keira dan angga menikah selama dua tahun. Angga memboyohg seluruh keiiarganya untuk tinggal di rumah keira yang besar. karena keira adalah anak pengusaha.
Awalnya keluarga Angga sangat baik, tapi seiring berjalannya waktu mereka semua berubah kasih yang dulu keira rasakan seolah hilang begitu saja. Apalagi saat mengetahui Anggal sekingkuh.
Apakah yang akan keira lakukan kepada suami yang berselingkuh dan di dukung oleh keluarganya? Apakah karena cinta dia akan terima begitu saja? Ataukah dia akan membalas semua dengan elegan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xaviera Valcon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Indah dan Keira akhirnya tiba di depan sebuah ruko, dari letaknya terlihat sangat strategis. Karena di depan ruko ada gedung perkantoran juga, tak jauh dari sana ada perumahan dan beberapa sekolah.
"kelihatannya tempat ini cocok buat rumah makan kita apalagi di depan ada perusahaan jadi enak siang bisa makan di tempat makan kita." Uvap Keira kepada Indah.
"Iya Kei tempatnya cocok semoga aja harganya juga cocok iya, ayo kita masuk orangnya sudah nunggu kita di dalam." Ajak Indah kepada Keira dan Keira hanya mengangguk dan berjalan masuk ke dalam ruko bersama Indah.
"Permisi pak Beni perkenalkan saya Indah dan ini asisten saya Keira." Sapa Indah kepada pemilik ruko saat mereka masuk ke dalam ruko yang mau di sewakan.
"Oh ya mari silahkan masuk." Jawab pak Beni mempersilahkan masuk dan menyuruh mereka duduk.
Mereka mengobrol panjang lebar hingga akhirnya sepakat untuk menyewa ruko tersebut selama tiga tahun. Keputusan ini di ambil oleh Indah dengan berdiskusi sama Keira selaku pemilik rumah makan. Keira ingin melihat seberapa prospek usaha itu membutuhkan waktu, jika kedepannya tak berjalan sesuai rencana maka kontrak itu bisa di lempar ke orang lain.
"Apa kamu yakin Kei." Tanya Indah untuk memastikan karena nominal yang di keluarkan bukan jumlah yang sedikit.
"Iya aku yakin dan harga yang di tawarkan untuk sewa kalau di bagi tiga tahun jauh lebih kecil Ndah." Jawab Keira penuh keyakinan.
"Ok kalau kamu sudah yakin berarti ini sudah deal ya." Tanya Indah kepada Keira.
Setelah semua prosedur selesai akhirnya mereka pergi Indah dan Keira langsung memutuskan untuk pulang ke rumah Indah karena ingin bertemu dengan mamanya Indah.
"Nanti tolong hubungin desain interior ya untuk mendesain ruko di sana biar kelihatan aesthetic dan juga modern dan sediakan juga tempat vip dan ruang meeting siapa tah nanti tempat vip atau tempat meeting itu ada yg booking kan lumayan uang sewanya apalagi nanti ada pesenan makan dan minum juga iya kan." Ucap Keira kepada Indah.
"Ok siap kei." Jawab Indah.
"Oh ya nanti mampir di toko kue dulu ya biat oleh-oleh mama kamu sekalian nanyi mobilnya bawa kamu saja nanti aku turunin di tempat biasa ya agar gak ada yang curiga ok." Ucap Keira.
"Serius mobil ini boleh aku bawa, kamu gak bohingkan Kei nanti aku bawa mama jalan-jalan pakek mobil ini boleh gak Kei." Tanya Indah kepada Keira.
"Iya boleh kapan aku pernah bohong sama kamu yang penting kamu hati-hati ya bawa mobilnya." Jawab Keira.
Setelah pulang dari rumah Indah Keira mampir ketempat rumah makannya dan mengambil kunci motornya.
"Fan aku pergi ke tempat makan yang cabang dulu ya kalau misal ada sudah gak ada pelanggan kamu tutup aja gak apa-apa biar nanti tutupnya enggak kemaleman." Ucap Keira kepada Fani salah satu karyawannya.
"Baik Kei nanyi aku bilangin sama yang lain, emang gak apa-apa nanti bu Indah narah karena kita tutup awal." Tanya Fani.
"Gak apa-apa kok tadi bu Indah bilang sama aku kan tadi aku di ajak keluar sama bu Indah buat lihat ruko buat pembukaan cabang yang ke tiga." Jawab Keira.
"Ok Kei kamu hati-hati di jalan ya." Ucap Fani.
Keira pergi ke cabang rumah makan yang ke dua untuk mengecek keuangan , pengeluaran, pemasukan dan bahan baku, biasanya Indah yang datang ke rumah makan cabang berhubung mamanya Indah ada di sini jadi Keira sendiri yang mengecek. karyawan di sana tau kalau Keira itu orang kepercayaan Indah yang sebenernya adalah pemilik rumah makan tersebut.
"Biar aku bantu ya dit biar gak panjang antriannya." Tanya Keira kepada Dita.
"iya mbk ini lagi rame intan lagi gak masuk jadi aku ke teteran mbk." Jawab Dita
"Mari kak sebelah sini sebagian biar tidak lama nunggu antriannya." Ucap Keira.
Satu jam berlalu akhirnya pelanggan mulai sepi dan Keira mengobrol bersama karyawannya.
"Rame banget ya hari ini sampek kewalahan nanganin pelanggan, oh ya hari ini yang izin siapa saja." Ucap Keira kepada karyawannya.
"Intan saja Kei yahg izin katanya ibunya sakit jadi dia mau nganterin berobat." Jawab Dita.
"Sepertinya karyawan di sini harus di tambah ya biar tidak kewalahan ngadepin pelanggan apalagi pas lagi rame, nanti aku bilang bu Indah ya." Ucap Keira.
Terlihat para karyawan senang dengan usul Keira dengan menambah karyawan lagi, apalagi di bagian dapur koki juga harus di tambah biar pelanggan tidak terlalu lama menunggu makanannya.
"Kalian sudah makan siang? Jangan sampai telat ya makan siangnya nanti bisa gantian sama temennya." Ucap Keira.
"Terima kasih Kei kami tadi sudah nyemil buat ganjel perut jadi tidak terlalu lapar." Jawab Rani.
"Oh ya nanti aku minta laporan stok bahan hang tinggal sedikit dan stok bahan yang sudah habis... sambil istirahat saja kalian biar gak sakit mumpung tidak terlalu rame." Ucap Keira membuat mereka semua mengangguk.
"Nanti laporannya taruk di mejaku ya." Ucap Keira kepada Dita.
Keira masuk kedalam ruangannya dan dia mengecek ponselnya tak ada pesan mau panggilan dari Angga suaminya, biasa dulu Angga selalu ngabarin Keira meskipun lagi sibuk bekerja. Angga selalu kirim pesan setiap saat kepada Keira, tapi setahun belakangan ini sikap Angga mulai berubah seiring dengan perubahan sikap keluarga nya yang juga berubah kepada Keira.