NovelToon NovelToon
Mr. Jungkook'S Naughty Wife

Mr. Jungkook'S Naughty Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:25.1k
Nilai: 5
Nama Author: apriliyakim

Dalam novel Yuna sering membaca tentang perjodohan, dari benci hingga akhirnya saling mencintai.

Namun ia tidak pernah menyaka bahwa kisah tentang perjodohan terjadi kepadanya. Ternyata rasanya campur aduk, cemas dan kebingungan karena belum pernah mengenal satu sama lain. Terlebih lagi Yuna memiliki pujaan hati yang bernama Sunoo, cinta pertamanya.

Pertemuan pertama Yuna dan laki-laki yang di jodohkan olehnya terbilang tidak baik, ada kesalahan disana.

Bagaimana pun Yuna harus menerima perjodohan tersebut, terlebih lagi mereka sudah di jodohkan sejak balita. Meski begitu ia menyadari bahwa tersimpan rahasia terdahulu antara mereka yang tidak Yuna ketahui, selain Jungkook.

Entah rahasia apa yang di sembunyikan Jungkook?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon apriliyakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Jungkook di larikan ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri. Tidak henti Yuna menangis, ia takut terjadi apa -apa dengan tunangannya itu.

"Jungkook?" samar namun terdengar familiar. Jessi orang yang tengah memanggil dengan tatapan penuh khawatir.

Tidak Yuna bukan saatnya untuk cemburu!

Yuna tidak peduli apa pun selain keselamatan Jungkook. Bagaimana juga Jessi hanya temannya, tidak ada yang lebih.

"Biar aku yang periksa, kalian tunggu di sini." ujar Jessi pada Yuna dan beberapa orang pengawal.

Yuna mengangguk, ia menuruti apa yang di katakan oleh Jessi. Perlahan air mata bening dari sela matanya terus mengalir, beribu doa yang telah ia panjatkan untuk keselamatan Jungkook.

Dua jam kemudian, Jessi keluar dengan membawa kabar bahwa Jungkook,"Dia baik-baik saja. Hanya saja ia membutuhkan beberapa hari untuk istirahat, terlebih lagi tangannya belum sembuh total."

"Lalu apa dia sudah sadar?" tanya Yuna dengan napas tersengal-sengal.

Jessi tertawa,"Sepertinya kamu sangat cemas dengan keadaan dia. Tenanglah, dia baik-baik saja. Jaga kakakmu dengan baik,oke?"

Kakak? Yuna bertanya-tanya tentang itu.

"Kak-k..?"

"Aku pergi dulu, kalau terjadi apa-apa kamu bisa memberitahu aku. Daah!"

Yuna terdiam, mencerna setiap detail ucapan Jessi."Apa maksudnya?"

Sudahlah Yuna harus fokus kepada Jungkook seorang, untuk saat ini.

Bergegas Yuna menuju ruangan.Ia hanya melihat Jungkook tengah berbaring di atas brankar tidak sadarkan diri.

Di bukalah kenop pintu. Tidak lama dari itu Jungkook terbangun dengan senyum yang di paksakan karena mungkin menahan sakit.

"Matamu kenapa sembab?" tanya Jungkook.

"Masih bertanya? Bukankah kamu tahu kenapa aku bisa seperti ini?" tanya balik Yuna.

Jungkook terkikih mendengar serta melihat ekspresi wajah Yuna."Kenapa kamu begitu lucu huh?"

"Aku memang lucu. Kamu baru tahu?"

"Sudah, mari duduk di sini." pinta Jungkook pada Yuna.

"Jangan khwatir, dokter hanya mengatakan beberapa hari saja bukan selamanya. Lalu bagaimana keadaanmu? Apa kamu baik-baik saja?"

"Kamu kenapa menolongku. Kamu kan tahu bahwa diri kamu saja sudah tidak baik. Kenapa?"

"Tidak akan ada seorang pun yang rela melihat yang tercintanya tenggelem. Itu air Yuna, siapa- pun yang tenggelam tidak memiliki kesempatan kedua."

"Siapa bilang meninggal punya kesempatan kedua?"

"Hm, bukan begitu. Intinya aku tidak ingin melihatmu dalam bahaya, lecet sedikit pun tidak boleh."

"Iya aku mengerti Tuan!"

Jungkook tersenyum lebar, rasanya ia ingin sakit setiap waktu agar Yuna dapat memperhatikan-nya seperti ini.

"Boleh aku meminta untuk tetap sakit?" tanya Jungkook.

Kedua mata Yuna membelalak,"Apa? Sekali lagi bilang!"

"Tidak, tidak jadi."

"Tadi bilang apa? Sekali lagi bilang!"

"Tidak Nona!"

"Awas ya..."

"Iya, sayang.." ujar Jungkook sambil mencubit pipi Yuna.

Yuna tersenyum kecut, "Sakit!"

......................

Mobil berwarna hitam melesat menembus jalanan. Perlahan mobil itu menepi ketika sampai di antara apartemen megah.

"Nona, silahkan. Saya tunggu di sini."

"Baik."

Yuna di balik kemegahan itu semua. Betul, ia harus segera mengemasi beberapa barang keperluan Jungkook selama di rumah sakit.

Sekitar tiga puluh menit kemudian semua barang sudah siap, Yuna harus segera ke rumah sakit karena tidak tega meninggalkan Jungkook lama-lama di sana. Siapa yang menjaganya selain Yuna?

Sesampainya di rumah sakit, Yuna bergegas menuju kamar inap Jungkook. Namun ketika ia membuka kenop pintu, senyum melengkung indah Yuna yang tidak sabar untuk bertemu perlahan memudar.

Yuna mengurungkan niatnya, ia memutar balikkan badan lalu menyimpan tas yang ia bawa di depan pintu begitu saja. Jimin yang melihat hal itu terkejut.

"Ada apa, Nona?"

"Aku akan pergi dulu, kamu saja yang memberikan ini semua kepada Jungkook."

"Tap-"

Sebelum Jimin mengatakan beberapa kata yang ingin di tanyakan, Yuna sudah pergi begitu saja, terlihat ada raut kekecewaan di wajahnya.

Entah harus seperti apa, Yuna merasakan kecewa yang mendalam. Kamu ingin tahu apa yang di lihat Yuna? Ia melihat Jungkook yang tengah suap menyuap dengan Jessi dan terlihat tersenyum lebar seakan begitu bahagia.

Kalau ada Jessi kenapa Yuna harus ada di sana?

Bukankah yang Jungkook butuhkan adalah Jessi ketimbang Yuna?

Mata Yuna perlahan berkaca-kaca, perlahan ia menekan tombol lift untuk menuju ke rooftop rumah sakit. Yang Yuna butuhkan hanyalah ketenangan, ia harus menerima apa pun di masa depan. Entah itu pengkhiatan atau pun kekecewaan.

"YUNA!!" teriak Jungkook ketika ia melihat punggung Yuna tengah berdiam diri sambil menengak ke langit.

Yuna membalikkan tubuhnya, ia tidak ingin melihat Jungkook untuk sekarang. Rasanya terlalu menyakitkan, lagi pula ia hanya menganggap Yuna sebagai adiknya.

"YUNA DENGARKAN DULU!"

"APA YANG HARUS DI DENGARKAN?!" teriak Yuna dengan lantang. Air matanya tidak dapat berbohong bahwa ia tengah bersedih.

"JANGAN SEPERTI INI, DENGARKAN DULU!!"

"DIA BAHKAN MENGATAKAN BAHWA AKU ADALAH ADIKMU JUNGKOOK!!"

"BUKANKAH KAMU YANG INGIN KITA MERAHASIAN INI SEMUA?!!"

"INGIN APA?"

Jungkook berjalan menghampiri Yuna dengan perlahan, meskipun tubuh terasa lemas.

"JANGAN MENDEKAT!" teriak Yuna dengan keras.

Jungkook tahu kesalahannya, tapi hubungan antara dia dan Jessi tidak lebih dari seorang teman. Yuna hanya salah paham.

"Yuna, dengarkan. Aku dan Jungkook hanyalah teman, jangan salah paham." ujar Jessi secara perlahan membuat Yuna semakin sebal.

"Aku tidak ingin melihat dia!"

Jungkook menyuruh Jessi untuk pergi, permasalahan ini harus di selesaikan berdua. Agar tidak ada salah paham dari Yuna, mungkin ia berpikiran yang tidak-tidak.

"Aku tahu kamu cemburu, marah dan kecewa. Tapi hubungan aku dan Jessi hanya teman. Dia adalah temanku saat kuliah, kami memang seperti ini. Aku tahu, aku salah karena sudah berduaan dengan dia. Waktu pertama kali kamu melihat dia aku tidak memperkenalkannya secara benar. Dia memang sering bercanda, tadi dia sedang mengatakan masa-masa ketika kuliah hal yang membuat kami tertawa. Untuk masalah aku mengatakan kamu adikku itu karena kamu sendiri yang bilang tidak ingin mengungkapkan hubungan kita. Terpaksa aku mengatakannya, tapi tadi aku mengatakan bahwa kamu tunanganku. Calon istriku serta hidupku. Jadi aku mohon padamu untuk jangan salah paham dengan ini semua Yuna." ujar Jungkook panjang lebar.

Jujur Yuna merasa bahwa pernyataan Jungkook yang terakhir memang karena dirinya sendiri. Ia yang meminta Jungkook merahasiakan hubungan ini. Tapi Yuna melihat mata Jessi begitu berbinar seakan memiliki perasaan yang mendalam pada Jungkook. Kalian tahukan bahwa tidak ada persahabatan antara pria dan wanita yang tidak melibatkan perasaan. Yuna hanya takut Jessi memiliki niatan lain selain persahabatan.

"Jadi sekarang bagaimana?" tanya Jungkook berhasil membuyarkan lamunan Yuna.

"Kamu percayakan? Apa perlu bukti? Aku akan siapkan. Apa kamu mau kita menikah besok? Aku siap jika kamu sudah siap."

Kenapa dia mengatakan hal itu? Yuna masih sekolah!

Yuna mengangguk pelan, ia menghampiri Jungkook sambil mengatakan,"Maaf, ini semua memang salahku yang tidak menginginkan hubungan kita di ketahui banyak orang. Tapi jujur aku hanya cemburu, aku kemari hanya ingin mencari udara seg--"

Tidak sempat menyelesaikan ucapan, tangan Jungkook yang satunya segera menarik leher Yuna lalu menciumnya dengan ganas. Begitulah akhir kesalah pahaman yang mengakibatkan mereka saling terbuka satu sama lain.

1
Yathi Sri
kelanjutan nya mana
~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜
😻😻😻
mamanick
lanjut
RossaFatmawati RossaFatmawati
lanjuttttty
RossaFatmawati RossaFatmawati
nexxxxxtttt
RossaFatmawati RossaFatmawati
seru banget nexxxxttt
RossaFatmawati RossaFatmawati
lanjuttttty
morelight
author emang debest deh, pacar aja kalah nyenengin hati aku! karyamu selalu ditunggu!
RossaFatmawati RossaFatmawati
nextttt5 thorrrrrrr
LilCutie
Ceritanya makin seruuuu! Semangat Thor!
coastbycoast
Ceritanya ngeri sedaaaapppp like like like lanjut
SecretGiggle
Keluarkan semua babmu Thor! Mata ini masih kuad membacanya!
booksand peonies
Kita emang nunggu crazy up, tapi author jangan cape-cape, ya! Jangan lupa makan, thor!
DavidTheDancer
Aku mah anti mendua deh Thor! Aku di sini menunggumu~
RossaFatmawati RossaFatmawati
luar biasa
MouthofMexico
Yang punya daya tarik bukan magnet aja. Tapi karya author juga, lho! Hahaha.. semangat lanjut kak!
CandycaneMissy
Thor, aku nungguin crazy up karena ceritamu sudah drive me crazy~
Alfiyahpna_
makanya ada yang bilang, penampilan bisa menipu🤣
Mata Diam
ceritanyah bagus aku suka lanjutkan karya mu thorr👍
champagnefabulous
Rasanya kaya terombang ambing bacanya! Aku bener-bener merasa seperti nyata!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!