KING MAFIA JATUH CINTA

Setelah kejadian di butik tadi, Larissa terus aja diam dan tidak banyak bicara. Diamnya Larissa membuat Maxim merasa sangat bersalah. Dia juga tidak menyangka bahwa mereka akan bertemu dengan Clara di butik tersebut. Lihat, bahkan setelah pertemuan mereka tadi Larissa terus saja diam dan Maxim yakin bahwa wanita itu merasa sangat bersalah atas apa yang terjadi di antara mereka saat ini.

"Cha..." Maxim berusaha memanggil Larissa, dia harus membicarakan tentang apa yang ingin mereka katakan saat ini.

"Ya?" jawab Larissa.

"Kenapa diam saja?" tanya Maxim ketika melihat Larissa yang diam saja sejak tadi.

"Tidak apa-apa, aku hanya sedikit merasa pusing," jawabnya biasa saja, tapi Maxim berpikiran lain.

"Kamu sakit? Apa ingin ke rumah sakit?" tawar Maxim, dia khawatir dengan keadaan Larissa yang tidak baik-baik saja.

"Tidak seperti itu, maksudnya-" Maxim tiba-tiba menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Dia benar-benar ingin bicara dengan Larissa saat ini karena dia tahu pasti ini ada hubungannya dengan Clara.

"Cha, aku memang sempat menjalin hubungan dengan Clara, tapi mommy dan Daddy menolaknya karena memang dia itu anak dari perempuan yang pernah menemani malamnya Daddy. Dulu, Daddy sering bermain wanita, tapi setelah bertemu dengan mommy semuanya berubah. Daddy sudah tidak lagi melakukan hal seperti itu. Jadi hubungan kami memang tidak di restui Daddy." Maxim berusaha menjelaskan segalanya apa yang terjadi pada keluarga mereka. Bagaimana kehidupan keluarganya sebelum bertemu dengan Clara atau Larissa.

"Apa ku mencintai Clara?" pertanyaan dari Larissa membuat Maxim terdiam.

Dia bingung harus menjawab apa saat ini. Sulit untuk di jelaskan, tapi Maxim berusaha menjelaskannya agar Larissa tidak salah paham lagi.

"Dulu iya, tapi setelah mommy dan Daddy menjelaskan semuanya aku perlahan-lahan bisa menerima kenyataan bahwa mungkin aku tidak berjodoh dengan Clara. Sejak pertama kali bertemu dengan kamu, aku langsung tertarik dengan pesonamu walau saat itu kamu tidak bisa melihat. Aku berusaha keras untuk bisa membuatmu kembali melihat. Mungkin terlalu cepat jika aku mengatakan bahwa aku mencintai kamu, tapi kenyataannya memang seperti itu. aku mencintai kamu dan itu kenyataannya. Soal Clara, biar itu menjadi urusanku. Kamu tidak harus memikirkan semua itu." ucap Maxim pada Larissa.

Semuanya akan di jelaskan dengan jelas, dan Maxim berharap bahwa Larissa bisa menerima dirinya dengan segala kekurangan yang ada.

"Aku harap kamu benar-benar bisa mengerti semua ini, bahwa aku mencintai kamu. Aku sangat berharap bahwa kamu bisa menerima diriku yang penuh dengan kekurangan ini." ucap Maxim sambil menggenggam tangan Larissa dengan erat. Tatapan keduanya sangat dalam, begitu juga dengan Larissa. Dia tidak ingin menjadi alasan dari rusaknya hubungan seseorang. Jadi di harap bisa menyelesaikan permasalahannya lebih dulu dengan Clara sebelum mereka menuju jenjang pernikahan.

"Aku percaya, tapi selesaikan dulu permasalahan kamu dengan Clara. Aku tidak ingin menjadi tersangka dari hubungan yang belum selesai di antara kalian berdua."

"Terima kasih karena telah mempercayaiku Cha. Aku harap kamu benar-benar bisa menerima ku apa adanya." ucap Maxim.

Setelah mereka membicarakan semua ini, Maxim kembali melakukan mobilnya karena mereka akan pulang ke rumah Larissa.

"Aku mencintaimu, Cha."

"Aku harap bisa membalasnya," jawab Larissa pada Maxim karena dia juga berharap bahwa cinta akan tumbuh di antara mereka berdua.

***