Semenjak Ceo, majikan Crystal North, Paman anak asuhnya, mendapat kecelakaan lalu-lintas, pria itu jadi berubah 180 derajat.
Pria dingin, yang selalu menindas Crystal, karena hasutan seorang wanita licik, yang ingin mendapatkan perhatian Ceo tersebut, berubah menjadi pria yang hangat, dan selalu memperhatikan Crystal.
Crystal tidak tahu apa yang terjadi, ia bahkan di lamar pria dingin itu, untuk menjadi istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24.
Crystal mendorong Jackson, dan berusaha untuk bangkit dari atas tubuh Jackson.
"Crystal... aku minta maaf, selama ini.. aku begitu jahat padamu.." ucap Jackson dengan suara serak dan terdengar lemah.
Tangan Crystal yang berupaya melepaskan diri, dari rangkulan Jackson, mendadak berhenti, begitu mendengar apa yang di katakan Jackson.
Crystal tidak menyangka Jackson minta maaf padanya, yang ia tahu pria dingin itu tidak akan pernah meminta maaf kepadanya.
Siapa yang tidak tahu, sikap Jackson Myron yang lebih peduli kepada teman masa kecilnya, tidak akan pernah peduli dengan wanita lain.
Crystal kembali mengangkat dirinya, dan sekuat tenaga mendorong Jackson, sampai ia terpental jatuh ke lantai, saking kuatnya ia melepaskan diri.
"Aduhh...!" Crystal merasakan bokongnya begitu sakit, karena terjerembab ke lantai.
"Crystal.. Crystal.. apa kamu baik-baik saja?" suara serak Jackson terdengar khawatir, dan bangkit dari berbaringnya.
Mata setengah redup Jackson, melihat Crystal terduduk di lantai, dengan gerakan lambannya, ia bergerak untuk turun dari tempat tidur.
Jackson ingin menolong Crystal.
Melihat Jackson berupaya bangkit dari tempat tidur, Crystal dengan cepat bangkit dari lantai.
Melihat Crystal telah bangkit dari jatuhnya, Jackson mengurungkan kakinya turun dari tempat tidur.
"Anda beristirahat lah Tuan, saya baik-baik saja, saya permisi!" sahut Crystal, lalu berbalik, dan melangkah menuju pintu kamar.
"Crystal... tunggu, kamu belum menjawab permintaan maafku... Crystal!" suara lemah dan serak Jackson, terdengar tidak rela di tinggalkan Crystal.
Crystal tidak memperdulikan panggilan Jackson, ia terus melangkah membuka pintu, dan keluar dari dalam kamar Jackson.
-Anda sedang mabuk, Tuan! anda tidak sadar dengan apa yang baru saja anda ucapkan, besok pagi.. anda akan kembali normal, dan... tidak akan mengingat apa yang baru saja anda katakan!-
Di luar pintu Crystal menatap daun pintu yang tertutup, sambil termenung memikirkan permintaan maaf Jackson barusan.
Perkataan maaf, yang menurut Crystal sangat aneh, dan tidak masuk akal. Ia merasa, Jackson jadi berbeda, sejak Paman anak asuhnya itu mendapat kecelakaan.
Di dalam kamar, Jackson sangat jelas mendengar, apa yang sedang di pikirkan Crystal.
Walaupun ia mabuk, ternyata ia dapat juga mendengar isi pikiran Crystal.
Jackson menunduk dengan lesu, "Tentu saja aku akan mengingat, apa yang telah ku katakan padamu, Crystal!" gumam Jackson dengan nada yang semakin lemah.
Sepertinya Crystal tidak tertarik untuk berdamai dengannya, terlihat dari sikap Crystal, yang tidak perduli dengan permintaan maafnya.
Jackson menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur, perlahan ia memejamkan matanya.
Walau mabuk, daya pikir Jackson yang di pengaruhi alkohol, masih bisa ia kendalikan.
Saat tadi Crystal ia tarik, dan terjatuh ke atas tubuhnya, ia menghirup aroma tubuh Crystal.
Aroma tubuh gadis itu, membuat ia merasa begitu nyaman, dan terasa begitu menenangkan dirinya.
Perlahan Jackson membuka matanya, lalu tangannya menyentuh dadanya, ia merasakan jantungnya sepertinya berdegup kencang.
Sementara itu, Crystal telah kembali menuju tempat ruang santai, untuk menemui Valerie yang tengah menunggunya.
Valerie tersenyum melihat Crystal masuk ke ruang santai, dan tangannya langsung menepuk sofa di sampingnya.
Crystal langsung mengerti, melihat tangan Valerie yang menepuk sofa di sebelah Ibu Jackson tersebut.
Crystal perlahan meletakkan bokongnya di sebelah Valerie, dan tangannya kemudian di raih Valerie.
Valerie kemudian menggenggam tangan Crystal, ke dalam ke dua tangannya.
"Crystal.. kamu sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri, bagaimana menurutmu dengan Shane? apakah menurutmu ia pria yang menyenangkan?" tanya Valerie langsung to the point, ke titik sebenarnya ia memanggil Crystal ke ruang santai tersebut.
"Nyo..Nyonya.. ma.. maaf, saya tidak mengerti maksud dari pertanyaan anda, Tuan Shane tentu saja pria yang baik!" jawab Crystal merasa tidak nyaman, dengan pertanyaan Valerie.
Crystal sedikit pun tidak memiliki rasa, untuk mengagumi sosok Shane sebagai pria. Ia menghormati Shane, sebagai Tuan Muda sepupu suami Diana.
Walau Shane begitu ramah padanya, dan ia merasa nyaman bicara dengan Shane, perasaan Crystal hanya menganggap Shane sebagai teman saja.
"Begitukah? apakah ada keinginan mu, untuk lebih dekat dengannya?" tanya Valerie dengan penuh semangat, sembari tersenyum senang.
"Maaf, Nyonya... " Crystal menggelengkan kepalanya.
Melihat tanggapan Crystal, membuat Valerie menghela nafas, merasa kecewa.
Ia sangat ingin Crystal bagian dari keluarganya, karena Crystal gadis yang baik, dan sangat menyayangi Oscar.
Bersambung....
belum tentu dapat undangan kan... nggak nyumbang juga ....hahaha
lanjut