NovelToon NovelToon
Legenda Kultivator Naga

Legenda Kultivator Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:855
Nilai: 5
Nama Author: Gregorious

Namanya Wang Chen. Dia adalah seorang pemuda bodoh yang bahkan dianggap gila oleh para murid Perguruan Tangan Sakti.

Hanya Souw Liancu yang tidak melihat seperti itu. Souw Liancu merasa Wang Chen selalu melindunginya dan kekuatan Wang Chen tidak ada bandingannya.

Wang Chen bisa bertindak di luar nalar saat dibutuhkan, dan bisa muncul jadi sosok tangguh saat dibutuhkan. Souw Liancu tahu kalau Wang Chen memiliki latar belakang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gregorious, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10 Semakin Misterius

Tetapi sosok itu sudah menghilang, tidak pernah menoleh ke belakang, tidak pernah merespons panggilannya.

Ketujuh pembunuh yang kultivasinya sudah hancur perlahan bangkit dan mulai berjalan menjauh dengan langkah gontai dan penuh penyesalan.

Mereka yang tadinya kultivator kuat sekarang hanya orang biasa yang bahkan lebih lemah dari petani desa. Kehidupan mereka sebagai pembunuh bayaran sudah berakhir.

Souw Liancu masih berdiri di sana, pikirannya kacau dengan semua yang baru saja terjadi. Apakah itu benar-benar Wang Chen? Postur tubuhnya sama, tingginya sama, bahkan cara berjalannya sama. Tetapi kekuatannya... kekuatannya luar biasa, jauh melampaui apa yang bisa ia bayangkan.

Ia mulai berjalan, mencari Wang Chen. Hatinya dipenuhi dengan berbagai pertanyaan. Ia harus menemukan Wang Chen dan meminta penjelasan. Ia harus tahu siapa sebenarnya pemuda itu.

Souw Liancu berjalan sekitar lima langkah ketika ia melihat sesuatu di semak-semak di pinggir jalan. Sesosok tubuh tergeletak di sana, setengah tersembunyi di balik dedaunan lebat.

Dengan jantung berdebar, ia mendekat. Dan ketika ia menyingkirkan dedaunan, ia melihat wajah yang sangat ia kenal.

Wang Chen tergeletak di sana, pingsan. Wajahnya pucat, ada memar di pipinya, dan pakaiannya robek di beberapa bagian. Sepertinya ia memang terkena serangan dari para pembunuh tadi dan pingsan di sini.

Souw Liancu berlutut di sampingnya, memeriksa nadinya. Masih berdetak, meskipun lemah. Wang Chen masih hidup, hanya pingsan.

Tetapi jika Wang Chen pingsan di sini... kalau begitu siapa yang baru saja menyelamatkannya?

Kepala Souw Liancu terasa pusing. Ini tidak masuk akal. Postur tubuh penyelamatnya sangat mirip dengan Wang Chen. Tingginya sama, rambutnya sama, bahkan cara berdirinya sama. Tetapi Wang Chen ada di sini, pingsan, sementara penyelamatnya baru saja berlari menghilang ke hutan.

Apakah ada orang lain yang memiliki postur tubuh yang sangat mirip dengan Wang Chen? Apakah mungkin Wang Chen punya saudara kembar? Atau...

Souw Liancu teringat pada kata-kata Gu Hong beberapa minggu lalu. Wang Chen sering lupa dengan apa yang baru saja dilakukannya. Ia pernah makan di dapur tetapi beberapa menit kemudian bilang belum makan. Ia pernah ada di satu tempat tetapi kemudian lupa pernah ke sana.

Apakah mungkin... apakah mungkin Wang Chen bisa berpindah tempat dengan sangat cepat tanpa menyadarinya sendiri? Atau mungkin ada dua Wang Chen? Atau mungkin Wang Chen memiliki kepribadian ganda, dan salah satu kepribadiannya adalah kultivator yang sangat kuat?

Semua kemungkinan itu terdengar gila. Tetapi dalam dunia kultivasi, hal-hal gila bisa terjadi.

Souw Liancu mengangkat kepala Wang Chen dengan lembut, meletakkannya di pangkuannya. Ia membelai rambut pemuda itu dengan jemari yang gemetar.

"Siapa sebenarnya dirimu, Wang Chen?" bisiknya dengan suara yang penuh dengan emosi campur aduk. "Mengapa kau selalu menyelamatkanku? Mengapa kau tidak pernah membiarkanku berterima kasih? Dan mengapa... mengapa aku tidak bisa berhenti memikirkanmu?"

Wang Chen tidak menjawab, tentu saja. Ia masih pingsan, napasnya pelan dan teratur.

Souw Liancu terus duduk di sana, memangku kepala Wang Chen, sambil menunggu pemuda itu bangun. Di kejauhan, ia bisa mendengar erangan Zhao Ming dan yang lain yang mulai sadar dari pingsannya.

Tetapi untuk saat ini, ia hanya ingin duduk di sini, memangku Wang Chen, dan mencoba memahami semua misteri yang mengelilingi pemuda aneh ini. Pemuda yang mungkin, hanya mungkin, adalah orang paling kuat yang pernah ia temui. Pemuda yang terus menyelamatkannya tanpa pernah meminta imbalan atau bahkan pengakuan.

Pemuda yang perlahan tetapi pasti, mencuri hatinya tanpa ia sadari.

***

Wang Chen perlahan membuka matanya. Ia menatap sekeliling dengan bingung, seperti seseorang yang baru bangun dari tidur panjang. Pandangannya berhenti pada wajah Souw Liancu yang masih memangku kepalanya dengan cemas.

"Nona Souw?" ucapnya dengan suara parau. "Mengapa aku ada di pangkuan Anda? Apa yang terjadi?"

Souw Liancu membantu Wang Chen untuk duduk perlahan. "Kau pingsan, Wang Chen. Apa yang kau ingat?"

Wang Chen mengusap kepalanya yang masih terasa pusing. Ia terdiam sejenak, seperti berusaha mengingat sesuatu. "Aku ingat... saat pembunuh-pembunuh itu menyerang, aku mencoba melindungi Nona. Tetapi mereka terlalu kuat. Salah satu dari mereka memukulku... sangat keras. Aku merasakan tubuhku terlempar dan kemudian semuanya menjadi gelap."

Souw Liancu menatap wajah Wang Chen dengan seksama, mencari tanda-tanda kebohongan. Tetapi yang ia lihat hanya kebingungan yang tulus. Mata Wang Chen tidak berkedip gugup, wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda berbohong. Ia benar-benar terlihat tidak tahu apa yang terjadi setelah ia pingsan.

"Dan setelah itu? Kau tidak ingat apa-apa lagi?" tanya Souw Liancu dengan hati-hati.

"Tidak. Aku hanya ingat pukulan itu dan kemudian gelap. Sekarang aku terbangun dan melihat Nona di hadapanku." Wang Chen menatap sekeliling dengan wajah bingung. "Tunggu... di mana para pembunuh itu? Apakah mereka sudah pergi? Apakah Nona baik-baik saja? Bagaimana dengan para senior?"

Pertanyaan-pertanyaan itu keluar dengan tulus dan penuh kekhawatiran. Souw Liancu merasakan dadanya sesak. Jelas sekali Wang Chen benar-benar tidak ingat apa-apa. Ia tidak tahu bahwa seseorang atau mungkin dirinya sendiri dalam wujud yang lain telah mengalahkan ketujuh pembunuh itu dan menyelamatkan mereka semua.

"Para pembunuh itu sudah pergi. Mereka... mengalami sesuatu dan memutuskan untuk pergi. Kita semua selamat," jawab Souw Liancu, memutuskan untuk tidak menceritakan detail yang membingungkan.

"Syukurlah," Wang Chen menghela napas lega. "Aku khawatir mereka menyakiti Nona."

Saat itu Zhao Ming, Chen Wei, dan Liu Yang sudah sadar dari pingsannya. Mereka berjalan menghampiri dengan langkah gontai, tubuh mereka penuh memar dan luka. Wajah mereka pucat dan penuh rasa malu.

"Nona Souw, kami mohon maaf," kata Zhao Ming sambil membungkuk dalam. "Kami gagal melindungi Anda. Kami terlalu lemah untuk menghadapi pembunuh dari Menara Pembunuh."

"Kalian sudah berusaha keras. Aku berterima kasih untuk itu," jawab Souw Liancu dengan lembut. "Yang penting kita semua selamat."

Chen Wei menatap sekeliling dengan wajah bingung. "Tetapi bagaimana bisa kita selamat? Aku ingat kami semua kalah. Lalu apa yang terjadi dengan para pembunuh itu?"

Souw Liancu tidak tahu harus menjawab apa. Ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya karena ia sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi. "Mereka... pergi begitu saja. Mungkin ada sesuatu yang membuat mereka takut."

Para senior itu saling berpandangan dengan wajah bingung, tetapi mereka tidak bertanya lebih jauh. Mungkin mereka terlalu malu dengan kekalahan mereka untuk menyelidiki lebih lanjut.

Setelah beristirahat sebentar dan memastikan semua orang sudah cukup pulih, mereka melanjutkan perjalanan menuju Kota Yunshan. Kali ini mereka berjalan dengan lebih waspada, meskipun kemungkinan diserang lagi sangat kecil setelah ketujuh pembunuh tadi pulang dengan tangan hampa.

Kota Yunshan akhirnya terlihat di kejauhan. Kota yang cukup besar dengan tembok batu yang mengelilinginya dan gerbang utama yang tinggi menjulang. Suara hiruk pikuk kota terdengar bahkan dari jarak jauh, pertanda bahwa kota ini memang ramai dan penuh aktivitas.

Mereka memasuki gerbang kota dan langsung disambut oleh pemandangan jalan-jalan yang ramai. Pedagang berteriak-teriak menawarkan dagangan mereka, anak-anak berlarian bermain, kereta-kereta kuda melewati jalan dengan kecepatan sedang. Aroma makanan yang dimasak tercium dari berbagai warung makan di pinggir jalan.

Souw Liancu tersenyum lebar. Sudah lama ia tidak merasakan suasana kota yang ramai seperti ini. Meskipun insiden di perjalanan tadi cukup menakutkan, ia merasa lega bisa sampai di kota dengan selamat.

"Nona Souw, ke mana kita akan pergi dulu?" tanya Liu Yang.

"Aku ingin mengunjungi toko barang artefak. Aku mendengar ada toko yang cukup terkenal di kota ini yang menjual berbagai barang kultivasi," jawab Souw Liancu.

1
Lintang Lia Taufik
Tulisannya rapi dan selalu bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!