NovelToon NovelToon
I'M NOT A FLOOZY

I'M NOT A FLOOZY

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:158.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Delima Rhujiwati

AKU BUKAN PELACUR

Tan Palupi Gulizar nama yang manis. Namun tak semanis perjalanan hidup yang harus ia lalui untuk mencari jawaban siapa jati dirinya yang sebenarnya.

Sosok yang selama ini melindungi dan membesarkannya, ternyata menyimpan sebuah cerita dan misteri tentang siapa dia sebenarnya.

Lika-liku asmara cinta seorang detektif, yang terjerat perjanjian.

Ikuti kisah kasih asmara beda usia, jangan lupa komentar dan kritik membangun, like, rate ⭐🖐️
Selamat membaca 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Berbekalkan berkas data yang dibawa dari negaranya temasuk beberapa helai rambut nyonya Anne sebagai alat bukti fisik, akhirnya terbit surat izin tugas dari Konsulat Jenderal negara Inggris di kota S. John Norman didampingi Ray menghadap Kapolda di kota S untuk memulai tugas pencarian Palupi Tan Gulizar yang diduga diculik dan dilarikan ke negara asal sang penculik.

Kurun waktu pencarian cukup panjang. Selama lima tahun pencarian dilakukan Anthony tanpa mengenal lelah dan terhenti karena Anthony tewas dengan meledaknya pesawat udara yang ditumpanginya.

Sepeninggal Anthony, usaha pencarian dilanjutkan nyonya Anne yang selalu merindukan putri tunggalnya. Hingga di ujung penderitaannya, Anne dipertemukan kembali dengan Beldiq Norman pria masa lalunya.

Semangat Anne kembali berkobar setelah mengenal adiknya Beldiq Norman, seorang dedektif handal kenamaan yang namanya moncer di tingkat internasional.

Dialah John Norman.

Di kota S, sebuah kota padat penduduk, John mengawali tugas kemanusiaan yakni upaya memenuhi mimpi seorang ibu yang kehilangan putrinya, dan selalu meyakini putrinya masih hidup.

Kerja kerasnya John Norman cukup berhasil berkat bantuan telik sandi dari kepolisian setempat. Ruang gerak perburuan pelaku dipersempit hingga di tingkat polresta di kota S.

Terik matahari di kota S begitu menyengat kulit, John Norman bersama Ray baru saja keluar dari kantor Polresta kota S.

Dengan wajah sumringah John menghenyakkan tubuhnya pada jok samping kemudi. Ray menatap ke arah John sambil mengerutkan kening.

"John, kamu gila! Ini terasa akan tidak adil bagi nona Gulizar. Dia yang sudah mengalami kesengsaraan dan ketidakadilan pada saat masa penculikan yang ia alami, hingga sekian tahun berjalan. Kenapa kau masih juga melakukan penangguhan untuk menangkap nyonya Juleha yang dapat dipastikan sebagai pelaku utama dalam kejahatannya?"

Ray masih saja tidak habis pikir dengan ide John Norman untuk tetap membebaskan Juleha sementara waktu.

Ray masih berharap John bisa mempertimbangkan keputusan sementara, yang ia ambil. "Ray, come on! Be patient bro, semua harus melewati prosedur yang berlaku. And don't forget ya di negara yang indah ini, Undang-Undang HAM telah berlaku. Nyonya Juleha sedang dalam masa perjuangan untuk sembuh dari sakit yang ia alami saat ini."

Ray membuang nafas berat, "Okay, aku tetap berpihak padamu dude, don't worry! Aku percaya kau pasti akan mengambil keputusan ini dengan baik."

"Kita ke tempat biasa, ada yang perlu aku perlihatkan padamu." John memberi komando pada Ray, untuk mengarahkan kemudinya pada tempat yang biasa mereka tuju untuk sekedar diskusi.

Tidak berapa lama, mobil berhenti di cafe Star*bucks. Mereka berdua melenggang dengan santai, dan memilih tempat yang nyaman untuk memesan dan berdiskusi sesuatu dengan pemandangan yang asri tentunya.

John menyodorkan satu map besar pada Ray. "Lihat dan baca, semoga kau akan terketuk walaupun itu sangat bertolak belakang dengan kemarahan kita, specially bagi Gulizar sendiri."

Ray menerima map dengan logo dan tulisan sebuah rumah sakit terbesar di kota S dan tertera nama pasien 'Julehartini'

"Ohh God...!" Tangan Ray menggaruk pangkal kepalanya yang tanpa rasa gatal itu, dengan senyum gamang.

"Oke, semua kembali pada kebijakan yang kauterapkan. Di sini tertera kanker rahim dengan stadium akhir. Bila hanya dengan pengobatan yang mengandalkan obat-obatan gene*rik akan sulit, John."

"Tapi aku pribadi meragukan itikad baik anak dari nyonya juleha ini, bila kita memberi bantuan. Bisa jadi dia masih punya ambisi karena adanya dua faktor utama." Lanjut Ray kembali.

"Tapi kita minim bukti Ray, maka dari itu kita akan tetap pantau pergerakan Riris si saudara angkat, ataupun anak dari sang penculik korban pertama yaitu Gulizar."

"Kecocokan fisik, dan cerita latar belakang pada kasus ini sudah hampir 60%, tercapai karena aku sudah mendapatkan hasil test DNA berdasarkan bukti fisik mereka yang sudah dipastikan akurat, namun masih memerlukan cross check di laboratorium di negaraku.

Hal ini tetap harus dilakukan karena kejahatan terjadi dan diawali di kapal pesiar mewah di perairan internasional, yang kemudian sender di pelabuhan Felixstowe, Inggris.

Selanjutnya aku akan membawa sample DNA Gulizar untuk kembali dicocokkan dengan sampel nyonya Anne. Aku tetap yakin Gulizar adalah Palupi Tan Gulizar. Sebab data yang kudapat dari gadis club malam itu tidak beda jauh dari data yang nyonya Anne berikan padaku sebelum aku handle kasus ini, di samping bukti fisik sementara berupa hasil tes DNA." John menjeda kata-katanya dengan menyesap kopi pesanannya.

"Baiklah, sampai di sini aku paham dengan maksudmu. Lalu kapan kamu akan kembali ke Nottingham, berapa lama, apakan nona Gulizar akan ikut serta?" Serentetan pertanyaaan dari Ray membuat John kembali meletakkan cangkir yang baru saja ia sesap isinya.

"Data Gulizar dari Indonesia belum lengkap, masih di perlukan beberapa berkas dari catatan sipil, imigrasi, dan instansi terkait. Di samping itu, kita sudah mendapatkan bantuan dari pihak yang berwajib."

"Ray... Apakah aman bagi Gulizar untuk kutinggalkan di sini? Tentu kamu orang pertama yang harus membantuku untuk mengawasi dan memenuhi segala kebutuhan serta keamanan Gulizar, begitu pun Liana. Aku percayakan kepada kalian."

"Don't worry, tidak usah di minta aku juga akan memberikan perlindungan padanya ketika kau tak ada di sampingnya,"

"Lalu untuk, Riris berikan saja tekanan dan ketegasan, bila dia berulah kembali yang mengancam pada keselamatan Gulizar. Dia sudah berulangkali berulah dan itu sangat merugikan.

Aku masih berbaik hati padanya, bukan karena sesuatu hal, jangan salah duga! Aku kembali pada pertimbangan kemanusiaan dengan mengingat kondisi Juleha. Sehingga peristiwa kemarin tidak kutindaklanjuti. Aku menghentikan laporan masalah video asusila pada waktu itu, karena akan berdampak pada kesehatan nyonya Juleha."

"Namun, bila kembali terjadi untuk yang kesekian kalinya, beri pelajaran setimpal pada Riris."

Wajah geram John Norman kembali menggariskan sebuah kemarahan yang selama ini ia pendam baik-baik.

"By the way John, apakah hatimu saat ini sudah menemukan pelabuhan, untuk menambatkan bahteramu, John?"

John sesaat mengalami kegundahan untuk bercerita. "Ayolah John, sampai kapan kaumenikmati kesendirianmu? Carilah jodoh di Indonesia, gadis Indonesia banyak yang cantik-cantik dengan bentuk body yang bagus. Bahkan tidak kurang dari antara mereka yang memiliki pendidikan yang brilliance." Terus Ray memancing jawaban dari John.

"ha..ha..ha.. sendiri lebih bagus buatku Ray." Tawa John pecah, ketika ia menyadari teman baiknya telah kembali mengusili tentang kesendiriannya.

"Sampai kapan kau mau begini, lihat bocilku yang lucu. tidakkah kau cemburu padaku? Hhmm! Aku kok curiga ya. Apakah kau mulai jatuh cinta kepada nona Gulizar? Mungkinkah?"

"Masih waras kan kau Ray?" Sambar John sambil garuk-garuk kepala. "Aakhh, apa iya aku akan bercinta dengan bocil juga, ha..ha..ha.."

Pembicaraan berakhir dengan tawa mereka.

Namun siapa yang menyadari, lain di mulut lain pula di hati. John sedang bergulat dengan perasaannya, hingga rasa yang tersulut itu membawa angan untuk segera kembali, dan mendekat dengan sang penawar rasa.

...****************...

Lanjut chapter's yuk Mak 🤗

Salam sehat selalu, sejahtera always by:RR😘

TBC...

1
Danang Dumai
wah gak ada Riris ya...
Harum
biasanya lelaki dewasa akan awer muda kalo dapet gadis muda
Harum
mungkin ... lalu hamil anaknya siapa yang
Harum
tebakan, apa Riris hamil
EmmaAron💙
mampir kak, ceritanya bagus.
EmmaAron💙
sabar ya lupi, mampir ya ka baru mulai baca
Ailaksj💙
mampir ya author
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
siriris selalu jadikan tubuhnya utk alat negosiasi
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
bener liana..kamu harus hati hati ama siriris..
klo palupi dia terlalu baik
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
dan kamu akan pingsan klo tahu fakta sebenarnya siapa palupi
🌸nofa🌸🍉🍉
baru mampir kakak
𒈒⃟ʟʙᴄ 🍾⃝ͩʀᷞᴇͧɴᷠ»ͣᴿᵋᶮ
😂😂istigii mana ada warungg dmall palupii...🤭
Zaenab Usman
bintang lima buat karya keren nya kak
ʀɦʊ¢ɦǟռ: makasih akak 😘 mampir juga di karya Rhuji yang lainnya☺️
total 1 replies
UQies (IG: bulqies_uqies)
Tega banget ibunya 😭
ʀɦʊ¢ɦǟռ: kyaaaaa🤣🤣🤣
total 3 replies
UQies (IG: bulqies_uqies)
Cerita yang menarik
𒈒⃟ʟʙᴄ 🍾⃝ͩʀᷞᴇͧɴᷠ»ͣᴿᵋᶮ
tlpn dari Saha ikhh kok smpek ketakutan gtuu🤔🤔
Uul Indrayani
sekedar mau tanya sherly itu laki apa ce ya thor
ʀɦʊ¢ɦǟռ: sesama transgender kak 🤭
total 1 replies
Ganesha Amb
kerjaan othor ini bikin lianto jadi liana.😆
ʀɦʊ¢ɦǟռ: sama seperti Susanti jadi Susanto gitu kak 🤣🤣
total 1 replies
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Duh pak RT matanya tau aja kalo sedang ada yang gratisan wkwkwkk
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
pengap mau cari udara juga tuh wkwkwkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!