NovelToon NovelToon
Tuan Daniel, Saya Sudah Move On

Tuan Daniel, Saya Sudah Move On

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:449.2k
Nilai: 5
Nama Author: Maufy Izha

Kania Ishaq telah mencintai suaminya Daniel Saliem selama 10 tahun sejak Ia masih Remaja.

Namun, meskipun telah menikah dengan Daniel selama 7 tahun, bahkan Mereka telah memiliki seorang putri yang cantik bernama Elisa Saliem, Tetap saja tidak membuat Daniel bisa mencintainya.

Bahkan selama 2 tahun terakhir, Daniel malah berhubungan dengan adik tirinya Serena Gunawan tanpa malu dihadapannya.
Yang lebih menyedihkan, Putrinya sendiri, Elisa lebih menyukai Serena dibandingkan dirinya.

Akhirnya, Kania menyadari bahwa Ia telah melakukan hal yang sia-sia. Ia meninggalkan karirnya yang cemerlang sebagai dokter spesialis muda genius yang begitu dibanggakan profesornya namun berakhir mengecewakannya hanya untuk mengejar cinta.

Kania mengambil keputusan. Ia lelah mencintai sendirian dan sakit sendirian. Ia memutuskan untuk bercerai dan memulai hidupnya kembali.

Ia tak mau menyia-nyiakan waktunya lagi.

Bagaimana kisah Kania dan Daniel?
Selamat membaca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 : Kapan Surat Cerainya Diproses?

Kania tidak menanggapinya lagi, Ia kemudian meraih gawainya untuk mengirim pesan pada Bibinya agar memesan kurir untuk mengantarkan pakaiannya ke rumah sakit.

Bagaimanapun, Elisa adalah putrinya, Ia tetap berkewajiban menjaganya saat Elisa sakit seperti ini.

Meskipun nanti hak asuh Elisa akan jatuh ke tangan Daniel, dan juga Elisa nanti akan lebih mudah melupakannya setelah Daniel dan Serena menikah, saat ini Dia tetaplah putri semata wayangnya.

"Apa kamu akan menginap?"

Daniel bertanya.

"Ya, Kamu bisa pulang sekarang, biar Aku yang jaga Elisa"

"Tidak, Kita jaga bersama-sama, Kita bisa bagi waktu untuk tidur"

'Apa maksudnya?'

Kania hanya terbengong.

"Aku akan menelepon Bi Sari untuk mengantarkan pakaian Kamu kesini" Lanjut Daniel.

"Nggak perlu. Aku sudah memindahkan semua pakaianku ke rumah Ibuku. Bibiku sudah mengirimkan kurir ke sini"

Sekarang giliran Daniel yang terbengong.

Jadi, Kania serius dengan perceraian itu? Dia sudah memilih tinggal di rumah Ibunya?

Sebelum Daniel sempat menjawab, Kania kembali bertanya setelah melirik Elisa dan memastikannya benar-benar sudah tertidur.

Kania berdiri, sedikit menjauhi ranjang Elisa, namun tetap menjaga jarak dengan Daniel.

"Ehem, Ngomong-ngomong Kapan Surat Cerainya akan di proses?"

Daniel mengangkat kedua alisnya karena terkejut. Ia tak menyangka Kania menanyakan itu kepadanya. Kania benar-benar serius dengan perceraian ini?

Melihat Daniel yang terdiam, Kania kembali melanjutkan.

"Pernikahan Kita sudah tidak bisa di pertahankan. Kamu jelas tahu itu. Aku mempermudah semuanya termasuk hak asuh Elisa. Aku tahu, Kamu meragukanku lagi dan lagi, tapi kali ini Aku benar-benar serius. Mari kita berbahagia dengan jalan masing-masing"

Daniel tersenyum, "Apa ini karena Serena?"

"Tidak, ini karena Kamu dan Aku. Meski tidak ada Serena, pernikahan ini memang sudah tidak lagi bermakna. Hanya akan menjadi belenggu kita berdua tanpa arah tujuan yang jelas. Kita akan semakin tersakiti jika terus mempertahankannya"

"Jadi, Kamu merasa tersakiti selama ini?"

'Menurutmu?' Kania tersenyum masam.

"Bukankah Kamu juga? Menikah karena terpaksa, dengan wanita yang tidak Kamu cintai, Kamu juga pasti menderita. Makanya, ayo Kita akhiri saja"

"Bagaimana dengan Elisa"

"Dia bahagia denganmu" 'Dan calon Ibu barunya' Lanjut Kania dalam hati.

"Bagaimana denganmu?"

'Bagaimana denganku? Apa maksudnya?'

Namun belum sempat Kania menjawab, seseorang mengetuk pintu ruangan itu.

"Ada apa?" tanya Daniel.

"Ada kurir yang mengantar baju Nyonya Salim, Tuan.."

Ucap perawat itu.

"Baiklah terima kasih" Kania pun keluar dan mengambil pakaiannya.

Tanpa menunggu lama, Ia segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri kemudian berganti pakaian.

Bibinya sungguh pengertian, semua pakaiannya lengkap, termasuk 1 set pakaian kerja untuk besok pagi.

Setelah hampir 30 menit, Kania sudah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian tidur, Ia pun segera naik ke ranjang pasien Elisa yang lebar dan tidur di sampingnya.

Kania sama sekali tidak mengingat Daniel masih ada disana memandanginya, perasaannya sangat asing karena terabaikan oleh istrinya itu.

Daniel hanya menghela nafas pelan kemudian menuju kamar mandi untuk membersihkan diri juga.

Keesokan paginya

Kania terbangun pagi-pagi seperti biasanya, Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, kemudian menatap Elisa yang masih terlelap seraya memeluk erat lengannya. Kania tersenyum tipis, Namun senyumnya itu sontak pudar begitu menyadari ada tangan lain yang memeluk pinggangnya dari belakang.

Kania terkejut dan segera menoleh dan melihat Daniel yang masih tertidur. Kania mengerutkan keningnya, kemudian Ia melepaskan tangan Daniel dari pinggangnya dan bangkit dari tempat tidur. Daniel menyadari pergerakan itu, Ia pun terbangun. Saat Kania terlihat sedikit kesulitan untuk turun dari ranjang rumah sakit itu, Daniel pun berkata,

"Sudah bangun? Maaf Aku tertidur semalam"

'Tertidur? bukankah di sana ada sofa?'

Kania menggerutu dalam hati. Tapi begitu mengingat tubuh Daniel yang tinggi serta kakinya yang lebih panjang dari sofa ruangan itu, Kania tidak jadi memarahinya.

Tapi, mengingat bahwa mereka sudah dalam proses perceraian, tidur bersama seperti barusan akan terlihat konyol, sementara saat mereka masih sah sebagai suami istri, Mereka bahkan pisah rumah. Daniel lebih memilih tinggal di Wakanda, sementara Kania berada di Konoha.

Kania lalu melirik Elisa yang masih terlelap, Ia kemudian mengambil kesempatan itu untuk memastikan pada Daniel mengenai proses perceraian Mereka berdua.

"Kapan surat cerainya akan di proses? Jika ada sesuatu yang kurang atau membuatmu keberatan Aku bersedia merevisinya. Tapi, Aku rasa dalam surat itu tidak ada tuntutan yang merugikan mu"

Kania berbicara sepelan mungkin agar Elisa tidak mendengarnya meskipun anak manis itu terlihat masih pulas.

"Aku masih mempelajarinya"

'Mempelajarinya? Surat itu Aku kirimkan hampir 1 bulan yang lalu'

Kania Membatin.

"Kira-kira kapan Kamu akan selesai mempelajarinya dan menyelesaikan proses perceraian Kita?"

Kania Memastikan lagi. Dia tidak ingin membuang waktunya hanya untuk menunggu perceraian. Melihat bagaimana proyek yang akan diluncurkan sekarang, serta beberapa ide proyek lainnya yang sedang Ia kerjakan, Kania tahu kedepannya Ia akan sangat sibuk dan tidak memiliki banyak waktu luang. Jadi, menyelesaikan prosedur perceraian lebih cepat akan lebih baik.

"Aku akan mengabarimu nanti"

Mendengar itu, Kania hanya mengerutkan keningnya, tapi tidak berkomentar apa-apa. Mungkin Daniel masih belum mempercayainya, jadi Ia hanya mengangguk dan berkata,

"Baiklah, tolong kabari secepatnya, Karena mungkin kedepannya Aku tidak memiliki banyak waktu luang untuk mengurus perceraian Kita di pengadilan"

"Hmn"

Hanya itu? Kania sedikit kesal karena tanggapan Daniel yang acuh tak acuh. Tapi Ia sudah malas berdebat, Jadi, Ia memutuskan untuk ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke Kantor Guardian Group. Masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan, sementara jadwal peluncuran produk SmartCam miliknya sudah semakin dekat.

Daniel menatap punggung istrinya itu dengan tatapan kelam. Ia tidak menyangka bahwa Kania sangat terburu-buru untuk bercerai dengannya.

Saat sedang melamun, Elisa terbangun.

"Ayah, dimana Mama?"

"Mama sedang di kamar mandi. Ada apa? Kamu lapar?"

Daniel bertanya dengan lembut seraya mengelus kepala putrinya itu.

Elisa menggeleng, kemudian Ia dengan sedih berkata.

"Aku sudah lama nggak ketemu Mama, Kalau Aku nggak sakit mama pasti tidak akan datang menemuiku kan?"

"Bukan begitu, Mama sibuk, kalau Mama sudah ada waktu pasti Mama akan menemuimu"

"Benarkah?"

"Ya, tentu saja"

"Ayah, apa Tante Serena akan datang menjengukku juga?"

"Belum tahu, Kamu mau Tante Serena datang?"

"Iya, Aku juga merindukan Tante"

"Tapi, Kamu juga sering bermain dengannya, bahkan sebelum kamu sakit, Tante Serena menemanimu bermain di wahana"

Elisa mengangguk. " Ayah benar, tapi Aku masih kangen sama Tante Serena"

"Baiklah, saat keluar dari rumah sakit, Ayah akan minta Tante Serena menjemputmu, bagaimana?"

Elisa berfikir sejenak. Jika Tante Serena yang menjemputnya, berarti Mamanya tidak akan ada disana.

"Mmm, tidak Ayah, Aku ingin pulang bersama Mama, dan bertemu Tante Serena setelah Aku sembuh"

"Baiklah, terserah Kamu saja"

Daniel tersenyum.

Namun tidak dengan Kania. Ia tidak menyangka bahwa Elisa memiliki pemikiran seperti itu. Putrinya itu ingin Dia tetap berada di sisinya sebagai pelengkap, sementara Ia juga begitu senang menghabiskan waktu dengan Serena.

Kania tersenyum pahit. Ayah dan anak sama saja, tidak menginginkannya, tapi tidak rela melepaskannya. Mengetahui kenyataan itu, perasaan jengkel kembali menyeruak di hatinya.

Tanpa ragu Ia keluar dari kamar mandi, sudah dalam keadaan rapi, tanpa melirik Elisa dan Daniel yang secara bersamaan menatap ke arahnya.

Dengan cuek, Kania berkata.

"Mama harus pergi kerja sekarang, jangan lupa makan dan minum obatnya supaya Kamu cepat sembuh"

Kania mengecup kening Elisa kemudian mengambil tas dan barang-barangnya. Saat hendak membuka pintu, Elisa yang masih kebingungan berseru,

"Mama, Ayah bilang sore ini Aku sudah bisa pulang, Mama akan datang menjemputku kan?"

"Tidak bisa, Mama banyak pekerjaan. Nanti Mama ke rumah jika sudah ada waktu"

Mendengar itu, mata Elisa berkaca-kaca. Ia merasa Kania sekarang tidak menyukainya.

"Kania, Apa Kamu tidak bisa meluangkan waktu sebentar saja?"

"Tidak. Lagipula, Elisa sudah lama tidak tinggal bersamaku, selama ini Dia tinggal bersamamu di Wakanda, jadi bukan hal baru jika Aku tidak menemaninya kan?"

Daniel terdiam.

"Mama tahu Kamu sangat menyukai Tante Serena, Minta Ayahmu untuk mengundang Tante Serena kesini untuk menjemputmu, Ok?"

"Kania!"

"Aku pergi dulu, sampai jumpa"

Kania meninggalkan ruang VVIP itu tanpa menoleh ke belakang.

Daniel menatap punggungnya yang menghilang di balik pintu, sementara Elisa mulai terisak-isak.

Bersambung...

1
Murni Dewita
double up thor
Yati Jenal
seperti nya keluarga danel ibu dan kakaknya Daniel hrs di bikin terpuruk dan menyesal thor biar tdk kasar
Reni Anjarwani
doubel up
Elmi Varida
ya...berlapang dada doung Daniel. kamukan yg sdh menyia-nyiakan Kania. Jgn egoisla..
lin s
kluarga nya daniel egois sm kyk Daniel, gmna ya reaksi elisa klo dngerin kluarga salim ngomong kyk gtu, walau udh remaja tp krg suka sm sftnya kekania dulu, gk ngehargain ibunya Krn daniel dan serena ,klo elisa diposisi sprti kania psti gak enak kan, tp beruntung ibunya kania msih prduli klo misalnya suatu dibuang Krn kluarga salim butuh pewaris laki2 , kania psti mau ngerawat elisa lgi🤭
Noey Aprilia
Cba elisa dnger omongn mreka,pst dia skt hti....trs lbih mlih ikut ibunya drpd sm bpknya...lgian ska hran,emng apa slhnya jd prmpuan???bnyk ko pmimpin prmpuan yg sukses....
TEGUH Liliana: Emangnya Era Joseon apa?!
total 2 replies
Yuli Ana
thor cob kasih musibah untuk ibu dan kakak si kuda Nil itu
Yeni Astriani
sepertinya ortunya Daniel dan kakaknya belum dapat karmanya Thor, masih sombong seperti dulu dan selalu merasa benar
Yeni Astriani: 🩷🩷you to Author 😍🥰
total 12 replies
Allea
lo terlaluuuu percaya diri nil , g aja ogah ngarep cinta u lagi apalagi kania 😁😁😁
Yuli Ana
lanjut thor jangan lama up nya
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Nany Susilowati
sukurin looo daniel...
Yeni Astriani
seandainya aku yg jadi Kania, aku pilih Alex karna dia selalu ada di setiap langkahku, membantu melewati masa sulit bersama, menjadi tempatku bersandar dikala sedih, menghapus air mata dgn tawa dan selalu bisa membuatku tersenyum dikala dia berbicara.
Alex We Love You 🥰🥰😘
Noey Aprilia
Dah lh daniel.....
mau jngkir blik jg ga ada gunanya,udh tlat mski nysel krna kshlnnya d msa lalu....yg lain aja pda ikhlas ko....mspn d hti ngoceh2.....
Yeni Astriani
Ikhlaskan Kania Daniel mulai lah move on jalani hidupmu yg sekarang karena itu adalah pilihanmu sejak awal mengorbankan pernikahan mu demi melindungi dan mensejahterakan keluarga penjahat berbeda dg Alex yg selalu membersamai Kania dalam suka duka bahkan membantu keluarga Ishaq melewati masa sulitnya terutama membantu penyembuhan Karen Ishaq hingga bisa berdiri kembali di tengah keluarga Ishaq.
apalagi Alex-Kania saling menCintai☺☺.
dan diharap kan pendukung Blake dan Matthias jangan kecewa ya.
setelah ini tamat bakalan ada kisah nya Blake jadi jangan lupa baca selalu standby oke☺☺😀😜
Shuttttttttttt
YESS JADI SEMANGAT BACA NIHH.. SOALNYA SI LAKI MURAHAN GAK ADA KESEMPATAN LAGI UTK BALIK SMA KANIAKII😍😍😍🤭
Chauli Maulidiah
tak bosan2 nya aku berkata.. KAPOOOKKKK
Moh Rifti
up
mimief
satu kata buat lu
mam to the poos
mamppossss 🤣🤣
puas amet Thor aku tu
lu kiiraaaaa??
siapa yg bakalan betah bisa ditempat lumpur penghisap di waktu yg lama
lu pikir Kania patung marmer yg diapain aja bakalan diem

you...end
Jue
Hubungan Kania dan Daniel dari awal sudah salah , Daniel terpaksa menikah dengan kerana paksaan Datuk dan Neneknya dengan niat untuk melindungi dari keluarga Kurniawan hanya Kania yang mencintai sebelah pihak , Sedangkan banyak cara boleh dilakukan untuk melindungi Kania seperti di jadikan cucu angkat , Ya mungkin hubungan Daniel dan Kania menghangat sekejap tapi tetap menghilang setelahnya , Tiada apa yang dapat di harapkan dari perkahwinan yang di jodohkan , Tipikal suami seperti Daniel dia tidak main tangan pada Kania sepanjang perkahwinan mereka pun sudah cukup , Mungkin jodoh Kania dan Daniel sudah sampai situ tapi dimana penat lelah Kania dengan perkahwinan tersebut di kira berbaloi dengan hadirnya putri mereka berdua .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!