Yuki, gadis belia yang terjebak dalam masalah hutang piutang keluarga, yang membuat dirinya di paksa harus menikah dengan saudagar kaya di Kampung halamannya. Saudagar yang sudah berumur, dan sudah mempunyai banyak istri.
Tak mau masa depannya berakhir menjadi istri seseorang yang tak dicintainya, terlebih dia punya impian untuk melanjutkan pendidikan, Yuki memutuskan untuk kabur dari rumah. Di sini masalah baru muncul!
Alih-alih ingin bekerja supaya bisa membatu orang tuanya melunasi hutang, tapi dia malah dihadapkan masalah baru, yaitu harus berhadapan dengan seorang BOS BESAR di tempat dia bekerja. Bos yang cuek, dingin, dan benar-benar menyebalkan, menurut Yuki.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Yuki akan berhasil lolos dari Sang Saudagar? Atau malah terjebak di dalam lingkaran pesona Bos Besar?
Silahkan dibaca ya temen-temen, semoga kalian suka ^_^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evelyn12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#24 BERANGKAT
"Huaaaaa!!! Aku kesiangan!!!" Teriak Yuki yang tiba-tiba terbangun, kaget setelah melihat jam di dinding menunjukkan pukul 08.00 pagi.
"Eh? Kok aku ada di sini? Ini kan kamar Tuan Elzel?" Yuki berusaha mengingat apa yang terjadi, kemudian dia ingat apa yang terjadi tadi malam kenapa dia bisa ada di kamar ini.
Yuki melihat ke arah ranjang, ternyata Tuan Elzel ada di sana dan masih tertidur lelap. Yuki mendekati Tuan Elzel, memperhatikan wajah tampan dengan hidung mancung itu.
"Ganteng." Batin Yuki
"What? Apa yang aku pikirkan, tapi benar-benar ganteng!" Yuki menjadi salah tingkah sendiri.
"Tuan, bangunlah." Yuki menggoyangkan tubuh Tuan Elzel.
"Em! Aku tidak bekerja hari ini."
"Apa aku boleh kembali ke kamarku, Tuan? Lalu setelah itu aku mau menyiapkan sarapan."
"Ya, pergilah!"
Yuki bergegas pergi meninggalkan kamar itu, mumpung Tuan Elzel belum berubah pikiran. Saat berpapasan dengan Mery dan Pegawai lainnya, mereka ternganga melihat Yuki yang baru saja keluar dari kamar Tuan Elzel dengan menggunakan piyama.
"Yuki... Kau?" Tanya Mery
"Apa, Mbak?" Tanya Yuki yang tidak mengerti.
"Astaga! Yuki, setelah kemarin aku lihat kalian anu-anu di kamarmu, berarti tadi malem kalian anu-anu lagi, ya?" Tanya Sari, yang makin membuat Yuki bingung.
"Aduh, apaan ini maksudnya Mbak Mery, Mbak Sari?"
"Kamu tidur dengan Tuan Elzel? Coba cerita dong!" Tanya mereka semua penasaran, Yang membuat mata Yuki seketika melotot.
"Ya ampun! Kalian jangan salah paham, aku emang tidur di sana, tapi kami gak ngapa-ngapain!"
"Jangan boong, cie-cie." Goda Mery
"Bener, Mbak!"
"Semalem peluk-pelukan sambil mandi di kolam, cieeeee cieeee." Mereka semakin menggoda Yuki.
"Haduh!" Yuki meninggalkan Mery dan Pegawai lainnya, dia masuk ke kamar dengan wajah memerah seperti kepiting direbus.
Sedangkan Mery dan yang lain hanya tertawa terbahak-bahak melihat kepolosan Yuki.
__________
Tuan Elzel sudah rapi dengan kemeja berwarna biru tua dan celana hitam. Dia berjalan menuju meja makan untuk sarapan.
"Mery!" Panggil tuan Elzel
"Iya, Tuan."
"Aku akan berangkat ke Desa Suka Makmur dalam Tiga hari, aku serahkan tugas rumah ini padamu. Nanti aku akan kirim Pasukan Keamanan ke sini untuk jaga-jaga rumah selama aku pergi."
"Siap, Tuan"
"Ya, aku percayakan semuanya padamu."
"Baik, Tuan."
__________
Tuan Elzel telah menyelesaikan sarapannya, dia berjalan keluar menuju mobilnya. Hari ini dia tidak mengajak Pak Karman, karena di sana nanti dia akan punya supir pribadi yang lain, katanya. Pak Karman juga ditugaskan untuk menjaga rumah ini, karena bukan cuma supir pribadi, pak Karman juga bisa diandalkan kalau soal keamanan.
Semuanya berbaris mengantar keberangkatan Tuan Elzel, termasuk Yuki.
"Uh! Syukur deh dia pergi lumayan lama. Jadi gak ada yang suka minta aneh-aneh, yang suka bikin aku serasa mati berdiri!" Batin Yuki, membuat senyum mengembang di bibirnya. Bahagia karena Tuan Elzel sebentar lagi berangkat ke suatu Desa untuk melihat perkembangan Proyeknya, tentu saja ini sangat membuat Yuki bahagia. Ya! Walaupun sebentar.
"Tuan! Tidak ada yang tertinggal, kan? Tanya Mery, mencoba mengingatkan sebelum Majikannya berangkat.
"Tertinggal?" Tuan Elzel yang baru saja hendak masuk ke dalam mobilnya berhenti sejenak. Dia seperti mengingat-ingat sesuatu.
"Oh, iya! Lupa!"
Tuan Elzel berjalan mendekati Yuki, menarik tangan gadis itu.
"Tuan... Kenapa aku ditarik?" Yuki terlihat heran.
"Siapa nanti yang mengurus keperluanku di sana kalau kau tidak ikut, heh!?" Tuan Elzel terus saja menarik Yuki, memasukan dia ke dalam mobil.
"Tapi barang-barang ku gimana, Tuan?"
"Akh! Tidak perlu dipikirkan!"
"Tuaaaaaannnnn!!!"
Pegawai yang lain hanya tertawa cekikikan melihat kelakuan keduanya.
"Tidak biasanya Tuan Elzel begitu." Ucap Mery
__________
Mobil melaju meninggalkan rumah.
"Akh! Baru saja mau bebas dari ini orang!!!" Batin Yuki, hingga tampak sekali raut kesal di wajahnya.
Tuan Elzel hanya tersenyum melihatnya.
ternyata Khanza sahabatmu itu
nyatanya menusukmu dari belakang Yuki🙁
baik diluar tapii ruwet didalam hatinya 🙁
walau tidak dipungkiri semua butuh uang""hehe apa si bahasanya ini😁😁✌️""