Si Gadis Dingin bernama Zea yang menghadapi banyak masalah didalam keluarganya , menyebabkan dirinya menjadi seorang yang selalu menyendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RANIYAH FAZILA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HIJRAH
Zea duduk di sofa kamarnya, Memikirkan sesuatu.
' 𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘤𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘵𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬. 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘧𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘤𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘪𝘵𝘶 ' pikir Zea.
"Tapi... mungkin tidak semudah itu! perlu perjuangan, bagaimana caraku memulainya? " gumam Zea.
Zea terus berfikir.
"Oke, mulai saat ini aku akan memulai hijrah ku!. Apapun yang terjadi, aku pasti bisa! semangat! " ucap Zea memantapkan niatnya.
Zea memulai hijrahnya tanpa duduk di bangku pesantren, walaupun Zea sendirian dalam hijrahnya.
Zea memanfaatkan hpnya untuk memulai hijrah, mendalami pengetahuannya tentang islam.
Zea juga mulai memperbaiki sedikit demi sedikit, mulai dari ibadah, sikap, sifatnya, dan masih banyak lagi.
"Aku melihat muslimah memakai khimar, cantik sekali! " ungkap Zea melihat handphone nya.
' 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘬𝘩𝘪𝘮𝘢𝘳 𝘪𝘯𝘪? 𝘦𝘮𝘮... 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘤𝘰𝘣𝘢 𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘥𝘦𝘩 'batin Zea.
Zea turun menuju lantai satu.
Zea melihat Leo duduk bersantai di ruang tamu.
"Kakak..." panggil Zea menhampiri kakaknya dengan tersenyum lebar.
"Ada apa Zea? " tanya Leo.
"Kak, boleh kan Zea keluar sebentar ? Zea mau beli sesuatu" jawab Zea.
"Boleh dong, tapi hati-hati ya! jaga diri baik-baik ya Zea! " ucap Leo.
"Asiap... " kata Zea.
Milea segera datang.
Zea memulai perjalanannya.
-----------------Flashback-------------------
Zea memilih khimar berwarna hitam, Zea mencobanya.
"Kak Lea, bagus nggak? " tanya Zea.
"Bagus, cocok untuk Zea" jawab Milea.
Zea kemudian membeli beberapa khimar dengan warna yang sama, yaitu warna hitam.
Zea berhijrah mulai dengan menutupi auratnya. Mempelajarinya dan mengamalkannya.
Tidak lupa, Zea juga membeli beberapa 𝘏𝘢𝘯𝘥𝘴𝘰𝘤𝘬 dan kaus kaki.
Zea juga membeli ciput. Walaupun tidak terbiasa memakainya, Zea ingin membiasakan untuk memakai ciput itu.
Setelah itu Zea membayar belanjaannya dan pergi untuk membeli makanan.
Zea duduk di kursi depan, disamping Milea.
Zea meminta Milea untuk berhenti di kedai eskrim.
Zea turun, membeli eskrim rasa vanila dua.Satu untuk Zea dan satunya untuk Milea.
Zea dan Milea memakan eskrim itu sampai habis, kemudian pulang.
Zea diam dikamar, tidak tahu ingin melakukan apa.
"Miau... "
"Miauuu... " suara kucing peliharaan Zea.
Leo membawa dua kucing itu.
"Lihatlah Zea!" ucap Leo.
Zea tersenyum, mengambil salah satu kucing dan menggendongnya.
Leo dan Zea bermain dengan kucing-kucing itu.
"Kucing lucu" ungkap Zea gemas dengan kucingnya.
"Bagaimana kalau kita ajak kucing ini jalan-jalan? " tanya Leo.
"Ide bagus kak, tapi Zea siap-siap dulu ya kak! " jawab Zea.
"Oke! " ucap Leo.
Zea bersiap-siap, mengunakan abaya dengan khimarnya dan dilengkapi 𝘩𝘢𝘯𝘥𝘴𝘰𝘤𝘬 serta kaus kaki.
"Wahh, Zea kamu terlihat lebih cantik ya! apalagi kalau pakai khimar" ungkap Leo.
"Hehe... iya dong kak siapa lagi? Zea gitu loh, adiknya kak Leo. Semoga Zea bisa istiqamah ya kak " ucap Zea tersenyum.
"Iya Zea, Aamiin. Zea tidak perlu mempedulikan komentar orang lain, Zea pasti bisa istiqamah terus! " kata Leo menyemangati Zea.
Zea menganggukkan kepala.
Leo dan Zea jalan-jalan mengunakan mobil, berkeliling kota dimalam hari.
Kali ini yang mengendarai adalah supir dan Milea tetap mengikuti di belakang bersama beberapa mobil lainnya.
Zea membuka jendela mobil tidak terlalu lebar, kucing putih mengeluarkan kepalanya dari celah jendela mobil. Kucing itu menikmati angin malam, sementara kucing hitam yang dibawa Leo sudah tertidur.
Sampai beberapa jam ber jalan-jalan, kucing putih sudah lelah. Kedua kucing itu dimasukkan kedalam kandang kucing.
Zea merasa ngantuk begitu juga dengan Leo.
Zea sudah tidak bisa menahan rasa kantuknya dan tertidur dipangkuan Leo, Leo juga tidur bersandar ke kursi mobil.
Supir membawa mereka untuk pulang, diikuti mobil dibelakangnya.