 
                            Alexa Hazelyn Smith adalah siswi cantik, jenius dan humble, cuek bagi orang asing. Dia bahkan banyak menciptakan obat-obatan dan tekhnologi baru, meskipun anak orang terkaya nomer dua di negaranya dia tidak pernah berperilaku sombong ataupun membully teman-temannya.
Semuanya bisa dicapai olehnya namun tidak dengan hati seseorang yang merupakan anak dari yang mempunyai yayasan, terkaya nomor Satu di Negaranya, Samuel Walton, Selain Tampan dan dingin dia menjadi Mafia yang berkedok ketua OSIS.
"Aku mencintaimu, sangat. Mulai dari dulu sampai sekarang rasa itu sama. Sama-sama membuatku senang, rindu dan luka dalam waktu bersamaan, sampai kapan? Kau bahkan tak melirik ku sama sekali. Apakah rasa ini akan ku pendam selamanya?" Lirih Alexa.
Yukk jangan lupa mampir di ceritaku ya! jangan lupa Tinggalkan komen....!!?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
As
Samuel mengernyitkan dahinya "Kamu tidak ingat?"
Alexa hanya menggeleng pelan karena saat itu dia benar-benar tidak ingat sama sekali.
Samuel menghela nafas berat seperti nya ada yang menyabotase nya "Benar, bahkan sebelum aku pergi, aku sempat menulis sebuah pesan yang diletakkan diatas nakas dengan cincin batu Rubi, agar kamu membacanya, waktu itu ada kabar mendesak di luar negeri, "
Alexa mulai bingung "Tapi tidak ada hal itu, Cctv pun telah di hapus"
Samuel memandang Alexa , ternyata mereka sudah mulai di intai sebelumnya, bahkan saat malam itu.
Samuel merasa bersalah "Maaf, seharusnya malam itu aku menunggumu bangun sebelum pergi, malam itu aku benar-benar terdesak karena di luar negeri ada masalah besar, seandainya aku tahu bayi itu sudah ada di dalam perut mu mungkin aku tak akan pernah meninggalkan mu,"
"Setelah mendengar kau keluar negeri dengan sahabatmu aku segera melacak mu namun kejadian naas itu membuat ku frustasi Alexa, selama kamu menghilang aku terus mencari mu Alexa"
Alexa yang mulai terbuai segera menyadarkan dirinya "Hmm sudah berlalu kak, kita harus berjalan mengikuti takdir"
Samuel tercekat mendengar jawaban Alexa "Tapi__"
Alexa memalingkan pandangannya "Sudahlah, bukankah kakak sekarang sudah punya pasangan, aku gak mau jadi penghalang"
Samuel bingung mendengar ucapan Alexa "Pasangan? Aku tak pernah benar-benar memilikinya, aku menunggumu Alexa"
"Sudahlah aku mau ke dalam dulu kak" ucap Alexa bergegas balik ingin pergi, berdekatan dengan Samuel, kesehatan jantungnya benar-benar tidak Aman. Namun beberapa detik, Alexa menegang karena merasakan tangan Samuel melingkar di perutnya dengan deru nafas yang menggelitik lehernya,
"Will you marry me" ucapnya sambil memeluk Alexa dari belakang, Alexa merasa terkejut dengan ucapan Samuel barusan sambil menahan degup jantungnya.
Samuel mendaratkan kecupan di tengkuk Alexa sambil memeluk Alexa erat "Aku sangat merindukanmu
Setelah beberapa detik mereka sama-sama merasakan debaran jantungnya Samuel membalik Alexa menghadap dirinya, Samuel menatap serius "Berikan kesempatan satu kali lagi, aku bahkan belum memulai "
Alexa ikut menatap Samuel disana dia tidak melihat tatapan lain selain tatapan kerinduan dan tatapan permohonan.
Dengan pikiran yang terus menimbang-nimbang apakah keputusan bersama Samuel Axelo bisa selamat, dia benar-benar trauma dengan kejadian Axelo sampai akhirnya anaknya yang menanggung semuanya.
"Yes, I Will" jawab Alexa menunduk, karena bagaimanapun meskipun Alexa sudah mati-matian ingin melepas Samuel dari hatinya, namun wajah Samuel tak pernah hilang dari pikirannya setiap waktu,
Samuel yang mendengar jawaban Alexa segera memeluknya erat-erat sambil mengecup kening Alexa sambil bergumam "Terimakasih Alexa momen ini yang ku tunggu mulai dari dulu"
"Dari dulu?" Batin Alexa,
Alexa bingung apa maksud perkataan laki-laki di depannya ini, namun dia tidak bertanya lebih karena tidak ingin merusak moment bahagia ini.
Samuel mengurai pelukannya "Maaf mungkin kesannya terburu-buru tidak ada cincin atau perayaan, tapi percayalah aku berjanji akan memberikan semua apa yang kau mau, dan tak akan ada lagi orang membuatmu terluka meskipun orang itu aku sendiri"
Samuel mengecup kening Alexa lagi dia benar-benar candu pada wanita di depannya ini mulai dari dulu, "Aku berjanji akan selalu menjagamu dan anak kita"
Alexa mengangguk dia tak menatap Samuel karena salah tingkah, ini benar-benar di luar dugaan nya oke!
"Yaudah kita ke dalam dulu, Axelo pasti udah nyariin aku"
"Iya sayang" jawab Samuel sambil memegang tangan Alexa, wajah Alexa memerah seperti kepiting rebus mendengar kata sayang dari Samuel apalagi terdengar serak dan seksi.
Disisi lain dua pria tua terlibat perbincangan serius, di taman rumah kediaman tua Walton.
William membuka suara "Apakah kali ini kita sependapat"
George menahan emosinya, cucu yang dia sayangi malah di perlakukan seperti enaknya oleh cucu sahabat nya ini, George mendengus "Iya kali ini cucumu melewati batas pak tua"
William terkekeh dia tahu sahabatnya ini menahan emosinya sejak tadi namun dia tahu sahabatnya ini tidak mempunyai pilihan selain menyerah kan cucunya untuk keselamatan nya "Itu baru cucuku, seandainya tidak seperti itu, mungkin Ares akan tetap dengan pendiriannya, Cih, dia tidak ingin mempunyai menantu mafia, tapi anaknya dari kecil sudah diburu musuh" cibir William
George menghela nafas panjang mau tidak mau dia memang butuh bantuan seseorang untuk menjaga cucu dan cicitnya dia tidak ingin kehilangan kedua kalinya "Iya kali ini aku akan mengalah, mungkin aku harus berbicara dengan Ares terlebih dahulu, setidaknya dengan Samuel cucuku akan terjaga" George tidak membantah perkataan William
William memandang George dengan serius "Kali ini kita sudah kalah satu langkah dari musuh Ger "
"Benar, dan aku yakin dalangnya bukan hanya satu orang" jawab George
William Tersenyum smirk "Kali ini pestanya akan benar-benar seru, aku ingin tahu siapa yang memegang kendali permainan ini, cucuku atau ayahnya"
George bingung "Cucu, ayah?"
"Benar, kau tahu bukan mencari cucumu itu adalah hal mudah bagi anak ku, kelemahan cucuku adalah cucumu, dia memegang kendali itu agar Samuel lebih kuat dia menutup semua akses Samuel, kau tak perlu emosi Jaxon menjaganya dari jarak jauh hingga Alexa kembali dengan selamat, dia memang menggunakan menghilangnya Alexa sebagai permainan untuk memperkuat Samuel"
George mulai merah padam" Dan kau tak bicara tentang ini pak Tua"
William tak kalah sengit " Kau tak bertanya"
George menghela nafas berdebat dengan sahabatnya ini memang membuat nya ke habisan stok. "Kalau begitu siapa dalangnya"
William memandang George "Mereka hanya tikus kecil tentu saja, kau sudah menurunkan kejelian mu Ger, kenapa kau tak merasakannya"
George menata William dengan sulit di artikan " Aa, dia...kau benar-benar tidak berubah, dulu kau menyebutnya juga dengan julukan seperti itu" ucap George
"Heh aku realistis pak tua, dari dulu dia memang seperti tikus kecil yang bersembunyi, menyerang dan mengambil hak orang apa namanya coba" Jawab William
"Hm benar" George mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Dia bahkan mengirim tikus lebih kecil lagi ke kediaman kami" ucap William nyaris tak terdengar sambil tersenyum.
George melirik ke arah samping disana ada pelayan yang menurutnya begitu aneh "Bukankah keamanan disini sangat ketat" tanya George
William tersenyum smirk "Aku memang sengaja mengendorkan keamanan disini, agar mereka masuk dengan mulus, bukankah aku terlalu baik"
George memutar bola matanya malas "Ya ya kau memang terlalu baik, jadi apa yang kau harapkan dari pelayan kecil itu"
William terkekeh"Informasi?? Aa, tidak aku sudah mengantongi nya yang itu, entahlah aku ingin sedikit bermain dengan tikus itu, membuat dirinya merasa menang itulah alasanku"
