NovelToon NovelToon
Dermaga Jingga

Dermaga Jingga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Romansa / Fantasi Wanita / Kekasih misterius
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rumachi

"Untukmu, seluruh waktuku. Dariku untuk menantimu"

____________________________

Yumi tak pernah mengira dirinya akan menjalin kasih dengan lelaki yang bahkan tak dikenalnya. Lelaki aneh, yang seakan tau segalanya tentang dia.

Berulang kali Yumi berusaha kabur, menjauh, bertindak tak semestinya agar lelaki itu merasa ilfeel dan meminta putus, tapi justru lelaki itu semakin melabelinya sebagai miliknya!

Aneh. Hampir tak masuk logika.

Apa alasan dibalik hubungan yang terbentuk dengan cara ekstrim ini?

Dan akankah Yumi berhasil membuat lelaki itu pergi?

Atau akankah dirinya terjebak selamanya dihubungan yang tak nyaman bersama lelaki asing itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumachi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Restu Semesta

...• Bab 21 •...

...»»——⍟——««...

..."Saat denganmu, dunia seakan tercipta hanya untuk mempertemukan kita"...

...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...

Perpustakaan kampus di hari senin nampak ramai dikunjungi mahasiswa dari berbagi fakultas dan jurusan. Ada yang nampak berkeliling tengah mencari buku, ada yang sedang membaca untuk referensi tugas, ada yang baru saja kembali dari lorong rak dengan setumpuk buku ditangannya, ada juga yang tengah bergerumbul untuk berdiskusi tugas.

Itulah yang sedang dilakukan Yumi dan CS sekarang.

Mereka memutuskan untuk melakukan pengerjaan proposal kelompok di perpustakaan, selain nyaman mereka bisa langsung mencari bahan-bahan dari sumber buku nya langsung.

Tapi, gadis bogel itu malah melamun dengan tangan yang menyangga dagu menatap kearah luar jendela yang menampilkan taman kecil perpustakaan. Kakinya bergoyang-goyang mengayun dari atas kursi.

"Woi! Yum! Ngelamun aja lo, bantuin mikir nih" Pasha menepuk pucuk kepala Yumi menggunakan buku, membuat gadis itu langsung tersadar dari lamunannya.

"Ah elah Sa, mukul pake buku gak bikin otak gue encer kali"

"Kalo gue pukul pake batu, otak lo juga gak akan berubah, yang ada gue masuk kantor polisi"

"Nah itu tau. Jadi, gue nyimak aja deh"

Lidya mendengus, ia meletakkan pena nya ke atas meja, "Lu nyimak aja engga, Mi. Lo kenapa sih, sejak pacaran jadi sering ngelamun?"

Yumi terdiam mendengar perkataan Lidya. Kalau di ingat kembali benar sih, ia memang jadi lebih banyak berpikir dalam diam sejak dirinya berpacaran dengan Maga. Ada saja yang membuat otak gadis itu beroperasi memikirkan sesuatu.

"Kali ini ada masalah apa lagi?" tanya Pasha dengan nada jengah. Dia masih belum bisa terima Yumi berpacaran paksa dengan lelaki gapura kabupaten itu.

Gadis itu nampak berpikir, sudut matanya terangkat keatas seperti mengenang sesuatu. Yumi membayangkan kembali kejadian semalam dimana ia bertemu dengan Alan, saudara tiri dari kekasihnya itu.

Yumi mengerti mungkin memang tidak semua saudara tiri bisa berhubungan dengan baik mengingat mereka tidak sedarah, tapi apa harus seburuk itu?

Dan apa pula maksud dari kutukan yang dikatakannya? Apa itu alasan Dermaga sangat benci sentuhan? Karena dirinya menganggap ia membawa kutukan? Oh ayolah, ini bahkan sudah jaman serba AI. Kenapa juga harus percaya dengan hal kuno seperti itu.

Yumi gelisah sekali melihat Maga yang biasanya nampak suka memaksa dan mengintimidasi menjadi tak berkutik di hadapan Alan. Seolah membenarkan semua hal yang dikatakan lelaki itu.

Buktinya, lihat Yumi. Dia bahkan sudah tak terhitung berapa kali bersentuhan dengan Maga, dan dirinya masih baik-baik saja sekarang. Jadi, harusnya Maga pun sadar ia tak bisa membatasi diri dengan kepercayaan atas hal tak masuk akal. Dia pasti bisa punya lebih banyak teman, jika tak terbelenggu dengan imajinasi soal kutukan kuno itu.

"Ya ampun! Juling lu, Mi lama-lama! Nyariin apa si lo diatas?"

Yumi meringis ringan, ia menutup notebooknya pelan, "Ah~ pacaran ternyata membutuhkan energi yang besar ya. Gue yang seenergi badak ini aja loyo"

"Apa semalem pas lo datengin acara ulangtahun Dermaga ada masalah?"

Gadis berkepang satu itu menggeleng, "Gak ada sih. Cuma semalem gue ketauan abang Duta. Di ceramahin nya gue abis-abisan. Gue sampe tidur jam 12 malem demi menerima wejangan dia"

Pasha mendesis, ia menyenderkan lengannya di kepala kursi, "Halaah... gue pikir abang lo bakal ngereog dan ngelarang lo"

"Gak tuh. Dia kan sayang gue, jadi apa yang buat gue bahagia mah pasti dia dukung"

Lidya tersenyum picik, jemarinya menoel berkali-kali lengan Yumi, "Cie.. jadi bahagia nih??"

Yumi tersikap, ia baru menyadari perkataan itu meluncur begitu saja dari mulut nya, "Bu.. bukan gitu, abang gue ngira nya bahagia jadi dibiarin aja deh"

"Jadi sebenarnya lo bahagia gak sih Yum sama hubungan lo ini?" tanya Pasha dengan nada menekan.

Yumi terdiam. Sebenarnya itu bukan sesuatu yang bisa dijawab sekarang, karena dirinya sendiri masih baru menjalani hubungan serba tiba-tiba ini. Tapi... kalau boleh jujur, dalam lubuk hati Yumi tersirat percikan kecil kesenangan saat bersama lelaki itu. Bahkan, saat semalam Maga memeluk nya erat. Rasanya hati Yumi ringan sekali.

"Heum... "

Belum sempat Yumi menjawab, sebuah tangan menempel dipucuk kepala gadis itu membuat nya agak sedikit tersentak kaget.

"Kalo belum bahagia, tinggal gue usahain lagi buat bikin bahagia. I'll try my best."

Pasha medengkus sinis melihat sosok yang baru saja datang dan langsung terduduk tepat disamping Yumi, "Lo kaya setan sumpah suka muncul tiba-tiba dimanapun itu"

"Kita sekampus kali, bukan hal aneh kalo kita sering ketemu"

"Haaaah.. bilang aja lo ngikutin Yumi kan?"

Maga melirik gadis yang nampak cengo merona itu, ia sedikit tersenyum samar dan kembali berdiri, "Yah.. gak gue ikutin pun kalau takdir dia gue, pasti bakal terus ketemu, kalau semesta udah merestui bisa apa? dunia seluas ini pun jadi sempit dibuatnya"

Lidya dan Pasha bergidik merinding dengar kata-kata sok puitis lelaki serba berpakaian hitam itu. Sangat tak sesuai dengan tampangnya yang misterius.

Maga yang kini sudah berdiri kembali menunduk berbisik tepat disamping telinga Yumi, "Lo cantik banget dikepang kaya gitu" ujarnya berbisik, membuat tubuh gadis itu merinding dari ujung kuku kaki hingga rambut.

Lelaki itu nampak menang karena berhasil membuat Yumi memerah, ia kembali berdiri dan berucap, kali ini dengan suara yang membuat semua orang terdengar, "Gue tunggu di lantai satu pas jam makan siang nanti ya"

Maga berlalu setelah meninggalkan Yumi yang sudah berdentum tak karuan. Kedua pipinya memanas. Ini pertama kalinya seorang lelaki memujinya cantik. Ucapan Maga seperti kaset yang tersimpan otomatis dibenaknya. Terus berputar tanpa jeda.

Sepertinya gadis itu sudah gila. Ingin sekali dia melompat-lompat seperti kera yang mendapat pisang satu sisir. Ia mencoba menahan cengirannya kuat-kuat agar tak nampak bodoh.

"Mi, please kontrol muka lo. Hidung lu udah mekar banget itu, kaya terompet tahun baru"

...• TBC •...

...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...

1
kalea rizuky
bnernyum putus aja maga nya goblokkkkk
kalea rizuky
awas aja si ulet berulah putusin aja mi klo kaga ttep goblok
kalea rizuky
putus aja g tau diri dia yg maksa pacaran dia yg sok
kalea rizuky
putus aja yuk males gue ma cwek menye Thor bkin Yumi. tegas dono
Rumachi: sabar ya^^ mungkin singa ditubuh yumi masi bobo:))
total 1 replies
kalea rizuky
dih cmburu lo aja dket2 uler kayak karin
Rumachi: cowok emg suka ga pekaaak
total 1 replies
kalea rizuky
maga maga di tinggal Yumi. tau rasa lo
kalea rizuky
maga jd g tau diri skg. putusin aja yum
kalea rizuky
ulet bulu gatel
kalea rizuky
lanjut thor
Rumachi
udah kecintaan bgt soalnya🤣
kalea rizuky
aneh tp lu suka kn bang maga/Curse//Curse/
pikacuw
Kebayang bangett lagi komuknya wkwk. Kocak Thor🤣 smngat updateny yaa/Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!