Sekuel Suamiku Tuan Cacat
Semua orang mendambakan pernikahan. Dimana dua insan menyatu dalam satu ikatan sakral yang sah untuk membentuk keluarga kecil yang bahagia.
Namun nyatanya hal itu tidak berlaku untuk Flora. Wanita berusia 25 tahun itu terpaksa menikah dengan Kevin Dirgantara, pria kaya yang terkenal arogan dan kejam hanya karena kesalahpahaman.
Mereka di pergoki keluarga Kevin saat berdua di dalam kamar. Dan sialnya kondisi Flora saat itu membuat mereka berfikir yang tidak-tidak hingga akhirnya mereka seenaknya memutuskan untuk menikah mereka tanpa mau mendengarkan penjelasan Flora.
Menikah dengan orang yang tidak kita cintai, apakah mereka akan bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Pulang
Keesokan harinya, Kevin dan Flora benar-benar pulang ke tanah air. Sebenarnya Flora masih enggan meninggalkan London karena masih banyak tempat-tempat yang ingin ia kunjungi. Tapi hanya karena mantan dari sang suami, ia gagal bersenang-senang.
"Huft ... Sia-sia aku mencatat semua ini." Flora terlihat lesu dengan menatap kertas di tangannya. Ia merobek kertas tersebut menjadi kecil-kecil dan membuangnya di tong sampah.
"Jangan bersedih!! Aku kan sudah berjanji akan mengajakmu ke Paris," ujar Kevin menghibur Flora
"Kalau begitu kau harus berusaha keras tuan Kevin." Flora melengos pergi meninggalkan Kevin begitu saja.
Kevin melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap punggung Flora yang semakin menjauh. Dan tidak lama kemudian, Flora kembali dengan wajah cemberut. "Kenapa kau diam saja? Bagaimana jika aku tersesat?" gerutu Flora
Kevin terkekeh. Dia menyodorkan lengannya yang langsung di rangkul oleh Flora. "Begini baru benar." Kevin dan Flora berjalan beriringan meninggalkan apartemen. Mereka akan menuju bandara di mana jet pribadi milik kakek Hendra berada.
"Selamat tinggal London," lirih Flora
Kevin memutar kedua bola matanya melihat istrinya yang terlalu berlebihan. Padahal dari awal ia sudah bilang jika kepergian mereka ke London untuk pekerjaan. Ya walaupun sebenarnya ia sudah menyiapkan kejutan untuk Flora, tapi karena kehadiran Riana membuat ia merubah rencananya.
"Berhenti bersikap menyedihkan. Suamimu ini orang kaya. Kapanpun kau mau, aku bisa membawamu pergi berlibur ke luar negeri," seru Kevin
Flora hanya melirik sinis tanpa mau merespon ucapan Kevin yang terkesan sombong. Jangankan ke luar negeri, jalan-jalan ke mall saja Kevin belum pernah mengajaknya. Pria itu hanya sibuk bekerja, bekerja dan bekerja.
Tidak berapa lama, mereka sampai di bandara dan segera menaiki jet pribadi milik Hendra.
"Woah ... " Flora di buat kagum dengan isi dari jet pribadi itu. Sungguh berbeda jauh dengan pesawat pada umumnya. Fasilitas yang tersedia pun sangat mewah.
"Awas air liur mu keluar," ledek Kevin
Flora buru-buru mengusap mulutnya. Tapi kemudian ia menatap sinis Kevin. "Kau membohongi ku, ya? Mana ada air liur ku keluar," gerutu Flora
Kevin terkekeh pelan. Wanita disampingnya ini benar-benar lucu. Rasanya baru pertama kalinya ia bertemu dengan wanita seperti Flora. Wanita ini bisa membuat suasana hatinya menjadi baik. Hari-harinya terasa sangat menyenangkan jika ada Flora di sampingnya.
"Kau mau duduk bersamaku atau tidur dikamar?" tanya Kevin
"Di sini ada kamarnya?" tanya Flora dengan wajah terkejut.
"Tentu saja. Kau boleh melakukan apapun yang kau mau asal jangan muntah di dekatku."
Flora memukul pelan lengan Kevin dan melengos pergi. Dia duduk di dekat jendela tanpa menghiraukan Kevin yang duduk di sampingnya.
Setelah beberapa menit jet pribadi tersebut lepas landas, Flora merasa kepalanya mulai pusing dan perutnya mual. Untuk itu, dia memilih memejamkan matanya dan berharap hal itu bisa mengurangi rasa mual di perutnya.
Kevin menoleh menatap Flora sekilas dan beralih pada Alan yang duduk di depannya. "Katakan!!" titahnya
"Tuan besar mengatakan jika Tuan Satria datang ke perusahaan dan memberikan contoh desain produknya," seru Alan
"Lalu?" tanya Kevin
"Tuan besar menyukainya. Tapi beliau menunggu keputusan anda karena bagaimanapun anda yang sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan Mahen Group. Dan ... "
"Dan apa?"
"Tuan Michael baru saja menghubungi saya dan mengatakan jika nona Riana mengundurkan diri sebagai model produk kita," ujar Alan
"Katakan pada Michael, tidak perlu memohon pada wanita itu. Jika dia memutuskan untuk mengundurkan diri, suruh dia membayar denda sesuai kontrak yang ditandatangani. Dan minta Michael untuk mencari model yang lain," sahut Kevin
"Baik tuan. Tapi saya khawatir jika ... " Ucapan Alan terhenti saat melihat tatapan Kevin. Pria itu melirik Flora yang terlelap di samping Kevin dan mengangguk pelan. Mungkin tuan mudanya itu tahu apa yang ingin ia katakan dan memintanya untuk diam karena takut Flora akan mendengarnya.
Dan memang benar, walaupun Flora memejamkan mata, tapi kedua telinganya mendengar dengan jelas apa yang kedua pria itu katakan. Tapi ucapan Alan yang terhenti membuatnya penasaran. Apa yang pria itu khawatir kan? Apa dia khawatir Michael tidak bisa menemukan model untuk menggantikan Riana? Tapi sepertinya itu bukan hal besar yang harus di khawatirkan. Bukankah Kevin sudah memberi arahan untuk mencari model lain dan berhenti memohon pada Riana. Lalu, apa yang membuat Alan khawatir?
"Kenapa perasaanku jadi tidak enak ya?" batin Flora. Dia terus bergerak gelisah, mencari posisi yang nyaman. Dan hal itu mengundang perhatian Kevin. Dia menutup laptopnya dan berkata pada Alan, "Kita lanjutkan nanti. Aku akan membawa Flora ke kamar terlebih dahulu." Kevin menggendong Flora ala bridal dan membawanya ke kamar.
Tentu saja Flora terkejut. Tapi dia tidak membuka mata dan terus berpura-pura tidur. Namun pergerakan dari langkah Kevin membuat perutnya bergejolak. Dan saat Kevin membaringkan tubuhnya di tempat tidur, dia langsung membuka matanya.
"Kau tidak tidur?" tanya Kevin
"A-aku ..."
"Kau menguping pembicaraan kami ya?" Kevin mengendus-endus leher Flora. Namun wanita itu terus menghindar sambil menutup mulutnya.
"Kenapa, hm? Apa kau tidak mau? Bukan kah semalam kau menikmatinya, sayang," ujar Kevin dengan suara seraknya
"Bu-bukan begitu Vin, tapi aku ... Hump." Flora membekap mulutnya yang membuat Kevin mengerutkan keningnya heran. Baru saja ia ingin bertanya, namun tiba-tiba Flora mendorongnya dan...
"Hoek .. Hoek .."
Kevin mematung menatap Flora yang muntah mengenai bajunya. "Flora!!" geramnya pelan.
...****************...
Sementara di tempat lain, seorang wanita tengah mengemasi barang-barangnya dan bersiap untuk pergi. Dia adalah Riana.
Setelah pertemuannya dengan Flora semalam, membuatnya bertekad untuk merebut kembali cintanya. Dia yakin dengan keahliannya, dia bisa mendapatkan kembali cinta Kevin. Tentu saja ia sudah menyiapkan banyak rencana untuk mencapai tujuannya itu. Dan hal pertama yang akan ia lakukan adalah menyusul Kevin.
"Tunggu aku, sayang. Aku akan segera datang," seru Riana
jeng..jeng..jeng../Shhh/
tunggu kak author update lagi/Hey/