NovelToon NovelToon
Aku Kalah Dengan Yang Baru

Aku Kalah Dengan Yang Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Sepuluh tahun menikah bukan menjadi jaminan untuk terus bersama. gimana rasanya rumah tangga yang terlihat adem-adem saja harus berakhir karena sang istri tidak kunjung mempunyai anak lantas apakah Aisy sanggup di madu hanya untuk mendapatkan keturunan?? saksikan kisahnya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Suasana terasa canggung, Ais merasa salah tingkah entah apa yang harus ia lakukan setelah kejadian ini, berbeda dengan Kenny yang mulai berani mengeluarkan kata-kata yang menjurus ke dasar hati.

"Pak Kenny, aku menyusul Zea dulu ya," ungkap Aisy.

Kenny hanya tersenyum sambil menatap wajah Aisy, membuat wanita itu seketika menundukkan pandangannya. "Kenapa gadis terburu-buru Ais."

"Enggak ... Pak, Zea butuh aku," sahut Ais gugup.

"Aku juga," ucap Kenny.

Seketika Aisy mulai memundurkan langkah, wanita itu tidak mau lagi berlama-lama disamping Kenny yang selalu memancing kesabarannya, karena jujur saja hatinya masih belum siap untuk menerima orang baru, meskipun getaran itu sedikit ada.

"Astaga! Kenapa Pak Kenny suka usil seperti itu," gumamnya sambil terus berjalan ke arah Zea.

Saat ini Ais mulai mengikuti Zea, anak itu masih fokus bermain di taman belakang, dan ketika mendengar langkah kaki Aisy. Zea pun langsung mengajak wanita itu untuk bermain lagi.

"Mama Aisy, ayo kejar aku lagi!" seru Zea.

"Tunggu ya," sahut Aisy.

Langkah Aisy sedikit berlari kecil, mengejar anak kecil itu, yang terlihat begitu lepas, tawa Zea menggema disaat Aisy berhasil menangkapnya, dan menggendong tubuh kecil itu sambil berputar.

"Ye ... ketangkap!" seru Aisy.

Zea pun semakin mengeratkan tawanya, karena tangan Aisy mulai menggeletik perutnya. "Mama sudah Zea ampun deh," ucap anak itu seolah pasrah.

"Mama gak mau lepasin kamu," tolak Aisy.

Seketika tawa mereka berdua menggema, Aisy seketika menatap wajah Zea secara dalam. "Sayang, makasih banyak ya, sudah mau berteman dengan Mama Ais," ujar Ais.

Zea tersenyum hangat. "Sama-sama, Zea juga senang berteman dengan Mama Ais, lain kali sering-sering ya bermain ke rumah Zea," pinta anak itu.

"Iya kalau jadwal Mama kosong pasti waktu Mama akan dihabiskan untuk Aisy," sahut Aisy.

"Ye! Makasih banyak ya Ma, akhirnya Zea bisa bermain seperti teman-teman yang lain," ungkap anak itu yang membuat hati Ais terenyuh.

"Mama juga bahagia, akhirnya Mama merasakan mempunyai anak perempuan yang baik, cantik dan manis seperti kamu," sahut Aisy.

Kedua perempuan beda generasi itu saling mengungkapkan rasa satu sama lain. Di sisi lain, seorang wanita yang belum di karuniai seorang anak sampai sekarang, dan di sisi lain seorang anak yang sudah ditinggal ibunya pergi untuk selama-lamanya.

"Ma, mulai sekarang kita buat perjanjian ya," ucap Zea.

"Perjanjian apa Sayang?"

"Aku ingin Mama selalu ada disamping Zea sampai nanti Zea besar dan menjadi sukses," pinta anak itu yang membuat Aisy terkejut.

Suasana hening sejenak, hingga pada akhirnya dengan mantap Aisy menganggukkan kepalanya. "Iya Sayang, Mama mau," sahut Aisy.

Seketika kedua perempuan beda generasi itu berpelukan layaknya seorang ibu yang sedang melindungi anaknya.

☘️☘️☘️☘️☘️

Beberapa hari setelah kunjungannya ke rumah Kenny, hidup Aisy mulai terasa sedikit lebih ringan. Senyumnya tak lagi setipis dulu, dan matanya tak lagi memandang dunia dengan takut. Ia tahu badai belum usai, tapi kali ini ia siap menghadapinya.

Pagi itu, langit Jakarta mendung. Di depan gedung pengadilan agama, Kenny sudah menunggu bersama tiga pengacara yang kini resmi mendampingi Aisy.

Mobil membawa Aisy ke pengadilan agama, untuk melanjutkan sidang keduanya, di dalam perjalanan Aisy sudah siap melangjah ke depan, entah kenapa, hatinya sudah benar-benar merasa lega.

Mobil berhenti pelan di depan gedung putusan itu, dan Aisy turun dengan langkah mantap.Tak lagi menunduk, tak lagi gemetar seperti dulu.

“Siap?” tanya Kenny, suaranya dalam tapi hangat.

Aisy menatap pria itu, lalu mengangguk. “Lebih dari siap.”

Begitu mereka masuk ke ruang sidang, suasananya berbeda dari sidang pertama. Tak ada lagi tatapan meremehkan dari kubu Reyhan, bahkan pria itu terlihat sedikit gelisah, meskipun ia didampingi oleh ketiga pengacaranya.

Di ruang sidang suasana sunyi, kecanggungan mulai terasa namun Aisy mencoba untuk tenang karena ia sudah mulai mencoba melepas pria yang sudah menemaninya sepuluh tahun lamanya.

Salah satu pengacara Aisy menyerahkan berkas tambahan bukti rekening bersama yang digunakan Reyhan untuk menafkahi istri keduanya, juga surat pernyataan dua saksi yang dulu takut bersuara.

Aisy menatap Reyhan lurus. Tak ada dendam, hanya ketegasan dari seorang perempuan yang sudah selesai menjadi korban.

“Yang Mulia,” ucap pengacara Aisy dengan tenang, “klien kami bukan meminta keadilan atas nama emosi. Ia hanya menolak hidup dalam penindasan yang disamarkan dengan kata ‘cinta’ dan ‘agama’. Ia ingin lepas dari pernikahan yang tidak lagi menghormati hak-haknya sebagai istri.”

Ruangan itu hening.

Reyhan menatap Aisy dengan mata tajam, tapi kali ini, tatapan itu justru bergetar. Aisy tak menunduk ia menatap balik, seolah berkata dalam diam. Aku tidak akan tunduk lagi.

Dari kursi belakang, Kenny memperhatikan dengan dada penuh bangga. Ia tahu, wanita di depan hakim itu bukan lagi Aisy yang dulu datang padanya dengan air mata dan ketakutan.Ia kini berdiri sebagai dirinya sendiri.

Sidang berlangsung hampir dua jam.

Setiap argumen bergulir tajam, tapi tim hukum Aisy bergerak lincah dan sistematis.

Reyhan berulang kali mencoba mengalihkan pembahasan ke hal-hal pribadi menuding Aisy keras kepala, tak patuh, bahkan menolak sunnah. Namun setiap kali, pengacara Aisy dengan tenang membalikkan tuduhan itu menggunakan fakta dan bukti tertulis.

“Yang Mulia,” kata salah satu pengacara wanita yang mewakili Aisy, “apa yang klien saya tolak bukan ajaran agama, melainkan pemaksaan yang dilakukan tanpa restu dan tanpa penghormatan terhadap perasaan istri sah. Tidak ada keadilan dalam cinta yang dipaksakan.”

Beberapa orang di ruang sidang bahkan tampak mengangguk kecil.Reyhan terdiam, tangannya mengepal di atas meja, rahangnya mengeras.Untuk pertama kalinya, posisi itu terbalik ia bukan lagi pihak yang mendominasi.

Ketika hakim mengetuk palu tanda sidang ditunda untuk pemeriksaan lanjutan, suasana di ruang sidang terasa menegang sekaligus melegakan.

Reyhan segera berdiri, menatap Aisy dengan sorot tajam yang lama ia kenal tatapan yang dulu membuatnya gentar. Tapi hari ini, Aisy hanya menatap balik dengan tenang.

Tak ada rasa takut. Tak ada air mata.

☘️☘️☘️

Begitu keluar dari ruang sidang, Kenny sudah menunggunya di lorong.

Pria itu tak bicara apa-apa, hanya menatap Aisy yang baru melangkah keluar bersama para pengacaranya.

Aisy menatapnya, lalu tersenyum kecil. “Aku berhasil nggak gemetar kali ini,” katanya pelan, hampir seperti berbisik.

Kenny mengangguk sambil tersenyum hangat. “Kamu bukan cuma nggak gemetar, Ais. Kamu berdiri… seolah semua luka dulu udah jadi kekuatan.”

Aisy menarik napas panjang, menatap langit-langit gedung pengadilan yang tinggi. “Dulu aku kira aku nggak akan bisa berdiri di tempat ini tanpa takut. Tapi ternyata aku cuma butuh satu hal percaya kalau aku nggak sendirian lagi.”

Kenny menatapnya dalam. “Dan kamu nggak akan sendirian lagi, aku janji.”

Suara langkah orang lewat membuat mereka terdiam sesaat. Kenny menurunkan nada suaranya, lembut sekali. “Hakim mungkin belum memutuskan hari ini, tapi aku bisa lihat… Reyhan mulai kehilangan kendali. Itu tanda awal kemenangan, Ais.”

Aisy mengangguk, matanya sedikit berkaca-kaca. “Aku nggak tahu bagaimana cara balas semuanya, Pak Kenny. Rasanya terlalu besar…”

Kenny menatapnya serius, lalu berkata pelan, “Kalau kamu ingin balas, cukup teruskan langkahmu sampai akhir. Jangan mundur, meskipun nanti aku nggak bisa di samping kamu setiap waktu.”

Aisy menoleh cepat, suaranya lirih, “Kenapa harus nggak di samping saya?”

Kenny tersenyum samar, tatapannya teduh tapi dalam. “Karena kadang… seseorang harus berdiri di garis depan sendirian supaya tahu seberapa kuat dirinya.”

Mereka saling terdiam cukup lama, sampai angin sore berembus melewati lorong pengadilan. Lalu Aisy tersenyum lembut. “Kalau begitu, aku akan berjuang… tapi bukan sendirian. Karena di hatiku, aku tahu, ada seseorang yang selalu percaya aku bisa.”

Kenny menatapnya lama, lalu mengangguk kecil. “Dan itu nggak akan berubah.”

Namun di sela-sela pembicaraan itu langkah Reyhan mulai mendekat ke arah Aisy seketika perempuan itu terkejut, namun ia mencoba untuk menatap Reyhan.

"Oh jadi ini yang membuat kau bersikeras untuk bercerai denganku," ucap Reyhan ketus.

Aisy menatapnya dengan tenang. "Kau menuduhku seperti itu, lalu bagaimana dengan dirimu dan keluargamu yang diam-diam mengkhianatiku," sahut Aisy.

Suasana sedikit menegang tatapan tajam Reyhan menusuk ke hati, namun Aisy mencoba untuk menghadapi. "Kau membuatku merasa bersalah Aisy, kau membuatku tidak memenuhi janji terhadap kedua orang tuamu, aku hanya menginginkan keturunan, dan aku sudah buktikan bisa adil, tapi kenapa kau masih belum bisa menerimanya!" kali ini suara Reyhan sedikiteninggi.

"Kau egois Mas, kau bilang merasa bersalah, ya memang kau harus merasa bersalah, dan kau bilang merasa gagal dengan janjimu terhadap orang tuaku," sahut Aisy dengan senyum masamnya. "Asal kau tahu kau sudah gagal di saat tanganmu mulai menggenggam wanita lain selain aku, kau sudah mengingkari janji mu Mas," sahutnya terdengar datar namun mampu menusuk hati Reyhan.

"Tidak Ais itu hanya alasanmu saja agar kau bisa bersama pria lain," cetus Reyhan.

Aisy menatap pria yang sudah menemaninya selama sepuluh tahun itu dengan tatapan dalam namun menyakitkan. "Sudah stop Mas, aku sudah sembuh dari luka yang kau torehkan dan jangan lagi kau membuatku kembali kedalam luka itu."

"Aku sudah adil dan cintaku masih sama seperti dulu," sahut Reyhan.

Aisy menggelengkan kepala dengan cepat. "Untuk sekarang kau bukan lagi cinta kepadaku, melainkan hanya memenuhi kewajiban dan janjimu saja Mas, dan hal itu sungguh menyakitkan," sahut Aisy laku mulai pergi meninggalkan Reyhan.

Sementara itu tinggalah kedua pria yang saling berhadapan dengan tatapan datarnya. "Dan kamu jangan mencoba untuk merebut Aisy dariku!" ancam Reyhan.

Kenny hanya tersenyum sinis. "Aku tidak mengambil dia dari siapapun, dan dia merupakan permata yang terlalu kau sia-siakan laku apa salahnya jika aku mengambilnya," desis Kenny tepat di telinga Reyhan.

Bersambung .. ..

1
Sasikarin Sasikarin
di tgu2 karma mantan mertua blm Jgn nongol sih... othor plese tuk karma nya
Ayumarhumah: Sabar kak setelah pendekatan Aisy dulu ya sama Kenny 🙏🙏🙏
total 1 replies
Narti Sunarti
semangat author kuuu🥰🥰💪💪 d tunggu up nya
Ayumarhumah: Iya kakak ... makasih banyak ya 🥰🥰🥰🙏🙏
total 1 replies
Mela Nurmala
double up thor..
Ayumarhumah: ini udah Double kakak 🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Ayumarhumah: iya kakak makasih banyak ya
total 1 replies
Dew666
😍😍
Narti Sunarti
alhamdulillah,,, prahara dgn Reyhan akhirnya selesai,, semoga aisy bahagia🥰 lanjut Thor semangaaat💪
Ayumarhumah: iya kakak ....
total 1 replies
Dew666
🌻❤️
Kasih Bonda
next Thor semangat
Ayumarhumah: Iya Kakak ....
total 1 replies
Tasmiyati Yati
bahagia selalu aisy
Narti Sunarti
d tunggu lanjutannya thor💪💪💪🥰
Siireng Siireng
gak akan bosan kalo sering2 up kak
Kasih Bonda
next Thor semangat
Dew666
😍😍
Tasmiyati Yati
kalau ada pria mau poligami dan berjanji akan adil itu bohong tak ada manusia yg bisa adil kecuali Rosulullah
Ayumarhumah: iya kakak .... 🥰🥰🥰
total 1 replies
Aether
Klise adegan suami selingkuh tapi nuduh istri yang selingkuh
Ayumarhumah: di cerita nyata juga sering kok terjadi 😂😂😂
total 2 replies
Narti Sunarti
suasana semakin memanas senangnya hatiku,,, ayo semangat Thor d tunggu up nya💪💪💪🥰🥰🥰
Kasih Bonda
next Thor semangat
Tasmiyati Yati
jangan terlalu dekat dulu Aisy takut di gunakan senjata oleh Reyhan buat memutar balikin fakta
Kasih Bonda
next Thor semangat
Tasmiyati Yati
menjalin hubungan nya jangan sekarang nanti pihak Rayhan memutar balik fakta menuduh Aisy selingkuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!