Di dunia ini manusia terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu fells, Aether, dan Halflings. Fells merupakan manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan apapun, dan hanya menjalani hidup seperti manusia biasa Sedangkan Aether adalah manusia yang memiliki kemampuan pengendalian elemen, setiap orang hanya bisa mengendalikan 1 elemen. Namun ada spesies khusus di dalamnya yaitu dark dan light yaitu pengendali elemen kegelapan dan cahaya Halflings adalah manusia yang bisa merubah dirinya menjadi hewan Dan itulah penjelasan singkat tentang cerita ini selanjutnya akan dibahas didalam
Bagian 23
BRAKK!!
Zareth menabrak banyak pohon yang membuatnya hampir tidak sadarkan diri.
Darah sudah keluar dari mulutnya dan hidungnya yang membuat penampilannya semakin miris.
Ia dengan sempoyongan mencoba untuk kembali bangkit dan melawan Axel yang menyerangnya seperti orang gila.
Sedangkan Axel hanya tersenyum meremehkan tanpa ada luka di tubuh ataupun wajahnya. Ia sangat senang melihat Zareth terluka seperti ini.
Karena Zareth mencoba untuk merebut Arsen darinya dan itu yang membuat kekesalan dalam diri Axel semakin memanas.
“Tetaplah dibawah. Sebelum aku benar benar membunuhmu” ucap Axel dengan dingin.
Sedangkan Kailee semakin khawatir dengan konflik yang terjadi di depannya.
“Ayolah hentikan ini Axel, kalau kau terus melanjutkan ini kau bisa membuatnya semakin terluka, sudahlah dia sudah kalah.
Kau yang menang” ucap Kailee mencoba menenangkan Axel yang ingin menyerangnya kembali.
Axel pun menahan serangannya melihat Zareth yang masih terduduk mencoba untuk tetap sadar.
Axel pun mundur.
Sedangkan Kailee mencoba membantu Zareth untuk berdiri.
“Terima kasih Kai” ucap Zareth dengan lirih.
Tiba tiba ada suara dari semak semak dan keluarlah dua orang.
“Heii. Ada apa ini?” Tanya Jack kepada mereka.
“Tanya dia” jawab Axel dengan tersenyum sinis menunjuk kepada Zareth dengan dagunya.
“Aku yang memulai pertarungan ini. Aku yang salah” jawab Zareth masih mengeluarkan darah dari mulutnya.
“Bantu aku menyalurkan Kodra impulsif ke dalamnya” pinta Kailee kepada mereka untuk membantunya menyalurkan Kodra ke dalamnya.
Kodra yang dipakai untuk membantu pemulihan adalah Kodra impulsif karena mereka menyembuhkan tubuh dari dalam.
Kodra tersebut ikut membantu menyembuhkan luka yang tidak bisa disembuhkan tubuh.
Kemudian mereka ikut menyalurkan Kodra ke dalam tubuh Zareth dengan menyentuh tubuh Zareth dan menyalurkan Kodra melaluinya.
“Gila sekali lukamu ini. Makhluk macam apa yang bisa menimbulkan luka seperti ini?” Tanya Jack.
Zareth hanya menatap Axel yang hanya tersenyum mengejek.
Jack pun ikut menatap Axel.
Ia melihat senyuman yang mengerikan itu terpampang di wajah Axel yang membuatnya ikutan mengeri.
“Sepertinya memang benar benar monster” gumam Jack.
ROAARRRRR!!!
Mereka mendengar auman dari Liger yang sedang berada di dekat mereka.
Axel langsung berdiri dan memasang kuda kuda.
“Axel ingat kita harus mengambilnya tanpa melukainya” jelas Kailee.
Axel pun sedikit kesal karena diperingatkan seperti itu.
Namun secara tiba tiba sebuah ide muncul di kepalanya.
Ia menuju ke arah Kailee dan menarik kerahnya dan melemparnya ke arah Liger tersebut.
“Kecepatan adalah keahlianmu, jadi cepatlah lakukan. Aku akan mengalihkan perhatiannya, dan kau cari celah untuk mengambilnya.
Dan kau cepat cepat pulih agar bisa membantunya mengambil taring kedua!!” Axel mengucapka kalimat terakhir sambil menatap ke arah Zareth.
Ia langsung pergi dengan turbo di kakinya dan dengan cepat mengalihkan sang Liger yang langsung mengejarnya.
Axel sebenarnya belum menggunakan full speednya.
Ia hanya membawanya mutar mutar di sekitar hutan itu.
Sedangkan Kailee langsung mengejar dengan kecepatan cahayanya dan mengejar Liger tersebut.
Tak disangka bahwa ternyata Liger yang mereka kejar ini memiliki Kodra impulsif dan menggunakannya untuk bergerak lebih cepat dengan menaruh Kodra tersebut ke kakinya.
Mereka pun terkejut bagaimana bisa Liger memiliki Kodra.
Akhirnya mereka baru ingat bahwa ada banyak hasil eksperimen yang ditaruh oleh para Permata Dewa ke dalam hutan ini untuk menguji para Permata Dewa lainnya ataupun Neoptolemus.
Permata Dewa memiliki beberapa generasi.
Dan untuk generasi yang sekarang merupakan generasi ke enam belas.
Banyak dari Permata Dewa generasi sebelumnya yang kekuatannya berada di atas Permata Dewa generasi sekarang (kecuali Eve. Karena dia memang terdaftar memiliki kekuatan anomali. Yang bahkan bisa mengalahkan seluruh permata dewa sebelumnya sekaligus)
Dan permata Dewa sebelumnya hanya terputus dalam jabatannya di pemerintahan tapi jika ada peperangan kembali terjadi mereka harus kembali ke medan peperangan karena itu memang perjanjian lama yang sudah disetujui dan sumpah yang diucapkan sebelum mereka dilantik.
Jika mereka memang tidak menginginkan ini maka mereka tidak bisa menjadi Permata Dewa.
Namun kembali ke penjelasan Eve.
Disini bukkannya Eve di buff sekuat mungkin karena tidak ingin Eve dikalahkan dengan mudah.
Tapi karena memang ada alasan dibalik kekuatan Eve yang begitu melimpah. Bahkan Arci pernah mengakui bahwa kuantitas Kodra yang dimiliki Eve jauh lebih dalam dari Kodra miliknya.
Dan alasan mengapa Eve bisa sekuat itu aakan terkuak di chapter kedepannya.
Dan itu akan menjelaskan mengapa Eve bisa memiliki kekuatan sebesar itu. Dan itu juga akan menguak rahasia dibalik nama Zeno dan mengapa itu disembunyikan.
Dan dengan nama Zeno itu juga akan terkuak sejarah yang disembunyikan.
Kembali ke Axel yang masih menjadikan dirinya sebagai umpan untuk sang Liger.
Dan kini Kailee yang masih mengejar sang Liger.
Ia bisa saja memakai full speed namun itu tidak akan membantu karena pergerakan dari Liger ini tidak terduga dan tidak bisa ditebak.
Dan kecepatan cahaya juga tidak bisa melanggar hukum inersia ketika ia dalam bentuk padat seperti ini.
Ia terus mengejar Liger tersebut.
“Aku punya rencana” usul Zareth yang kini sudah mengikuti mereka untuk mendapatkan taring itu.
“Kita bawa dia menuju daerah pepohonan yang lebih banyak itu dan Axel membuat gerakan yang tidak menentu.
Dia pasti akan mengikuti gerakanmu itu.
Dan ketika sudah sampai di pohon yang tinggi itu terbanglah ke bagian atasnya sampai dia mengikutimu.” Usul Zareth.
Axel langsung membawanya menuju tempat pohon yang banyak itu dan meliuk liukkan gaya terbangnya.
Yang ternyata memang benar diikuti oleh Liger tersebut.
Ia terbang ke arah pohon tersebut dan terbang langsung ke atas.
Sesuai dengan perkataan Zareth Liger tersebut mengerjar dengan melompat ke atas dan menuju Axel.
Namun seperti yang mereka pikirkan.
Hewan ini tidak memiliki pikiran dan kecerdasan sehingga ia hanya memikirkan makanan dan tidak menyadari bahwa ia tidak bisa mengalahkan hukum gravitasi.
Zareth menyuruh Axel untuk membawanya ke banyak pohon agar menanamkan ke dalam pikirannya bahwa dia bisa terus melompat dari satu pohon ke pohon lainnya sehingga itu menghancurkan pikiran gravitasinya.
Dan ketika ia terjatuh tepat diwaktu itulah Zareth dan Kailee memperhitungkan jarak dan waktu mengambilnya. Karena mereka tidak bisa asal mengambil karena mereka bisa saling menabrak atau tidak dapat dan membuat Liger itu menyadari jebakan mereka.
Mereka melihatnya.
Titik tepat untuk jarak tembaknya itu.
Mereka melompat dan langsung mengambil kedua taring itu dari sang Liger yang masih berada di udara.
Liger itu terjatuh dan langsung kabur dengan ketakutan.
“Woooohoooo” Axel berteriak dengan kesenangan.
Jack dan Blake pun menyusul ke arah mereka.
“Apakah kalian sudah dapat barang kalian?” Tanya Kailee dengan nafas yang masih kesusahan karena baru selesai mengambil barang tersebut.
“Ya, kami sudah mendapatkannya” Jack langsung menunjukkan mutiara darat yang sudah mereka dapatkan.
“Bagus. Sekarang tinggal—“
BOOOMMM!!
Mereka menoleh ke arah suara ledakan tersebut yang ternyata berada sangat jauh dari mereka.
Ledakan itu masih mengeluarkan asap yang sangat padat.
“Arsen” gumam Axel dan langsung pergi meninggalkan mereka semua.
Ia memakai turbo dari kakinya dan langsung terbang meninggalkan mereka semua.
Kailee terkejut dengan turbo Axel yang ternyata lebih cepat dari yang ia bayangkan.
Ia tidak menyangka bahwa dengan elemen api ternyata bisa jadi secepat itu.