NovelToon NovelToon
Ayo Kita Cerai, Suamiku!

Ayo Kita Cerai, Suamiku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: YoungLady

Selama lima tahun pernikahan, Niken dan Damar tampak seperti pasangan sempurna di mata semua orang. Di balik senyum yang mereka pamerkan, ada luka yang mereka sembunyikan—ketidakmampuan untuk memiliki anak. Niken tetap bertahan, meski setiap bisikan tajam dari keluarga mertua dan orang sekitar menusuk hatinya.

Hingga badai besar datang menghantam. Seorang wanita bernama Tania, dengan perut yang mulai membuncit, muncul di depan rumah mereka membawa kabar yang mengguncang, dia adalah selingkuhan Damar dan sedang mengandung darah dagingnya. Dunia Niken seketika runtuh. Suami yang selama ini ia percayai sepenuh hati ternyata menusuknya dari belakang.

Terseret rasa malu dan hancur, Niken tetap berdiri tegak. Demi menjaga nama baik Damar dan keluarganya, ia dengan pahit mengizinkan Damar menikahi Tania secara siri. Tapi ketegarannya hanya bertahan sebentar. Saat rasa sakit itu tak tertahankan lagi, Niken mengambil keputusan yang mengguncang. Ia memutuskan untuk bercerai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoungLady, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

☀️☀️☀️

Ada sesuatu yang berbeda sore itu. Niken duduk di dalam mobil Bastian, menatap keluar jendela sambil menggenggam tas kecilnya. Padahal ini bukan kali pertama mereka jalan bersama. Sejak dulu, sejak mereka masih remaja bahkan, Bastian adalah teman yang sering hadir dalam hidupnya — seperti bayangan yang setia menunggu. Tapi kali ini, sejak tahu perasaan lelaki itu padanya, dunia seolah bergeser sedikit. Lebih hangat. Lebih dekat. Dan anehnya… lebih membuat jantungnya tak tenang.

“Aku mau beli parfum baru,” ujar Bastian santai saat mobil mereka berhenti di parkiran pusat perbelanjaan. “Temani, ya?”

Niken mengangguk. “Tentu.”

Di dalam toko, Bastian tampak serius memilih-milih aroma, sesekali menyemprotkan tester ke pergelangan tangannya. Niken memperhatikan diam-diam, menyadari bahwa pria itu kini jauh lebih percaya diri, lebih matang… dan menawan.

“Yang ini cocok?” tanya Bastian sambil mendekatkan pergelangan tangannya ke wajah Niken.

Niken mencium perlahan, lalu tersenyum. “Wanginya maskulin, lembut... aku suka.”

“Kalau kau suka, aku akan beli,” ucap Bastian ringan. Lalu tanpa diduga, ia juga mengambil sebotol parfum wanita. “Yang ini buat kamu. Hadiah kecil.”

“Tidak usah repot-repot, Bas—”

“Anggap saja balasan karena kau sudah mau menemani aku hari ini,” potong Bastian sambil tersenyum lebar.

Setelah membeli parfum dan beberapa pakaian, termasuk dress berwarna pastel yang ia pilihkan langsung untuk Niken, mereka melangkah ke restoran favorit Niken — tempat yang menyimpan banyak kenangan, termasuk beberapa pertemuan dengan Damar di masa lalu.

Mereka duduk berseberangan, bercanda dan tertawa ringan, menikmati hidangan dengan keakraban yang terasa semakin dalam. Tapi mereka tak tahu, dari kejauhan, sepasang mata memperhatikan mereka tajam.

Tania.

Bersama seorang temannya, ia duduk di meja pojok, setengah bersembunyi di balik menu sambil memotret diam-diam.

“Kenal mereka?” tanya temannya penasaran.

Tania mengangguk, bibirnya menyeringai miring. “Itu mantan istri suamiku. Dan pacar barunya.”

Temannya ikut mengamati. “Dia cantik sekali... seksi pula. Bagaimana bisa Mas Damar meninggalkannya begitu saja?”

Tania mendengus.

“Dan pria itu…” lanjut temannya. “Wah, kelihatan lebih tampan dan mapan dari suamimu sendiri, Tan. Dia cocok banget sama si mantan istri itu, loh.”

Ucapan itu seperti bara yang meledak dalam hati Tania. Ia berdiri mendadak, wajahnya memerah.

“Mulut kamu tuh ya...!” Tania menggeram, lalu meninggalkan meja tanpa pamit.

Temannya hanya bisa terpaku, menatap punggung Tania yang menjauh dengan langkah cepat dan amarah yang menggumpal. Di tangannya, ponsel Tania masih menyimpan foto diam-diam yang barusan diambilnya — potret Niken dan Bastian yang tertawa bahagia. Dan foto itu… akan menjadi bagian dari rencana yang mulai terbentuk di benaknya. Sebuah rencana yang mungkin tak sekadar tentang cemburu… tapi juga dendam.

Keluar dari restoran dengan senyum yang masih menggantung di bibir, Bastian dan Niken berjalan beriringan menuju bioskop yang hanya berjarak beberapa langkah dari tempat mereka makan. Udara malam itu terasa hangat dan menyenangkan, dihiasi lampu-lampu kota yang temaram. Tanpa berkata apa-apa, Bastian menggandeng tangan Niken.

Genggaman itu mengejutkan, tapi tak membuat Niken menolak. Ia justru menatap ke samping, tersenyum kecil melihat ekspresi canggung tapi bahagia di wajah Bastian.

“Jadi… kita benar-benar mau nonton film horor?” tanya Bastian sambil mengangkat tiket yang baru mereka beli.

Niken mengangguk semangat. “Iya dong! Ini film horor Korea yang katanya serem sekali. Aku penasaran.”

Bastian hanya bisa menelan ludah diam-diam. Dia sebenarnya bukan penggemar horor. Bahkan, bisa dibilang takut. Tapi entah kenapa, malam ini dia ingin menjadi seseorang yang berbeda di mata Niken. Seseorang yang berani. Seseorang yang… pantas berdiri di samping wanita itu.

Mereka duduk di deretan tengah. Lampu mulai redup, layar menyala, dan film pun dimulai. Niken tampak antusias, matanya fokus ke layar, sementara tangan Bastian tetap menggenggam tangan wanita itu.

Namun, baru sepuluh menit film berjalan, Bastian sudah mulai gelisah. Adegan hening yang mendadak dipecah oleh teriakan hantu membuatnya kaget setengah mati. Ia langsung menutup mata dan berpaling ke arah lain.

“Bastian?” bisik Niken pelan.

“Aku... aku cuma istirahat sebentar,” bisiknya sambil tersenyum kaku, padahal jantungnya nyaris copot.

Sepanjang film, Bastian lebih sering menutup mata, bahkan sempat mencengkeram tangan Niken kuat-kuat saat salah satu adegan jumpscare muncul. Niken tak bisa menahan tawa kecilnya. Ia memiringkan wajahnya, menatap pria di sampingnya dengan kehangatan yang mulai merayap di hatinya.

Konyol. Tapi manis.

Saat film berakhir dan lampu kembali menyala, Bastian segera berdiri, wajahnya sedikit pucat. “Film yang hebat…” katanya berusaha terdengar tenang, walau jelas ia sedang gemetar.

Niken tertawa, menutup mulutnya agar tidak terlalu keras. “Kau takut, ya?”

Bastian mengangkat bahu, malu-malu. “Sedikit.”

“Sedikit?” Niken mencubit lengan pria itu pelan. “Kau terus menutup mata hampir setengah film.”

Bastian menghembuskan napas panjang. “Aku pikir aku bisa tahan... aku cuma ingin terlihat keren di matamu.”

Ucapan itu membuat langkah Niken terhenti sejenak. Ia menatap Bastian, lalu tertawa lembut. “Kau tidak harus berpura-pura agar terlihat keren, Bas. Kau sudah cukup keren di mataku."

Bastian mengerjap, tak menyangka kalimat itu akan keluar dari mulut Niken.

“Kau tahu,” lanjut Niken sambil menggenggam tangannya lebih erat. “Baru kali ini ada pria yang rela menonton film horor demi aku. Padahal, takut pada film horor. Itu… menyentuh.”

Bastian menunduk, senyum lebar merekah di wajahnya. Di tengah cahaya lampu lorong bioskop, tangan mereka tetap bertaut. Dan dalam diam, keduanya tahu — ada sesuatu yang mulai tumbuh lebih kuat di antara mereka. Sesuatu yang lebih dari sekadar keberanian… atau rasa takut.

Bersambung....

1
Rahmawati
bagus ceritanya
Rahmawati
baru dua hari loh pacarannya, udah di lamar aja
Rahmawati
semoga ortu Bastian berubah pikiran dan menerima niken sbg calon mantu
Rahmawati
td salah ketik nama, yg ngobrol dengan Bastian masak Tania thor
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺: terimakasih atas koreksinya. author keder, sudah di revisi ya😂🙏😘
total 1 replies
Rahmawati
Bastian pasti ada rasa nih sm niken makanya mau bantu niken
Rahmawati
ini nih tipe perempuannya yg gk mau dia ajak berjuang, maunya langsung sukses
Rahmawati
jgn ke pede an km damar,, gk mgkin niken ngemis minta rujuk sm km
Daneen
Semangat Thomas
Azizah Hazli
Luar biasa
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺
terimakasih🙏
Rahmawati
km masih muda Tania seharusnya km bisa bekerja keras agar gk hidup susah
Rahmawati
ternyata damar cuma numpang dirumah niken
Rahmawati
aku mampir Thor
Daneen
Kapok lu damar
Uba Muhammad Al-varo
bagus
Vien Habib
Luar biasa
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺
terimakasih sudah datang berkunjung🙏
Ma Em
Makanya Damar kalau sdh punya istri yg baik itu jgn bertingkah sekarang kerasa sama kamu kan perbedaannya antara Niken dan Tania, kalau sama Niken kamu dihargai dan di hormati tapi dgn Tani Kamu cuma dijadikan babu.
Ma Em
Semangat Niken mungkin kamu akan mendapatkan lelaki yg lebih baik dari Damar, bkn Niken yg akan menyesal tapi Damar yg akan menyesal karena sdh menduakan mu Niken.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!