NovelToon NovelToon
CEO Dalam Tubuh Gadis Terlupakan

CEO Dalam Tubuh Gadis Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

CEO paling disegani meninggal dan bangun di tubuh Anggun, putri yang sudah dilupakan semua orang.

Bagaimana bisa Anggun mendapatkan kerja sama dengan Alvin?

Dari mana kemampuan bahasa inggris,, oh, dia juga bisa bahasa arab?

Gawat!

Beberapa orang merasa terancam!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Menandatangani surat penikahan

Anggun yang dibawa oleh salah seorang pria dari kediaman keluarga Johar kini tiba di sebuah apartemen mewah yang terletak strategis di pusat kota.

Saat memasuki apartemen, Anggun melihat Alvin sudah menunggunya di ruang tamu apartemen tersebut.

Asisten pria itu juga ada di sana sambil berdiri menjaga jarak dari Alvin.

"Duduklah," kata Alvin dengan suara khas maskulinnya.

Tanpa berkata apapun, Anggun segera duduk di depan Alvin, dan Alvin dengan cepat menyerahkan dua dokumen di hadapan Anggun.

Satu dokumen tentang perjanjian Kontrak pernikahan dan yang lainnya dokumen pencatatan sipil yang entah bagaimana begitu mudah didapatkan oleh pria itu.

Anggun mengambil dokumen Kontak pernikahan dan membacanya, masih sama dengan yang terakhir kali di baca oleh Anggun.

"Apakah kau memiliki sesuatu untuk ditambahkan?" Tanya Alvin sambil memperhatikan Anggun yang meletakkan kembali dokumen kontrak pernikahan itu.

Anggun merasa tidak ada hal yang perlu ditambahkan lagi, kontrak itu sudah sepenuhnya menguntungkannya.

Setengah dari harta pria itu, sangat gila!

Jadi Anggun langsung menandatangani kontrak pernikahan itu tanpa ragu sedikitpun dan setelahnya menandatangani surat pencatatan sipil yang berada di sampingnya.

Begitu dokumen tersebut ditandatangani, sang asisten kembali mengambilnya lalu pergi meninggalkan dua orang itu.

"Aku akan memberimu waktu 3 hari untuk berkemas dan pindah ke sini," kata Alvin.

"Tidak perlu, aku hanya punya sedikit barang-barang di Villa, akan langsung pindah kemari hari ini," ucap Anggun.

"Baiklah, katakan padaku jika ada yang kau perlukan, aku masih harus mengurus sesuatu," ucap Alvin kemudian meletakkan sebuah flash disk di atas meja dan berdiri meninggalkan Anggun.

Anggun menatap flashdisk tersebut, sesaat kemudian langsung mengambilnya dan menyambungkannya ke handphone.

Itu adalah rekaman CCTV ayahnya yang sedang dirawat di suatu tempat.

Kemudian sebuah pesan lain masuk ke ponsel Anggun, itu adalah sebuah petunjuk alamat yang membuat Anggun langsung berdiri dan berlari keluar apartemen.

Anggun tak lupa mengambil kartu akses apartemen yang disisipkan di dinding dekat pintu lalu berlari meninggalkan apartemen tersebut. .

Begitu tiba di parkiran, sebuah mobil telah menunggunya membuat Anggun mengerutkan keningnya namun tetap naik ke mobil.

"Saya Hendrik, Mulai sekarang saya bertugas menjadi sopir Anda sekaligus pengawal Anda," ucap pria yang membawa mobil sambil mengendarai mobil keluar dari apartemen.

"Bawa aku ke alamat ini," kata Anggun memperlihatkan layar ponselnya.

"Baik," jawab sang sopir seraya mengambil telepon genggamnya dan segera menghubungi seseorang.

"Kami menuju ke alamat target," ucap Sopir itu pada orang di seberang telepon membuat Anggun tersenyum kecil.

'Kalau di kehidupan sebelumnya aku melakukan semuanya sendiri, tetapi sekarang rasanya belum cukup satu hari menikah dengan pria itu dan aku sudah terkesan,' kata Anggun dalam hati.

Mereka dengan cepat tiba di sebuah rumah sakit kecil pinggir kota.

"Di sini?" Anggun terkejut, tak menyangka ayahnya dirawat di rumah sakit kecil, padahal uang pria itu lebih dari cukup untuk membeli sebuah rumah sakit besar, namun kini malah dia ditelantarkan di tempat tak layak begini.

Pantas saja dia menyelidiki semua rumah sakit besar di kota ini dan tak mendapat apa-apa, tenyata...

"Silahkan Nyonya," Kata Hendrik membukakan pintu untuk Anggun.

Anggun pun melangkah masuk ke rumah sakit, menuju lift.

Dalam lift, sang pengawal menatap Anggun sambil berkata, "Sebaiknya Nyonya menyiapkan mental, saya khawatir Anda mungkin--"

"Jangan lhawatir," ucap Anggun.

Hendrik menatap Anggun sesaat, tampak nya perempuan ini adalah perempuan tangguh.

Ting!

Lift berhenti, kedua orang itu keluar dari lift dan menuju sebuah ruangan di pojok koridor.

Mereka langsung disambut oleh dua orang pria berjas hitam yang berjaga di depan pintu.

"Kami sudah membereskan orang-orang disini," lapor salah seorang pria pada pengawal yang bersama-sama dengan Anggun.

Hendrik menganggukkan kepalanya dan membuka pintu dan membiarkan Anggun masuk ke ruangan terlebih dahulu.

Begitu Anggun masuk kamar, dilihatnya seorang pria terbaring di ranjang, tampak lemah dalam balutan pakaian rumah sakit.

Begitu mendekat, bau tidak sedap tercium dari tubuh pasien membuat Anggun mengeryit.

Seorang pengawal perempuan memasuki kamar dan menatap Anggun dengan serba salah.

"Pihak keluarga tidak menyewa perawat tetap untuknya, tidak ada yang membersihkan tubuhnya, jadi hanya perawat rumah sakit yang menanganinya. Selain itu, standar pelayanan di sini belum terlalu baik sehingga... Saya sudah memarahi mereka, tapi kondisi Tuan Baraya saat ini perlu ditangani lebih serius," sang pengawal pun memperlihatkan keadaan tubuh Tuan Baraya yang mana bagian punggung melepuh karena tidak pernah di ubah posisi tidurnya.

"Pindahkan dia ke rs yang lebih baik," kata Anggun.

"Saya akan mengurusnya, Nyonya," jawab sang pengawal.

Anggun menghela nafas lalu berjalan keluar dari ruangan.

'Agatha sangat keterlaluan, dia pasti sengaja membuat kondisi Ayah Anggun jadi sangat buruk begitu agar pria itu tak pernah bangun atau bahkan sekalian meninggal agar dia bisa menguasai seluruh harta keluarga Baraya,' ucap Anggun dalam hati.

Begitu mereka tiba di mobil, Anggun berkata, "Tolong carikan aku pengacara terbaik," ucap Anggun.

"Jangan kahwatir Nyonya, tim kuasa hukum keluarga Johar akan menangani kasus Nyonya," ucap sang pengawal.

Anggun mengangguk pelan, sesuai dengan harapan Anggun pada Alvin.

"Aku harus mengambil beberapa barang di villa," kata Anggun.

"Baik," jawab Hendrik segera melajukan mobilnya ke arah Villa milik Ibu Anggun.

1
Soraya
lanjut thor
Safitra
rasain kamu regina
Safitra
lanjut kak
Soraya
lanjut
kaylla salsabella
mampus deh lo Regina🤣🤣
kaylla salsabella
lanjut thor
Safitra
anggun knpa diem bae si
Narti Narti
ih bikin kesel aja si anggun masa d hina gitu tetap diam
Allea
knp si anggun ga bales sih meneng bae 😑
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Anindita keisha
lnjut thor
Safitra
lanjut kak
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Safitra
lanjut kak thor
Safitra
lanjut kak
Teteh
lanjut
Dwi Setyaningrum
yaelah knp ga kerjasama dg polisi sih pura2 mati biar bisa usut tuh siapa yg membunuhnya🤪
Allea
dh tau pernah mati knp ga belajar beladiri kaya novel2 laen 🤣
Anindita keisha
ya ampun harni. kok si anggun gak bisa beladiri sih
kaylla salsabella
kasihan harni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!