Menikah dengan orang yang paling di cintai adalah impian setiap insan.
Namun bagaimana jika yang menikah denganmu nyatanya tidak pernah mencintaimu?
Bahkan untuk menyentuhmu saja tidak sudi.
Kisah perjalanan cinta Namira yang menikah karena sebuah perjodohan yang dimana ia tidak pernah mendapatkan perilaku baik dari suaminya pasca menikah.
Hina'an bahkan cemo'ohan dari sang suami seolah menjadi makanannya sehari-hari.
Lantas dapatkah Namira bertahan dengan cintanya yang bertepuk sebelah tangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara Dasella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
"Baju yang mana yang cocok untukmu malam ini ya, oh... yang ini saja." Melihat Rian yang sudah selesai memilih pakaian untuk Namira dengan cepat Namira menyembunyikan ponselnya dibalik bantal tidurnya.
"Pakai lah ini." Rian menyodorkan pakaian pada Namira. Dilihat oleh Namira pakaian yang diberikan Rian adalah pakaian malam yang sangat seksi membuat Namira terbelalak diam menatapnya. "Kenapa sayang?" Tanya Rian yang melihat Namira hanya memampangkan pakaiannya.
"Pakaian macam apa ini mas? Aku tidak mau." Namira melempar pakaian malam tersebut tepat diwajah Rian. Gadis yang tidak pernah mengenakan pakaian seksi diwaktu tidur itu, tentu saja enggan untuk mengenakannya. Terlebih lagi ia tau jika suaminya saat ini lebih agresif saat didekatnya, maka dari itu Namira sama sekali tidak mau memakai pakaian yang sudah disiapkan oleh suaminya itu.
Namira memilih mencari pakaian lain dilemari miliknya namun dihalangi oleh Rian. Melihat Rian yang berdiri didepan pintu lemari menghalanginya, dengan cepat Namira menggeser tubuh Rian namun tidak berhasil. "Mas!" Sentak Namira dengan kesalnya.
"Pakai ini, aku berjanji tidak akan macam-macam." Ucap Rian dengan senyum lebar dibinirnya. Dengan tatapan menjengkelkannya lantas Namira kembali mengambil pakaian itu dari tangan Rian.
Saat akan mengenakan pakaiannya justru Rian masih berdiri disana dengan handuk melingkar dipinggangnya. Namira yang sadar akan tatapan Rian yang terus mengarah padanya langsung mendorong tubuh Rian untuk keluar dari kamar. "Namira apa yang kau lakukan?" Ujar Rian saat tubuhnya didorong paksa keluar oleh Namira. "Namira aku belum memakai ba--"
"Bugh..."
Namira melempar baju milik Rian lalu menutup pintu kamar dan menguncinya., "Sayang kenapa kau menutup pintunya?" Ucap Rian yang pintunya ditutup begitu saja oleh Namira. "Ganti pakaianmu dikamar lain." Teriak Namira dari dalam kamar.
"Tapi Namira...."
"Haiihh... " Dengan pasrah Rian pun akhirnya pergi kekamar lain untuk memakai bajunya. Setelah memastikan Rian pergi lantas Namira segera mengenakan pakaiannya. Setelah itu Namira mengambil ponsel miliknya yang ia letakkan dibawah bantal sebelumnya dan mencoba untuk menghubungi Keynan.
"Aku harus menelfon Keynan, bagaimana pun juga dia harus tau jika aku sudah kembali kerumah mas Ri--" Baru saja Namira akan menekan tombol memanggil, tiba-tiba Rian sudah mengetuki pintu kamar Namira dan meminta Namira agar segera membuka pintunya.
"Sayang... buka pintunya aku sudah memakai baju sekarang." Teriak Rian dari luar kamar Namira. Lantas Namira dengan cepat kembali menyembunyikan ponselnya dibalik bantalnya dan kemudian membukakan pintu untuk Rian.
"Ceklek..."
Dengan senyumannya lantas Rian pun masuk kekamar Namira dan menutup pintunya kembali. Saat Namira akan duduk tiba-tiba Rian mengejutkannya dengan memeluk pinggang ramping istrinya itu dari belakang.
Dengan perasaan tidak enaknya lantas Namira langsung memeluk pelukan Rian dan naik ketempat tidur. "Namira kenapa kau--" Ucapan Rian terhenti saat melihat istrinya itu membungkus diri dengan selimut.
"Sayang, kenapa kau terlihat seperti menghindariku sekarang?" Rian naik keatas tempat tidur dan menarik perlahan selimut yang menutupi tubuh Namira.
"Namira..." Bisik Rian seraya menarik selimut Namira dengan paksa. "Mas!" Teriak Namira saat selimutnya itu berhasil dibuka oleh Rian. Kali ini Namira benar-benar merasa takut saat meliat suaminya itu, bukan takut jika akan dilukai atau dimarahi olehnya, melainkan takut jika tiba-tiba Rian akan memintanya lagi dan lagi untuk bercinta.
Mengingat usia kandungannya yang masih sangat rentan, dan terlebih lagi karena Rian belum tau akan kehamilan Namira, maka Namira berusaha menolak secara halus sebelum Rian ingin memintanya lagi.
"Mas, bisakah aku langsung tidur saja?" Rian tersenyum lalu menarik Namira kepelukannya dengan posisi keduanya yang sudah sama-sama terbaring. "Tidurlah." Rian mencium kening Namira lalu ia membenamkan matanya seraya memeluk Namira disampingnya.
Rasa begitu bahagia seolah ikut menyelimuti Namira, tidak pernah ia bayangkan jika hal yang ia nantikan selama ini akan bisa ia dapatkan. Perlakuan Rian yang penuh cinta dan sikap lembutnya yang diberikan pada Namira, seolah membuat gadis itu merasakan kebahagiaan yang sempurna.
kalau suatu saat suaminya didekati wanita lain yang baik dan perhatian pada suaminya dan suami menerima kebaikan wanita itu dan suami author dan wanita itu selalu kontak fisik dan ketika author marah, tinggal aku tunjukkan novel ini bagaimana dia kembangkan kelakuan Namira dan keynan
biar author paham
*semua kelakuan nya dianggap benar
*semua lelaki lain yang suka dan baik pada nya dianggap lelaki paling baik
*wanita lain yang suka dan baik pada suaminya dianggap wanita murahan
*suami selalu salah
*kelakuan menjijikan Namira yang dibenarkan author
*begitu lembut pada pria lain
*selalu menerima ajakan pria lain
*kontak fisik dengan pria lain
*berduaan dengan pria lain
*curhat berduaan dengan pria lain
*pergi tinggal suami
*tinggal berduaan dengan pria lain
*mengumbar aib rumah tangga
*munafik dia yang membuat fitnah dan slaah paham tapi malah menyalahkan suaminya
kelakuan menjijikan keynan
*selalu mendekati istri orang
*sok baik pada istri orang
*kontak fisik pada istri orang
*membawa istri orang
*membuat salah faham dan fitnah yang menghancurkan rumah tangga orang
tapi karena author buta fakta jadi dia selalu membela dan membenarkan kelakuan Namira dan keynan
fakta dan sudah jelas biang masalah di novel ini adalah istri/Namira dan keynan (pebinor), key selalu menemukan dan kontak fisik istri orang berduaan dan Namira seorang istri yang gampang menerima dan melayani pria lain, dan kelakuan namira dan keynan yang membuat fitnah da salah faham
Thor pakai otak musala suami didekati wanita lain dibelakang mu dan suami menerima kehadiran wanita itu dengan baik (kayak Namira dan keynan) bagaimana perasaan loe, pakai otak thor buang egoismu biar tau mana salah mana benar