Aileenath gumilang seorang ibu rumah tangga yang keseharian nya mengisi waktu luang dengan menonton drama indosiar. siapa sangka kisah dalam sinetron itu kini malah menimpa dirinya.. sebagai seorang wanita yang sudah di duakan aileen bertekad membuat suami nya menyesal dengan perubahan dirinya yang dulu dekil sekarang menjadi cantik. apakah penampilan aileen sekarang mampu membungkam mulut pelakor itu?? apakah aileen dapat memikat cinta suaminya lagi ?? atau seperti akhir kisah dalam sinetron yang berujung perpisahan?? yuk baca yuk insyaalloh nagih😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aphrodhite_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 24 : Kambing Hitam
Setelah perseteruan yang terjadi diantara aileen dan abi di mobil akhirnya aileen mengalah dan terpaksa menurut untuk mendonorkan darah nya untuk Sari. Tapi abi tak tahu bahwa sebenar nya hal itu sudah diperhitungkan oleh aileen.
(" jangan senang dulu kalian mas! setelah ini aku juga punya rencana lain yang bisa membantu ku membalaskan rasa sakit hatiku selama ini dan mendapatkan hak asuh sio kembali") batin aileen yang hatinya sedang berkecamuk menelan amarahnya.
"mamah!" Geliat sio sedikit meringsek mundur bersembunyi dibelakang tubuhku saat kami baru saja turun dari mobil dan langsung disambut tatapan tak suka dari ibu mertuaku
..
" Bu , bagaimana keadaan Sari Bu?" Tanyaku
"Halah ! Nggak usah sok peduli kamu ai! Jujur saja kamu pasti senang kan Sari masuk rumah sakit! kalau bukan karena ulah kamu dia nggak akan sampai dirawat disini. itu karena sifat kamu yang terlalu obsesif ke suamimu dan cemburuan sama sari! hingga tragedi ini terjadi. semua ini salah kamu aileen!!" Tuduh nya marah
"Astaghfirullah haladzim.. Bu aku tidak pernah memiliki pikiran jahat seperti itu!"
"Halah! Munafik! Ingat ya Ai kalau sampai cucuku yang ada didalam kandungan Sari sampai kenapa-napa kamu yang akan menanggung akibatnya!" Ancam ibu sembari berjalan masuk mendahului ku
"Ya Alloh cobaan apa lagi ini.." batin aileen
Sedang kan Abi baru turun setelah selesai memarkirkan mobilnya
"Ayo masuk!" Titahnya saat mendapati aileen melamun dan sio yang digansengnya juga masih berdiri mematung di depan pintu masuk rumah sakit .
"Ah.. yaa mas, ayo masuk sio sayang" aileen membopong tubuh sio dan mengekor di belakang Abi, saat ini walau Di mata mereka aileen sudah terlihat kuat dan berbeda tapi sebenarnya aileen masih belum seutuhnya berubah.
(" aku masih seperti kura-kura dalam cangkangnya.. meski cangkang ku terlihat kuat dan kokoh. tapi sebenarnya cangkangku itu mudah retak. aku hanya pura-pura kuat di depan mereka namun di hatiku aku masih sering merasakan rasa ketakutan dan tertekan bila mereka mengancam ku .") batin aileen
aileen dan Abi lalu memasuki ruang pengambilan darah karena saat ini juga aileen akan melakukan transfusi darah untuk Sari.
Kebetulan dokter yang menangani Sari kemarin, hari ini tidak berangkat jadi hari ini dokter fierro yang akan melakukan tranfusi darah tersebut.
"Saudari Aileen apakah anda sudah siap?" Tanya dokter muda tersebut
"Ya dok saya siap diambil darahnya sekarang " jawab ku
"Baiklah , tolong rilekskan dulu tangan anda dan tahanlah sebentar ya nona, saya jamin ini tidak akan sakit dan berlangsung lama kok" terangnya sedikit menggoda Aileen dengan panggilan Nona tersebut
Pasalnya kecantikan Aileen yang sekarang membuat nya jauh terlihat lebih muda dari umurnya bahkan dibandingkan dengan dokter fierro Aileen justru terlihat lebih muda darinya padahal disini dokter tampan itu lah yang umurnya terbilang masih bocah bau kencur untuk Aileen
Aileen pun tertawa kecil.
...
Tranfusi darah untuk Sari pun akhirnya berjalan dengan baik dan selesai
("Kupikir setelah selesai mendonorkan darah ku untuk Sari mas Abi akan datang menemui ku. namun nyatanya bukan aku yang ia temui melainkan Sari.
Mas Abi dan ibu langsung masuk dan menemui Sari padahal aku juga sudah lemas karena habis mengeluarkan banyak darah . justru malah dokter bau kencur ini yang merawatku dan bukan kamu mas ") batin aileen merasa kecewa
"Baiklah jika ini maumu mas! Tidak apa-apa! Aku juga sudah mati respect sama kamu. Tidak ada gunanya aku terlalu memikirkan mu karena mulai saat ini tak ada lagi yang akan aku harapkan dari kamu mas! Kita lihat saja yang akan terjadi nanti! Aku sudah bersusah-payah mengorbankan darahku demi melancarkan rencana ketigaku. Kamu dan Sari sebaiknya bersiap-siap mas!" Batin aileen lalu sedetik kemudian aileen mengulas senyum di bibirnya.
"Mamah ! Tatit tidak? Bilang tama sio ya ma talau ada yang tatit ,nanti bial sio malahin doktelnya yang bikin mama tatit" kata sio sambil mengerucutkan bibir mungilnya
("hih gemasnya pingin tak cubit tapi sadar tanganku sedang di infus huft") batin aileen melihat pipi gembul anaknya yang sedang kesal
"Hihi enggak sakit kok sayang,cuma kaya digigit semut rasanya, bentar lagi juga sembuh. sini peluk mama dong biar cepat sembuh mamanya " goda aileen
sio pun langsung mendekatkan badannya dan memeluk ku erat ibunya itu.
("Benar masih ada putraku,aku harus bangkit dan mengalahkan rasa takutku dari bayang-bayang mereka demi sio.") batin aileen
Hari sudah berganti malam kini awan gelap dan mendung disertai gemuruh suara guntur membuat suasana di rumah sakit ini sedikit mencekam tak lama setelahnya hujan turun dengan derasnya mengguyur rumah sakit ini semua orang sudah terlelap kecuali aileen yang dari tadi tak bisa tidur .aileen yang masih terjaga dari tidurnya sedikit memiringkan badannya menghadap ke brankar Sari dirawat. pasalnya kini aileen sudah di izinkan keluar dan pulang setelah melakukan donor darah namun karena cuaca yang tak mendukung aileen terpaksa tetap tinggal di rumah sakit. ia berencana akan menginap semalam dan pulang paginya saat matahari terbit. ia lalu memilih tidur beristirahat diruangan tempat dimana sari dirawat. kebetulan brankar sebelah sari kosong jadi aileen dan sio dapat beristirahat disana sebentar. Alangkah terkejutnya aileen. saat dirinya menoleh Sari justru tak ada di tempat nya tidurnya , pintu kamar nya pun dibiarkan terbuka begitu saja,
("lho dimana sari ? dasar! padahal dia habis pendarahan hebat.. sudah punya tenaga untuk jalan-jalan rupanya ")batin aileen. lalu aileen yang sudah kepalang penasaran itu lalu hendak turun dari tempat tidurnya ia memindahkan tangan sio dari pelukannya secara pelan lalu menyelimutinya. setelah itu aileen mulai turun dan berjalan keluar menuju pintu. aileen mengedarkan pandangannya ia tersentak sejenak karena seperti melihat bayangan siluet seseorang sedang berjalan mengendap-endap sambil menggendong buntelan tertutup kain jarik merah diluar kamar,
("siapa ituu?? apa itu hantu??") batin aileen sedikit ngeri namun Karena penasaran aileen pun memantapkan hatinya untuk keluar dan hendak mengikuti siluet tersebut diam-diam.
(" siapa sebenarnya orang ini ? dan apa benda yang dia bawa itu? hem mencurigakan! dia berlari kesini? mau dibawa kemana benda tersebut ?? dilihat berapa kali pun aku terasa seperti familiar dengan dress dan gelang itu! bukankah itu mirip dengan milik sari ? ") batin aileen dalam hati
"Tunggu Sari!" Teriak aileen
Namun bukannya berhenti orang tersebut justru malah semakin berjalan cepat dan menjauh
Aileen berusaha menyusulnya namun langkah aileen terhenti karena aileen kehilangan jejak orang yang ia duga adalah sari tadi. saat di koridor rumah sakit ini yang tak terduga-duga aileen justru malah bertabrakan dengan dokter muda tampan yang menanganinya tadi ia adalah dokter fierro , tampak beliau juga tengah gelisah karena telah terjadi masalah dirumah sakit sumber waras ini. kasus penculikan dan hilangnya seorang bayi laki-laki yang baru lahir lima jam lalu.
"akh aduh maaf.. ah Dokter?! " Panggil aileen terkejut melihat orang yang ia tabrak adalah dokter fierro
"Ah maaf saya tidak melihat jalan dengan benar saya jadi tidak sengaja menabrak anda nona " jawabnya
"Bukan masalah, maaf kalau saya lancang tapi sedang apa dokter disini? Bukan kah para dokter harus nya sudah mulai pulang ?" Tanya aileen
"Ada masalah besar nona! ada penculik di rumah sakit ini yang berani menculik bayi salah satu pasien yang baru lahir malam ini.. ! Dan kami para dokter maupun perawat sedang berusaha mencari dimana dan siapa yang menculik bayi itu ! Saya sedang mengecek cctv rumah sakit ini satu persatu. Bila anda mungkin bertemu dengan seseorang yang mencurigakan tolong segera beritahu kami!" Pinta nya
("penculik? yaalloh jangan² Sari yang menculik bayi itu ") batin aileen
"emm iya dok saya akan menghubungi dokter dan perawat lain bila bertemu orang yang mencurigakan " jawab aileen lalu aileen kembali pergi hendak menyusul bayang-bayang orang misterius tadi namun kini aileen benar2 sudah kehilangan jejaknya.
..
Di ruang pribadi Sari dirawat
(Brakk!!) Suara pintu yang dibuka keras dari luar , rupanya Sari yang masuk dengan wajah yang begitu panik dan ia langsung menutup pintu dan menguncinya
Ia lalu meletakkan bayi laki-laki yang masih di balut kain jarik merah tersebut dan di tangannya ada nama bayi ny. melwaxxx
" Gawat!! Gawat!! Aileen sepertinya tadi melihat aksi.ku ? dia paham aku nggak ya?! jangan sampai aileen tahu kalau aku mencuri bayi disini! Aku tidak akan membiarkan ibu mertuaku tahu kalau aku keguguran dan jika ia tahu maka aku pasti akan segera di buang dari keluarga Abizhar! Tidak ! Aku tidak ingin jadi miskin lagi seperti dulu!" batin Sari
"Bayi kecil ini! awalnya aku ingin diam-diam menculiknya tanpa ketahuan siapapun dan mengaku pada ibu kalau aku melahirkan prematur supaya ibu lebih menyayangiku lagi. tapi ku rasa itu bukan ide yang bagus untuk sekarang. mas abi juga pasti sudah tahu soal keguguran ku kali ini.. hem tidak ada jalan lain lagi.. aku memang harus mengaku keguguran di depan ibu.. aku akan mencoba memelas belas simpati ibu karena keguguran ini juga diakibatkan oleh kelakuhan anaknya sendiri. memang tidak bisa di dipungkiri lagi. masalah kali ini memang salahnya mas abi dan juga si jalang aileen itu. hem sepertinya aku justru punya ide yang lebih menarik. hihi wahai kakak maduku sayang mungkin malam ini adalah kejutan besar untukmu hihihi. " sari terkekeh sambil berbicara sendiri di depan cermin toilet . ia lalu meletakan bayi merah tersebut dalam keranjang bayi di bawah washtafel dalam toilet.
"Tokk// tokk/tokk// Sar ? Buka pintu nya" suara Aileen dari luar
"Iya sebentar!! Astaga aku harus cepat kedepan. hei bayi tetaplah diam ditempat sampai semuanya aman oke!!" ucap sari sebelum akhirnya pergi meninggalkan bayi yang masih tertidur lelap itu sendirian di dalam toilet yang dingin.
"Sari buka pintunya aku mau masuk " ucap aileen sedikit menggebrak pintunya
"Ya! Sebentar! Sabar!!" Jawab sari bersikap biasa dan ketus
Setelah selesai menyembunyikan bayi merah itu dengan aman barulah Sari keluar dan membukakan pintu untuk Aileen ..
"Mau apa si Lo!" Ketus Sari .
Aileen langsung masuk begitu saja dan ia tak menemukan apa-apa
"mamah? ada apa ma?" sio terbangun mendengar suara ribut-ribut aileen dan sari
("eh kosong? tidak ada? Dimana? Perasaan tadi aku jelas² lihat kalau Sari memang membawa bayi tapi sekarang Kok nggak ada ya bayinya? sari juga tak memakai gelang itu? ini aneh!!" Batin aileen celingak celinguk kebingungan
klo msih di ksih sehat... dia akn sll berulah & tak tau diri....🙄🙄