Kisah seorang pemuda miskin yatim piatu yang berjuang keras untuk mengubah nasib di dunia yang kejam ini dan menegakkan keadilan untuk dirinya.
Seperti apasih kisah nya? ikuti terus setiap alur ceritanya yaa!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nemonia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Semua orang diluar sudah banyak yang berdatangan, keluarga Lyra juga telah tiba, dan Etha bersama 5 preman juga telah tiba.
Setelah selesai Eric dan Lyra keluar dari Salon, sambil berjalan keluar, Lyra memegangi tangan Eric dengan sangat erat dan mereka berjalan keluar.
Setelah sampai diluar alangkah terkejut Eric dan Lyra melihat Semua orang sudah ada diluar salon.
"Ayah, ibu, apa-apaan ini?" Lyra bertanya dengan nada agak sedikit malu.
Tanpa basa basi ayah Lyra langsung menarik tangan Lyra. Membuat Lyra pun terkejut, dan sangat merasa tidak nyaman.
"Cepat pulang, dan siapa laki-laki di depan ini, apakah dia pacarmu, sungguh adegan kamu sangat mempermalukan keluarga besar Jones," kata Ayah Lyra. Tatapan tajam penuh ancaman.
"Dia hanya temanku ayah," ucap Lyra dengan nada agak sedikit sedih.
Sedangkan Eric hanya bisa tersipu malu melihat kejadian itu. Karena tahu bahwa Lyra sedang membela dirinya.
"Heii anak muda, harta apa yang kamu miliki sehingga berani mendekati putriku, dan dari keluarga mana kamu berasal?" tanya Ayah Lyra yang kesal.
"A--aku... Aku tidak punya apa-apa paman, aku salah, aku tak bermaksud begitu, aku hanya ingin berteman dengan Lyra," ucap Erick dengan sedikit gugup.
Mendengar itu Ayah Lyra langsung mendaratkan satu tamparan keras ke wajah Eric. Suara yang keras dan menyakitkan pastinya. Diterima oleh Erick begitu saja.
Semua orang yang berada di sana juga menyaksikan adegan itu tapi tidak ada yang berani ikut campur, Bella sendiri masih terdiam melongo melihat Eric yang begitu sangat berubah, yang awalnya culun dan berpakaian lusuh kini menjadi pria yang paling tampan yang pernah dia temui.
Lyra ditarik oleh ayahnya masuk kedalam mobil, sedangkan Lynda juga ingin memberikan pelajaran kepada Eric sebelum dia masuk ke dalam mobil.
Lynda menghampiri Erick, dia menghempaskan tangan kanannya dan meletakkannya pada pipi kanan Erick. Sebuah tamparan kerasa mendarat begitu saja. Rasakan ini karena kau telan menyakiti Perasaan adikku," ucap Linda. Dengan sepasang mata tajam dan tegas.
Mungkin itu adalah hari yang paling memalukan bagi Eric dalam hidupnya, setelah keluarga Lyra pergi dari tempat kejadian, Etha datang dan tanpa basa basi tiba-tiba berlari dengan cepat menerjang kearah dada Eric.
Namun Eric segera menyadarinya, lalu dengan santai Eric membalasnya dengan satu tendangan mematikan.
Erick menggunakan kaki jenjangnya untuk dia arahkan pada tubuh Etha. Sebuah serangan tanpa ampun.
Etha terpental dan jatuh, pemandangan itu langsung menjadi bahan tertawaan bagi semua yang menyaksikan kejadian disana, ini membuat Etha sangat marah dan ingin mencabik cabik Eric.
Lalu Etha langsung berdiri dan mengayunkan tangannya ke wajar Eric namun Eric dengan santai menepisnya sehingga membuat Etha jatuh tersungkur di depan Eric.
Dan lagi lagi Etha ditertawakan oleh semua orang, dengan wajah yang marah dan merah, Etha langsung memanggil 5 preman sewa an nya untuk menghajar Eric.
Semua orang juga sudah tau kalo Eric dalam bahaya, tapi mereka tidak ada yang berani membantu.
Lima preman itu langsung berlari maju untuk memukul Eric, namun dengan kecepatan Eric iya mampu menghindar, langsung mematahkan satu tangan preman itu, sehingga membuat 4 preman yang lain agak ragu maju.
Setelah itu Bella benar-benar tidak menyangka kalo Eric sekuat itu, karena sebelumnya yang dia tau hanyalah Eric yang cupu dan tak mau membela diri. tapi hanya Bella yang menyadari jika itu adalah Eric, sedangkan semua yang hadir di sana belum mengetahui kalau Eric yang berdiri sebagai pria tampan itu.
Lalu Eric berlari dengan cepat keluar kerumunan sebab iya tak mau memperbesar masalah. Etha sangat kesal dan dibuat malu dengan kejadian itu.
Setelah berlari cukup lama akhirnya Eric sampai dikosannya. Lalu berbaring dan istirahat hingga malam hari tiba.
Adapun Lyra sangat sedih dengan kejadian yang terjadi tadi siang, Lyra tak mau keluar dan mengunci kamarnya dan tau mau berbicara dengan siapapun. Setelan lama kemudian Lyra memutuskan untuk menelpon Eric pada malam itu, adapun Eric yang tertidur dibangunkan oleh ponselnya yang berdering, dan itu adalah panggilan dari Lyra.
"Nona Lyra, ada apa malam begini menelpon saya?" tanya Erick. Lelaki itu terlihat penasaran.
"Kau tau aku sangat khawatir dengan kamu tadi, dan bagaimana keadanmu sekarang, apakah ada yang berani menyentuh atau menyakitimu?" balas Lyra. Gadis itu terlihat sangat cemas.
Mendengar itu Eric sangat kegirangan karena ada seseorang yang memperlihatkan keselamatannya.
"Hais, tenanglah Nona Lyra aku baik-baik saja." Dengan santai Erick memberi balasan. Lelaki itu sedang berbaring di atas kasur merah.
Mereka berdua mengobrol melalui saluran telepon sepanjang malam, dan terus curhat dan membahas hal hal yang nggak penting, hingga tanpa mereka sadari bahwa malam sudah berlalu.
Betul, mereka teleponan sampai pagi hari.
"Nona Lyra, coba lihat jam, bukankah ini sudah pagi?" dengan tegas Erick pun bicara. Dia ingin memberitahukan kepada Lyra. Mereka mungkin sudah sangat lama bercengkrama.
Kemudian setelah melihat jam dinding di dalam kamarnya. Lyra kaget karena hari sudah terang.
"Hah? Betul, ternyata memang sudah pagi, tapi perasaan kita menelpon baru satu jam, haha," katanya dengan tawa renyah. Seolah merasa bodoh.
Begitulah kalo orang yang dilanda asmara, mengobrol 1 hari terasa mengobrol 1 jam.
Setelah mengobrol cukup lama akhirnya Lyra dan Eric mengakhiri teleponnya.
Setelah menutup telepon nya Eric hendak berangkat kekamar mandi, tapi tiba-tiba Eric benar-benar dibuat terkejut setelah melihat notifikasi yang baru saja datang dari teleponnya.
"Apa, apakah aku sedang bermimpi?" kata Erick yang sedang bermonolog. Sambil menyentuh wajahnya beberapa kali.