Mohon dukungan 😁😁
Like,komen dan vote ya cinta 👌👌👌
Aku Mawar Paramitha tidak percaya dengan ada nya Tuhan,Lalu mengapa aku diminta untuk percaya pada CINTA???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27.Mengadu
"Tuan Tua.."
Pria paruh baya itu benar-benar panik bukan main.Pasalnya mereka sama sekali tidak mengetahui kandungan yang ada di dalam pil yang di berikan oleh Mawar.
Bukan nya dia meragukan Mawar yang masih baru dikenal oleh mereka,hanya saja tubuh Riodrigo sudah sangat rusak.Dan dengan mengkonsumsi pil sembarangan dapat memperburuk kondisinya.
"Kenapa kau berteriak sangat keras?? Dia tidak akan meracuni ku."
Dengan penuh percaya diri, Riodrigo mengibas-ngibaskan tangan nya.
"Tenang saja,Paman.Saya bertanggung jawab penuh jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap Kakek."
Apalagi yang bisa di ucapkan oleh Pria paruh baya itu,jika sudah begini.
Dengan berakhirnya drama kecil ini,ketiga nya segera pergi ke restoran hot pot berada.
Karna salah satu diantara mereka adalah pengawal rahasia maka tidak akan baik jika dia terekspose di muka umum.
Oleh sebab itu,Pria paruh bay itu segera menghilang dari pandangan kedua nya.
Mawar dan Riodrigo berangkat dengan menggunakan mobil.
Mawar duduk di kursi pengemudi,sedangkan Riodrigo duduk di kursi copilot.
"Kau bisa mengemudi?"
Tanya Riodrigo dengan tidak percaya.Karna menurut dari hasil penyelidikan yang di lakukan nya terhadap latar belakang Mawar, Riodrigo sama sekali tidak mengetahui jika Mawar bisa mengendarai mobil dan sepeda motor.
Karna kedua kendaraan ini tidak dimiliki oleh keluarga Nenek pihak Ibunya.
"Duduk dengan tenang,Anda akan segera mengetahuinya ,Kakek."
"Kencangkan sabuk pengaman mu,kita akan melaju dengan kecepatan tinggi."
Awalnya Riodrigo berfikir jika kalimat ini merupakan candaan dari Mawar saja,namun di detik berikutnya mobil yang dinaiki oleh mereka berdua melesat jauh kedepan.
WAHHH
Sepanjang perjalanan Riodrigo sama sekali tidak mampu menutup mulutnya.Mata tua nya yang keriput berbinar penuh kebahagiaan.Seolah-olah melaju dengan kecepatan tinggi seperti ini, sudah dinanti-nanti sejak lama oleh nya.
Mawar juga tersenyum gembira melihat ekspresi kebahagiaan yang terpancar dari wajah pria tua di sebelah nya.
Sepuluh menit kemudian mereka sampai di Restoran Hot Pot yang cukup populer.
Mawar segera menyewa kamar pribadi agar lebih nyaman bagi Sang Kakek.
Kedua nya segera sibuk memilih daging apa saja yang akan mereka nikmati malam ini.
"Kami memesan lebih banyak daging tanpa lemak,mie,dan juga seporsi tahu pedas."
Mawar menyebutkan pesanan nya,sementara Riodrigo sudah berulang kali menelan ludah nya ketika mendengar pesanan Mawar.
He he he
Mawar terkekeh geli melihat nya.
"Sudah sangat lapar?"
Tanya nya setengah mengejek.
Riodrigo sama sekali tidak malu ketika kedapatan berperilaku tidak pantas.
"Kau benar. Kau tidak tau saja wanita! Jika suami mu itu sangat mengawasi ku dengan ketat.Sudah sepuluh tahun lebih, aku tidak pernah lagi memakan makanan dengan rasa kuat seperti ini.Bahkan untuk daging saja,aku hanya di perbolehkan memakan nya jika daging tersebut direbus tanpa apapun."
"Aku benar-benar tersiksa selama ini.Aku pernah melakukan mogok makan, tetapi bocah sialan itu merusak papan catur milik ku dengan tanpa perasaan.Aku sangat kesal."
Mawar mendengarkan dengan tenang curhatan Sang Kakek.Menurut Mawar,pria tua seperti Riodrigo ini sudah terlalu lama kesepian sehingga mereka butuh teman untuk bercerita.
Melihat Riodrigo tampak kehausan,Mawar segera menuangkan Teh yang sudah di seduh oleh nya,untuk di nikmati oleh Riodrigo.
Sluruppp
Ahhhh
Riodrigo tampak puas setelah meminum Teh dari Mawar.
"Selain pintar bermain catur,ahli mengendarai mobil,kau juga sangat ahli menyeduh Teh.Teh buatan mu sangat harum dan juga manis, jika saja bocah sialan itu ada disini,aku pasti akan mempermalukan nya."
"Tidak perlu seperti itu.Semua hal ini hanyalah hal yang remeh.Jika Kakek ingin memakan makanan pedas dan daging,Kakek cukup memakan pil itu satu butir.Jika sudah habis katakan kepada ku."
Dengan jaminan Mawar,mana mungkin Riodrigo melepaskan kesempatan ini.
"Tentu, tentu."
Ditengah perbincangan mereka,pelayan masuk mengantarkan pesanan mereka.
"Silahkan Tuan,Nona."
Kata pelayan itu dengan ramah setelah selesai menghidangkan sajian hot pot.
Segera aroma minyak cabai dan berbagai rempah menguar memenuhi ruangan pribadi tempat mereka duduk.
Riodrigo sudah meraih sumpit nya dan mengangkat mangkuk.Bersiap untuk melahap apa saja yang akan dia dapat kali ini.
Sementara Mawar dengan santai meraih potong demi potong daging,lalu mencelupkan nya ke kuah pedas hot pot yang tengah mendidih.
Tidak lupa juga sayuran yang tersedia di meja.
Setelah dirasa cukup,Mawar menaruh daging itu ke mangkuk Riodrigo.
"Makanlah, ini daging tanpa lemak.Sangat empuk jika masih panas."
Kata nya dengan lembut,lalu kembali mencelupkan daging berikutnya.
Hap
Mata Riodrigo terpejam menikmati sensasi umami dan gurih dari daging tersebut,belum lagi sensasi pedas dari minyak cabai juga membius mulut nya.
Sekali,dua kali,berkali-kali.
Mawar sebagai petugas yang mencelupkan daging,dan Riodrigo sebagai pelahap makanan nya.
♧♧♧♧♧♧
Arthur dan Kelan berjalan beriringan memasuki ruang keluarga,di kediaman Keluarga Wijaya.
Kedatangan kedua nya langsung disambut oleh Armand dan Lila yang tampak kesal.Ditambah lagi dengan keberadaan Cleo dan Ibunya.
"Kembali dan istirahatlah,cukup untuk hari ini."
Arthur segera menyuruh Kelan kembali ke paviliun belakang.Dia tidak ingin kata-kata tidak menyenangkan dari orang-orang ini menyinggung hati Kelan.
"Baik Tuan Muda,permisi."
Kelan juga tidak ingin banyak bertanya.Lima belas tahun hidup di dalam keluarga ini,cukup bagi Kelan untuk mengetahui semua sifat buruk mereka.
Jika bukan karna Arthur dan Kakek nya,Kelan lebih baik mundur dan pergi dari keluarga ini.
Melihat Kelan segera pergi dan menghilang dari pandangan nya,Arthur kembali melangkah kan kaki nya mendekat kearah sofa,dimana semua orang tampak menunggu nya.
"Jadi ?? Apa yang ingin kalian sampaikan?"
Tanya nya setelah dia duduk dengan nyaman di sofa tunggal yang empuk.
Lengan kokoh nya terbuka karna Arthur sudah menggulung lengan kemeja hitam nya.Ditambah kedua kaki nya saling tumpang tindih,membuatnya tampak malas namun penuh pesona.
Mata Cleo sama sekali tidak teralihkan dari Arthur,sejak Arthur memasuki ruangan ini.
Sang Ibu yang melihat tingkah konyol Putri nya,segera mencubit lengan Cleo tanpa ada yang menyadari nya.
"Lihat wanita seperti apa yang kau bawa pulang itu.Bukan saja tidak sopan,dia bahkan berani membawa Kakek mu keluar malam-malam seperti ini."
Armand tidak akan merasa puas jika Mawar dan Arthur belum bertengkar.
"Kakek pergi dengan Mawar? Kemana?"
Jika hal remeh temeh yang lain,Arthur tidak akan peduli.Namun ini menyangkut Sang Kakek.
"Kak Arthur, wanita itu juga membuat Paman dan Bibi kesal.Bukan saja tidak menyapa Paman dan Bibi selaku Ayah dan Ibu mertua nya,Dia juga mempengaruhi Kakek agar membenci Paman dan Bibi."
Cleo yang sudah sejak tadi sangat ingin berbicara dengan Arthur,segera mendapatkan peluang yang bagus.
"Kemana dia membawa Kakek?"
Namun Arthur sama sekali tidak memperdulikan perkataan Cleo yang suka mengadu domba itu.Arthur memfokuskan kembali perhatian nya ke Sang Ayah.
"Kemana lagi? Istri mu itu membuat kita malu saja.Dirumah sudah tersedia makanan dan minuman.Namun dia memilih makan di luar sana."
"Dia lebih memilih keluyuran dari pada menyambut suami pulang kerja.Istri seperti itu,lebih cocok diceraikan saja."
Armand tidak akan menjelaskan alasan sebenarnya Mawar pergi malam-malam seperti ini.Tujuan terbesarnya saat ini adalah menyingkirkan Mawar dari hidup Putra nya.
"Yang aku tanya adalah kemana Kakek dibawa malam-malam begini?"
Arthur sangat jengah menghadapi sikap Ayah nya yang membosankan seperti ini.
Lebih baik dia mencari tau sendiri saja.
Arthur memilih bangkit dari tempat duduk nya dan menanyakan langsung kepada pengawal rahasia yang diutus untuk menjaga keamanan Kakek nya.
Namun Arthur dibuat terkejut mendengar laporan dari pengawal rahasia Sang Kakek.
"Paman Grey berkata jika mereka pergi ke Restoran Hot Pot? Dan mengendarai mobil hanya berdua?"
"Benar Tuan Muda.Maaf kan saya yang lalai menjaga Tuan Tua."
Pria yang di panggil 'Paman Grey' oleh Arthur adalah pria paruh baya yang menjadi pengawal bayangan Riodrigo.
Awalnya Grey ingin mengikuti kearah mana mereka pergi,namun siapa sangka kecepatan Mawar dalam mengendarai mobil diatas rata-rata seharus nya.Sehingga Grey tertinggal menghirup debu knalpot.
Meskipun dia memiliki kemampuan khusus,namun dihadapan teknologi,dia sama sekali tidak mampu berkutik.
"Tidak masalah,panggilkan Tara untuk ku.Dia yang akan mengantarkan aku untuk menyusul Kakek."
Arthur berjalan menuju tempat mobil di parkir.Dan dia sekali lagi terkejut karna mobil Sport biru metalik kesayangan nya,telah lenyap dari garasi.
"Wanita itu..,boleh juga."
Kali ini pujian nya cukup tulus meskipun dia masih sangat kesal jika mengingat sikap Mawar pagi ini terhadap nya.
Mawar dan Riodrigo sama sekali tidak mengetahui jika mereka akan kedatangan tamu spesial untuk menangkap basah pelanggaran yang mereka lakukan.
Kedua nya tengah menikmati kuah hot pot yang pedas dan berminyak,ditambah lagi tahu pedas pesanan Mawar.
"Ahhh , enak sekali.Slurp slurp"
Riodrigo bahkan tidak menyia-nyiakan setetes kuah pun.
"Mari kita tambahkan mie nya,ini akan lebih nikmat lagi."
Mawar dengan lihai memasukkan mie kedalam kuah yang masih mendidih,dan mengaduk nya hingga matang sempurna.
Kedua kepala mereka beradu ketika menyeruput mie beserta kuah nya.
Mereka bahkan tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan tingkah laku mereka sejak tadi.
"Tambahkan aku daging."
Riodrigo yang sudah kecanduan dilayani oleh Mawar,menjadi tanpa sungkan lagi untuk memerintahnya.
Dan Mawar sama sekali tidak merasa itu salah.Bagaimana pun dia merupakan salah satu anak muda yang menghormati seorang penatua baik dan menyenangkan seperti Riodrigo.
Lezat lezat enak.
Hanya tiga kata itu yang mampu Riodrigo ucapkan.
Namun seketika bulu kuduk nya merinding.Perasaan nya menjadi tidak nyaman seketika,seolah-olah ada yang tengah mengawasinya.
Karna penasaran Riodrigo yang baru saja memasukan daging kedalam mulut nya,menoleh kearah pintu.Dan apa yang dia lihat sukses membuatnya terbatuk-batuk.
Uhuk uhuk uhuk