NovelToon NovelToon
My Wife Drabia

My Wife Drabia

Status: tamat
Genre:Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Romansa / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:558.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Icha cute

Drabia tidak pernah di sentuh suaminya selama menikah. Karena sebelumnya Ansel mendengar gosib tentang dirinya yang pernah tidur dengan pria lain sebelum menikah.


Di saat Ansel akan menceraikannya, Drabia pun meminta satu hal pada Ansel sebagai syarat perceraian. Dan setelah itu jatuhlah talak Ansel.


Apakah yang di minta Drabia?, akan kah Ansel memenuhi permintaan Drabia?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Kita rujuk ya

"Demi kamu aku rela dipukuli seperti tadi" gumam Ansel.

"Bodo" balas Drabia

"Bia, kita berteman lagi ya. Mulai sekarang kita baikan ya. Aku kangen tau sama kamu" bujuk Ansel memeluk erat tubuh Drabia.

"Aku sudah memiliki banyak teman. Aku gak butuh berbaikan sama kamu." Drabia berdecih dan berusaha melepas pelukan hangat Ansel dari tubuhnya.

"Aku serius Drabia" bujuk Ansel lagi.

"Aku juga serius Ansel, aku gak mau berteman sama kamu lagi" balas Drabia.

"Kalau kamu gak mau berteman, kita rujuk ya. Ayah sudah merestuinya" Ansel melepas pelukannya, memandang wajah cantik Drabia lalu mengecup pipinya tanpa permisi.

"Jangan sembarangan kamu Ansel." Drabia gemas, ia pun mendorong tubuh Ansel hingga terjatuh ke lantai.

"Aw! sakit Drabia" keluh Ansel meringis sambil berusaha berdiri.

"Berhentilah membujukku Ansel, karna itu percuma. Niatku sudah bulat untuk bercerai" ucap Drabia, berhasil membuat wajah Ansel yang tadinya sumiringah menjadi bersedih.

"Beri aku kesempatan Drabia, sekali saja."

"Aku sudah sering memberimu kesempatan Ansel. Setiap hari, setiap malam saat kita tinggal serumah. Tapi kamu menyia nyiakan kesempatan itu Ansel. Malah kamu sering menghinaku, dan tega menyakitiku" lirih Drabia, mersakan sakit di hatinya setiap mengingat sikap Ansel selama ini." Bahkan kamu jijik melihatku."

"Aku mengaku salah, aku minta maaf. Aku janji Drabia, aku janji tidak seperti itu lagi. Aku janji gak menghinamu lagi, gak menyakiti kamu lagi." Ansel memandang Drabia dengan wajah penuh harap.

"Tapi aku sudah terlanjur sakit hati. Sakit bangat, Ansel.Aku gak bisa lagi, maaf." Drabia berbicara tanpa melihat wajah Ansel.

"Drabia!" Ansel kembali mendekati Drabia, menyentuh kaki Drabia, lalu mengecupnya." Sekali saja Drabia" lirih Ansel menangis" please!."

"Ansel, jangan seperti itu." Drabia menarik kakinya, langsung di tahan oleh Ansel. Biar bagaimana pun tidak seharusnya Ansel menyembah di kakinya.

"Kalau aku sudah tidak punya tempat di hatimu. Beri aku tempat di bawah kakimu ini Drabia" ucap Ansel mengecup kembali kaki Drabia."Tidak masalah kamu menginjakku setiap hari, asal kamu memberiku kesempatan" ucapnya lagi, terus mengecup kaki itu seperti kecanduan.

"Ansel, aku mohon! jangan seperti itu."

"Jadi kamu mau aku seperti apa istriku?" Ansel mengulas senyumnya, tanpa ingin berhenti mengecupi kaki mulus Drabia.

Pintar sekali pria itu merayu, pikir Drabia.

"Kau menjauhlah dari kakiku" cetus Drabia, gemas ingin mengetok kepala Ansel yang berubah menyebalkan.

"Aku gak mau sebelum kamu mau kita rujuk lagi" balas Ansel.

"Jangan sampai aku menyuruh ke dua pria di luar menyeretmu dari sini" ancam Drabia, berbicara dengan merapatkan gigi giginya.

"Aku masih punya tenaga melawan mereka" balas Ansel tanpa takut meski wajahnya sudah bonyok bonyok.

Ansel pun menghentikan kegiatannya mengecupi kaki Drabia. Lalu berpindah duduk di pinggir brankar menghadap istrinya itu.

"Sekali saja" Ansel mengambil tangan Drabia ingin mengecupnya, namun tidak jadi karna Drabia menarik tangannya dengan cepat.

"Sudahlah Ansel, kamu tidak mencintaiku, Ingan itu Ansel. Gak mungkin secepat kilat kamu langsung bisa mencintaiku. Hanya karna mengetahui aku masih perawan" ucap Drabia." Kamu hanya menyesal Ansel, kamu hanya merasa berhutang nyawa padaku" ucap Drabia lagi memperhatikan wajah Ansel.

"Makanya beri aku kesempatan memastikan perasaanku. Apakah yang kurasakan saat ini hanya penyesalan?, atau rasa berhutang budi"

"Buang buang waktuku aja" Drabia memutar bola matanya. Yang benar saja.

"Please Dra..."

Kalimat Ansel terhenti saat mendengar handphonnya berbunyi tiba tiba. Melihat siapa yang menghubunginya, Ansel langsung menerima panggilan itu.

"Cepat kembali ke perusahaan!" tegas suara seorang pria dari dalam telepon." Lupa kamu ada meeting setelah makan siang? Hah!."

Ansel menjauhkan handphonnya dari telinga, mendengar suara keras Pak Ilham di telinganya.

"Iya Yah!' patuh Ansel sambungan telepon itu pun langsung terputus.

"Drabia, aku kembali ke kantor dulu. Nanti pulang kerja aku akan datang ke sini menemanimu" pamit Ansel. Meski dengan wajah babak belur, dia harus tetap kembali ke perusahaan.

"Gak perlu" tolak Drabia. Namun Ansel akan mengindahkan itu. Dia akan tetap datang setelah pulang kerja untuk memperjuangkan Drabia tetap menjadi istrinya.

"lopiu sayang, mmuah!" setelah mengecup pipi Drabia, Ansel langsung kabur.

"Anseeeeeel!" teriak Drabia, geram. Kenapa pria itu menjadi sangat menyebalkan.

Keluar dari ruang perawatan Drabia, jajanan yang sempat berserakan di lantai, sudah tidak ada. Sepertinya petugas kebersihan rumah sakit sudah membuangnya.

"Jaga istriku, jangan biarkan kedua pria tadi masuk ke sini, awas kalian" ancam Ansel menatap tajam ke arah kedua pria yang masih setia menunggu di depan pintu itu, kemudian berlalu.

"Perasaan bos kita bukan dia deh!" bisik Bodyguard itu ke telinga temannya.

"Iya juga sih" balas temannya itu memperhatikan Ansel yang semakin menjauh.

**

Malam hari, Ansel kembali datang ke rumah sakit. Sampai di lorong ruang perawatan Drabia, Ansel mengerutkan keningnya melihat sudah tidak ada kedua pria yang menjaga istrinya itu. Ansel pun melangkahkan kakinya lebih cepat. Ansel langsung membuka pintu ruangan di depannya dan langsung masuk, ternyata kamar itu kosong dan rapi.

Ansel kembali ke luar, memastikan kalau doa tidak salah kamar. Memang tidak salah kamar.

"Apa dia pindah kamar lagi?. Atau sudah pulang" gumam Ansel.

Ansel pun melangkahkan kakinya ke arah meja piket perawat di lantai itu. Menanyakan kemana istrinya.

"Sus! pasien yang berada di kamar Tulip satu, dimana?" tanya Ansel.

"Ibu Drabia ya Pak?. Sudah pulang tadi sore, Pak" jawab perawat wanita itu.

"Trimakasih, Sus!." Ansel langsung pergi meninggalkan meja piket itu. Bergegas masuk ke dalam lif untuk turun ke lantai bawah.

'Kenapa Ayah gak memberitahuku?' batin Ansel. Ingin kecewa, tapi dia tau kalau Drabia tidak ingin di ganggu. Semua karna salahnya. Tapi Ansel tidak boleh menyerah, dia akan tetap berusaha menaklukkan hati istrinya itu.

Sampai di parkiran, Ansel langsung masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya menuju rumah Pak Ilham. Ansel yakin, Drabia pasti pulang ke sana.

Setelah memarkirkam mobilnya di halaman rumah Drabia. Ansel langsung turun dan bergegas masuk ke dalam rumah. Wajahnya berbinar, dia senang Drabia sudah pulang dari rumah sakit. Itu artinya keadaan istrinya itu sudah membaik.

Namun senyum di wajahnya langsung menghilang begitu saja, melihat Kevin berada di rumah Drabia sedang duduk mengobrol sambil minum kopi di ruang tamu.

Apa maksud pria itu datang ke rumah mertuanya?. Perasaan mereka tidak punya kerja sama. Apa yang mereka bicarakan?.

"Aku akan segera menikahi Drabia, setelah surat ceraiku keluar" ucap Kevin.

Duarrr!

Wajah Ansel langsung bersemburat merah mendengar apa yang dikatakan pria berusia 30 Tahun itu. Kevin akan menikahi Drabia. bahkan surat cerai Drabia dan Kevin belum keluar. Hati Ansel sakit, secepat itukah Drabia akan menikah lagi?. Serapat itu Drabia menutup pintu hatinya?.

"Maaf, karna kejadian malam itu, membuat nama baik Drabia ternodai" Kevin menghela napasnya menyesali malam itu." Seharusnya aku bertanggung jawab pada Drabia. Tapi mengingat statusku yang beristri, saya rasa itu bukan hal yang mudah. karna akan ada dua hati wanita yang tersakiti" ucap Kevin lagi.

*Bersambung

1
Hera
👍🏻
murni l.toruan
Bu Nimas egois...apa dulu hidupmu lebih dari Pak Ilham? sadari bahwa kebahagiaan anakmu yang terpenting
murni l.toruan
Pasti provokator si Kevin cs termasuk tunangan yang tidak jadi
Safa Almira
bagus banget
Surati
bagus
Sri Tati
Luar biasa
Maurid Tambunan
drabia bodoh langsng mau rujuk aja
Maurid Tambunan
bagus drabia beri hukuman buat ansel
Vwxyzz: 👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
total 1 replies
Maurid Tambunan
semangat darbia
Maurid Tambunan
tinggalkan saya ansel, darbia
Sofia Gisheilla
semoga drabia tidak rujuk
Beauty JK
😍
@¢ᖱ'D⃤
Luar biasa
Icha Cute: makasih
total 1 replies
@¢ᖱ'D⃤
keren ka ku pikir datar aja gk taunya kejutan banyak bombastis... kusuka 😍😍😍😍
Soraya
mampir thor
Icha Cute: silahkan. makasih sudah mampir. semoga terhibur dengan karya otor
total 1 replies
MFay
Ansel, sdh lepaskan saja biar kamu tau bahagia mu tidak harus menoreh luka pada org lain termasuk istri yg tdk kamu cintai 😢
£rvina
Luar biasa
Kadek Bella
lanjut thoor,,,, party nya
Didah Rosidah
luar biasa
Indah Lestari
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!