Apa jadinya, jika gadis yang lembut dan baik hati serta memiliki rasa empati yang tinggi berubah menjadi gadis yang cuek dan dingin. Luka yang begitu menyakitkan bahkan mampu mengubah karakter seorang Agatha Lorenzo, bisakah ia melewati masa sulit itu? Apakah ia sanggup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DessertChocoRi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XXIV
Belum juga dirinya menjawab sang resepsionis, suara dering telepon Agatha berbunyi. Ia pun mengangkat telepon itu tanpa melihat siapa yang memanggilnya.
“Halo”
“Kamu dimana?”
Agatha agak kaget mendengar suara deep Arslan. Ia tidak menyangka yang meneleponnya adalah Arslan.
“Aku lagi disalon”
“Pantas saja, aku mengirim pesan tapi kamu tidak membalasnya”
Dan benar saja setelah mengecek beberapa spam pesan dari Arslan.
“Maaf yah aku tidak pegang handphone”
“Heh udik ngapain lagi kamu pura-pura telepon, keluar sana” teriak rara
“Kamu ada masalah?” Tanya Arslan setelah mendengar teriakan dari seberang teleponnya
“Hanya kendala kecil, nanti aku telepon balik yah”
“Baiklah, sampai bertemu nanti malam”
Panggilan telepon itu pun berhenti, Agatha kembali menghubungi Lulu untuk menyelesaikan masalah sepele itu.
“Kak bisa tolong jemput aku, mereka menahan ku disini” ucap Agatha yang menelepon Lulu
“Hallah.. mau sok telepon kiri kanan” jealous rara
Agatha merasa jengkel melihat tingkah rara yang menurutnya tidak punya salah apa pun padanya.
“Tante jangan suka ikut campur urusan orang lain” ucap tenang Agatha
Mendengar ucapan Agatha emosi rara pun melonjak naik, matanya melotot dan tangannya terkepal keras.
“Kurang ajar kamu.. apa kamu tidak punya ibu sampai tidak tau sopan santun”
“Jaga mulutmu, kalau tidak ingin ku robek” ucap tajam Agatha sambil menatap amarah pada rara
\~\~
Tring..
“Halo Tuan Arslan, suatu kehormatan bisa mendapat telepon dari Tuan, ada yang bisa saya bantu?”
“Saya ingin pelayanan terbaik untuk Agatha Lorenzo”
“Baik Tuan saya akan memberikan pelayanan khusus untuk nona Agatha”
“Hmm”
“Kalau ada hal lain bisa hubungi saya kembali tuan”
Tut..
Panggilan itu pun berhenti dan pemilik salon terbesar itu pun langsung bergegas menuju lantai 3 untuk melayani sendiri tamu super pentingnya.
\~\~
Plakk..
“Siapa kamu berani denganku”
Suara renyah terdengar di lantai itu. Pipi mulus Agatha menjadi merah akibat tamparan dari rara, namun ia berusaha tetap tenang walau emosinya semakin mencuat.
“Agatha Lorenzo”
Plakk..
“Akhh..” jeritan rara saat pipi kirinya ditampar
“Ingat baik-baik namaku”
Plakk..
“Akhh..” jeritan kedua rara ketika pipi kanannya kembali mendapat tamparan
“Dan jangan lagi menyebut ibuku dari mulut kotor mu”
“Kurang ajar kamu jalang..” teriak rara
Namun belum selesai mereka berselisih, lulu pun tiba untuk menjemput Agatha.
“Ada apa ini?”
“Maaf nona lulu, mereka terlibat perselisihan”
“Kamu urus nona itu” ucap lulu
“Nona Agatha?” Lanjutnya kembali dan bertanya pada Agatha
“Iya, kak lulu?” Tanya kembali Agatha
“Mari ikut saya” ucap lulu dan dibalas anggukan oleh Agatha
“Heh.. jalang mau ke mana kamu” teriak rara saat Agatha pergi
“Siapa yang bernama Agatha?” Tanya pemilik salon pada resepsionis lantai 3 itu
“Itu Bu yang pergi bersama nona lulu”
“Lulu Agatha ..” panggilnya langsung saat setelah mendengar ucapan resepsionis
Lulu dan Agatha pun menoleh saat pemilik salon itu memanggil mereka.
“Tamat riwayat mu jalang” ucap rara
“Nyonya orang itu hendak masuk tanpa membayar dan mau mendapatkan pelayanan mewah” lanjut rara
“Maksud kamu..” tanya heran pemilik salon
“Saya ingin dia dilaporkan”
“Kamu siapa?” Tanya pemilik salon kembali
“Saya Rara wijaya anak dari pemilik Perusahaan Wijaya”
“Oh maaf nona rara, nona Agatha adalah tamu khusus saya, untuk nona silahkan menuju lantai sesuai kartu keanggotaan yah”
Pemilik salon pun pergi dan membawa Agatha bersamanya juga ditemani lulu. Sedangkan rara masih syok karena Agatha masuk ke lantai Ambassador Elite.
\~
\~ Butik \~
“Mmmm..” suara Wanda yang di bekap oleh tangan seorang pria.
“Syutt.. ini aku” ucap pria itu
“Jeky..” gumam Wanda
“Aku kangen.. kenapa tidak balas pesan ku” ucap Jeky
“Aku tidak bisa soalnya Jhon disamping aku”
Mereka berbicara sambil berbisik-bisik. Ruang ganti itu agak berjarak jadi tidak akan kedengaran sampai ke meja kasir.
“Sudah lama kita tidak bertemu” ucap Jeky
“Aku juga kangen anak kita” lanjutnya sambil mengelus perut Wanda
Jeky mulai menci•m dan melum•t bibir Wanda cukup lama mereka saling berciu•an Jeky mulai beralih ke leher Wanda.
Ughh..
Lenguhan Wanda keluar ketika Jeky sudah sampai di pepaya gantung Wanda. Seperti berada di langit tinggi, Jeky menyes•p pepaya itu sambil sesekali menggigitnya.
Ahhss..
Kesadaran mereka hampir hilang namun kembali seketika karena mendengar suara Jhon yang lewat mencari Wanda.
“Aku harus keluar” ucap Wanda tergesa-gesa merapikan pakaiannya juga lipstiknya.
“Aku masih kangen” Jeky masih menahan Wanda
“Lain kali kita bertemu” balas Wanda
Setelah merapikan pakaiannya dan riasannya, Wanda pun keluar dari ruang ganti.
“Mas..”
“Kamu dari mana saja sayang” tanya Jhon
“Aku habis coba baju lain tapi tidak ada yang cocok”
“Yaudah kita pulang yuk”
“Daddy aku mau cari perhiasan dulu, masa beli gaun tidak ada perhiasannya”
“Ya sudah ayo”
Mereka pun ke toko perhiasan MJ yang terkenal. Mereka pun disambut dan melayani Dita dan Wanda yang sedang mencari perhiasan yang cocok.
“Mbak aku mau tanya, kalau gelang yang berbentuk bunga itu ada?” Tanya Dita
“Yang ini nona?”
“Bukan mbak”
Dita pun menjelaskan detail dari gelang yang Agatha miliki.
“Kalau seperti yang nona jelaskan sepertinya model itu belum pernah ada, mungkin itu custom dari costumer”
“Berarti gelang Agatha cuma ada satu didunia” batin Dita
“Kalau begitu aku mau custom perhiasan” ucap Dita
“Maaf nona untuk custom perhiasan saat ini sudah penuh mungkin bisa bulan depan nona konfirmasi kembali”
“Isshh.. kalau begitu aku mau perhiasan yang mewah, bisa tunjukkan koleksi limited nya?”
“Maaf nona untuk koleksi limited itu hanya untuk pelanggan VVIP saja”
“Yah sudah aku mau jadi member VVIP” jawab Dita kesal
“Baik nona, untuk menjadi pelanggan VVIP itu harus pembelanjaan minimal satu miliar”
“Daddy aku daftar VVIP yah di sini” bujuk Dita
“Iya sayang” ucap Jhon
“Mbak tolong dipercepat yah” ucap Dita pada pelayan toko
“Baik nona, silahkan menunggu di ruangan yang sudah kami sediakan” ajak pelayan tersebut
Mereka pun masuk keruangan di mana perhiasan dengan model limited itu berada.
“Wah cantik-cantik banget” gumam Dita
Mereka mulai memilih perhiasan mulai dari kalung, gelang, cincin dan juga anting. Mereka merasa berbinar karena baru kali ini mereka belanja puas.
Ya selama ini Wanda dan Dita membangun citra hemat dan baik kecuali untuk membuat acara atau pesta mereka akan merayu Jhon agar tidak terlihat menginginkan kemegahan jadi mereka belum pernah berbelanja lebih dari 300 juta.
“Bun ini bagus tidak?” Tanya Dita yang sedang memilih perhiasan
Sebuah perhiasan set penuh dengan diamond Dita perlihatkan pada mereka.
“Wah nona ternyata sangat ahli memilih perhiasan, itu adalah serial terbaru dari kami juga limited” ucap menyanjung pelayan itu
“Kamu cantik banget sayang kalau pakai itu” puji Wanda
“Kalau begitu aku ambil yang ini” ucap Dita semringah
“Kalau ini cocok tidak buat bunda?” Tanya Wanda
Sebuah perhiasan set dengan batu permata biru dark atau biasa disebut blue sapphire yang cukup besar di setiap perhiasannya menambah kesan mewah.
“Wah bun cantik banget” ucap Dita
“Itu adalah salah satu perhiasan mahal yang ada saat ini nyonya, dan sudah pasti cuma kami yang memproduksinya” puji pelayan itu
Wanda dan Dita merasa melayang tinggi ketika membeli perhiasan-perhiasan itu. Mereka membayangkan memakai perhiasan baru dan akan menjadi pusat sorotan orang-orang.
Setelah merasa cocok dengan pilihan masing-masing mereka pun hendak menunggu pelayan untuk melakukan pembayaran.
“Loh daddy dari mana?” Tanya Dita
“Daddy baru carikan Agatha kalung juga” ucap Jhon
“Isshh.. Agatha terus” batin Dita kesal
“Tuan, Nyonya dan nona ini VVIP card -nya jika ingin kembali berbelanja tinggal tunjukkan ke kami” ucap pelayan setelah mereka membayar belanjaan mereka
Wanda pun menerima kartu itu, ia berencana ingin kembali berbelanja.
“Kalian sudah selesai?” Tanya Jhon
“Sudah daddy” ucap Dita
“Ayo mas” ucap Wanda
“Terimakasih sudah berbelanja, silahkan datang kembali” ucap pelayan mengantar mereka ke depan pintu.
To be continued..
Terimakasih sudah mampir
Jangan lupa komen likenya yah 😍