NovelToon NovelToon
Di Balik Kontrak

Di Balik Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cha Aiyyu

Pernikahan Briela dan Hadwin bukanlah hubungan yang didasari oleh perasaan cinta—

Sebuah kontrak perjanjian pernikahan terpaksa Briela tanda tangani demi kelangsungan nasib perusahaannya. Briela yang dingin dan ambisius hanya memikirkan keuntungan dari balik pernikahannya. Sedangkan Hadwin berpikir, mungkin saja ini kesempatan baginya untuk bisa bersanding dengan wanita yang sejak dulu menggetarkan hatinya.

Pernikahan yang disangka akan semulus isi kontraknya, ternyata tidak semulus itu. Banyak hal terjadi di dalamnya, mulai dari ketulusan Hadwin yang lambat laun menyentil hati Briela sampai rintangan-rintangan kecil dan besar terjadi silih berganti.

Akankah benar-benar ada cinta dari pernikahan yang dipaksakan? Ataukah semuanya hanya akan tetap menjadi sebuah kontrak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cha Aiyyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PROMOTE

"Aku butuh jurnalis hebat dan kompeten bisakah kau memberikan rekomendasi!" seru Hadwin pada sekertarisnya.

"Alex Green, dia yang terbaik di bidangnya Tuan. Jika boleh tahu Anda membutuhkannya untuk hal apa?" sekertaris Hadwin tampak heran.

Hadwin menutup berkas yang sudah selesai ia tanda tangani. "Aku butuh jurnalis untuk meliput perusahaan istriku. Harus yang terbaik, jangan sampai ada kesalahan sekecil apapun dalam prosesnya dan juga jangan sampai bocor informasi jika Briela adalah istriku! Bisakah kau mengatur pertemuan?"

Sekertaris Hadwin mengangkat sebelah alisnya, "Bukankah ini waktu yang pas untuk mengungkapkan identitas Nyonya Briela, Tuan?"

Hadwin menggeleng. "Istriku masih belum menginginkannya, lagipula aku rasa ini bukan waktu yang tepat. Zoya & co baru saja mulai bangkit, orang-orang pasti akan membicarakan pernikahan kami dan menimbulkan perspektif negatif pada istriku. Aku tidak ingin melihatnya dinilai buruk," jelas Hadwin. "Kau yakin, Alex Green ini bisa menjaga rahasia?" lanjutnya.

"Saya yakin Tuan, dia sudah bekerja di bawah naungan Infinity Solution dalam waktu yang lama. Saya yakin dia tidak mungkin ingin dipecat jika melakukan kesalahan," ucap sekertaris Hadwin dengan mantap.

Hadwin mengernyit, "Jangan mengancamnya dengan posisiku, aku tidak ingin dia meliput berita dengan terpaksa. Aku tidak ingin ada resiko ke belakang. Briela harus aman saat Zoya & co meroket nanti. Aku sudah mempelajarinya, delapan tahun terakhir sejak istriku yang memegang perusahaan, Zoya & co memiliki potensi sukses. Ini bukan semata karena dia istriku, tapi pekerjaannya memang patut diapresiasi."

"Maaf Tuan, saya salah. Saya akan mengatur janji temu dan hanya akan menjelaskan garis besarnya saja. Anda bisa menjelaskan sendiri detailnya pada Tuan Green."

Hadwin mengangguk lalu menyerahkan berkas yang sudah ia tanda tangani pada sekertarisnya. Sekertaris itu membungkuk lalu meninggalkan ruangan Hadwin.

Hadwin meraih ponselnya, ia menatap foto pernikahannya yang ia jadikan sebagai gambar layar. Pria itu tersenyum kecil, ia tidak bertemu Briela pagi ini. Briela sedang sibuk-sibuknya menangani perusahaannya yang mulai berdiri tegak, ia bahkan pergi bekerja tanpa sarapan.

Sudah satu bulan lebih sejak Briela sakit, namun Hadwin tetap saja merasa khawatir. Hadwin mencari nomor telepon Briela yang ia namai dengan Belahan Jiwa. Jika biasanya seorang pria akan merasa gengsi dengan nama pada nomer ponsel pasangannya tapi tidak dengan Hadwin, dia sengaja menamainya seperti itu tanpa seorang pun yang memaksanya.

Sebuah perasaan hangat memenuhi rongga dadanya ketika terdengar sapaan dari panggilan telepon yang terhubung.

Hadwin mengumbar senyum. "Kau sudah sarapan?" tanya Hadwin ketika Briela baru saja selesai mengucapkan kata halo.

"Sudah. Mengapa menelepon jam segini?"

"Tidak ada. Aku hanya memastikan jika kau sarapan tepat waktu." Hadwin memainkan jemarinya di dagu, senyumannya tak pernah luntur dari wajahnya.

"Hei— enak sekali ya jadi CEO sepertimu. Ya ya ya ... aku paham, kau punya banyak waktu luang. Tapi, Tuan CEO yang punya banyak waktu luang jangan samakan aku denganmu! Aku hanyalah seorang karyawan yang memiliki tenggat deadline untuk pekerjaanku. Jadi, tolong bekerja sama! Aku sangat sibuk Hadwin. Jangan menghubungiku jika itu tidak penting, oke!"

Hadwin tergelak cukup keras hingga membuat Briela menghentikan kegiatannya yang sedang memeriksa dokumen. Wanita itu mengernyit, "Apa yang lucu."

"Kau lucu, Brie." Hadwin menghentikan tawanya. Telunjuknya mengusap air mata yang mengalir lewat sudut matanya. "Baiklah— maafkan aku. Lanjutkan pekerjaanmu! Aku akan meneleponmu lagi saat jam makan siang."

Hadwin menutup telepon secara sepihak, sebelum Briela protes padanya. Hadwin terkikik geli, ia membayangkan wanita itu sedang kesal sendiri di ruangannya.

Hadwin terpaksa menghentikan fantasinya ketika pintu ruangannya di ketuk. Ia mempersilakan masuk pada sekertaris yang semula meminta izin masuk dari balik pintu.

Sekertarisnya membungkuk hormat. "Saya baru saja menghubungi Alex Green. Dia meminta pertemuan langsung dengan Anda pada jam makan siang. Apakah Anda bersedia, Tuan?"

"Hm, atur saja!"

Sekertaris Hadwin keluar dari ruangannya. Hadwin mengetuk-ngetukkan ujung jarinya di atas meja. Ia berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk kembali menghubungi Briela.

"Ya, Tuan CEO yang punya banyak waktu luang. Aku rasa ini belum jam makan siang. Mengapa Anda meneleponku?" Briela melempar kalimat sindiran seolah merasa terganggu dengan panggilan telepon Hadwin, namun sebenarnya Briela cukup merasa senang dengan perhatian yang Hadwin berikan.

"Kita akan makan siang bersama untuk tempatnya aku akan mengirimkannya melalui pesan. Tidak masalah kan, kalau kau datang sendiri?"

"Hm, tidak masalah."

"Ada seseorang yang perlu kita temui bersama, untuk detailnya kita bahas saat bertemu nanti."

"Oke." Kali ini Briela yang lebih dulu menutup panggilan telepon.

Di sebuah restoran yang menjadikan makanan laut sebagai menu andalan mereka, Hadwin duduk dengan kaki menyilang di sebuah kursi pada meja bundar yang di pesan untuk empat orang. Seorang pria dengan jas mocca menghampirinya, pria itu mengonfirmasi identitas Hadwin.

"Tuan Lewis?"

Hadwin mengumbar senyum, "Ya," jawabnya singkat.

Hadwin berdiri dari duduknya, ia mempersilakan pria itu duduk di meja seberangnya. Pria itu mengulurkan tangan.

"Saya Alex Green. Senang bertemu dengan Anda, Tuan."

Hadwin menjabat uluran tangan pria itu.

"Sekertaris Anda sudah memberitahukan garis besarnya jadi bisakah Anda menjelaskan detailnya?" Pria itu selalu berbicara lebih dulu, pria itu lebih antusias dari yang Hadwin kira.

"Jadi— aku butuh bantuanmu untuk meliput Zoya & co. Aku akan memberikan informasi yang kau butuhkan dan kau bisa meliputnya secara ekslusif," ucap Hadwin.

"Benarkah, Tuan? Saya memang akan meliputnya hanya saja saya belum bisa menghubungi narasumber dari pihak terkait."

"Tentu saja benar. Tapi ada dua syarat yang harus kau penuhi. Tidak boleh ada kesalahan dalam liputanmu dan juga jangan sampai ada kebocoran informasi pribadi tentang status narasumber yang akan kau wawancarai." Hadwin memutar-mutar cincin pernikahan di jari manisnya. "Dia akan datang sebentar lagi."

Briela tiba tidak lama setelahnya. Wanita itu tersenyum begitu masuk restoran Hadwin susah lebih dulu menyapanya dengan senyuman. Briela mendatangi meja Hadwin.

Hadwin berdiri lalu menarik kursi untuk Briela duduk. Keduanya duduk berdampingan. Briela menatap pria yang duduk di seberang meja, ia lalu menatap Hadwin bergantian.

"Kenalkan Brie, dia adalah Alex Green. Dia adalah jurnalis andalan kami."

"Dan Tuan Green, perkenalkan ini Briela dia adalah direktur dari Zoya & co yang akan menjadi narasumber untuk liputanmu."

Meski sedikit kebingungan Briela tetap saja berusaha masuk ke dalam pembicaraan itu. Briela mengulurkan tangannya pada pria Alex Green, pria itu menjabat tangan Briela.

"Dan sebagai informasi tambahan, dia adalah istriku. Aku harap kesepakatan untuk tidak membocorkan informasi status Briela bisa kau tepati!" seru Hadwin.

Meski terkejut Alex Green tidak mempertanyakan alasan dari syarat yang Hadwin ajukan. "Jadi berapa banyak target pasar yang Anda inginkan, Tuan?"

"Sebanyak-banyaknya— bukan begitu, Brie?"

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
lanjut thor
iyz.e15: makasih yaa udah setia nungguin up nya. Aku lagi kurang enak badan tapi baca komen kamu yang dukung karyaku, bikin aku bersemangat. /Smile//Smile/
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
iyz.e15: q up satu bab dulu ya.. kalo banyak yang baca nanti aku up dobel. bantu share ya biar banyak yang baca dan aku jadi makin semangat buat up nya ☺️☺️ makasih udah mau baca karya ku ☺️
total 1 replies
Verlit Ivana
sabarnya Hadwin/Smile/
iyz.e15: sabar kek lelaki idaman kan?
total 1 replies
Anyelir
ohh Hadwin suka sama Briela kah?
Anyelir: tebaknya sih ada, tapi keknya masih lebih ke arah punya kesan
iyz.e15: ayo tebak. Suka nggak??
total 2 replies
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
ku baca sampai sini duyu
iyz.e15: oke makasih yaa /Smile/
total 1 replies
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
baru bangun udah di lamar /Shy/
iyz.e15: eeh iya juga ya 😄
total 1 replies
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
eh ketangkep jodoh 🤭🤣
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
perjodohan bisnis
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
wah LDR
Farhan1212
seru ceritanya,jangan lupa mampirnya
CF
berseok2 gk tuhhhh
CF
waduuuhhhh otakk w sktika trapeling
iyz.e15: hayolo traveling ke mana tuh?
total 1 replies
Anyah aatma
menatap ak sabar pada 'SEKERTAS'

sekertaris keknya beb. ada typo.
iyz.e15: iya keknya waktu revisi aku udah ngantuk 😄😄
total 1 replies
Anyah aatma
keknya Hadwin ini beneran suka sama Briela
Anyah aatma: suka dong
iyz.e15: Hayo suk nggak ya?
total 2 replies
Ry zee
yang cepet up nya thor
iyz.e15: Noted ☺️
total 1 replies
Anyue
lanjut nanti karena waktu maghrib
iyz.e15: oke makasih ya udah mau baca ☺️
total 1 replies
Azthar_ noor
lanjut akkaka😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!