NovelToon NovelToon
Penyihir Di Dunia Aura

Penyihir Di Dunia Aura

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: BlackMail

Aku adalah Arthurian Merlin, pengkultivasi sihir iblis yang melampaui batas kemampuan manusia. Aku menolak kedewaan dan berkeliaran di Bumi sebagai Iblis Amarah. Seorang pria yang membuat sungai darah mengalir disetiap langkahnya.

Banyak perang terjadi dari langkahku, tetapi pemenangnya tetap sama. Aku adalah orang yang kejam dan Iblis di antara segala Iblis. Semua pembantaian itu semata-mata demi melampiaskan dendamku terhadap tujuh Dewa dan kuil penyokong mereka yang telah menghancurkan keluargaku.

Namun, apa ini? Mengapa penyihir Iblis tersohor sepertiku bangkit di tubuh pemuda yang lemah ini? Lalu, mereka tidak menggunakan sihir di sini?

Aku, Arthurian Merlin, sang Iblis Amarah yang mencatat sejarah dengan darah, bangkit kembali di dunia yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlackMail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 : Teritorium

Segala pujian pun mulai diteriakkan dari mulut ke mulut. Arthur yang mendengarnya menggigit bibirnya dengan keras. Kebisingan yang menulikan telinga ini dan situasi yang memuakkan ini, dia tidak pernah mampu melupakannya seumur hidupnya. Ini sama seperti waktu itu ketika dia berhadapan dengan Pahlawan Cahaya untuk pertama kalinya.

"Sial. Baguslah kamu mirip dengan Raymoon, dengan begitu aku makin tidak sudi dikalahkan olehmu. Bahkan meski aku harus mempertaruhkan nyawaku."

Dengan darah yang menetes dari dagunya, Arthur mengeluarkan niat membunuh yang luar biasa. Dia menenggelamkan dirinya ke dalam dunia visualisasi untuk kemudian berdiri di atas garis batas antara realitas dan imajiner.

Arthur menghapus keberadaan diri sendiri dari dunia dan menyebarkan kesadarannya ke sekitar, menyatu sepenuhnya dengan alam. Sekarang, sepuluh meter dari tempat ia berdiri telah berubah menjadi wilayah kekuasaannya. Dia memaksa membentuk Teritorium disaat mentalnya sudah lelah.

Arkam yang mencoba menyerang Arthur kembali seketika membeku di tempatnya. Seperti di alam liar, ketika satu predator memasuki wilayah predator lainnya, fenomena di mana waktu seolah berhenti di antara mereka terjadi, dan untuk Arkam yang bergerak berdasarkan insting, fenomena ini menggangu mentalitasnya yang menggebu. Dalam arti lain, Internal Burningnya terlepas dan kesadarannya mengambil alih kembali.

Arkam yang terkejut dengan apa yang terjadi mau tidak mau keluar dari batas wilayah Arthur. Dia diam dengan siaga di tempatnya, mencoba menganalisis apa yang sebenarnya telah dilakukan oleh lawannya.

Arthur terdiam cukup lama dengan masalahnya sendiri. Pertama-tama, Arthur tidak menyangka bahwa tubuhnya yang sekarang selemah ini. Hanya dengan memaksakan diri sedikit saja sudah membuat tubuhnya mengalami pelemahan fungsi organ.

Selain itu, Teritoriumnya saat ini bermasalah, atau lebih tepat jika disebut dengan kata sangat polos. Teritoriumnya tidak memiliki isi sama sekali, sehingga yang ia dapatkan dengan mengaktifkannya hanyalah peningkatan sensitifitas indra dan massa sihir yang bisa digunakan.

Ada tiga metode untuk merealisasikan sihir, pertama perapalan, kedua formasi, dan yang terakhir imajinasi. Lalu, di antara ketiganya, imajinasi dianggap paling cocok digunakan dalam pertarungan langsung, dan Teritorium adalah alasan untuk itu.

Pada dasarnya seorang penyihir menggunakan dua hal untuk mengolah energi magis. Omniscience yang artinya wawasan tentang informasi yang dibutuhkan untuk mengaktifkan sebuah sihir. Termasuk di dalamnya, metode aktifasi, kerangka fundamental, dan teori di dalamnya. Lalu, yang satunya ada Omnipotence yang berarti kemampuan untuk menerapkan Omniscience dan memaksimalkannya dalam kondisi yang dibutuhkan.

Dengan Teritorium, tidak hanya sensitifitas atas pergerakan atau perubahan yang terjadi di dalam wilayah pengguna saja yang sangat berguna dalam pertarungan, tetapi fungsi lain Teritorium yang bagaikan wadah penampung untuk Omniscience seorang penyihir menjadi yang utama. Yang artinya penyihir bisa mempersingkat proses aktivasi sihir.

Dalam hal ini, Arthur, dia saat ini sedang mencangkokkan Omniscience atau pengetahuannya mengenai teori sihir dasar ke dalam Teritoriumnya. Ada banyak hal yang ingin ia masukkan ke dalamnya, tetapi dia tidak punya cukup waktu untuk melakukannya.

Meski sekarang sedang mengamati dengan hati-hati, lama kelamaan lawannya pasti akan menyadari kondisinya yang menyedihkan. Ada luka dalam karena memaksakan diri dan juga lengan yang remuk karena menahan serangan Arkam. Meski dia punya regenerasi dari darah iblis, kerusakan yang ia terima cukup buruk sehingga akan memakan waktu lama untuk pulih.

Yang membuat dirinya tampak lebih menyedihkan adalah fakta bahwa rasa sakit yang ditimbulkan oleh proses regenerasi lebih menyakitkan dari luka itu sendiri. Bagi penyihir yang menggunakan mentalitas untuk bertarung, kondisi tidak stabil seperti ini sangat mengganggu.

Bersamaan dengan selesainya pencangkokan rumus sihir tipe dasar ke dalam Teritorium, Arkam kembali mengaktifkan Internal Burningnya dan menerjang. Arthur kali ini tidak akan menghindari pertarungan langsung lagi, dia dengan tenang maju dan menyambut Arkam dengan benang-benang sihirnya yang menyebar ke segala penjuru Arena.

Satu detik sebelum benturan, Arkam membangkitkan Aura Sword dan menggunakan semua yang ia punya untuk satu teknik. Jika Hans Al Mahesa memiliki teknik kuat berupa serangan penempa baja, maka Arkam Al Mahesa yang menggunakan pedang ganda memiliki teknik tarian pedang.

Sebuah serangan arus kuat yang menargetkan delapan titik dalam satu waktu. Tidak memiliki keindahan seperti namanya, itu hanya sebuah totalitas dinamika serangan untuk menghabisi nyawa seseorang. Singkatnya, tarian pedang milik Arkam adalah sebuah teknik mendekati lawan dengan sekejap dan menghujaninya dengan serangan dari delapan arah bertubi-tubi.

Sayangnya Arkam belum merampungkan teknik ini sepenuhnya, ada masalah dalam pengendalian diri dan dia masih belum mengetahui letak kesalahannya, karena setelah diluncurkan, teknik ini tidak bisa ia hentikan.

Benturan terjadi. Kilatan cahaya dari benang sihir Arthur dan Aura Sword Arkam mengaburkan pandangan para penonton. Terpaan gelombang kejut dan serpihan debu yang memerah membuatnya lebih parah. Bahkan Arkam sendiri tidak bisa melihat dengan jelas lawan yang berdiri di hadapannya.

"Jatuhlah Arthur! Otot-otot ditubuhku sudah sampai batasnya, begitu seranganku berhenti, aku akan tumbang. Jadi, hancurlah! Kembalilah ke posisimu semula!" batin Arkam.

Satu menit, dua menit, tiga menit, waktu berlalu dengan lambat saat Arthur tidak kunjung terjatuh. Arkam yakin serangannya menyentuh Arthur, tetapi dia merasakan suatu kejanggalan yang besar. Setelah perasaan menebas yang muncul sesaat, Arkam tidak merasakan apapun lagi, dan seolah semuanya kembali di awal. Perasaan yang sama terus berulang sementara tubuh Arkam semakin berat.

Sampai akhirnya tubuhnya berhenti bersamaan dengan meredanya tabir asap. Puluhan benang sihir membelit dari berbagai sisi tubuh Arkam, sementara itu sepuluh tangan sihir menahan serangan Arkam dan melindungi Arthur. Begitu melihat hal ini, semua orang tidak bisa untuk tidak riuh.

"Eksternal Aura itu... jangan bilang!?"

"Bentuk Eksternal Aura-nya sangat mirip meskipun fondasi alirannya berbeda, tetapi tidak salah lagi...."

"Itu teknik Eksternal Aura yang menjadi lambang keluarga Haynes!"

"Divine Hand Strike!"

Sebagaimana reaksi yang dikeluarkan oleh orang lain, Diana Von Haynes juga seterkejut itu. Divine Hand Strike adalah teknik rahasia keluarganya yang sangat sulit untuk dipelajari. "Kakek, tolong katakan padaku kalau dia adalah muridmu...."

Diana menatap kakeknya dengan mengharap jawaban yang ia angankan. Namun, alih-alih jawaban, Diana justru mendapati kemarahan di wajah kakeknya. Itu pertama kalinya dia melihat kakeknya membuat ekspresi seperti itu.

"Itu bukan sesuatu yang bisa kau lakukan dengan gampangnya hanya karena kamu genius." Pionir Haynes menggeram saat dia menggenggam pegangan kursi untuk kemudian menghancurkannya menjadi serpihan debu. Dia tidak pernah semarah ini dalam hidupnya bahkan tidak saat istrinya terbunuh dalam perang saudara kerajaan Colin dulu.

Keluarga Haynes memiliki sejarah yang panjang sebagai ahli herbal, obat-obatan, dan ilmu penyembuhan. Mereka adalah pendiri sekaligus pemilik Menara Obat dimana semua pengetahuan tentang penyembuhan dan obat-obatan berada di dalamnya. Divine Hand Strike adalah Eksternal Aura yang lahir dari pengetahuan tersebut.

Meskipun apa yang ditunjukkan oleh Arthur saat ini hanya bentuknya tanpa Aura penghancur seperti Divine Hand Strike keluarga Haynes, tetapi itu saja sudah cukup untuk menyakiti harga diri keluarganya.

1
Buang Sengketa
ada loker buat loper, asongan n agen gak ini? lamar jadi wartawan boleh juga 😁
Buang Sengketa
kakek takluk ke cucu
Buang Sengketa
👍
Buang Sengketa
para jompo di kacangin anak kecil. sang kakek akhirnya tunduk 😁
Swallowsky
buruan update lagi dah, sebelum hype chapter ini menghilang
Swallowsky
perfect cut bgt gila, buruan update dah thor
Buang Sengketa
kakeknya abis ini pasti mengiyakan semua maunya Arthur...haha meski gak ikhlas 👍
Buang Sengketa
bisa mati berdiri kakeknya ini 😁
Buang Sengketa
si Bella harus di makin d hinakan sama selingkuhan nya 😁
MR LA
wah hahahahaha gua liat ada rasa gregetan soalnya chapter nya dikit dan agak ngegantung bikin penasaran
•Aergrid[♧
Luar biasa
HarusameName
author macam orang yang punya masalah kompleks ama ukuran barangnya. perlu banget, ya info ini?
kioza: bqcot luh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!