NovelToon NovelToon
Diikat Utang

Diikat Utang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Penyesalan Suami / Pembantu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Ibu Mertua Kejam / Ibu Tiri
Popularitas:28.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Icha Adeela, anak angkat dari keluarga Raffi Hamzah. Dia diperlakukan tidak adil, dijadikan sebagai penebus utang. Ayah angkatnya mempunyai banyak utang dan keluarga mereka terancam kehilangan rumah dan aset lainnya.

Dalam upaya menyelamatkan keluarga dan ibu angkatnya yang sekarat di rumah sakit, Icha dipaksa menikah dengan orang tua dan cacat.

Ternyata, Icha juga diperlakukan kasar oleh suaminya. Icha berusaha membayar utang agar terbebas dari belenggu suaminya.

Apakah Icha berhasil membebaskan dirinya dari situasi tersebut?

Ikuti jalan ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Orang Yang Hilang

Zaki hanya pasrah saat dirinya dipukuli, ditinju oleh Putra. Fairel masuk ke dalam rumah dan melihat Maira ketakutan berdiri di depan kamarnya. Fairel mencari Icha dan Maira mengarahkan telunjuknya ke dalam kamar.

Fairel melihat Icha terbaring di tempat tidur, wajah Icha bengkak. Ada bekas luka di kening, bibir, tangan, lutut, kaki. Fairel tanpa sadar bangkit dari kursi rodanya berlari ke luar kamar menuju ruang tamu. Fairel mendorong Putra hingga terjengkang.

Fairel mencengkram baju Zaki. Fairel tidak perduli dengan keadaan Zaki yang sudah babak belur. Fairel menghujani wajah Zaki dengan pukulan dan hantaman.

Fairel melepaskan cengkeramannya. Fairel kembali menendang tubuh Zaki bertubi-tubi tiada henti sampai Fairel kelelahan, kehabisan tenaga dan terduduk di lantai di samping Zaki.

"Tolong, ampun, maafin Kak Zaki. Ini semua kesalahpahaman. Kak Zaki bukan orang jahat," Maira menangis, berlutut memohon pengampunan kepada Putra dan Fairel.

Maira kemudian menjelaskan alasan kenapa Zaki salah paham. Zaki menemukan kalung pemberiannya dipakai Alula. Saat itu Alula bilang kalung itu milik Icha. Dan Zaki mengira orang yang selama ini melakukan kekerasan di sekolah kepada Maira adalah Icha.

Zaki sangat menyayangi Maira. Setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia, Zaki lah yang menjaga dan menafkahi Maira. Zaki tidak terima melihat kondisi Maira yang sangat memperihatinkan. Zaki ingin membalas dendam kepada orang yang telah membully Maira. Dan ternyata Zaki salah sasaran.

Putra mencari Icha, Maira kembali menunjuk ke arah kamarnya. Putra masuk ke dalam kamar. Putra tidak tega melihat keadaan Icha. Putra melepas selang infus yang menempel di tangan Icha, mengangkat tubuh Icha dan memasukkannya ke dalam mobilnya.

Fairel dengan susah payah berdiri. Maira mengambil kursi roda Fairel yang tertinggal di dalam kamarnya dan menaruhnya di depan Fairel.

"Buat dia!" Fairel meninggalkan kursi rodanya untuk Zaki yang masih terbaring di lantai tidak berdaya.

Sedikit demi sedikit Fairel berjalan. Fairel dibantu Putra masuk ke dalam mobil. Fairel duduk di kursi depan. Fairel melirik Icha yang masih tertidur di kursi belakang.

"Icha tinggal bersama gue," kata Putra.

"Gak, dia tinggal bersama gue. Di sana ada Bi Imah yang rawat dia."

"Gue gak yakin Icha sehat di rumah lu."

"Jangan lupa, Icha masih istri gue!" Tegas Fairel.

Putra sadar, Fairel lebih berhak atas diri Icha. Putra hanya sebatas saudara angkat sedangkan Fairel adalah suami sah Icha. Walaupun di antara mereka tidak ada cinta.

Mereka tiba di rumah Fairel. Bi Imah yang sebelumnya sudah dihubungi Fairel menunggu kedatangan mereka bersama Dokter keluarga.

Putra perlahan merebahkan Icha di atas tempat tidurnya. Dokter segera memeriksa Icha. Bi Imah sedih melihat wajah Icha yang bengkak habis dipukulin. Ada bekas ikatan di lengan dan kakinya.

Setelah memeriksa Icha, Dokter ke ruangan keluarga menemui Fairel dan Putra. Dokter menyarankan agar Icha untuk sementara waktu tidak melakukan aktivitas dulu. Icha harus benar-benar istirahat. Icha dalam beberapa hari ke depan tidak bisa berjalan karena ada pembengkakan pada kakinya.

Bi Imah kembali memanggil Dokter Irfan, Icha sudah sadarkan diri. Mereka semua masuk ke dalam kamar Icha. Icha menangis merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Icha memegangi wajahnya yang bengkak.

"Icha, kamu sudah sadar?" Putra duduk di samping Icha.

"Icha? Siapa Icha?" Icha memandangi Putra dan orang-orang disekitarnya.

"Dok, apa yang terjadi?" tanya Fairel.

Dokter kemudian memeriksa Icha. Dokter menanyakan beberapa pertanyaan kepada Icha. Dari hasil pemeriksaan Dokter, Icha mendapat guncangan di kepalanya. Icha mengalami trauma psikologis.

Icha menderita amnesia, kemungkinan karena trauma emosional yang baru saja dialaminya. Saat ini, kasih sayang dari keluarga sangat dianjurkan untuk kesembuhan Icha.

Putra, Bi Imah mengantarkan Dokter Irfan ke pintu depan. Fairel perlahan duduk di samping Icha. Icha memandang penuh waspada kepada Fairel.

"Tenang Icha, kita suami istri," kata Fairel.

"Suami isteri?" Icha menatap Fairel.

"Iya. Icha izinkan aku beristirahat sebentar. Aku cape."

Fairel perlahan merangkak ke atas tempat tidur Icha. Fairel dengan sangat perlahan berbaring di atas tempat tidur Icha. Fairel memejamkan mata. Fairel benar-benar lelah kehilangan banyak tenaga.

Icha memandangi Fairel yang sudah terlelap. Icha masih tidak percaya pria yang tidur di sebelahnya ini adalah suaminya. Icha mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi kamarnya. Tidak ada satu pun foto pernikahan yang dipajang di sana.

Icha berusaha mengingat-ingat tapi kepala Icha diserang sakit yang luar biasa. Tidak hanya kepala, seluruh tubuhnya sakit. Icha menangis kesakitan.

Tangisan Icha membangunkan tidur Fairel. Fairel bangun mengambil obat yang baru diberikan Dokter di nakas kamar Icha. Fairel membantu Icha meminum obatnya. Icha mulai tenang tidak merasakan sakit. Icha terlelap. Fairel untuk pertama kalinya memeluk Icha dalam tidurnya.

Putra berdiri di depan kamar Icha. Entah apa yang ingin direncanakan Fairel kali ini. Fairel seolah tidak ingin melepaskan Icha. Putra khawatir, Fairel akan memanfaatkan amnesia Icha untuk kembali menyakitinya.

Putra memutuskan untuk sementara tinggal di rumah Fairel sambil memantau Icha. Putra ingin mengawasi Fairel. Putra tidak akan membiarkan Fairel melakukan sesuatu yang bisa merugikan keselamatan Icha.

Putra mendapatkan telepon dari seseorang yang selama ini tidak pernah ditemuinya. Orang itu diperintahkan Putra untuk mencari saudaranya yang telah lama menghilang. Dan orang itu menemukan saudara Putra yang hilang.

Orang itu mengirimkan alamatnya. Putra bergegas melajukan mobilnya menuju rumah orang tersebut. Putra berhenti di depan rumah Zaki. Ternyata orang yang selama ini bekerja dengannya adalah Zaki.

Putra mengetuk pintu rumah Zaki. Maira membukakan pintu. Maira kaget melihat Putra kembali ke rumah mereka. Maira mengatupkan kedua tangannya memohon agar Putra tidak membawa Zaki ke kantor polisi.

"Maaf, saya ada keperluan lain dengan Zaki. Bilang sama Zaki orang yang dia tunggu sudah tiba. Saya akan menunggunya di sini," kata Putra.

Putra duduk di teras depan rumah Zaki. Tidak berapa lama, Zaki ke teras depan menggunakan kursi roda Fairel. Betapa terkejutnya Zaki ketika mengetahui Putra adalah orang yang setiap bulannya mentransfer sejumlah uang ke rekeningnya.

"Jadi Anda adalah Bos Jihan?" tanya Zaki.

"Perkenalkan, saya Putra Jihan Aziz," jawab Putra.

Putra meminta bantuan kepada pengawalnya yang berada di negara H untuk mencari keberadaan keluarganya yang hilang di negara I. Pengawalnya merekomendasikan Zaki. Dan setelah itu Zaki mencari keberadaan keluarga bosnya di negara I.

"Maaf Bos, saya sudah mengecewakan Anda dengan membalas dendam kepada Icha. Saya benar-benar menyesal. Seharusnya saya menyelidiki terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan. Maafin saya Bos. Maaf," ucap Zaki.

"Ya sudah. Informasi apa yang kamu dapat?" Putra duduk layaknya seorang bos di depan Zaki, menyilangkan kakinya di atas kursi kayu.

Zaki memberikan sebuah kalung yang dia ambil dari saku celananya. Putra mengambil dan memperhatikan kalung dengan liontin giok hijau. Putra membandingkan dengan kalung yang dia pakai.

"Sama persis. Di belakang liontin ini seharusnya ada inisial C," dan di belakang liontin itu ada huruf C. Putra menatap Zaki.

"Siapa pemiliknya!"

"Ternyata itu milik Nona Icha," Zaki menundukkan kepala sambil mengatupkan kedua tangannya memohon ampun kepada Putra.

"APAAAAAAAAAAA!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Queen
Ihhhh ne org 👊👊👊👊👊
Nashira
Ngebet banget jadi istri Fairel, siapa lu 🤣🤣🤣🤣
Alesha
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Queen
Baru calon istri, Icha istri sah
Fang
Lu Sofia yg keluar 😅
Queen
Bahaya ternyata insomnia
Fang
tukang gosip, mulut ghibah, mantap ,😃😄😅
Queen
tukang gossip 🤣
Fang
Fairel ini beneran jatuh cinta atau cuman merasa bersalah ?
Queen
Emang beneran jatuh cinta si Fairel? Apa karena merasa bersalah trus gimanan? Jadi bingung
Queen
Waduh 😄
Fang
Jgn percaya Cha. Dia kejam, jahat, cari org lain az.
Queen
Lho?????
Queen
Ternyata kartu pelajar Icha gak hilang. Jadi jaminan utang.
Queen
What? Vahira yg tabrak Fairel 😱
Na!
Ih, gak adil banyak
Na!
Apa yg terjadi?
Aila
Kok dilepas sih. Cinta boleh, tp dia bikin lu lumpuh
Aila
Seharusnya balas dendam ke Vahira. Fairel gak adil. Icha jadi korban balas dendam yg salah
Aila
Oh, pelakunya Vahira 😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!