NovelToon NovelToon
My letnan

My letnan

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Chika cha

Cover by me

Namanya Saga Bimantara, perwira tentara berpangkat letnan satu. Ia di jodohkan dengan anak dari komandannya di kesatuan yang bernama Nada queenza rahadi. Tentu saja Saga menerima perjodohan itu di karenakan dirinya juga membutuhkan istri agar sang ibu tidak sibuk menyuruhnya untuk nikah.

Namun di sisi lain Nada—gadis yang akan di jodohkan dengan Saga menolah mentah-mentah perjodohan tersebut, tentu saja dengan alasan dia tidak mengenal Saga lebih-lebih usia pria itu yang sangat jauh di atasnya. Dalam bayangannya pria dengan usia segitu sudah peot, reyot, dan tentu saja dekil mengingat pria itu berprofesi sebagai tentara.

Sampai suatu hari takdir mempertemukan keduanya dalam sebuah insiden yang dimana Nada dalam bahaya yang akan di perkosa para pembegal. Di situlah Saga datang sebagai penolong Nada dan di situlah Nada jatuh cinta pada pandangan pertama ke Saga. Tapi baik Saga maupun Nada tidak tau kalau merekalah yang di jodohkan.

Yuk, baca ceritanya disini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika cha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendapat tugas

Saga sedang melatih para tentara juniornya di lapangan, tiba-tiba Abhian menghampirinya.

"Lapor Lettu!" tegas Abhian sambil memberi hormat.

Saga pun menganggukkan kepalanya "Ya, lanjutkan"

"Siap! Mayjen Lingga memanggil Anda, dan diminta menemui beliau di ruangannya. Laporan selesai!"

"Siap, Kamu tolong komandoi dulu mereka, saya akan kesana terlebih dahulu"

"Siap, laksanakan!"

Saga pun berjalan menuju ruangan Lingga, menemui Mayjen Lingga, yang tidak lain adalah ayah mertuanya.

"Siap komandan, saya menghadap" Saga memberi hormat kepada Lingga.

"Ya silahkan duduk lettu Saga" Lingga mempersilahkan Saga untuk duduk. Mereka bersikap formal di jam kerja.

"Siap!" Saga pun duduk.

Lingga menatapnya sejenak sebelum berbicara. "Saga" panggil Lingga.

Saga menatap wajah Lingga.

"Sebenarnya saya memanggil kamu ke sini berkaitan dengan perintah dari Jendral, yang memerintahkan sebagian dari prajurit di sini, termasuk kamu untuk ikut bertugas di perbatasan antar Kalimantan-Malaysia" Tutur Lingga.

Tubuh Saga menegak mendengar itu. Memang cepat atau lambat ini akan terjadi, tapi Saga tidak berpikir akan secepat ini negara memanggilnya.

"Jadi saya sebagai perwakilan dari kesatuan disini menyampaikan kepada kamu untuk bisa berangkat ke sana untuk menjaga perbatasan disana. Apa kamu siap?"

"Siap, komandan!"

Lingga membuang nafasnya kasar. "Maaf Saga! Saya tau kamu menantu saya, tapi kamu juga adalah prajurit disini yang siap tempur. Kamu tidak perlu memikirkan Nada. Saya sendiri yang akan mengatakan kepada Nada. Saya akan membuat Nada mengerti"

"Siap, tidak perlu komandan. Saya yang akan mengatakannya sendiri pada Nada".

"Kamu yakin?"

"Siap, yakin komandan. Percayakan saya"

"Apa kamu terpaksa Lettu Saga?"

"Siap, tidak komandan!"

"Bagus, kamu dan yang lain punya waktu selama 7 hari lagi sebelum keberangkatan, kamu akan di bebas tugaskan sampai tiba waktu keberangkatan kamu ke Kalimantan" ucap Lingga. "Semoga kamu bisa membujuk dan membuat Nada mengerti"

"Siap, mengerti komandan"

"Iya, sekian. Silahkan kembali ke tugasmu"

"Siap komandan" Saga pun bangkit dari duduknya dan pergi keluar dari ruangan Lingga.

Sejenak Saga berpikir bagaimana caranya memberi tahukan Nada soal tugasnya kali ini? Nada pasti akan histeris jika mengetahui ia akan ditugaskan di perbatasan.

Saga mengusap wajahnya frustasi.

_____________________

Saga dan Nada sedang berada di meja makan untuk makan malam sekarang. Nada menyendokan nasi, sayur serta lauk yang ia letakkan di piring Saga.

"Nih Om, aku ambilin makannya yang banyak, supaya Om Saga gendut" ledek Nada.

"Memangnya kamu mau kalau saya jadi gendut?"

Nada menganggukan kepalanya "kalau Om Saga gendut pasti makin gemesin"

"Uhuk!" Saga tersedak makannya mendengar ucapan Nada.

Ada-ada saja Nada ini, muka kaku kayak kanebo kering begitu di katain gemes.

"Makannya sebelum makan itu doa dulu" ledek Nada sambil menuangkan segelas air putih dan menyerahkannya pada Saga.

Saga pun meminumnya. "Saya sudah baca doa, emang kamu yang main telen aja" Saga gantian meledek Nada.

Nada mendengus kesal, tidak terima mendengar ledekan Saga yang memang ada benarnya.

"Allahumma barikklana fima rajaktana wakina ajabanar. Amin" Bukannya berdoa dalam hati, Nada malah berdoa mengeluarkan suaranya.

"Puas?!" ucapnya masih kesal, sambil memasukkan sesendok nasi kemulutnya.

"Bismillah-nya mana?" timpal Saga, lalu terkekeh.

Nada pun mendengus kesal mendengar ucapan Saga.

Saga menatap istrinya yang tengah asyik makan di hadapannya. Sebentar lagi ia tidak akan makan di meja yang sama dengan istrinya seperti ini. Tidak akan melihat wajah riang istrinya mendapatkan makanan yang lezat menurutnya. Dan dia tidak akan melihat wajah cantik istrinya lagi.

Nada salah tingkah melihat Saga terus menatapnya. "Makan dong Om. Aku tau aku ini cantik. Tapi kalau natap aku aja gak bakalan buat Om Saga kenyang" ucapnya dan di akhiri dengan tawa.

"Pede banget kamu!" ucap Saga lalu melanjutkan makannya.

"Lah kan Om sendiri bolak-balik yang bilang kalau aku itu cantik"

Saga terlalu bodoh, sering kelepasan mengatakan kalau istrinya itu cantik, walaupun yang ia katakan adalah kejujuran, tapi itu membuat gadis tersebut menjadi besar kepala sekarang.

Sombong amat!

"Iya deh kamu cantik" ucap Saga pasrah.

"Ha gitu dong" Nada mengibaskan rambut panjangnya kebelakang dengan senyum kemenangan.

"Nada, mulai satu Minggu ke depan saya akan di bebas tugaskan"

"Wahh enak dong Om. Dalam rangka apa?"

Saga terdiam, bagaimana cara berbicara pada Nada soal ia yang akan di tugaskan di Kalimantan.

"Om" panggil Nada karena pertanyaannya tidak kunjung dijawab.

"Ehh ya karena ngabisin cuti aja tahun ini"

Nada sejenak berpikir. "Emang ada yang kayak gitu ya di militer?"

"A...ada" jawab Saga gugup.

Saga berpikir nanti setelah selesai makan ia akan mengatakannya pada Nada.

Mereka akhirnya selesai makan malam dan sekarang berada di dalam kamar.

Nada sibuk mengerjakan tugas kuliahnya.

"Nada saya mau bicara" ucap Saga yang sedang berbaring di atas matras.

"Entar aja deh Om, aku lagi ngerjain tugas ni, besok di serahin sama dosen"

Saga pun menganggukkan kepalanya setuju.

Nada bahkan ketiduran mengerjakan tugasnya, Saga melihat Nada yang tertidur. Nada terlalu lelah dengan kegiatan satu hari ini di kampusnya. Ditambah lagi tugas kampusnya yang menumpuk, Jadi dia cepat tidur. padahal dari tadi Saga sudah menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan pada Nada tentang tugasnya yang ke Kalimantan. "Ya udah deh, besok aja  baru di omongin"

Saga pun ikut tertidur.

Nada bangun dari tidurnya, cuaca hari itu masih terlihat gelap, ia melihat matras Saga yang sudah rapih. Sementara Saga sudah tidak ada di sana. Sedang melaksanakan sholat subuh di masjid "Uda subuh ya?" gumamnya. Karena kemarin dirinya sudah selesai haid, pagi ini Nada sudah bisa melaksanakan ibadah 5 waktunya kembali.

Nada mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat subuh di dalam kamarnya. Selesai Nada sholat, Saga pun pulang dari masjid.

"Loh uda bangun kamu?" tanya Saga yang kaget, melihat Nada sudah bangun dan baru selesai sholat subuh juga.

Saga mengulurkan tangannya dan di ambil oleh Nada untuk di cium.

Setelahnya Saga melepas peci dan sarung yang ia kenakan saat sholat di masjid.

"Udah om" Nada pun melipat sajadah yang ia gunakan untuk sholat subuh.

"Tumben, biasanya susah banget bangun subuhnya"

"Aku bangun cepet salah, gak bangun salah. Maunya Om tu gimana si?" gerutunya.

"Ya mau saya tu kamu yang begini ini" ucap Saga sambil melepas baju Koko yang ia kenakan.

Namun saat Saga melepaskan baju kokonya, Nada menatapnya lebih tepatnya, dada bidang milik suaminya itu "waw pemandangan yang sangat langkah" batinnya.

Jarang-jarang bahkan tidak pernah Nada melihat tubuh Shirtless suaminya seperti ini. Ternyata ada 6 roti sobek berjejer rapih di perut pria itu.

Akh! pingin Hap aja ngeliatnya.

Soalnya kalau Saga lepas printilan yang ia kenakan saat sholat, Nada pasti sudah lanjut tidur lagi.

Matanya mulai liar dan terfokus pada bekas luka yang ada di dada sebelah kanan Saga.

Nada melanjutkan membuka mukenahnya.

"Dia tentarakan? Biasa dong kalau punya bekas luka begitu. Papa bahkan juga punya banyak bekas luka yang sama seperti Om Saga" batin Nada.

Selesai melipat mukenahnya, Nada kembali menatap Saga yang sudah memakai kaos. Dirinya benar-benar penasaran dengan bekas luka yang didapat oleh Saga.

"Om Saga sinian" Nada menepuk ranjang yang ia duduki.

Tanpa ragu Saga menghampiri Nada dan duduk di sampingnya tanpa bertanya. "Coba lepas dulu bajunya"

"Ha?" Saga kaget dengan permintaan istrinya pagi-pagi begini. Saga menaikkan satu alisnya meminta penjelasan.

"Dih Om Saga pikirannya terus kemana-mana deh" ucap Nada yang bisa membaca wajah Saga saat itu juga. "Kaos Om Saga coba lepasin dulu. Aku gak bakalan apa-apain kok"

Saga pun mengangguk paham "mau di apa-apain juga gak papa kok" goda Saga, sambil terkekeh.

Membuat pipi Nada merah merona.

Haduh, nantangin dia Nada, entar di sosor malah cosplay jadi batu.

Saga pun melepas kaos yang ia kenakan. Saga mengelus sebelah pelipisnya, merasa malu karena harus bertelanjang dada.

"Gak usah malu-malu deh Om, sama istri sendiri juga. Sini tiduran"

Saga pun menuruti ucapan Nada, berbaring di atas ranjang.

"Ini kenapa Om?" tanya Nada sambil menyentuh bekas luka tersebut.

"Cuma bekas tembakan, waktu tugas" ucap Saga enteng.

Apa katanya ketembak? Ya Allah, gusti. Segitu mengerikannya kah profesi yang di jalani suaminya?

"Ketembak, katanya cuma?!" pekik Nada keras. "Orang tu kalau cuma mah kepleset, kejedot. Ketembak dibilang cuma?!" lanjut Nada ngomel.

"Itu cuma peluru yang meleset Nada"

"Iih Om mah lucu, peluru meleset di bilang cuma" Nada bergidik ngeri. "Om gak usah tugas-tugas deh kalau Ketembak begini aja di anggap enteng, sepele banget"

Saga pun duduk kembali, menatap Nada. "Itukan uda tugas saya"

"Ya aku tau Om, tapi kalau Om Ketembak begitu aja di anggap enteng gimana kalau Om dapetin yang lebih parah dari ini, Om anggepnya biasa aja gitu?"

Nada menundukkan wajahnya. "Kalau liat luka Om Saga kayak gitu, aku kan jadi takut kalau suatu saat nanti ngelepasin Om tugas" suara Nada berubah menjadi serak. "Om anggep sepele tu bekas tembakan. Om tau gak kalau di balik kata cuma Om itu ada aku yang khawatir" lapisan kaca bening di mata Nada mulai pecah, menumpahkan cairan bening di dalamnya.

Haduh, ni anak cengeng bener.

Saga menarik Nada kedalam pelukannya. Nada benar-benar terisak di sana. "Maafkan ucapan saya tadi" Saga mengelus punggung Nada dengan lembut. Situasinya menjadi rumit sekarang, Nada bahkan menjadi takut hanya karena Saga salah berkata. Bagaimana cara mengatakan tentang tugasnya kepada Nada? Saga benar-benar tidak tau harus berbuat apa sekarang.

1
K_Nisak🩵
👍
Ratna Tiara
Luar biasa
Mimiy Nabil
di part ini aku Nangis Bombay 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Kamsir Umasugi
Buruk
Adit kenz
/Good/
Mugiarti
gemees
guntur 1609
senengnya di hari tuanya melihat semua anaknya berhasil. tu menjadi suatu krbanggaan bagi orang tuanya. mudah2 an anak ku nanti berhasil kelak dewasa nanti
guntur 1609
nunggu si saga tu si baby
guntur 1609
yg sabar nada. emang orang yg gak merasakn enak kali bilang ikhlas. tapi yg pernah merasakan sulit merasakan ikhlas. yg pasti kita menikmati sakit dan sedihnya. hany waktu yg bisa mengobati semua tu tapi yakin dan percaya Allah tu maha oemberi kuasa. contoh seperti aku. kami kehilangan putri tercinta kami seminggu lagi mau lahiran. tapi 6 bukan kemudian. kami dipercayakan lagi seorang putri di tengah kehadiran kami
guntur 1609
knp nada panggilan yang gak dirubah terus. sbntr mas. sbtr om
guntur 1609
hahahah kasihan saga...
guntur 1609
masalahnya letnan saga belum tahu rasanya candu belah duren bu ibu
guntur 1609
saha marahi anggotanya. gara2 si nada perhatikan anggota saga yg lagi berlari
guntur 1609
akhirnya babang saga belah duren
guntur 1609
hahahahahah
guntur 1609
lah dapat pak imam yg sholeh. beruntung lingga punya camne yg sholeh
guntur 1609
emang kalau jodoh gak akan krmana
echa purin
👍🏻
Nayaka
panggilannya di rubah dong kak jangan om terus
Anisa Rasid
ceritanya mengandung bawang ya,saya udah nangis tapi pas di lagu gugur bunga itu, sedih banget 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!