NovelToon NovelToon
Kembali Ke Masa Lalu

Kembali Ke Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Rebirth For Love / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lady_Xiyun

"Kaluna, putri mahkota yang terhukum penggal karena kesalahan dan dosa yang tidak pernah dia lakukan. Fitnah dan kebencian telah menghancurkan hidupnya, tetapi Kaluna tidak akan menyerah. Sebelum ajalnya tiba, dia berdoa kepada dewa untuk diberikan kesempatan kedua. Dia berjanji untuk tidak menjadi putri mahkota lagi, tetapi untuk membalas dendam kepada mereka yang telah menghancurkan hidupnya.

Apakah Kaluna akan berhasil kembali ke masa lalu dan membalas dendamnya? Ataukah dia akan terjebak dalam lingkaran kebencian dan dendam yang tidak pernah berakhir? Ikuti perjalanan Kaluna dalam cerita ini, dan temukan jawabannya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar

Kaluna duduk di tepi jendela, memandang ke luar dengan mata yang kosong. Dia telah menunggu sejak semalam, menunggu suaminya, Damian, untuk kembali ke kamar mereka. Tetapi, sampai sekarang, tidak ada tanda-tanda kehadirannya.

Kaluna merasa kesal dan kecewa. Dia telah menunggu dengan sabar, tapi Damian tidak memperdulikan perasaannya. Dia merasa seperti tidak dihargai dan tidak dicintai.

Dengan hati yang berat, Kaluna memutuskan untuk mengacuhkan Damian. Dia tidak akan menunggu lagi, tidak akan mencari tahu apa yang terjadi padanya. Dia akan fokus pada dirinya sendiri dan tidak akan membiarkan Damian mengontrol perasaannya.

Kaluna bangun dari duduknya dan berjalan ke arah pintu kamar. Dia membuka pintu dan keluar dari kamar, meninggalkan kesal dan kecewa di belakangnya. Dia akan memulai hari baru, tanpa menunggu Damian.

"Kenapa banyak kesibukkan di kediaman?" tanya Kaluna heran setelah dari kamar melihat kesibukkan orang - orang.

"Mohon maaf yang mulia, apakah anda tidak tahu kalau kesibukkan ini karena mempersiapkan yang mulia Damian menuju ke medan perang." ujar Melly salah dayang yang di tugaskan untuk melayani Kaluna bersama pelayan pribadi, Rina.

Kaluna merasa terkejut dan kesal ketika mengetahui bahwa suaminya, Damian, akan menuju ke medan perang. Dia tidak mengerti mengapa tidak ada yang memberitahukannya tentang hal ini.

"Kenapa tidak ada yang memberitahuku?" tanya Kaluna dengan nada kesal.

Melly, dayang yang melayani Kaluna, menunduk dan menjawab, "Mohon maaf, yang mulia. Kami tidak berani memberitahu anda karena takut anda akan khawatir."

Kaluna merasa semakin kesal. Dia merasa bahwa suaminya tidak mempercayainya dan tidak menghargai perasaannya.

"Apakah Damian tidak mempercayai aku?" tanya Kaluna dengan nada sedih.

Melly tidak menjawab, tapi hanya menunduk dan memandang ke bawah. Kaluna merasa bahwa dia telah salah memahami situasi dan merasa menyesal karena telah mengacuhkan suaminya.

Kaluna merasa sedih dan menyesal karena telah mengacuhkan suaminya. Dia tidak tahu bahwa Damian akan menuju ke medan perang dan tidak memiliki kesempatan untuk berbicara dengannya sebelumnya.

"Apakah aku bisa melihat Damian sebelum dia pergi?" tanya Kaluna dengan nada sedih.

Melly menunduk dan menjawab, "Mohon maaf, yang mulia. Damian sudah pergi ke medan perang. Tapi, aku bisa membantu anda menulis surat untuknya."

Kaluna merasa lega dan berterima kasih kepada Melly. Dia duduk dan mulai menulis surat untuk Damian, mengungkapkan perasaannya dan meminta maaf karena telah mengacuhkannya.

Saat Kaluna menulis surat, dia merasa sedih dan khawatir tentang keselamatan suaminya. Dia tidak tahu kapan Damian akan kembali dan apakah dia akan selamat dari medan perang.

Setelah menulis surat, Kaluna memberikannya kepada Melly dan meminta dia untuk mengirimkannya kepada Damian. Melly berjanji untuk melakukannya dan Kaluna merasa sedikit lega, karena dia telah bisa mengungkapkan perasaannya kepada suaminya.

Melly mengambil surat yang ditulis oleh Kaluna dan berjanji untuk mengirimkannya kepada Damian. Dia meninggalkan Kaluna dan berjalan ke arah kantor utusan, tempat di mana surat-surat penting dikirimkan.

Saat Melly berjalan, dia bertemu dengan Rina, pelayan pribadi Kaluna. Rina bertanya kepada Melly tentang apa yang terjadi dan Melly memberitahunya tentang surat yang ditulis oleh Kaluna untuk Damian.

Rina merasa sedih dan khawatir tentang keselamatan Damian. Dia meminta Melly untuk memberitahunya jika ada kabar tentang Damian dan Melly berjanji untuk melakukannya.

Sementara itu, Kaluna duduk di kamarnya, merasa sedih dan khawatir tentang keselamatan suaminya. Dia tidak tahu kapan Damian akan kembali dan apakah dia akan selamat dari medan perang.

Kaluna memutuskan untuk berdoa dan meminta perlindungan bagi suaminya. Dia berharap bahwa Damian akan selamat dan kembali kepadanya dengan cepat.

Kaluna duduk di kamarnya, memejamkan mata dan memulai doanya. Dia meminta perlindungan bagi suaminya, Damian, dan memohon agar dia selamat dari medan perang.

"Ya Dewa, aku memohon perlindungan bagi suamiku, Damian. Lindungilah dia dari bahaya dan kesulitan, dan kembalikanlah dia kepadaku dengan selamat."

Saat Kaluna berdoa, dia merasa sedikit lega dan tenang. Dia tahu bahwa doanya akan didengar oleh Dewa dan bahwa suaminya akan selamat.

Tiba-tiba, Kaluna mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. Dia membuka mata dan melihat Rina, pelayan pribadinya, berdiri di depan pintu.

"Apa yang terjadi, Rina?" tanya Kaluna.

"Yang mulia, aku memiliki kabar tentang Damian," jawab Rina dengan nada serius.

Kaluna merasa sedikit khawatir dan meminta Rina untuk masuk dan memberitahunya tentang kabar tersebut.

Rina masuk ke dalam kamar dan menutup pintu di belakangnya. Dia berjalan ke arah Kaluna dan berhenti di depannya.

"Yang mulia, aku memiliki kabar tentang Damian," ulang Rina dengan nada serius. "Melly, dayang yang mengirim suratmu, baru saja kembali dari kantor utusan. Dia memberitahu aku bahwa suratmu telah dikirimkan kepada Damian."

Kaluna merasa lega dan berterima kasih kepada Rina. Tapi, Rina belum selesai berbicara.

"Tapi, yang mulia, ada kabar lain yang lebih penting," lanjut Rina dengan nada khawatir. "Melly mendengar bahwa Damian dan pasukannya telah bertemu dengan musuh di medan perang. Pertempuran telah dimulai, dan tidak ada kabar tentang keselamatan Damian."

Kaluna merasa terkejut dan khawatir. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dan merasa seperti dunianya telah runtuh.

...****************...

Kaluna sekarang sedang bersama ibu mertua, Grand Duchess Elianora. Elianora yang melihat wajah menantunya yang terlihat tidak bersemangat memutuskan bertanya.

"Menantuku apakah kamu baik - baik saja?" tanya Elianora sembari memandang wajah Kaluna.

"Ibu saya boleh bertanya." sahut Kaluna ragu.

"Silakan apa yang ingin kamu tanyakan."

"Begini apakah pada saat ayah mertua pergi ke medan perang dia sempat berpamitan dengan anda."ucap Kaluna

"Apakah Damian tidak sempat berpamitan denganmu, Kaluna?" tanya Elianora mengakat alis dan tersenyum

"Iya mungkin dia lupa sekarang sudah memiliki istri." jawab Kaluna sedih.

"Jangan terlalu sedih menantuku, mungkin dia lupa untuk memberitahumu dan terburu - buru." sahut Elianora tenang memberitahu Kaluna penjelasan.

"Mungkin iya ibu." sahut Kaluna tersenyum.

"Sudahlah nanti kalau dia pulang aku akan menegurnya dan karena kamu sedang tidak bersemangat untuk pelajaranmu dengan Countess Gina akan ibu liburkan di ganti hari yang lain." gumam Elianora tenang.

"Terimakasih ibu telah memberi saya keringanan kalau begitu saya permisi tidak akan menganggu anda." pamit Kaluna dan beranjak dari hadapan ibu mertuanya.

Kaluna berjalan keluar dari ruangan, merasa sedikit lega setelah berbicara dengan ibu mertuanya, Grand Duchess Elianora. Dia merasa bahwa ibu mertuanya memahami perasaannya dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.

Saat Kaluna berjalan, dia memikirkan tentang Damian dan pertempuran yang sedang berlangsung. Dia merasa khawatir tentang keselamatan suaminya dan berharap bahwa dia akan segera kembali dengan selamat.

Kaluna tiba-tiba mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Dia berpaling dan melihat Rina, pelayan pribadinya, berjalan ke arahnya.

"Yang mulia, apakah anda berniat berjalan - jalan untuk mengusir kesedihan," kata Rina dengan nada serius.

Kaluna merasa ide sang pelayan benar untuk mengusir kesedihan dan keresahan untuk berjalan dan mencari udara segar di sekitar kediaman.

...To Be Continued...

Note:

Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰Biar saya tambah semangat membuat kelanjutan ceritanya Terimakasih terimakasih love youall

1
Imamatur
/Determined//Hammer//Determined//Determined//Grievance/
Zalina
waaw/Sneer//Sneer/
Zalina
makasih
Zalina
suka
Zalina
sangat seru
Zalina
cerita menarik
Zalina
seru
Zalina
terimakasih
Imamatur
makasih update
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!