NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Suamiku

Mengejar Cinta Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: sopiakim

Zely Quenby, seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan. ia hanya seorang karyawan biasa disana. sudah lama ia memiliki perasaan cinta pada Boss nya yang bernama lengkap Alka farwis gunanda. Hingga timbul lah tekad nya untuk mendapatkan Alka bagaimana pun itu. meskipun terkadang ia harus menahan rasa sakit karena mencintai seorang diri.

bagaimana yah keseruan kisah antara Alka si bos galak dan crewet dengan gadis bermulut lembek itu?

pantengin terus yah, dan jangan lupa untuk tekan favorit biar bisa ngikutin cerita nya😍.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sopiakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Hidupnya berantakan

    Alka mengira saat ia selesai mandi gadis itu akan bangun namun saat ia memastikan dengan berjalan mendekati Zely gadis itu ternyata masih terdiam tanpa sadarkan dirinya.

"Kenapa dia pingsan selama itu? Padahal tadi Ramzi sudah memancing kesadaran nya namun kenapa tidak ada reaksi sama sekali?" Gumam Alka sedikit bingung dengan Zely yang sampai kini masih menutup mata.

Kembali lagi ia seolah dibuat kasihan dengan wajah lesu dan layu yang kini masih tidak sadar dihadapan nya itu. Zely bahkan saat sedang beristirahat seperti ini masih terlihat menyimpan banyak sekali beban hidup.

"Sudah sebanyak apa luka yang ia simpan selama ini? Akhh benar-benar sial aku bertemu dengan seorang gadis yang hidupnya seberantakan ini."

Ia kembali teringat dengan perjanjian nya saat sebelum ia membawa Zely kerumah. Jujur saja ia tidak tahu kalau kehidupan Zely akan sehancur dan se suram itu. Baginya latarbelakang kasta yang berbeda diantara mereka masih bisa ia toleransi dengan perlahan. Namu. Saat tahu kalau gadis itu benar-benar tidak ada harapan dan sepertinya akan membawa sebuah permasalahan yang baru untuk nya ia sedikit goyah dan bimbang harus melanjutkannya atau bukan.

"Apa aku sudahi saja dan lebih baik klarifikasi bahwa itu hanya kesalahpahaman semata. Tapi akan sangat sulit untuk menghadapi mamah kalau sudah begini,"sungut Alka sedikit bimbingan karena beberapa hal.

Ia benar-benar berat hati untuk menjalani kehidupan bersama dengan seorang gadis yang tidak begitu jelas asal usulnya itu. Walaupun hanya hubungan kontrak atau semacamnya tetap saja bersama dengan Zely sepertinya bukanlah keputusan yang baik.

"Apa aku sudahi saja sampai disini? Lebih baik aku lepas darinya dan mencoba mengatasinya nanti."

Namun, kembali ia pikirkan tentang perusahaan yang akan berdampak jika ada rumor aneh lagi. Ia akan dijuluki sebagai seseorang yang suka mencari perhatian. Mulai dari rumor ia menyukai sesama jenis hingga rumor akan menikah apalagi itu semua timbul karena kesalahannya sendiri dan kata akan menikah memang keluar dari bibirnya sendiri. Dan jika ia melakukan klarifikasi lagi maka ia akan menjadi trending topik.

Alka memang tidak terlalu peduli dengan semua itu sebenarnya, namun ia takut jika sewaktu-waktu ada beberapa haters yang nekad bahkan bisa melukai keluarga nya.

"Apa lebih baik aku lanjutkan saja? Yang tahu tentang gadis ini hanya aku sedangkan jika aku memilih untuk menyudahinya maka klarifikasi akan semakin merepotkan."

Alka menimbang kembali keputusan yang akan ia ambil, jelas keduanya sama-sama bukanlah pilihan yang baik namun hal yang lebih menguntungkan bagi Alka adalah tetap melanjutkan hubungan kontrak itu.

Tidak ada ruginya juga, orang-orang tidak akan tahu tentang kehidupan Zely dan Alka juga bisa menyuruh gadis itu untuk menjaga sikap serta menjaga na baiknya.

Saat Alka sibuk dengan isi pikiran nya ia melihat Zely yang bergerak tidak tenang. Gadis itu sepertinya akan siuman. Dahinya mengerut dan ia bergerak gusar.

"Kumohon ibu,Sekali saja perlakuan aku seperti putrimu."

Alka terdiam sejenak, mencerna setiap kata yang gadis itu lontarkan. Terdengar sangat pasrah dan ada beberapa titik luka di setiap katanya.

Gadis itu sepertinya tidak sadar dimana dia saat ini, matanya mulai terbuka perlahan dan ia langsung bangkit duduk dengan wajah kebingungan.

Jelas Zely akan kebingungan saat ia terbangun diatas ranjang yang bisa dibilang sangat bagus dan di di dalam ruangan megah yang segala hal Sud tersusun rapi disana.

"Di,,dimana aku?" Bingung nya sembari melihat kesana kemari.

Deg

Jantung Zely berpacu sangat keras saat melihat Alka yang saat ini berdiri dihadapan nya dengan keadaan yang siapapun tahu kalau ia baru saja mandi karena rambutnya masih basah.

Alka masih terdiam menunggu reaksi dari arah Zely, gadis itu masih saja terpaku dan sedikit gugup karena berada di hadapan Alka saat ini.

"Maaf pak karena sudah merepotkan, sa,,saya akan segera pergi. Terimakasih atas bantuan bapak."

Zely tidak tahu bagaimana kronologi nya ia bisa berakhir di tempat ini. Tempat yang sangat asing baginya, ia tidak tahu dimana ia berada dan itu bukanlah rumah Alka. Mungkin saja itu adalah sebuah hotel atau rumah pribadi milik Alka. Yang jelas ia yakin seratus persen ia sudah menyusahkan Alka untuk yang kesekian kalinya.

"Mau kemana kamu tengah malam begini?" Tanya Alka menahan gadis yang masih terlihat lemas itu.

"Sa,,saya."

Damn

Zely tidak tahu akan kemana, ia tidak punya tujuan dan memang ia tidak memiliki siapapun di dunia ini selain ibunya dan mirisnya sang ibu malah menganggap nya bukan siapa-siapa.

"Kamu istirahat saja, tadi dokter bilang kamu terlalu kecapean dan ke,,"

Seketika Alka menghentikan ucapan nya karena takut menyinggung Zely, bagaimana bisa ia memberitahu hal memalukan itu. Gadis itu pasti akan merasa malu mendapati diagnosa dokter bahwa ia mengalami kekurangan gizi diusianya yang saat ini.

"Ke,,ke apa pak?" Tanya Zely kebingungan karena ucapan Alka yang terpotong.

"Kekurangan istirahat."

"Saya sudah merasa baikan pak, maaf karena sudah merepotkan bapak untuk yang kesekian kalinya."

Zely kembali hendak bangkit dan memperbaiki penampilan nya namun Alka kembali menahan nya serta mendorong tubuh nya pelan agar kembali duduk diatas ranjang.

"Jangan bandel kalau dibilangin, tunggu disini sebentar. Awas kalau kamu berani bergerak,"ancam Alka kearah Zely yang sedikit kebingungan itu.

Alka keluar dari kamar menuruni tangga meninggalkan Zely yang duduk mematung dan mencoba untuk mengingat kejadian yang ia alami hingga ia berakhir disini.

"Apa aku tiba-tiba pingsan? Dan bagaimana bisa pak Alka menemukan ku?"

Gadis itu benar-benar berusaha untuk mengingat nya namun tetap saja ia tidak berhasil mengingat nya dengan jelas.

Sudah, ia lupakan masalah itu karena yang pasti ia benar-benar sudah menyusahkan seorang Alka. Terlepas dari hal itu ia seharusnya memikirkan bagaimana caranya untuk membahas masalah perjanjian dan kontrak diantara mereka.

Zely yakin 100 persen kalau Alka akan berpendapat sama bahwa hubungan mereka tidak akan bisa dilanjutkan. Kehidupan Zely sudah sangat terlalu berantakan dan memalukan untuk bersanding dengan kehidupan Alka yang begitu paripurna dan bahagia itu.

"Bagaimana cara membahas ini dengan pak Alka yah? Aku benar-benar tidak bisa melanjutkan hal ini. Terlalu memalukan dan kalau boleh jujur untuk melihat wajah pak Alka aku benar-benar sangat ingin menghilang dari muka bumi bagaimana mungkin aku akan sanggup untuk hidup bersama lebih ka dengan nya."

Zely sungguh tidak ingin terlibat dan bersitatapan dengan Alka lagi. Cukup sudah ia menahan malu untuk malam ini dan ia akan berusaha menghilang dari kehidupan Alka.

Ia sebenarnya sangat merasa bodoh dengan dirinya sendiri, gadis hina dan juga menyedihkan seharusnya tidak berani bermimpi tinggi sepertinya. Bagaimana bisa dia bermimpi untuk bersanding dengan Alka saat ia begitu berbeda jauh dengan Alka dari segi manapun itu baik kasta, level dan juga kepribadian.

"Kamu seharusnya tahu diri sedari awal, bodoh dan benar-benar sangat memalukan. Aku saja malu dengan diriku yang seperti ini."

Sementara Alka saat ini sedang disibukkan dengan beberapa makanan yang ia pesan tadi, ia memanaskan bubur dan juga beberapa makanan lainnya.

Katakan saja Alka hanya ingin membantu gadis itu tidak lebih, ia terlihat sangat pucat dan memang ia juga sudah memutuskan untuk melanjutkan hubungan kontrak itu walaupun sudah tahu latar belakang Zely yang begitu suram.

Oleh karena itu Zely adalah tanggung jawabnya, bagaimana jika gadis itu semakin parah dan terjadi sesuatu sebelum pengumuman hubungan mereka benar-benar resmi. Ia akan dijuluki sebagai seorang kekasih atau calon suami yang cuek dan tidak perduli dengan Zely.

"Aku benar-benar baru kali ini benar-benar sepeduli dan serepot ini, awas saja kalau ia tidak berguna dan malah nambah banyak masalah."

Alka menyiapkan beberapa makanan itu diatas mangkok dan membawanya dengan sebuah nampan. Pintu kamar ia buka perlahan dan ia sedikit kaget melihat Zely yang hendak bangkit itu.

"Khem, bukankah sudah saya katakan untuk diam saja?" Kesal Alka masuk dan berjalan kearah Zely.

Gadis itu sedikit memegang kepalanya yang agak sakit, dan seketika mematung saat melihat Alka yang sedikit kesal karena ia yang tidak mau menurut.

"Sa,,saya benar-benar harus pergi pak, maaf sudah menyusahkan."

"Duduk!"

"Sa,,"

"Duduk saya bilang,"perintah Alka lagi dengan tegas namun tidak membentak sama sekali.

Gadis itu seketika menurut dan duduk sembari menunduk, entah kenapa ia tidak bisa membantah lagi saat mendengar suara tegas Alka.

"Baru siuman sudah banyak bergerak, kamu belum stabil jadi jangan ngada-ngada mau pergi segala, kayak punya tujuan aja."

Relate tapi sedikit nyesek, Alka memang memiliki mulut sedikit pedas dan Zely hanya diam saja menunduk.

"Makan dulu, kamu butuh tenaga lihatlah wajahmu sangat pucat dan kamu juga mungkin merasa sangat lemas bukan?" Tanya Alka menyodorkan semangkuk bubur kearah Zely.

Seharusnya disaat seperti ini Zely akan merasa berdebar dan juga baper karena laki-laki yang sangat ia sayangi dan idamkan memberikan ia semangkuk bubur dan juga memperhatikan nya. Namun momennya sudah tidak tepat, ia sudah terlanjur malu dan rasa malunya benar-benar bisa menutupi rasa haru juga bapernya.

"Saya tidak selera makan pak, saya juga ingin mengatakan sesuatu kepada bapak mengenai perjanjian itu."

Alka seolah tahu apa yang akan gadis itu ucapakan, melihat keadaannya sepertinya ia seratus persen akan meminta Alka membatalkan hal tersebut. Alka juga tahu posisi Zely benar-benar sangat dibelenggu ia sudah terlanjur malu karena bersikap tidak tahu diri dihadapan Alka namun ternyata ia memiliki kehidupan yang sangat suram.

"Diam, kalau makan yah makan jangan bahas hal lain dulu. Memang nya kamu punya tenaga untuk membicarakan hal merepotkan itu?" Tanya Alka sembari kembali menyodorkan bubur itu.

Zely memang masih merasa lemas namun rasanya untuk menelan bubur saja ia akan kesulitan karena merasa hidupnya seolah diawang-awang tanpa kejelasan.

"Terimakasih banyak pak tapi saya benar-benar tidak berselera makan."

"Walaupun tidak sedang berselera kamu harus paksakan, dunia ini kejam kalau kamu mudah tumbang maka kamu akan cepat tenggelam, kuatkan bahumu dan angkat kepala mu."

Deg

Jujur itu memang kata-kata yang seharusnya ia dengar dan memang ia sedikit terpacu namun seorang Alka mana tahu rasanya menjadi Zely, ia bisa berbicara seperti itu karena ia sama sekali tidak pernah merasakan rasanya diposisi Zely.

"Bukankah lebih baik kita membahas perjanjian itu pak? Saya benar-benar ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting saat ini. Saya harap bapak mau bekerja sama dengan serius membicarakan hal ini."

"Buka mulutmu!"

Alka sama sekali tidak menggubris ucapan Zely dan malah menyodorkan satu sendok bubur kearah gadis itu, karena melihat Zely sama sekali tidak akan memakannya maka Alka berinisiatif untuk menyuapinya saja. Bisa berabe kalau gadis itu semakin dibiarkan tidak makan apalagi ia memiliki riwayat penyakit kekurangan gizi.

"Sudah saya bilang kamu butuh tenaga untuk membahas itu, kita bahas besok saja untuk saat ini kamu fokus saja pada pemulihan mu."

Zely sedikit ragu untuk membuka mulutnya karena terasa janggal jika seorang Alka yang menyuapinya makan.

"Saya benar-benar tidak ingin makan pak,"tolak Zely untuk yang kesekian kalinya.

"Kamu benar-benar tidak ingin menghargai saya?" Tanya Alka dengan raut wajah yang serius.

Zely semakin merasa tidak enak karena jika diingat lagi effort Alka memang bukan main-main. Ia membelikan Zely bubur dan gadis itu juga melihat beberapa jenis makanan lain Disana. Karena takut Zely akan tumbang lagi Alka bahkan menurunkan gengsi untuk menyuapinya.

"Baiklah pak kalau begitu biar saya saja,"ucapnya meraih mangkuk itu dan mulai memakan satu sendok bubur itu.

"Seharusnya sejak tadi kamu menurut, jangan biasakan menjadi seorang pembangkang."

Zely hanya diam saja mencoba menyendok bubur itu namun tiba-tiba saja air matanya menetes sedikit deras.

Hatinya sakit, ia sama sekali tidak pernah menerima sebuah perlakuan yang begitu hangat dan diperhatikan. Saat sakit ia akan menahan nya sendiri walaupun ia memiliki kedua sahabat karena terlalu sering merepotkan mereka Zely lebih sering menahan segala rasa sakitnya.

Berkali-kali ia berharap mendapatkan perhatian dari ibunya namun untuk sekedar memberikan bubur ia sama sekali tidak pernah menerima nya dari sang ibu.

"Kenapa kamu menangis?" Tanya Alka sedikit kebingungan karena melihat gadis itu menangis sambil memakan bubur.

Zely menarik pelan ingusnya dan mengusap kasar air matanya. Menggeleng dan kembali menunduk.

"Kenapa kamu menangis? Seolah saya sedang menyakiti mu saja."

"Buburnya terlalu enak pak, saya terharu karena bisa memakannya."

Bohong!

Tapi ia hanya ingin mencari sebuah alasan untuk menutupi rasa sakitnya. Dan Alka juga tidak sebodoh itu untuk percaya kalau Zely menangis karena bubur nya terasa enak.

"Ada-ada saja, kalau enak lekas habiskan setelah itu minumlah vitamin ini. Tiga tablet setiap kali minum, kamu butuh vitamin tambahan."

Zely memilih untuk pasrah saja dan mengangguk, seharusnya sejak tadi ia bersyukur mendapatkan momen diperhatikan seperti ini apalagi oleh seorang Alka yang berstatus sebagai seseorang yang spesial dihatinya.

...🍄 Bersambung 🍄...

Hayoooo hayooo Alka sebenarnya tuh perhatian dan baik cuma ketutup sama sikap sinis juga agak juteknya.

Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.

See you guys 🧀

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!