Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu
setelah Sarah pergi dari ruang kerja milik Kael karena Kael kebetulan sudah kembali, saat ini Zora sedang membujuk Kael yang kembali diam kepada dia
"ngambeknya Jangan kelamaan dong Kael tampan." bujuk Zora dan memegang lengan Kael sambil bergeledotan
"sebelum kamu memutuskan dan menjawab pertanyaan dari aku, Aku mau kita melakukan Social distancing." ucap Kael lalu langsung menggeser duduknya dari Zora
"Ya ampun aku disamakan dengan virus Corona." ucap Zora kesal
Kael sama sekali tidak tertawa dengan ucapan Zora dsn fokus dengan laptop yang ada di depannya. "lalu untuk apa aku datang ke kantor kamu jika hanya untuk menjaga jarak Kael, lebih baik kan aku menjaga Prince di sekolahan." ucap Zora
ucapan Zora langsung membuat Kael menatap ke arah Zora dengan tatapan tajam. Zora hanya tersenyum dan seolah-olah tidak merasa bersalah dengan ucapannya, saat keduanya sedang perang dingin tiba-tiba pintu ruang kerja Kael di ketuk
"Tok!"
"Tok!"
"His siapa sih yang datang nggak tahu apa kalau kita lagi marahan." kesal Kael
Zora kali ini lebih memilih untuk diam dari pada berbicara. "Masuk!". ucap Kael dengan nada yang ketus dan juga dingin
Pintu langsung dibuka dan ternyata Alvin yang datang, Alvin sedikit heran dengan posisi duduk dari Kael dan juga Zora, tapi belum Alvin menanyakan posisi duduk jarak yang diberikan oleh Kael
tiba-tiba Kael langsung menggeser duduknya dan mendekat ke arah Zora, Zora hanya bisa menghela nafas dengan kelakuan Kael yang memang kadang kadung bikin Zora heran
"baru mau aku tanyain pasutri ini Apakah sedang marahan?, eh si Kael udah kembali lagi nempel kayak cicak." ledek Alvin yang masih berdiri di pintu ruang kerja Kael
"mau ngapain sih ke kantor orang nggak bilang-bilang?," tanya Kael
"Ya ampun CEO ini nggak punya adab banget, mau bagaimanapun gue ini adalah sahabat terbaik lo dan gue juga bawa klien buat Lo." ucap Alvin
"bawa klien Memangnya lo nggak bisa nangganin klien lo sehingga dilimpahin ke gue?, kalau nggak bisa memimpin kan lebih baik gulung saja perusahaannya yang ada di Indonesia." kesal Kael
"Eh mulutnya bukan gue nggak mampu atau perasaan gue nggak mampu karena apa yang diminta klien itu ada di perusahaan lo makanya gue bawa klien gue ke kantor Lo saja. Pak Ardi masuk Pak." ucap Alvin
Zora dan Kael tentunya kaget dengan orang yang dipanggil oleh Alvin, mereka bahkan sudah menebak jika Pak Ardi yang dimaksud oleh Alvin adalah mantan suami Zora, tapi sekali lagi di sini Alvin memang tidak tahu menahu jika Pak Ardi ini adalah mantan suami Zora jadi jangan salahkan Alvin
Ardi terlihat tersenyum saat berdiri di samping Alvin, Kael tentunya langsung menghafalkan tangan melihat mantan suami Zora bisa-bisanya datang ke perusahaan milik Kael, sedangkan Ardi yang melihat Zora di perusahaan Kael tentunya sangat senang luar biasa
Alvin langsung mengerutkan kening melihat ekspresi Kael yang terlihat tidak suka dengan Pak Ardi. "Kael jangan pendendam seperti itu Pak Adi sudah menjelaskan semalam itu hanya salah paham, ayo Pak masuk kita duduk dari pada kita tidak dipersilahkan masuk dan duduk jadi saya persilahkan Anda masuk saja karena kebetulan ini juga perusahaan milik sahabat saya." ucap Alvin
Ardi yang terlihat tidak tahu malu langsung tersenyum menganggukkan kepala lalu berjalan bersama Alvin tanpa merasa bersalah sedikitpun terhadap Zora, beruntung Ardi mendapat tempat duduk di depan Kael
Alvin masih menyadari tatapan Kael yang penuh dengan dendam terhadap Ardi. "Kael Sudahlah jangan seperti ini Pak Ardi datang ke mari untuk mengajukan kerjasama kepada perusahaan kamu." ucap Alvin lagi
Kael langsung menatap tajam ke arah Alvin. "bilangin ke klien lo gue nggak bakalan yang namanya kerjasama dengan b******* ini." ucap Kael yang membuat Alvin kaget tentunya
Zora saat ini memegang kanan Kael dengan sangat erat karena takut sekali Jika sampai Kael lepas dan menghajar Ardi, sebenarnya Zora juga sangat kesal terhadap Ardi bisa-bisanya dia bisa tersenyum terhadap surat dan juga Kael
"bro Ucapan lo seperti orang tidak berpendidikan deh ah, pak Ardi maafin sahabat saya ya terkadang dia ini pendendam jika istrinya disenggol sama laki-laki lain, sama saya saja masih dendam gara-gara saya duduk di samping istrinya Apalagi anda yang terang-terangan mengajak kenalan istrinya." ucap Alvin
"tidak apa-apa pak Alvin." ucap Ardi yang melihat ke arah Zora
"jaga mata lo dan pandangan lo bedebah, asal lo tau Alvin laki-laki b******* ini yang lo bawa ke kantor gue adalah mantan suaminya Zora, dia adalah laki-laki yang membuat Zora dulu terpuruk dan membuangnya!." ucap Kael dengan nada marah luar biasa
"Apa!, Apa Ardi anda mantan suaminya Zora, Jadi anda yang menceraikan Zora setelah anaknya meninggal." ucap pak Alvin
Ardi tentunya panik saat Kael menceritakan hal ini kepada Alvin. "Pak Alvin Saya memang mantan suaminya Zora, tapi apa yang dibicarakan oleh Zora tidak benar ada kesalahpahaman di sini." ucap Ardi
"kesalahpahaman yang seperti apa Tuan?, bahkan saya tidak pernah yang namanya mengarang cerita dan tidak ada yang namanya pengarang cerita juga." ucap Zora yang juga ikut geram
Ardi bahkan masih bisa tersenyum dan akan menjelaskan semua ucapan Zora yang tentunya karangan dari Ardi, tapi sebelum Ardi menjelaskan atau memaparkan ide-ide cerita karangannya Kael langsung menarik kerah Ardi
Ardi langsung ditarik ke tengah dan dihajar oleh Kael. "ini untuk semua luka yang Zora rasakan saat menjadi istri Lo, bisa-bisanya dengan beraninya lo masih bisa tersenyum terhadap istri gue sialan!." ucap Kael yang menghajar Ardi secara membabi buta
"bugh!"
"bugh!"
"Gue memang salah tapi gue siap merebut Zora dari lo Kael." ucap Ardi yang saat ini membalikkan keadaan dan memukul perut Kael dengan keatas
"Bruk!"
Kael jatuh terduduk sambil memegang perutnya. "Kael." panggil Zora yang merasa kasih dan melihat kearah Ardi
Alvin langsung berlari dan memegang tangan Pak Ardi serta menguncinya. "Jangan pernah bermimpi terlalu tinggi Kael karena sekalipun hanya ada satu laki-laki di dunia ini dan laki-laki itu kamu, Saya tidak akan pernah ya namanya kembali terhadap kamu"
"Kak Alvin sudah tahu kan, sebaiknya kalau kakak cari klien itu diselidiki dulu kliennya ini waras atau enggak." kesal Zora dan langsung membantu Kael berdiri
"Pak Alvin Saya harap anda masih bisa profesional dalam bekerja dan tidak memasukkan masalah pribadi sahabat Anda terhadap urusan pekerjaan kita." ucap Ardi
"Jangan mimpi Anda pak Ardi bahkan saya sudah menganggap Zora ini seperti keluarga saya dan juga adik saya, Saya tidak akan pernah Sudi untuk bekerjasama dengan laki-laki yang dulu menjadi penjahat di dalam kehidupan Zora"
"pergi anda dari kantor ini dan saya pastikan proyek yang sudah kita setujui sebelumnya dibatalkan." ucap Alvin sembari melihat ke arah Kael
karena saat ini Alvin sudah tidak memegangi Ardi lagi. "Saya tidak akan terima saya akan melakukan gugatan." ucap Ardi
"silakan laporkan jika memang bisa, karena saat ini hukum sangat tumpul." ucap pak Alvin
Ardi yang merasakan kesakitan juga akhirnya memutuskan untuk pergi dari perusahaan milik Kael, tapi Ardi akan berusaha merebut Zora kembali bagaimanapun caranya
dan tak ada satupun yg dpt karma mnyakitkn....
memang cocoknya klo mantunya modelan naomi.... jalang