NovelToon NovelToon
KARMA

KARMA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Hamil di luar nikah / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:593.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Novel ini menceritakan tentang sebuah KARMA yang di terima oleh Mesya, si pemeran antagonis dalam hubungan Bisma dan Alya.
Dalam hidup Mesya, Bisma adalah dunianya, jadi dia menghalalkan segala cara untuk menghancurkan hubungan Bisma dengan Alya.
Namun satu kesalahan yang di buat Mesya hingga membuat Alya hamil dengan orang suruhannya, sehingga membuat kekasih dari Bisma itu trauma berat dan mengakhiri hidupnya.

Bisma yang tidak terima dengan apa yang Mesya perbuat sampai dia kehilangan wanita yang ia cintai, dia memutuskan untuk membalas semua perbuatan Mesya.
Bisma benar-benar membuat Mesya hancur sehancur-hancurnya.
Bagaimana cara Bisa membalas dendam??
Apa Mesya sanggup bertahan di saat semua orang sudah pergi meninggalkannya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Profesi baru

Mesya dengan berlahan mendekati mobil yang sudah sering ia lihat terparkir di tempat itu. Hingga tinggal berapa langkah lagi..."

"Hey jangan lari kau!!"

Perhatian Mesya teralihkan pada dua orang pria yang sedang berlari di belakangnya.

Dan kesempatan itu di manfaatkan dengan bagus oleh Bisma. Saat Mesya menoleh ke belakang dan dan memperhatikan dia pria aneh itu. Bisma langsung menancap gasnya menjauh dadi sana. Untung saja kaca mobil Bisma hitam pekat, jadi Mesya belum sempat melihat siapa yang ada di dalam mobil itu.

"Kenapa mobil itu pergi?? Siapa yang ada di dalam sana??" Gumam Mesya sambil melihat mobil yang semakin menjauh.

Sementara Bisma yang terus melihat spion ke belakang bisa bernafas lega karena sudah berhasil lolos dari Mesya. Dia tidak menyangka jika Mesya mulai menyadari ada orang yang mengawasinya.

Untung anak buahnya cepat tanggap, jadi mereka dengan mudah mengalihkan perhatian Mesya.

"Kenapa aku harus pergi dari sana?? Harusnya dia yang takut melihatku!!" Bisma memukul stir mobilnya karena merasa kesal dengan dirinya akhir-akhir ini yang sering berubah-ubah tak terkontrol.

Akhirnya Bisma lebih memilih pergi dari sana. Hari sudah sore, dia juga sudah melihat Mesya pulang dengan selamat.

-

-

Pagi harinya, Mesya benar-benar datang ke tempat kemarin dia bertemu dengan Nenek penjual kerupuk.

"Nenek sudah lama menunggu??" Sapa Mesya dengan ramah.

"Baru saja. Kamu sudah sarapan belum?? Kasihan bayi kamu kalau di ajak jalan jauh tapi belum sarapan"

"Sudah kok Nek, Mesya sudah kenyang. Oh ya, dari kemarin Mesya belum tau nama Nenek siapa. Masa Mesya mau panggi Nenek kerupuk terus" Mereka berdua terkekeh di pagi hari. Seperti tak pernah ada beban di pundak Mesya karena bisa tertawa seperti itu.

"Panggil saja Nenek Asri. Nah sekarang kita mulai jualan biar laku banyak kalau dari pagi begini. Tapi nanti Nenek kasih uangnya tergantung kerupuknya laku berapa ya Neng. Soalnya Nenek juga cuma mengandalkan hasil jualan kerupuk ini"

"Iya nggak papa Nek. Yang penting Mesya besok bisa makan, Mesya udah seneng"

Nenek Asri terlihat kagum dengan semangat Mesya. Meski dia tidak tau masalah apa yang menimpa Mesya hingga dia memilih menjadi penjual kerupuk keliling di saat hamil seperti itu.

"Nah sekarang, mabil saja kamu mau bawa berapa. Biar Nenek ke arah sana kamu ke sana" Ucap Nenek Asri sambil menunjuk jalan yang ingin dia tuju.

Setelah itu, mereka berdua benar-benar berpisah. Mesya mulai menawarkan kerupuk dagangannya dengan menyusuri jalanan.

"Kerupuk, kerupuk!!"

"Kerupuknya Bu, Pak!!"

Tanpa rasa malu, Mesya terus berteriak agar mereka tertarik untuk membeli kerupuknya.

"Neng, cantik-cantik gitu kok jualan kerupuk?? Sama Abang aja sini, Abang nafkahi lahir dan batin, nggak usah panas-panasan jualan kerupuk kaya gitu" Ucapan seorang pria yang lebih pantas di sebut paruh baya itu di sambut gelak tawa orang-orang di sekitarnya.

Mesya yang merasa risih langsung memilih pergi dari sana. Mesya yang dulu sering menantang pria-pria seperti itu, kini merasa lebih baik diam.

"Kerupuknya Kak!! Cuma lima ribu!!"

"Ih apaan sih, hari gini kok mau-maunya jualan kaya begitu. Sayang kan kulitnya yang putih kaya gitu"

"Iya, tubuhnya di gunakan di tempat yang salah. Harusnya dia bisa dapat uang banyak dengan menjualnya kepada pria-pria hidung belang"

Wanita-wanita itu tidak membeli dagangan Mesya, tapi mereka justru mencibir Mesya tepat di hadapan Mesya sendiri.

"Sabar Mesya" Mesya menarik panjang nafasnya lalu pergi dari sana.

"Mbak kerupuknya Mbak!!"

Mesya tersenyum senang pada pembeli pertamanya.

"Berapa Bu??"

"Saya mau lima"

Betapa bahagianya Mesya meski kerupuknya baru laku satu kali ini. Tapi Mesya yakin, jika pembeli pertamanya akan membawa pembeli-pembeli yang lainnya.

"Terimakasih ya Bu" Mesya menatap uang yang dulunya di anggap recehan oleh Mesya itu dengan begitu berbinar.

"Alhamdulillah ya Allah"

Mesya kembali menjajakan dagangannya. Berharap dengan besar jika semua kerupuk yang di bawanya habis terjual.

Panasnya sinar matahari tak menghentikan langkah Mesya. Cucuran keringat yang menetes dari dahinya tak juga mematahkan semangatnya.

Baginya, mendapatkan uang yang banyak adalah prioritasnya saat ini, karena uang untuk biaya persalinannya belum terkumpul sama sekali.

Hari sore, dagangan Mesya juga sudah laku banyak. Hanya tinggal sisa beberapa di tangan Mesya, namun kaki Mesya rasanya sudah tidak kuat lagi untuk berjalan jauh. Akhirnya Mesya memilih kembali ke tempat Nenek Asri.

"Punya kamu laku banyak Mesya??"

"Alhamdulillah Nek, tinggal sedikit. Lumayan untuk pemula seperti Mesya" Mesya menyerahkan uang hasil jualannya kepada Nenek Asri.

"Mesya, maafkan Nenek karena hanya bisa memberikan kamu segini.

Mesya menatap uang dua puluh lima ribu yang di berikan Nenek Asri kepadanya.

"Nggak papa kok Nek. Dagangan kita juga nggak habis semua. Jadi uang segini sudah Alhamdulillah. Besok, Mesya akan berusaha lebih keras lagi supaya kita bisa dapat uang banyak"

"Aamiin, Nenek suka semangat kamu. Sekarang kamu pulang dulu. Bawa saja sisa kerupuknya untuk kamu makan di rumah"

"Tapi ini terlalu banyak Nek"

"Kalau begitu, jual saja sambil kamu jalan pulang ke rumah. Kalau laku, uangnya bisa kamu miliki sepenuhnya"

Kebaikan Nenek Asri kepadanya membuat Mesya terharu.

"Terimakasih Nek, Nenek baik sekali sama Mesya"

"Kamu wanita yang baik. Lekas pulang, kasihan bayimu"

Mesya menundukkan kepalanya karena ucapan Nenek Asri. Mesya tak suka Nenek Asri menyebutnya begitu. Mesya bukan wanita baik seperti yang Nenek Asri kira. Mesya merasa tak pantas sama sekali.

Mesya melamun sampai tak sadar jika Nenek Asri sudah pergi sari sana. Dengan langkahnya yang tak berdaya karena perasaannya yang tiba-tiba sedih itu, Mesya mulai berjalan menuju rumahnya.

Perutnya yang baru terisi tadi pagi, kini sudah mulai meminta di isi. Harum masakan dari tempat makan yang di lewati Mesya membuat ia semakin lapar.

Langkah Mesya berhenti di depan sebuah restoran yang menyediakan menu utama steak daging kesukaan Mesya dulu.

Mesya menelan ludahnya kasar, dan hanya bisa mengusap perutnya dengan lembut.

"Kita kumpulkan uang dulu ya Dek, untuk beli itu. Sekarang uang Mama nggak cukup" Mesya melihat kembali uang di genggaman tangannya yang tak seberapa itu.

Betapa mirisnya hidup Mesya saat ini. Hanya untuk membeli makanan seperti itu saja dia tidak mampu.

Mesya hanya berdoa jika kelak anaknya tidak akan ileran karena dia tidak mampu membeli makanan yang begitu ia inginkan saat ini.

Mesya akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana. Lama-lama di sana bisa membuat air liurnya menetes di sana.

"Kak, Kak!!"

Mesya menoleh ke belakang karena merasa ada seseorang yang memanggilnya.

"Saya??" Tunjuk Mesya pada dirinya sendiri.

"Iya, Kak kebetulan saya beli makanan ini kelebihan satu, tapi saya sudah sangat kenyang. Apa Kakak mau menerimanya??" Ucap seorang anak laki-laki yang Mesya perkirakan masih berstatus mahasiswa itu.

"I-ini beneran buat saya??" Mesya sedikit ragu karena merasa tak mengenal orang yang ada di depannya saat ini.

"Iya Kak. Ambil aja ya?? Saya pergi dulu" Anak muda itu langsung menyerahkan kantung plastik itu ke tangan Mesya, kemudian pergi begitu saja.

"Terimakasih ya Dek!!" Seru Mesya namun tak di dengar mahasiswa itu.

Mesya merasa beruntung sekali hari ini. Dengan mencium baunya saja Mesya sudah tau jika isi dari kotak itu adalah makanan yang dia inginkan tadi.

"Alhamdulillah"

Mesya kini melangkah dengan begitu bersemangat. Tidak sabar ingin mecoba makana kesukaannya itu.

"Sudah Pak" Ucap mahasiswa tadi kepada seseorang.

"Hemm, terimakasih. Ini uang buat kamu" Ucap Seorang pria sambil memberikan beberapa lembar uang kepada mahasiswa yang telah membantunya itu.

"Tapi ini terlalu banyak Pak" Mahasiswa itu merasa jika uang yang diterimanya sedikit berlebihan karena dia hanya memberikan makanan kepada seorang wanita hamil.

"Tidak papa, terima saja. Anggap itu sebagai rejeki nomplok buatmu" Ucap pria yang satu lagi.

"Kalau begitu terimakasih banyak Pak" Mahasiswa tadi menerima uang yang di berikan pria yang tampak seperti Bos besar itu.

Pria yang memberikannya uang itu hanya membalasnya dengan sebuah anggukan yang tampak begitu angkuh.

"Sekarang kita mau kemana Bos??" Tanya sekretaris pria itu.

"Pulang saja, biarkan anak buah ku yang mengikutinya. Sepertinya dia akan pulang ke rumahnya yang kumuh itu"

Ferry hanya mengangguk lalu mukai menjalankan mobilnya. Dia menuruti keinginan Bosnya untuk tidak lagi mengikuti Mesya. Meski Ferry bisa melihat dari spion jika Bosnya itu tak pernah melepaskan pandangannya pada Mesya yang susah berjalan begitu jauh.

1
Kg Mughni Siddiq
kemarin nangis2 sampe pusing kepalaku, sekarang dibikin meleleh 😁
Kg Mughni Siddiq
aku masih nangis terusss 😭😭😭
karissa 🧘🧘😑ditama
bgus tpi.knpa.ujung2 ny jdi kek orang oon gini sini muter2 disini2 lagi🙄🙄
karissa 🧘🧘😑ditama
tak pernah ku sangkah thor,,ternyata yg slma ini trjdi hanyalah mimpi belaka,
Kg Mughni Siddiq
dadaku sampe sesak
Kg Mughni Siddiq
terusno thoooor, q nanges terus setiap baca😭😭😭
santi.santi: mantap,
total 1 replies
Kg Mughni Siddiq
ya Allah thoooor, mataku sampe sembab 😭😭😭😭😭😭
Kg Mughni Siddiq
Bisma terlalu kejam, bahkan lebih kejam dari Mesya dulu
karissa 🧘🧘😑ditama
parah gila sih nih bisma😂😂
santi.santi: siap siap banjur air mata yah, novel ini mengandung bawang
total 1 replies
karissa 🧘🧘😑ditama
mantap bisma,nyawa dibayar nyawa
dikira sinetron ikan terbang tersakiti hanya bisa merintih trus maafin aja,weekk
🌺Ulie
Luar biasa
rinny
KARMA sudah ku baca kak outhor. dan tentunya sangat luar biasa dan pastinya banyak banget bawangnya.
santi.santi: bawangnya lagi murah waktu itu
total 1 replies
rinny
kenapa di KARMA bawang banget bawangnya kak outhor 😭😭😭
santi.santi: waktu otor buat ini bawang lagi murah
total 1 replies
rinny
hadir di karya yg satu ini
Bunga
mimpi kook panjang bangeet
Kg Mughni Siddiq: la iya itu
Ismi Anah: namanya juga novel
total 2 replies
Titien Prawiro
pembalasannys sadis banget
Eza Henza
Kecewa
Eza Henza
Buruk
Firgi Septia
karyamu hebat Thor dari awal sampai akhir bikin mewek senang pas akhirnya masing2 memiliki kebahagiannya
mbak mimin
loh itu mimpi nyata bisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!