NovelToon NovelToon
Dikhianati Keluarga, Dicintai Mafia

Dikhianati Keluarga, Dicintai Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kara_Sorin

Irene Brilian Ornadi adalah putri sulung sekaligus pewaris keluarga konglomerat Ornadi Corp, perusahaan multi-nasional. Irene dididik menjadi wanita tangguh, mandiri, dan cerdas.

Ayahnya, Reza Ornadi, menikah lagi dengan wanita ambisius bernama Vania Kartika. Dari pernikahan itu, lahirlah Cassandra, adik tiri Irene yang manis di depan semua orang, namun menyimpan ambisi gelap untuk merebut segalanya dari kakaknya, dengan bantuan ibunya yang lihai memanipulasi. Irene difitnah dan akhirnya diusir dari rumah dan perusahaan.

Irene hancur sekaligus patah hati, terlebih saat mengetahui bahwa pria yang diam-diam dicintainya, bodyguard pribadinya yang tampan dan cekatan bernama Reno ternyata jatuh cinta pada Cassandra. Pengkhianatan bertubi-tubi membuat Irene memilih menghilang.

Dalam pelariannya, Irene justru bertemu seorang pria dingin, arogan, namun karismatik bernama Alexio Dirgantara seorang bos mafia pemilik kasino terbesar di Asia Tenggara.

Ikuti perjalanan Irene menuju takdirnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kara_Sorin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak yang Mulai Terendus

Di lantai VIP rumah sakit elit, Cassandra duduk dengan gelisah di samping tempat tidur ayahnya, Reza Ornadi, yang masih terbaring koma. Suara mesin monitor jantung berdetak tenang, seolah mengejek ketegangan yang menggantung di udara. Di sisi lain ruangan, Vania, ibunya, berdiri tegak dengan tangan terlipat di dada.

"Aku sudah mengutus Reno," ucap Cassandra pelan, menatap wajah ayahnya yang tampak damai dalam ketidaksadarannya.

"Dia akan menemukan Irene. Aku yakin itu."

Vania mengangguk.

"Bagus. Jika kita tak bisa mengubah surat wasiat itu, maka kita harus memaksa Irene menyerahkan hak warisnya secara sukarela."

"Dia terlalu dekat dengan Papa," bisik Cassandra.

"Kalau kita tekan dengan keselamatan Papa sebagai taruhannya… dia akan menyerah."

Vania menatap putrinya dengan senyum licik.

"Kau memang pewaris yang cerdas. Hanya saja, Papamu terlalu bodoh. Tak melihat dirimu sepenuhnya dan dalam pikirannya hanya ada Irene."

***

Sementara itu, Reno bergerak dalam senyap. Malam telah jatuh ketika ia menyusuri jejak digital Irene, membuka kembali catatan lama, sinyal ponsel, serta rekaman CCTV dari berbagai titik kota. Tapi semua nihil. Irene seolah ditelan bumi dengan ketangkasan mantan pasukan khusus,

Reno melacak hingga ke daerah pelabuhan, memeriksa apartemen lama Irene, dan mewawancarai sopir taksi yang mungkin pernah melihat wanita itu. Tak satu pun memberi hasil.

Di ruangannya yang remang, Reno menatap layar laptop dengan tatapan tajam. Jari-jarinya mengetik cepat, membuka database lintas jaringan.

"Kau ada di mana, Irene…" gumamnya.

***

Di sisi lain kota, markas Valtherion Syndicate kembali aktif. Alexio, Irene, Davin, Vincent, dan Jay telah bersiap untuk menjalankan rencana tahap berikutnya, mengambil alih kendali operasional Ornadi Tech.

Irene mengenakan wig panjang berwarna cokelat tua dan setelan blazer hitam elegan. Ia tampak seperti eksekutif muda dari luar negeri. Mereka masuk ke gedung Ornadi Tech dengan dalih pertemuan korporat.

“Sudah siap?” tanya Alexio pelan.

Irene mengangguk.

“Selalu.”

Davin tersenyum, membawa koper kecil berisi perangkat hacking-nya.

“Begitu aku masuk ke server, semua alur keuangan dan komunikasi akan terhubung langsung ke sistemku.”

Vincent dan Jay mengamankan akses serta jalur keluar. Rencana berjalan mulus. Dalam waktu tiga jam, Ornadi Tech sudah dalam pengawasan mereka. Davin, secara resmi, dilantik sebagai CEO melalui dokumen dan rapat kilat dengan beberapa pemegang saham minoritas yang sudah mereka pengaruhi.

Di ruang direktur, Davin menyambungkan server Ornadi Tech ke terminal pribadinya.

“Sudah terkoneksi,” ucapnya.

“Sekarang, bahkan email masuk pun tak akan lepas dari pantauanku.”

Alexio berdiri di samping jendela besar, menatap kota yang mulai dipenuhi lampu malam. Irene menghampirinya.

“Semua berjalan lancar,” ucapnya.

Alexio mengangguk tanpa menoleh.

“Kau yang membuatnya berjalan. Tanpamu, mungkin semuanya takkan semulus ini.”

Irene tak menjawab, hanya memandang ke luar jendela bersama Alexio. Dalam diam, ia merasa janggal dengan tatapan pria itu. Tatapan yang bukan sekadar pemimpin kepada anak buah.

***

Di tempat lain, markas rahasia Red Scorpio kembali dipenuhi kesibukan. Sasha meletakkan beberapa lembar foto di atas meja kaca bundar. Di seberangnya, Koji Nakamura duduk dengan tubuh besar yang tenang namun mengintimidasi. Lucas berdiri di dekat mereka, tangannya di saku jas. Sasha menunjuk salah satu foto, Irene yang menyamar, berdiri dekat dengan Alexio.

“Dia yang menyebabkan kegagalan kita. Mata-mata kita menyebutnya Rin, tetapi aku tahu… dia bukan orang biasa.”

Koji mengangkat alis.

“Perempuan ini berhasil membuat Alexio mendapatkan Ornadi Tech?”

Lucas menyeringai.

“Dia bukan hanya agen biasa. Kalau dia bisa mengelabui Alexio, bahkan membantu menaklukkan korporasi sebesar itu, kita perlu mengenalnya lebih jauh.”

Sasha menatap Lucas.

“Cari tahu identitas aslinya. Apa pun caranya.”

***

Di hari berikutnya, Cassandra kembali mendatangi rumah sakit. Kali ini Reno sudah menunggunya di taman belakang.

“Ada perkembangan?” tanya Cassandra cepat.

Reno menggeleng.

“Sejauh ini masih nihil. Tapi aku tidak akan menyerah.”

Cassandra mendekat, wajahnya menunjukkan ketegangan.

“Jangan pulang sampai kau menemukan dia. Gunakan semua kontakmu. Bayar siapa pun yang bisa membantumu.”

“Aku mengerti.”

“Dan Reno…” Cassandra memegang lengan Reno dengan lembut.

“Kau tahu, aku membutuhkannya. Aku butuh orang yang bisa kugunakan sepenuhnya.”

Reno mengangguk. Dalam hatinya, ia menyadari satu hal. Dulu, saat menjadi bodyguard Irene, yang ia rasakan hanyalah loyalitas dan tanggung jawab. Tidak ada cinta. Tidak seperti perasaannya pada Cassandra.

***

Di kasino Alexio, kamar khusus yang disiapkan untuk Irene hampir rampung. Jay dan Dita berdiri di ambang pintu kamar yang mewah dengan furnitur beraksen emas dan lampu gantung kristal.

“Kenapa kamar ini dibuat sedekat ini dengan kamar Alex?” bisik Jay.

Dita mengangkat bahu.

“Aku rasa… kau tahu jawabannya.”

Irene masih tidak terima ketika dia harus dipindahkan di kamar yang letaknya dekat dengan Alexio. Irene masih saja memprotes segala keputusan Alexio.

“Apa kau memiliki motif tersembunyi dengan memaksaku pindah kamar?” serangnya.

Alexio meletakkan gelasnya dan menatap Irene.

“Karena kau bukan lagi hanya informan. Kau bagian dari inti operasi.”

“Bagian dari inti tidak harus sekamar dengan bosnya.”

“Kita tidak sekamar,” jawab Alexio tenang, “Kita hanya… berdekatan.”

“Kenapa?”

Alexio berdiri, mendekat, “Karena aku ingin memastikan kau aman dan aku ingin kau dekat.”

Irene terdiam. Sorot mata Alexio terlalu sulit ditebak. Campuran antara otoritas dan sesuatu yang lain… yang lebih dalam.

“Jangan terlalu percaya diri, Alexio. Aku di sini bukan untuk hal-hal yang tidak penting.”

“Aku tahu. Tapi mungkin kau sudah.”

Irene terperanjat. Alexio mendekat, menatap wajahnya lekat-lekat.

“Kau menyukaiku, bukan?”

Lagi-lagi Alexio menanyakan pertanyaan itu lagi. Irene menepis tangan Alexio yang hendak menyentuh dagunya.

“Aku di sini bukan untuk main-main. Bukan juga ingin menyerahkan hatiku.”

Meski begitu, detak jantung Irene tak bisa dibohongi.

***

Di markas Sasha, Lucas kembali dengan setumpuk data.

“Dia bernama Irene Brilian Ornadi,” ucapnya sambil melemparkan foto dan dokumen ke atas meja.

Sasha dan Koji sama-sama tercengang.

“Pewaris Ornadi Corp?” gumam Koji.

Sasha tertawa pelan.

“Sekarang aku mengerti. Permainan ini lebih menarik dari yang kukira.”

1
NurAzizah504
aw, alex tau dia tampan /Facepalm/
Kara: ya masa bilang dia jelek😅
total 1 replies
NurAzizah504
kalo alex tau motifnya, kira2 pria itu bakalan marah ga ya?
Kara: bisa iya, bisa tidak 😁
total 1 replies
NurAzizah504
kayaknya yang kedua deh, wkwk
NurAzizah504
dia kayak ganteng bgt ga sih /Sob/
Kara: iya bener, ganteng banget dengan rahang tegas tatapan mata tajam tubuh tegap 😁
total 1 replies
NurAzizah504
nah, sikap kamu ini cocok buat Alex
Kara: syukurlah klo cocok😁
total 1 replies
NurAzizah504
apapun itu, jgn sampai membuat alex kecewa ya, Rin
Kara: nah ituuu 😁
total 1 replies
NurAzizah504
wajar sih kamu begitu, Lex. kalian pasti ga bisa langsung mempercayai org baru secepat itu
Kara: iya, apalagi di dunia mafia. lawan bisa jadi kawan, kawan bisa jd lawan
total 1 replies
NurAzizah504
Rin, ini peluangmu. Kamu bisa kan?
NurAzizah504: harus bisa. aku maksa soalnya /Sob/
Kara: diusahakan 🤣
total 2 replies
NurAzizah504
kalo ga terbukti, kamu harus mencintai Rin ya, Lex /Facepalm/
NurAzizah504: maksa dikit /Facepalm/
Kara: lhoh lhoh kok maksa😁
total 2 replies
NurAzizah504
wahh, keren nih. semuanya terdiam. ga menyangka rin bisa begitu
NurAzizah504
kayaknya kalo dilatih oleh alex, rin bakalan cepet jago
NurAzizah504
bukan Irene, tpi Rin /Proud/
NurAzizah504
aku suka nih yang kaya Jay
Kara: klo suka jangan dimasukin keranjang dulu kak ini jay masih aku ajak main terus lho 🤣
total 1 replies
NurAzizah504
dunia irene sudh hancur /Whimper/
NurAzizah504
Dita merawat Irene dg sangat baik. Tentu saja berkat arahannya Alex
NurAzizah504
semangat, Ren. Ini bukan akhir
NurAzizah504
semoga irene cepet siuman
NurAzizah504
krna menyelematkan org yang dikira reno, irene bahkan rela terluka
NurAzizah504
lalu semua uang2mu kemana, Ren? gak adakah sepeser pun /Sob/
Kara: kan udah di usir sama papanya otomatis semua aset miliknya dibekukan 😁
total 1 replies
NurAzizah504
cuma ibumu yang bisa menerimamu dg tulus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!