah berani pada istrinya, hingga Nando terjungkal ke belakang.

Bughh...

Nando dengan sigap menahan dirinya agar tak jatuh. Dia meringis kesakitan mengusap sudut bibir yang mengeluarkan darah akibat pukulan suami dari wanita yang di cintainya.

Belum selesai Nando meringis, tiba-tiba William langsung menarik dan mencengkram kerah baju kemeja yang di pakainya.

"LO, BERANI BRANINYA LO BUAT ISTRI GUE KAYA GITU HAH. LO PASTI AKAN DAPET PELAJARAN LEBIH DARI SEKARANG.." teriak William dengan amarah yang memuncak.

"Heh, memang siapa lo hah. Lo itu cuma ceo biasa ga ada istimewanya. Sedangkan gue? Gue anak Raka Pranowo pengusaha di kota xx" balas Nando sombong, dia memang tau bahwa suami Meisya adalah seorang ceo, namun dirinya tak mengetahui kalau William jauh di atasnya.

"Heh, dasar bodoh" ujar Leo yang bersandar di pintu. Ternyata trio antek antek William juga ikut serta.

"Udah Will biar kita yang urus dia, mending lu tenangin dulu Meisya" nasehat Nathan.

William menoleh ke arah ranjang di mana Meisya yang masih terisak. Hatinya terasa sakit melihat wanita yang di cintainya dalam ke adaan memprihatinkan.

Namun, sebelum William menghampiri Meisya. Dirinya terlebih dulu mendaratkan pukulan demi pukulan kepada Nando sampai pria itu tak bisa melawan sedikit pun.

Dan...

Bughh...

Satu tendangan keras William layangkan di perut Nando hingga tubuh Nando terpental di tembok dinding hotel tersebut.

Seakan belum puas dengan apa yang di lakukannya. William kembali menarik tubuh Nando, namun bukannya menarik kerah kemejunya melainkan menarik rambut gondrong milik Nando. Sehingga Nando kembali meringis kesakitan.

"Kau telah berani membangunkanku. Kau ingin bermain? Sekarang aku akan mengajarimu bagaimana cara bermain dengan api!" Ujar William dengan senyum tak biasanya.

"Oh good, sepertinya kita akan mendapat tontonan seru" ucap Leo kepada kedua temannya.

"Yeah, kau benar. Dia benar-benar berani membangunkan iblis yang tidur" sambung Vero.

"DIAM!" bentak William menghentikan ocehan sahabatnya.

"Than kau bawa dia biasa! Buat dia lebih memilih mati dari pada hidup! Dan ya, jangan biarkan dia mati untuk saat ini" perintah William pada asisten sekaligus sahabatnya itu.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

**Makasih buat yang selalu nungguin cerita author yang up ga nentu ini😉**

**Sorry kalo rada-rada garing ya teman teman, author masih baru, jadi mohon di maklumi 🙏**

Tambahkan ke Favorite ya teman-teman.

Like, Coment, Vote, dan Hadiah ya.

Biar author makin semangat.

Hehehehehehehehhe.

Tap Be Continue.

Terima kasih.

bay bay.

🙏🏼