Ayana diminta untuk menikahi Billy anak dari Ibu Tika yang merupakan sahabat dari almarhum ibunya dan wali dari dirinya saat dia ditinggal oleh kedua orang tuanya. Billy yang saat itu dalam keadaan lumpuh dan ditinggal oleh tunangannya karena tidak mau melanjutkan hubungannya di karenakan keadaan Billy yang cacat.
Bagaimana kelanjutan cerita antara Billy dan Ayana apakan setelah menikah Billy atau Ayana bisa meneria bahwa mereka adalah suami istri???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunichanchan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 24...
Nata sudah sampai di depan rumah keluarga Hermawan. Membunyikan klakson mobil nya. Pak Hadi langsung membukakan pintu gerbeng dan mobil Nata langsung memasuki halaman. Pak Hadi yang sudah mengenal Nata pun langsung menyapa.
"Assalamualaikum. Siang non ada yang bisa saya bantu?." Tanya Pak Hadi.
"Waalaikumsalam. Pak apa mas Farel ada di rumah?." Tanya Nata.
"Iya non mas Farel ada di dalam, dari tadi mas Farel belum keluar rumah non." Jawab Pak Hadi.
Nata meminta tolong Pak Hadi untuk menemaninya masuk ke dalam rumah, Nata melihat sekeliling rumah dan dilihat nya Farel sedang tertidur di sebuah kursi besar didepan TV. Nata dan Pak Hadi pun langsung berjalan menghampirinya. Nata terkejut melihat wajah Farel yang sangat pucat, badannya panas dan berkeringat. Nata langsung meminta Pak Hadi mengambil baju dan handuk untuk Farel, Nata langsung ke dapur untuk mengambil air hangat untuk mengompres Farel. Lima belas menit kemudian Farel terbangun dan terkejut melihat Nata yang ada di depannya.
"Kamu Nat, kok ada di sini." Tanya Farel bingung.
Nata yang melihat Ferel cuma diam lalu memegang kening Farel. "Apa masih pusing mas?." Tanya Nata dan dibalas gelengan kepala oleh Farel. "Tadi Ayana meminta bantuan ku untuk melihat keadaan mu dan menyampaikan pesan mas Billy. Karena mas Billy menghubungi mu gak diangkat." Ucap Nata sambil berjalan ke dapur mengambil bubur dan segelas air putih.
Farel langsung melihat HPnya dan ada panggilan terjawab dari Billy, Rico dan Ayana. Farel pun langsung menghubungi Billy untuk menanyakan perihal dia menghubungi Farel. Nata yang duduk di sana hanya diam melihat Farel sibuk telepon dengan Billy.
"Aduh, apa masih bisa ya sudah jam segini." Ucap Farel.
"Memang ada apa mas?." Tanya Nata.
"Hari ini aku harus meeting dengan Gunawan Group dan rancangan anggarannya di rubah semua. Aku harus mempelajari lagi dan waktunya gak mungkin cukup karena meeting jam satu siang sekarang sudah jam sepuluh." Ucap Farel yang terlihat kesal.
"Kenapa gak rubah jam atau hari aja untuk merubah jadwal meeting dan bilang kalau mas lagi sakit." Ucap Nata mencoba menenangkan Farel.
"Gak bisa Nat, mereka gak mau tahu tentang itu."
"Coba aku bantu buat rubah jadwal meeting dan mas Farel cek email dari mas Billy." Ucap Nata sambil meminta no. telepon kliennya.
Nata langsung membantu Farel untuk mengatur jadwal meeting dengan kliennya dan akhirnya dari pihak klien mau merubah jadwal meeting menjadi jam lima sore, sedang kan Ferel di ruang kerja memeriksa email dan mencetaknya.
"Gimana Nat?." Tanya Farel.
"Setuju mas mereka mau di undur menjadi jam lima sore, jadi mas Farel bisa mempelajari nya dulu. Tapi sebelum itu makan dulu mas nanti bisa sakit lagi." Ucap Nata sambil memberikan bubur kepada Farel.
"Terimakasih kalau gak ada kamu gimana aku."
Nata cuma tersenyum. "Gimana kalo aku temani mas Farel mungkin aku bisa membatu." Ucap Nata yang mengambil beberapa lembar laporan dan mempelajarinya.
Jam menunjukan pukul dua belas siang mereka berdua langsung melaksanakan sholat dzuhur. Setelah selesai Farel menyuruh Nata untuk ke dapur mengambil makanan. Farel yang sibuk dengan dokumen dan laporannya sedangkan Nata sibuk makan dan sesekali membantu Farel.
"Gimana mas, sudah siap meeting nya?." Tanya Nata.
"Alhamdulillah. Aku sudah sedikit menguasai materi meeting nanti." Jawab Farel.
"Emm...Gimana kalau aku ikut meeting mas, mungkin aku bisa sedikit membantu, mas Farel kan juga sering menolongku." Ucap Nata sambil tersenyum lebar.
"Iya sih pingin nya tapi masa aku ngajak kamu meeting pakek seragam perawat." Ucap Farel sambil menunjuk baju yang dipakai Nata. "Dan gak mungkin kamu pakek baju Ayana, kalau aku atau kamu masuk kamar mas Billy dan Ayana bisa-bisa aku kena marah sama mas Billy." Ucap Farel.
"Aku ada baju kok mas di mobil aku ambil dulu ya." Ucap Nata yang langsung berjalan mengambil sebuah paper bag yang berisi baju.
"Kamu sholat ashar dulu aja. Nanti setelah sholat kamu langsung masuk ke kamar ku untuk ganti baju. kamar ku ada di lantai dua paling ujung. Sekarang biar aku dulu yang siap-siap karena aku tahu kalau cewek dandannya lama." Ucap Farel sambil berjalan menuju kamar nya.
Setelah selesai sholat Nata langsung keatas untuk berganti pakaian di kamar Farel. Di dalam kamar Farel yang sudah selesai sholat dan berganti pakaian mengunakan kemeja, dasi dan jas mempersilahkan masuk Nata. Farel pun keluar menunggu Nata di lantai bawah. Dua puluh menit Nata pun turun kelantai bawah menggunakan dress berwarna navi dan high heels berwarna hitam membuat penampilan ya sangat anggun saat itu, Farel yang melihat Nata hanya terdiam dan kagum dengan kecantikannya.
(**Kurang lebih seperti itu penampilan Nata saat itu)
TERIMAKASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA**