NovelToon NovelToon
Senja Sendiri

Senja Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Persahabatan / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:906
Nilai: 5
Nama Author: Senjamenanti

Cecil seorang anak brokenhome yang selalu di hantui dengan perasaan takut menikah. Ia bersahabat dengan Didit yang ternyata mendekati Cecil bukan hanya sekedar sebagai sahabat. Bukan semakin terkontrol, Rasa kecewa yang mendesak Cecil ingin menjauhi siapa pun yang ingin membantunya. Apa yang membuat Cecil semakin kecewa dengan didit? Bisakah Didit meluluhkan hati Cecil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjamenanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku butuh kamu

Di rumah bunda, Aku beresin semua yang Dia kasih ke Aku terus masukin ke kardus. Bunda yang ngeliat aku beres-beres dengan kasar langsung bantuin Aku.

"Kalian lagi bertengkar?" Tanya Bunda bingung.

"Tanya aja ke anak kesayangan Bunda." Jawabku ketus sambil packing terus Aku pesen ekspedisi yang bisa diambil dari rumah. Lumayan banyak dan lumayan juga yang harus kubayar. Kali ini Bunda merhatiin Aku bukan fokus ke TV.

"Bunda pernah bilang kan, kalau memang putus yaa putus aja. Dia terlalu kekanak-kanakan.Bund! Mana ada orang ngajak jogging kayak ngajak balik. Udah gitu ngdiemin Aku. Terus Aku minta turun di halte, Dia beneran turunin Aku disanaaa..." Bunda nahan ketawa tapi masih merhatiin Aku ngomel-ngomel.

"Kamu kayaknya pacaran sama anak SMA yaa,Cil" bunda ketawa lepas. Aku rebahan di sofa sambil main HP.

"Teruuus ini beneran putus?" Tanya Bunda. Bunda pindah duduk di sebelah kakiku. Aku masih fokus main HP tapi Kakiku ku geser biar beliau bisa duduk.

"Ciiill.." Suara Didit. Aku noleh ke arah suara. Bunda beranjak pergi

"Bunda pergi ke cafe dulu."

Beliau ambil tas di kamar "oh yaa, Bunda mau vidcall Sony. Ngobrolin masalah cafemu"

Aku langsung duduk teriak " BUUUN.. JANGAN DIPECAT!"

Bunda yang baru keluar kamar kaget.

"Apaaa siih!? Nggak mungkinlaah. Dia sama kedua karyawanmu bikin omset cafe makin naik. Kompak banget mereka. Maaf yaa Didit. Tante pergi"

Didit cium tangan Bunda. "Cepet banget, naik apa kamu?" Tanyaku benerin pakaianku.

"Pesawat" dia nunduk.

"Ngapain? Barangmu udah ku balikin semua. Kalau gak percaya, cari aja di kamar" Aku kembali main HP.

"Maaf, Ciil.. Aku kesini mau ngomong bertiga, tapi Bundamu malah minta ngobrol sama Kamu dulu." Mukanya lesu. "Hmm.. kita putus kayaknya bener."

Gak tahu kenapa, pikiranku kosong. Gak seneng, juga gak sedih. Gak kecewa juga. Apa emang bener aku kepaksa. Hmm..

"Mamaku bilang kita putus aja dulu. Kasih waktu aku sama kamu berfikir"

aku ketawa kesel "apa semua hal harus ditanya ke mamamu atau bundaku?" Dia bingung.

"Kamu ngajak nikah, terus Aku nikah sama mamamu atau bundaku? Apa semua hal harus kamu obrolin ke mereka? Harusnya itu keputusanmu. Oh Aku harus gini atau Ok, Aku lakuin ini dulu baru ngobrol ke mereka. Ini gak ada perubahan dari SMK..." Aku masih ngomel Dia nunduk lesu.

"Kalau udah, sekarang balik sana! Barang-barangmu kalau kurang nanti aku kirim. Terimakasih udah baik sama aku!" Aku masuk kamar bener-bener kesel. Aku minum obat.

"Ciiill... ciiiiil...bangun" aku melek, ada Fanya. Aku duduk lemes. Kenapa sekarang obatnya bikin badan lemes atau emang karena pikiranku.

"Iya,Nya! Tumben?" Aku garuk-garuk. Ambil tisu basah sebelah tempat tidurku. Bersihin mukaku. Fanya pasang muka jijik.

"Kaliiaan putus?" Bisik fanya, muka dia bener-bener nyesel.

Aku nepuk-nepuk bahu dia "emang aku udah muak sama sikap cemburuannya. Tenang ajaa.. " aku masih bersihin mukaku.

"Beneran kamu gak mau balikan?" Kata Dia memelas

"ngapain aku bertahan sama orang yang pencemburu kayak dia? Entar kalau nikah, bisa cerai. Status di KTP bukan single tapi janda" aku ngyakinin Fanya. "Daripada kamu nanya didit, mending Aku mandi dulu kita keluar. Gimana?" Aku lihat jam 5 sore. "Terus didit gimana?" Tanya fanya waktu aku mau masuk kamar mandi.

Kami makan sate di sebrang alun-alun. Ku telpon Arga, Dia lagi ada dirumahnya yang didekat alun-alun. Gak lama Dia muncul.

"Napa cemberut?" Tanya Arga ke Fanya

"Ciil, makanmu banyak. Kamu aja yang nraktir Fanya" dikira arga aku minta traktir.

"APa?! Beneran.Cil?" Tanya Arga setelah Fanya cerita. Aku ngangguk sambil makan.

"Gak usah chat Sammy. Biarin sahabatnya yang cerita." Kataku ke Arga yang lagi chat.

"Nggak, Aku cuma bales chat Sammy. Dia bilang kalau cuma bentar. Entar juga balikan." Arga masih bales chat Sammy

"Sejak kapan Aku bakal balikan sama mantan? Nggak ada, move on! Masih ada kok yang... " David telpon. Aku tunjukin ke mereka.

"Hah?" Tanyaku ketus.

"Kata bundamu kamu putus?" Bunda udah kayak admin infotaimen.

"Terus kenapa?" Sambil makan daging dari tusuk satenya.

"Kalau butuh temen curhat, aku siaaa.." ku tutup telponnya. Fanya, Arga ketawa.

"Judes banget jawabnya!" Kata Arga.

"Dia masih ngarep" kataku sambil chat David

"maaf yaa, aku lagi pengen sendiri"

Dia bales "gak papa. Santai aja" Selesai makan Arga nganterin Fanya ke stasiun. Aku minta maaf ke Fanya gak bisa anter. Arga dan fanya ngliat aku khawatir. Fanya peluk Aku. Aku mulai nangis.

"Serius kamu gak papa sendirian?" Tanya Fanya, Arga. Ku usap air mataku, mengangguk lesu.

Duduk mojok, kututup telingaku. Ku dengar suara tawa, teriakan. Tiba-tiba aku gelisah. Aku langsung berdiri. Waktu ku nyalakan motorku. Aku lihat di spion motor , itu Didit naik motor dari jauh. Pura-pura ga sadar ada Dia. Aku terus jalan dengan kecepatan rendah. HPku berdering tapi ga bisa angkat. Jalan juga lagi rame. Aku cari celah buat menepi.

"Hmm.. ya. Nya?" Aku nengok ke belakang. Nggak ada Didit. Masa aku halu?

"Kamu dimana?" Tanya Fanya khawatir.

"Ini jalan balik."

"Sammy telpon katanya Didit minta cariin cewek yang siap nikah" Air mataku jatuh. Aku nahan suaraku biar gak kedengaran nangis

"Bukan urusanku" Aku nutup telpon. Aku ambil masker dalem tas. Nangis sambil nyetir. Di dalem kamar, aku masukin pakaianku ke koper.

Aku chat Mas Sony "Mas,Seminggu lagi bisa bantuin Aku beresin kos?."

Aku keluar rumah bawa koper, Bunda yang baru dateng bingung.

"Mau balik?" Aku peluk Bunda

"Liburan. Oh ya. Seminggu lagi Aku pindah apartemen. Gak usah lapor ke anak kesayangan Bunda yaa" aku masuk mobil pesananku. Sekali kali ngilang. Selama seminggu aku matiin HP tapi sebelum matiin HP aku sudah nglakuin perjanjian sewa sebuah unit apartemen selama 1 tahun. Meski terbilang mahal sekali. Tapi aku pengen setahun ini gak ketemu Didit sama sekali. Biar aja Dia nikah sama pilihannya. Seminggu aku bener-bener ngilang dan sibuk liburan di Bali.

...----------------...

Pulang ke kosan, Aku nunggu mas sony tapi yang datang malah bunda. "Mas sony biar kerja." Aku angkat beberapa barang ke mobil bak terbuka, sebagian lagi ke mobilku dan mobil bunda. Aku pamit ke Ibu kos, ibu kos bawain aku cake. Motorku nanti dibawa Mas Sony. Kunci Aku titipin ke Ibu kos.

Di apartemenku yang kosong. Bunda dan beberapa pekerja bantuin aku beberes. Itu membutuhkan waktu seharian. Langit udah gelap, masih ada beberapa yang belum diberesin. Apartemen yang memiliki 2 kamar.

"Kalau gini, Bunda gak usah tidur di hotel" Ucapku ke Bunda. Mataku masih bengkak karena nangis gak berhenti selama liburan. Bunda merhatiin aku khawatir

"Kamu beneran bisa tinggal sini?" Aku mengangguk nahan nangis. Bunda ngelus pipiku. Bunda tidur disebelahku.

Besoknya kami beresin sisanya.

"Kamu yakin Cil, pengen sendiri?" Aku mengangguk terus peluk Bunda di lobby. Aku balik ke unit, tapi badanku oleng. Kepalaku pusing. "Mbak.. gak papa?" Tanya satpam dan.. Abe. Aku cuma senyum. Abe nganterin aku ke depan unit.

"Aku ada di lantai 8 kalau ada apa-apa bisa hubungi Aku" katanya dengan wajah khawatir. Aku mengangguk. Aku masuk ke dalem, rebahan di sofa. Bunda beliin sofa ini biar aku gak di dalem kamar terus katanya..

Aku chat Mas Sony

"Aku baru pindah. Udah single, sakit puula!".

Lalu duduk cari obatku. Kayaknya aku minum bener-bener gak ngikutin kata dokter. Aku cek jadwal dokter. "udahlah daftar aja"

Baru aku aja ngrasa gak berantakan, malah jadi kayak giniii.. ngliat chat terakhir sama Didit. Udah aku block. Mas Sony juga gak bales chatku. huft, lengkap!

Besoknya, setelah dari psikiater Aku ngurung diri. Bunda ingetin makan. Sammy-Gea-Fanya kirimi Aku makanan. Abe juga setiap hari kirimi Aku makanan

"Aku anter ke rumah sakit,yaa" kata Abe khawatir ngeliat aku lesu "kamu pucet" lanjutnya. Aku geleng-geleng

"ini cuma beberapa hari aja. Nanti juga sembuh" sudah seminggu Aku gak mandi, Gak ngapa-ngapain, AC juga gak ku nyalain. Abe dateng juga ga kubukain.

Besoknya Aku coba mandi, keramas. Lumayan seger. Aku peluk kedua kakiku di atas kursi. Cek HPku banyak chat sama telpon masuk.

Aku lihat ada nomer baru. Ku lihat chatnya

"Cil, jangan lupa makan.

_Didit_ " gini rasanya kehilangan kesekian kali.

Mas Sony " Cil, bantuin kita di Cafe. Rame. Nih!"

Aku lagi sakit malah disuruh kerja

Ku usap air mataku. Aku keluar apartemen dengan mobil.

Di cafe, Ketiga karyawanku kaget memperhatikan aku.

"Americano ice satu yaaa" keduanya menatap mas sony. Aku duduk mojok main HP.

"Gak bisa kamu kopi. Ini jus strawberry khusus owner. Tenang bukan bahan dapur. Ipek beli tadi mau belajar buat cake. Dia sekarang ijin pergi mau beli buah strawberry"

Aku aduk sedotannya, pelan-pelan ku minum. kataku sambil senyum.

"Ada apa selama Aku tinggal liburan. Mas?" Tanyaku sambil ngaduk-ngaduk minumam pake sedotan.

"Urus dulu badanmu yang makin kurus." Mas Sony senyum

"Kamu bisa lihat kami belajar buat cake malem ini"

Aku geleng "aku gak kuat duduk lama-lama." Kataku lesu.

Mas Sony pegang dahiku."Panas banget,Cil"

Dia berdiri masuk ruang kantor, keluar bawa kompres jelly yang tinggal tempel.

"Ini pake" Dia bantuin ngelepas plastiknya.

"Aku butuh Mas Sony.. " kataku lirih. Memandang berharap ke Mas Sony. Mas Sony langsung mengalihkan pandangannya.

Aku nunduk lesu, beranjak pergi.

"Aku balik yaa..makasih jusnya"

"Masukin ke menu" kataku ke kedua karyawanku, ku lihat ipek beresin belanjaannya. Dia baru dateng.

"Mbak, istirahat aja disini" kata ipek khawatir. Aku senyum. "Makasih".

Masukin kunci gak masuk-masuk. Udah mulai emosi aku maksa-maksa masukin kunci.

"Pelan-pelan.mbak" aku noleh ke sumber suara. Didit. Ku lihat Mas Sony berdiri di depan pintu cafe tapi pandanganku makin samar. Gelap..

...****************...

1
Coke Bunny🎀
Terima kasih author! 🙏
Camila Llajaruna Cornejo
Pengen baca lagi dan lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!