NovelToon NovelToon
Azur Lane The New World

Azur Lane The New World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Anime
Popularitas:658
Nilai: 5
Nama Author: Tirpitz von Eugene

Cerita ini sepenuhnya adalah fiksi ilmiah berdasarkan serial anime dan game Azur Lane dengan sedikit taburan sejarah sesuai yang kita semua ketahui.

Semua yang terkandung didalam cerita ini sepenuhnya hasil karya imajinasi saya pribadi. Jadi, selamat menikmati dunia imajinasi saya😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirpitz von Eugene, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Tirpitz memutuskan untuk mengajak Enterprise dan Hornet ke rumahnya untuk mengobrol, akan tetapi Cleveland dan adiknya, Montpellier, juga memutuskan untuk ikut bersama mereka.

"Ah pulau ini mengingatkan ku dengan Saipan." ujar Cleveland membuka percakapan.

"Tentu saja, kan pulau ini juga termasuk pulau tropis, sama seperti pulau Saipan yang berada di Pasifik."

"Tapi pulau ini berbeda, tidak ada pertahanan pesisir selain tumpukan ranjau laut dan jaring-jaring para nelayan yang dibiarkan mengotori lautan." sambung Montpellier mengomentari.

"Oh ya? Kamu belum lihat detail pertahanan pesisir kami, cantik ku." jelas Tirpitz sambil merangkul pundak Montpellier, membuat gadis itu sedikit kesakitan saat Tirpitz meremas bahunya.

"Ngomong-ngomong soal pertahanan pesisir," ucap Enterprise memotong, "saya tidak melihat artileri pertahanan di sekitar sini, hanya di sekitar dermaga yang saya lihat lumayan ketat."

"Ah kalo soal itu, hanya saya, para operator, dan tuhan yang tahu dimana saja posisi artileri pertahanan, itupun kalau yang terakhir benar-benar ada."

Sesampainya di rumah Tirpitz, mereka segera di sambut oleh Madjapahit dan Takumi yang sedang berdiri menunggu kedatangan mereka di halaman rumah. Tiga orang polisi militer yang berjaga di pintu gerbang segera memberi hormat saat rombongan itu lewat.

"Selamat datang di rumah kami, Enterprise-sama dan yang lain." sambut Takumi ramah.

"Terimakasih telah menunggu kami, nona Takumi." jawab Enterprise sopan.

"Ehh, apa kau istrinya Eugene-san? Soalnya dia selalu menyinggung soal wanita idamannya." celetuk Cleveland sambil menyikut pelan perut Tirpitz.

"Heh, ada-ada saja kau ini. Dia adik angkat ku, ayahnya dulu seorang perwira yang bertugas bersama ku di kapal Yamato..." Tirpitz ragu sejenak, lalu ia menambahkan, "kau tahu sendirilah nasibnya setelah itu."

Cleveland mengerti maksud Tirpitz, lalu ia berbisik-bisik dengan Takumi sambil sesekali melirik kearah Tirpitz yang masih berdiri di tempatnya.

"Ekhm... Bisik-bisik hanya menimbulkan kecurigaan, Cleve bro."

Mendengar Tirpitz ikut-ikutan menyebutnya seperti seorang pria, Cleveland terlihat jengkel karenanya.

"Shi-ki-kan! Sudah berulang kali ku katakan bahwa aku ini seorang wanita! Dasar laki-laki berhidung belang!"

"Ya ya, terserah apa katamu." ujar Tirpitz pasrah.

"Mari, kita lanjutkan obrolannya di dalam." ucap Takumi sambil mempersilahkan para tamunya untuk ikut masuk ke dalam rumah.

...****************...

Tiga jam lamanya mereka saling berbincang di ruang tamu. Kedatangan Enterprise dan yang lain tak lain karena kemunculan armada yang berisikan kapal-kapal terbaru Seiren yang mereka temukan di dekat Pearl Harbor beberapa hari yang lalu, mereka menanyakan apakah kapal yang sama juga muncul di perairan kedaulatan faksi Emerald Equatoria.

"Sejujurnya, saya sendiri sudah melihatnya. Baru kemarin saat armada patroli yang dipimpin oleh Madja-san bertemu dengan mereka setelah armada ini mendapatkan sinyal SOS dari dua kapal nelayan di perairan laut China selatan."

"Ah saya telah mendengar kabar itu," ujar Enterprise lalu menyeruput teh yang dihidangkan oleh Takumi, "tapi saya tidak mendengar bahwa kau sendiri terlibat didalamnya."

"Memang benar, saya datang kesana untuk menjemput Madja-san yang sedang kewalahan menahan gempuran mereka."

Mendengar ungkapan itu, nampak jelas kekhawatiran di wajah Hornet.

"Apa kau terluka, Madja-san?"

Madjapahit hanya mengangguk, ia menjelaskan bahwa kapalnya di hantam dua buah torpedo selama operasi penyelamatan itu. Beruntung model lambung berlapis nya bekerja dengan baik, sehingga kapalnya masih bisa mengapung selagi lambung utamanya tidak terkena hantaman torpedo.

"Wah, ternyata perancang kapal mu sudah mempertimbangkan nya dengan baik." sahut Cleveland memuji.

Tirpitz terbatuk ketika mendengar pujian yang tak langsung itu, ia hanya berbohong bahwa perancangnya bukan dirinya.

"Well, perancang kapal ini bukanlah orang sembarangan atau insinyur kemarin sore."

"Pastinya segala aspek sudah dipertimbangkan oleh perancangnya, sehingga model lambung berlapis bisa saja di lepas ketika lambung tambahan sudah rusak parah." sambung Takumi menjelaskan.

"Ngomong-ngomong soal armada baru Seiren, saya penasaran dengan kekuatan mereka sebenarnya," ujar Tirpitz mengalihkan pembicaraan, "bentuk mereka berbeda dari sebelumnya, tidak ada wujud seorang gadis seperti yang saya lihat sebelumnya."

"Yang jelas kapal-kapal ini jauh lebih lemah dari kelas Eksekutor atau kapal yang selama ini menyerang kita." ungkap Enterprise menjelaskan.

"Kelas Eksekutor?"

"Ya, kapal-kapal Seiren yang memiliki wujud seorang gadis. Kapal-kapal ini termasuk ke dalam kelas produksi massal, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak daripada kapal-kapal terbaru mereka."

Tirpitz terdiam sejenak, pikirannya bekerja keras untuk mencerna penjelasan Enterprise barusan.

"Apa kalian punya data-data mengenai kapal-kapal yang menyerang umat manusia selama ini?" tanya Tirpitz.

"Sayangnya tidak. Entah kenapa aku mendapatkan informasi ini dari ingatan ku, rasanya seperti aku pernah berada di dunia lain." jawab Enterprise mengungkapkan.

Sesaat kemudian Marina datang bersama Farel, mereka baru saja pulang setelah menghabiskan berjam-jam memancing di dermaga nelayan sebelah selatan dari rumah.

Kehadiran Marina membuat kewaspadaan Enterprise meningkat, hal ini juga memicu Hornet dan yang lainnya untuk bersiaga. Tirpitz segera menenangkan para gadis, ia juga menjelaskan bahwa Marina ini telah menyatakan bahwa dirinya menyerah kepada faksinya, sehingga cukup aman membiarkannya berkeliaran di tengah manusia.

"Apa kau yakin, shikikan-san?" tanya Enterprise setelah Tirpitz meminta agar Marina kembali ke kamarnya, "di dalam ingatanku, gadis itu termasuk ke dalam salah satu elit Seiren."

"Elit Seiren? Apalagi itu?" ujar Tirpitz balas bertanya.

"Entahlah, yang jelas elit Seiren merupakan pemimpin armada Seiren yang menyerang kita."

"Atau mungkin hanya sekedar di ingatan mu, Enterprise-sama." sahut Singosari yang secara tiba-tiba sudah muncul di ambang pintu, "kau tahu kan, kalau ingatan kita semua sudah bercampur dengan ingatan masa lalu kita."

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Cerita ini bikin ketagihan, thor. Cepetan update lagi ya! 🤤
Heinz Blitzkrieg: Otw brader wkwkwk
Kebetulan lgi rancang next episode sambil nyari referensi kapal nih😉
total 1 replies
Alexander
Aku udah rekomendasiin cerita ini ke temen-temen aku. Must read banget!👌🏼
Heinz Blitzkrieg: Terimakasih kak, semoga cerita karya saya dapat menghibur😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!