REINKARNASI: Di Jodohkan Dengan Anak Kepala Desa Yang Cacat

Lalu ia masuk kedalam kamarnya dengan selamat, tanpa pengetahuan ibunya juga ayahnya.

"Selamat, akhir aku mendapatkan uangnya, ternyata enak juga main seperti itu, kanapa aku tidak mau di ajak kevin bermain disana sejak dulu, lebih enak dari biasanya dan aku juga dapat uang, kalau begini mah lebih mudah dapat uang, tidak perlu aku bekerja" gumam siska dengan senang lalu ia tertidur dengan nyenyak, karena ia kelelahan bermain dengan Kevin cukup lama, nafsu Kevin sangat tinggi.

Aurel melihat semua yang di lakukan siska karena ia mendengar deru motor kevin, walaupun dia parkir ajak jauh dari rumah, Aurel masih bisa mendengar bunyi motornya, karena sejak minum air sunyi pendengarannya tambah nyaring dan tajam, dia juga bisa memantau dengan kekuatan mentalnya. Kekuatan mentalnya tambah kuat keran ia sering berlatih di ruang nya.

"Cih, zaman ini ternyata sudah ada pergaulan bebas," gumam Aurel pada dirinya sendiri.

Karena sudah dini hari, adiknya masih tidur dia manfaatkan waktu untuk masuk ke ruang dimensi nya, dia belum mengecek pertumbuhan anggur dan pada yang dia tanam kemaren, apa sudah bisa panen.

Aurel masuk kedalam ruang dimensi langsung sampai di perkebunannya, ternyata sudah ada hamparan kuning seluas satu hektar dan juga hamparan unggu juga seluas satu hektar.

"Ya tuhan, semua sudah bisa panen, dengan begini aku dan Bram tidak kelaparan lagi, aku bisa makan nasi, eh tunggu"

Aurel berpikir bagaimana cara dia mengelupas kulit padi jika tidak ada mesin untuk menjadikan padi menjadi beras.

"Nanti saja di pikirkan yang penting aku panen terlebih dahulu"

Aurel sangat gembira saat memanen padi dengan kualitas terbaik, ia mengumpulkan semua padi dengan pikiran nya, kekuatan mentalnya sudah tambah kuat hari demi hari dia bisa bekerja dua hektar hari ini tanpa minum air suci.

Padi setelah panen dia kumpulkan di gudang, khusus untuk padi, karena gudangnya secara otomatis terbagi-bagi sesuai dengan tempatnya, saat dia memasukkan apel dan Jeruk gudang secara otomatis membuat ruangan khusus untuk apel dan jeruk, sekarang dia masukan padi secara khusus juga terbentuk ruangan khusus padi.

Lalu ia melanjutkan memanen padinya, kualitas padi Aurel dari ruang dimensi sangat bagus padinya gendut-gendut kualitas premium.

Setelah dia setelah dia selesai memanen padi, Aurel kembali menanam padi di tempat semula, dia menambah jumlah lahan tanaman padi menjadi dua hektar.

Aurel sudah selesai menanam padi kembali seluas 2 hektar kekuatan habis dan dia kelelahan, dia minum air suci, setelah itu ia makan buah apel sambil istirahat, dua juga memetik buah anggur ungu untuk ia cicipi apakah rasanya berbeda dengan anggur yang dia makan selama ini atau sama saja.

"Hem, buah anggur disini lebih enak dari pada buah anggur yang aku makan selama ini, ini lebih manis dan lebih gemuk dan berair setelah memakannya badan terasa segar mungkin karena air suci" gumam Aurel lalu memejamkan kan matanya untuk merasakan kenikmatan makan buah anggur.

Sambil istirahat dan makan buah anggur dan apel dia kepikiran dengan padinya bagaimana cara membuat beras, kalau tidak ada beras bagaiman cara dia makan nasi.

" Aku sudah janji dengan Bram untuk menanak nasi, baiklah aku masak saja beras yang ada di dapur" gumam Aurel untuk menepati janji kepada adiknya, untung saja ada beras di dapur kalau tidak dia tidak bisa menanak nasi untuk Bram.

Lalu ia teleportasi ke dapur, ia memasak nasi di dapur dengan magic com dia tidak tau dari mana asalnya sudah di dapur ini, juga tidak tahu dari mana asal listriknya,

Setelah ia menanak nasi, kembali ke perkebunan untuk memanen buah anggurnya, buah apel dan jeruk yang dia panen kemaren sudah bisa kembali ia panen, dia hanya memanen buah anggur saja sekarang. Meskipun dia tidak memanen buahnya tetap segar di atas pohon tidak busuk atau jatuh kebawah, jadi tidak masalah kalau di ambil atau tidak.

Dia memanen anggur untuk di taruh di gudang supaya gudang kembali membentuk ruangan untuk anggur unggu.

Setelah selesai panen anggur Aurel menambahkan lahan untuk anggur satu hektar lagi, dan ia kembali menanam benih anggur seluas satu hektar, jadi kebun anggur Aurel dua hektar.

Aurel menanam benih anggur seperti biasa, gembur kan tanahnya tanam benih siram dengan air suci, dia melakukan seperti itu berulang-ulang sampai selesai.

Karena sering menggunakan kekuatan mental untuk menanam dan memanen, kekuatan Aurel tambah kuat sedikit demi sedikit.

Setelah selesai menanam anggur di lahan tambahan, ia juga menanam apel di lahan tambahan, ia harus adil untuk tanaman nya, jika semuanya dapat dua hektar lahan maka apel dan jeruk dapat dua hektar.

Maka Aurel kembali menanam buah apel dilahan yang di olahnya, seperti waktu dia menanam benih apel. Begitu pula dengan jeruk juga dapat lahan tambahan Aurel kembali menggemburkan tanah dan menanam benih jeruk lalu siram dengan air suci.

Setelah selesai semuanya ia kembali ke dapur untuk memasak, dia memasak dadar telur dan tumis sayur yang dia ambil dari gunung kemaren, sayur tersebut dia tanam dengan rumah dalam dimensi, sayur tersebut tumbuh dengan subur.

Hari dia makan nasi bersama dadar telur juga tumis sayur, dia kasih sedikit cabe untuk memedaskan nya.

Setelah semuanya selesai, kebetulan nasinya juga matang, dia menaruhnya kedalam piring dan juga meletakkan dua telur dadar di piring Bram, begitu pula denga nya

Sedangkan tumis sayur dia taruh dalam mangkuk, jika Bram suka, biar dia sendiri yang mengambilnya, setelah semuanya selesai dia keluar dari ruang dimensi, lalu ia menata makanan di meja kecil yang ada di kamarnya.

Ternyata dia sudah tiga sajam di ruang dimensinya berati sama dengan tiga bulan, hari sudah mulai terang, Aurel membangunkan adiknya.

"Bram ... Bram... Bangun" ucap Aurel sambil menepuk-nepuk bahu adiknya, untuk membangunkan adiknya, dia tidak bisa berbicara terlalu keras.

"Ada apa kak" Bram terbangun dari tidurnya dia tidur nyenyak tadi malam, pertama kali tidur diatas kasur empuknya.

"Apa tidur mu nyaman," ucap Aurel lembut sambil mengacak rambut adiknya.

"Tidur ku nyaman sekali, ini adalah tidur yang paling ternyaman yang pernah aku rasakan, selama ini" kata Bram senang dengan wajah cerianya Aurel juga senang melihatnya, lalu ia mencium aroma masakan yang lezat membuat perutnya lapar.

"Aroma apa ini kak, nikmat sekali bikin lapar, ah perut ku keroncongan" kata Bram sambil menghirup aroma makan lezat tersebut padahal hanya dadar telur dan tumis sayur.