NovelToon NovelToon
11:12 - Rooks Stand Sentinel

11:12 - Rooks Stand Sentinel

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Suryavajra

Trust-issue bukanlah kelainan jiwa. Semua orang dapat mengalaminya.

Di saat ekspektasi kita terlalu tinggi dan ternyata tidak tercapai, maka kekecewaan bisa saja terjadi.

Cerita fiksi dengan latar belakang kota London, Inggris di tahun 2019. Semua karakter, nama, tempat, maupun organisasi adalah bagian dari cerita, bukan mewakili kondisi sebenarnya di dunia nyata.

Disarankan berusia di atas 18 tahun untuk membaca cerita fiksi ini karena mengandung adegan kekerasan, pembunuhan, perkataan kasar, penyalahgunaan obat, dan aktivitas merokok.

Cerita mengandung beberapa ungkapan yang ditulis dalam bahasa asing dan istilah keuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suryavajra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24 - London, St. Pancras International Station - 11/12/2019 1023 HRS

The Dance With Death.

Dua orang pria dan seorang wanita muda tampak masuk ke stasiun London St. Pancras international melalui pintu utama di upper level. Salah satu dari mereka yang pria memisahkan diri dari kedua temannya yang lain.

Waktu menunjukkan pukul 11.00 - di London sering disebut midmorning, yaitu waktu di antara setelah pukul 10.00 sampai sebelum 12.00 yang sudah masuk waktu midday atau noon.

Midmorning di hari Rabu itu, suasana sibuk di stasiun seperti biasanya. Di pertengahan Desember ini sudah ramai dengan orang yang “mencuri start” untuk pergi ke Perancis atau mudik ke negara lain di daratan Eropa Barat menggunakan kereta api Eurostar.

Jika sudah mendekati akhir Desember, stasiun ini akan sangat padat dan ada resiko perjalanan dibatalkan jika cuaca di selat Inggris tidak bersahabat walau jalur kereta Eurostar melalui terowongan di bawah tanah. Jadi banyak orang sudah mengajukan cuti di pertengahan Desember untuk menghindari kerumunan yang terlalu padat.

Demikian pula penumpang dari Perancis pun tampak memenuhi stasiun tersebut untuk menikmati liburan di Inggris lebih awal.

Selain penumpang internasional, stasiun ini juga tetap dipenuhi para penumpang dari jalur-jalur kereta api domestik lainnya yang menghubungkan London dengan kota lain.

Tampak Scott Gittelbaum dan adiknya Jorg, juga masuk dengan berlari-lari di stasiun ini. Disusul Boris yang tidak sengaja menabrak wanita muda yang datang bersama dua orang pria tadi.

Rekan pria dari wanita itu menahan bahu Boris Aldriche, tapi Boris tidak berkata apa-apa - bahkan minta maaf pun tidak. Matanya mencari-cari seseorang.

Pria dan wanita muda itu juga tidak begitu menghiraukan Boris, mereka segera beranjak menjauhi Boris.

Yasser yang baru masuk, melihat insiden itu. Ia memperhatikan gadis yang tidak sengaja tertabrak Boris tadi. Rupanya itu gadis muda yang ia lihat kemarin di Bloomsbury Square.

Boris Aldriche tampak panik sekali. Berkali-kali ia memandang ponselnya lalu melihat ke sekeliling.

Tiba-tiba ia kaget ketika melihat ponselnya, “Scott!!”

Scott dan Jorg yang sudah di eskalator hendak turun ke Lower Level menoleh ke arah Boris.

Boris menunjuk ke papan informasi Platform 12, “Mereka kembali! Mereka kembali!”

Scott dan Jorg bermaksud berlari kembali ke upper level, tapi penuhnya penumpang di jalur kiri yang mau melewati jalur imigrasi di lower level memaksa mereka untuk turun dan tidak memberi jalan untuk naik kembali.

“Turun dulu mate! Jangan menghalangi!” teriak beberapa penumpang kepada Jorg dan Scott.

"Jangan lawan arah begini, mate!"

"Turun dulu! Turun dulu!"

"Naik lagi di sana, Sir!"

Boris merasa kesal melihat Scott dan Jorg harus membuang waktu turun tangga eskalator lebih dahulu kemudian naik kembali, akibat tidak sabar.

Dua puluh menit yang lalu muncul notifikasi di ponsel Boris bahwa titik pelacak lokasi Amisha berpindah dari Ashford ke London St. Pancras International.

Boris kemudian memanggil Yasser dan menjemput Scott dan Jorg di Stamford Hill. Mereka berencana mencegat Amisha di stasiun kereta ini dan membawanya kembali ke Derig Mayountain.

Ketika mereka sampai di stasiun itu, ternyata titik pelacak lokasi bergerak kembali menuju Tenggara. Boris berasumsi bahwa Amisha kembali menuju Ashford, namun Jorg dan Scott salah mengerti. Mereka menyangka bahwa Amisha ada di lower level.

“Yasser!” panggil Boris.

Yasser menghampir Boris.

“SINI CEPAT!” teriak Boris.

“Ada apa?” tanya Yasser.

“Cepat siapkan mobil, siap-siap ke Stratford! Cepat!”

Jorg dan Scott akhirnya sampai kembali ke upper level dan menghampiri Boris.

“Ayo cepat! Platform 12!”

Sementara itu di lower level, dekat area locker stasiun London St. Pancras International dan penitipan bagasi, gadis yang sebelumnya dilihat Yasser di Bloomsbury Square bersembunyi di gang, di tempat yang tidak terlihat lalu-lalang penumpang.

Setelah itu, ia berkomunikasi lewat radio “Catherine to Erasmus, Geistertrupp agent standby,” - kemudian ia mengarahkan sebuah alat ke arah bola lampu, dan seketika itu pula bohlam tersebut pecah.

“Vitus to Erasmus, Himmelsschatten agent on position!”

Pria yang dipanggil dengan nama sandi Erasmus itu perlahan melihat ke bawah dari atas upper level, tampak rekannya yang dipanggil dengan nama sandi Vitus sudah berada di salah satu restoran dengan tempat duduk di luar, mengamati Catherine. Ia sendiri berada di lokasi tempat Jobs Osbourne melihat Duchess Harrington dan Harold Davis kemarin.

“Catherine to Erasmus, bersiaga untuk mengaktifkan Dunkelheitsprotokoll,” gadis muda yang mempunyai sandi nama Catherine diam bersiaga di tempat gelap tersebut.

“Erasmus to Catherine, bersiap untuk Stille Klinge,”

"Verstanden, Roger!" jawab Catherine berbisik di radio.

“Echo-Drei to Erasmus." tiba-tiba radio komunikasi Gunther masuk ke percakapan mereka bertiga, “Waktu menunjukkan pukul 11:10, operasi dilakukan 120 detik dari sekarang. Aktifkan kamera.”

"Kamera aktiviert, Bestätigung Echo-Drei." jawab Erasmus.

Catherine, Erasmus dan Vitus mengaktifkan kamera di kacamatanya.

Kemudian Gunther, Heinrich dan kelima orang misterius di layar monitor bisa melihat suasana stasiun London St. Pancras International dari kamera mereka bertiga.

Catherine memasang peredam suara di ujung pistol Glock 19 nya. Erasmus mengawasi dari atas sambil tangan kanannya menyelinap ke dalam overcoat-nya siap memegang Heckler & Koch MP7 nya.

Sementara itu di dalam kereta api yang baru masuk ke stasiun London St. Pancras International, tampak Scarlett, Amisha dan Charlotte siap-siap turun, menunggu kereta berhenti. Kereta bergerak sangat perlahan masuk ke jalur Upper Level di stasiun itu.

Jarak antara kereta tersebut dengan Jorg, Boris, dan Scott makin dekat.

“Titiknya berubah! Dia sudah berjalan kembali menuju Ashford! Kita terlambat! Ayo cegat dia di Stratford naik mobil!” seru Boris kepada Jorg dan Scott.

“Apa? Sialan itu berani mempermainkan kita?!” Scott menunjukkan muka yang tidak senang.

“Ayo, cepat! Yasser sudah menunggu di depan!” teriak Boris.

Scott dan Jorg mengucapkan sumpah serapah dalam bahasa Yiddish, kemudian beranjak pergi mengikuti Boris.

“Schwarzer Falke, Abigale terlihat! Erasmus, Informiert sein, Feindbewegung im Westen. Target datang dari arah pintu masuk Underground! Terlihat di arah Barat.” kata Vitus melihat seseorang mendekati lokasi mereka di lower level.

Seorang gadis muda berusia sekitar 26 tahun, berambut pirang panjang terurai - dengan mata hijau - keluar dari pintu akses tembusan dari London Underground bergegas ke area locker. Ia melewati Vitus yang sedang duduk mengawasi.

Jorg tiba-tiba tertuju pada gadis itu dari lantai upper level.

“Hei! Hei Hei!” seru Jorg, “Tahan dulu!”

Jorg menengok ke bawah dari lantai upper level.

“Itu dia jalang pirang teman Amisha kemarin!” kata Jorg kepada Scott dan Boris ketika melihat gadis tersebut berjalan menuju locker.

“Tunggu apa lagi?” tanya Scott, “Ayo tangkap dia! Amisha pasti di dekatnya!”

“Erasmus to Echo-Drei. Tolong konfirmasi visual Abigale dari kamera. Haben Sie visuelle Bestätigung?"

Kelima orang di monitor menganggukan kepala.

“Echo-Drei to Erasmus. Positiv, Mit Vorsicht vorangehen. Eliminasi jika Abigale membuka locker. Batalkan misi jika ia tidak membukanya. Lakukan dengan hati-hati." jawab Gunther di radio komunikasi.

“Jangan buka locker.. Jangan buka locker..” kata wanita muda yang bersandi Catherine dalam hati, sambil mengatur nafasnya.

Waktu menunjukkan pukul 11:11 waktu London dan terus berdetak di London St. Pancras maupun di The Velvet Palate. Lord Glenn McCloskey sudah hendak mengakhiri pidatonya dengan kelakar khas bangsawan.

“Hari ini saya hanya mau menjawab pertanyaan dari satu stasiun TV saja,” kata McCloskey hendak mengakhiri pidatonya.

Beberapa undangan tertawa karena mereka pun mengerti saat itu media yang diundang hanya satu.

Glenn R. McCloskey mengangguk kepada Seraphina dan menyilakan untuk melontarkan pertanyaan.

“Baik, Lord McCloskey selamat siang,” kata Seraphina mengajukan pertanyaan, “Saya Seraphina Meadows dari The Royal Morning Times, singkat saja Lord McCloskey. Jika UU Wajib militer mendapat suara terbanyak di Westminster, apakah anda akan menjadi Number 10 berikutnya?”

“Ouch, pertanyaan yang sangat vulgar, nona Meadows!” jawab McCloskey kembali disambut riuh tawa undangan yang datang, “Izinkan saya menjelaskan..”

Tak sengaja mata Seraphina Meadows melihat ke arah tangan kanan Kirchmann yang duduk di depannya. Tampak tangan itu memegang pistol yang siap dibidik.

Dugaan Seraphina tepat, dalam hitungan detik, Kirchmann sudah menodongkan pistol ke arah Lord McCloskey. Seraphina tanpa pikir panjang langsung menabrak Kirchmann dari belakang dengan sangat keras.

“DOR!!! DORR!!!”

Semua terperanjat.

Dua tembakan peluru 9mm diletuskan tepat pada jam 11:12 bersamaan di The Velvet Palate dari pistol Walther P99 yang ada di tangan Kirchmann dan dari pistol Glock 19 yang ada di tangan Catherine di London St. Pancras International Station.

Darah segar mengucur di The Velvet Palate dan di stasiun London St. Pancras International.

Scott, Jorg dan Boris yang tinggal beberapa langkah dari gadis itu terkejut sampai tanpa sadar tiarap di lantai. Semua orang di lower level juga terperanjat mendengar suara tembakan tersebut. Walau menggunakan peredam, tapi suara tembakan tersebut masih terdengar keras seperti benda logam berbenturan.

Tampak gadis pirang tersebut jatuh tersungkur di depan locker. Darah segar mengucur di lantai lower level.

"Schlump!" teriak Jorg, "Dia mati!"

"Mati?" Scott kaget masih tiarap di lantai, "Apa kau lihat Amisha?"

Boris menggelengkan kepala.

“SCARLETT!!” teriak Amisha kaget ketika mendapati Scarlett jatuh di lantai tidak sadarkan diri.

1
Suryavajra
ini kelewatan ga riset dulu kak.. semoga ada.. pas ngetik episode ini, pas baru pulang dari Alfamart. Dekat kasir ada Chupa Chups hahahaha 🤣🤣🤣🤣
Suryavajra
wahahahahahahaha.. itu yang di profile picture namanya Bumbung kak.. tadinya mau dibikin cerita fabel tapi takutnya boring, karena kerjaan kucing cuma tidur, makan, kejar cicak, tangkap lalat, mengamati laba-laba.. ga ada plot twist 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rona Risa
ibaratnya angan film romantis kenyataan kocak kayak film domba... yah pertanda bertepuk sebelah tangan kalau begini 😂
Suryavajra: wkwkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣
Rona Risa: lah emang tanda-tandanya sejelas mendung mau hujan 😂😂😂
total 3 replies
Rona Risa
kayak fifty shades of grey gitu? 😂
Suryavajra: wkwowkwowkwowkwowkwowk
total 1 replies
Rona Risa
ditangkap lalu disiksa sampai amnesia?
Suryavajra: nyaris kirim 3 batang coklat almond hahahahahaha 🤣🤣🤣🤣
Rona Risa: haha bagus saya masih manusia, bisa keliru 😆
total 3 replies
Rona Risa
bau ya? 🤣🤣🤣
Suryavajra: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Rona Risa
hai pus 🐱 apa itu kamu yang di profil picture author? 😂
Rona Risa
oh di london juga ada chupa chups ya? 😂
Rona Risa
sugar rush. awas lompat-lompat dalam mobil nanti 🤣
Rona Risa
jangan kebanyakan melamun ann 😂
Rona Risa
hmmm menarik
Rona Risa
true 😅😁
Rona Risa
interesting... kakek buyutku juga panjang umur walau perokok berat. tapi dulu dia merokok dengan rokok organik--tembakau yang dilinting pakai klobot (daun jagung kering kalau gak salah). sementara rokok buatan pabrik sekarang kan ada zat kimianya. bukankah benar jadi ada resiko membunuh? 🙃
Rona Risa
ini sudah setara mafia sih
Rona Risa
sekolahin dulu makanya biar pintar 🤣
Rona Risa
junior kalah sama senior 😂
Rona Risa
wah dapat istilah baru... 😯
Rona Risa
mix feelings ya ann 😅🥲
Rona Risa
😂😂😂😂😂😂😂
Rona Risa
olok-olok khas untuk polisi 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!