NovelToon NovelToon
Sang Bunga Kekaisaran

Sang Bunga Kekaisaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:33.5k
Nilai: 5
Nama Author: Celestyola

Lady Seraphine Valmont adalah gadis paling mempesona di Kekaisaran, tapi di kehidupan pertamanya, kecantikannya justru menjadi kutukan. Ia dijodohkan dengan Pangeran Pertama, hanya untuk dikhianati oleh orang terdekatnya, dituduh berkhianat pada Kekaisaran, keluarganya dihancurkan sampai ke akar, dan ia dieksekusi di hadapan seluruh rakyat.

Namun, ketika membuka mata, ia terbangun ke 5 tahun sebelum kematiannya, tepat sehari sebelum pesta debutnya sebagai bangsawan akan digelar. Saat dirinya diberikan kesempatan hidup kembali oleh Tuhan, mampukah Seraphine mengubah masa depannya yang kelam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Celestyola, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Catatan yang Bocor

...**✿❀♛❀✿**...

Matahari baru saja terbit dari balik pegunungan di timur. Cahaya keemasan menelusup pelan ke sela-sela tirai tebal kamar Aurelia. Aroma lembut ramuan herbal yang semalam digunakan masih menggantung di udara, bercampur tipis dengan bau obat yang agak menusuk penciuman.

Di ranjang, tubuh mungil Aurelia akhirnya tampak bernapas teratur. Pipinya yang semalam pucat pasi kini telah berangsur mendapat rona merah mudanya kembali.

Meski peluh dingin masih membasahi pelipisnya, tapi kesadarannya telah kembali. Seraphine duduk di sisi ranjang dengan mata lelah, masih mengenakan gaun hitam sederhana yang ia kenakan semalam. Rambutnya agak kusut, wajahnya pun menampakkan raut lelah yang kentara.

Ketika Aurelia membuka mata perlahan, Seraphine hampir menitikkan air mata lega.

“Aurel…” bisiknya, menggenggam tangan adiknya yang masih dingin. Namun kini sudah tak selemah sebelumnya.

Aurelia mengerjap pelan, menatap sekeliling yang tampak samar. “Kak Seraphine?” suaranya parau, hampir tak terdengar.

“Ya, aku di sini. Syukurlah, Kau akhirnya sadar.” Seraphine menunduk, mencium punggung tangan sang adik dengan penuh syukur.

Frederick yang berdiri di sisi lain ranjang menatap tenang namun sorot matanya sulit terbaca. “Tubuhnya memang masih lemah, tapi setidaknya sebagian besar racun itu sudah keluar. Obat yang kau buat semalam bekerja.”

Seraphine mengangguk tanpa menoleh, sibuk mengelus lembut rambut adiknya. “Terima kasih karena sudah menemaniku semalaman, Yang Mulia.”

Pangeran itu tidak menjawab. Hanya mengalihkan pandangannya ke jendela, menatap cahaya pagi yang semakin terang.

Pagi itu berlalu dengan singkat. Para tabib keluarga Valmont berdatangan untuk memeriksa Aurelia, namun semuanya sepakat bahwa yang dilakukan Seraphine semalam sungguh langkah yang tepat. Jika saja terlambat sedikit, sang putri bungsu mungkin kini tak lagi bernyawa.

Menjelang siang, kabar dari istana tiba. Frederick dan Seraphine harus segera kembali karena berbagai urusan kenegaraan menanti. Masa berkabung yang belum usai, pengaturan upacara, dan terutama keputusan-keputusan politik Putra Mahkota Wilhelm yang bergerak terlalu cepat.

Seraphine terpaksa meninggalkan Aurelia, meski hatinya berat. Ia berulang kali menoleh sebelum akhirnya naik ke kereta kuda bersama Frederick. Gadis itu meninggalkan pesan panjang pada sang Ayah, kakak, serta para pelayannya untuk menjaga adiknya sebaik mungkin.

Kereta kuda meluncur di jalan berbatu menuju istana. Di dalam, hanya ada Frederick dan Seraphine yang duduk berhadapan. Suasana hening sempat membungkus ruangan kecil itu, hanya dipecah oleh derap roda besi yang berguncang dan deru kuda di luar.

Frederick akhirnya bersuara, “Catatan yang kau gunakan semalam—” ia berhenti sejenak, menatap lurus pada Seraphine. “Itu milik ibumu?”

Seraphine sedikit terkejut. Ia tidak menyangka Frederick memperhatikan dengan detail apa yang ia lakukan. Gadis itu menarik napas, lalu ia mengangguk.

“Benar, Yang Mulia. Itu catatan lama peninggalan ibu. Beliau, sebelum menikah dengan ayahku, adalah seorang alkemis. Bukan alkemis istana, tapi … beliau punya kecintaan besar pada racikan ramuan. Sebatas hobi, mungkin."

"Tapi, setelah menikah, ia tidak pernah lagi menunjukkannya pada orang lain. Hanya di ruang kecil miliknya ia bereksperimen," lanjutnya sembari menerawang kenangan lama.

Frederick menautkan jemarinya di pangkuan, ekspresinya tetap tenang. “Jadi, kau tidak benar-benar belajar seni alkimia?”

“Tidak.” Seraphine menunduk, hampir malu.

“Saha hanya sering melihat beliau menggiling tumbuhan, mencampurkan serbuk, menuliskan efeknya di buku. Saya tidak pernah benar-benar mempelajari ataupun menguasainya. Tapi setelah beliau meninggal, Saya tetap menyimpan catatan-catatan itu. Entah mengapa… Saya merasa harus menjaganya,” jelasnya sembari memilih ujung lengan gaunnya.

Frederick mengamati wajah Seraphine dalam diam. “Namun, semalam kau bisa menciptakan penawar yang bahkan tabib keluarga Valmont sendiri tidak mengetahuinya.”

“Itu hanya karena resep itu sudah ada di buku catatan ibu. Saya cuma mengikutinya.” Suara Seraphine melemah, lalu ia mengangkat pandangan. “Tapi…”

Frederick menaikkan alis tipis. “Tapi?”

Seraphine menggenggam erat rok hitamnya. “Ada sesuatu yang janggal, Yang Mulia. Catatan ibu hanya ada satu, dan Saya menjaganya di laci tersembunyi di kamar Saya." Seraphine berhenti sejenak, kenapa selama ini ia tidak pernah terpikirkan hal ini? jelas-jelas di kehidupan pertama, banyak kejadian orang keracunan, dan racun itu tak pernah bisa diidentifikasi jenisnya.

"Namun, racun yang diminum Aurelia semalam, itu jelas berasal dari resep yang pernah dituliskan ibu. Saya mengenalinya. Itu bukan racun biasa. Itu racun yang pernah ia teliti bertahun-tahun lalu. Saya yakin, tak ada orang lain yang tahu, selain Saya,” sambungnya.

Kereta berguncang keras karena roda melewati batu besar. Namun keheningan di dalam terasa jauh lebih berat.

Frederick mencondongkan tubuh sedikit, meski wajahnya tetap tanpa ekspresi. “Kau ingin mengatakan bahwa seseorang mencuri catatan itu?”

Seraphine awalnya menggeleng pelan, namun segera berhenti. Wajahnya menegang saat sebuah nama melintas di kepalanya. Clarisse.

Clarisse, si pengkhianat yang dulu pernah menjadi pelayan kepercayaannya. Gadis itu memang memiliki akses ke kamar pribadi Seraphine.

Tunggu, bukankah dahulu ia pernah tertangkap basah membuka lacinya tanpa izin? Saat itu Clarisse hanya beralasan mencari pita rambut yang tercecer, dan Seraphine yang masih muda mempercayainya begitu saja.

Hatinya mendadak mendingin.

“Clarisse,” bisiknya hampir tak terdengar.

Frederick sempat mengerjap, lalu bertanya dengan nada tetap datar. “Kenapa dengan pelayan itu?”

Seraphine mengepalkan jemarinya, tatapannya tajam ke lantai kereta. “Saya hanya menduga, jangan-jangan dia juga yang mencuri isi catatan ibunda, dan jika catatan ibu sampai bocor ke lain pihak, Saya yakin itu ada hubungannya dengannya.”

Frederick bersandar kembali, menutup mata sejenak seolah mencerna. Lalu ia membukanya kembali, menatap gadis di hadapannya.

“Kalau begitu, pengkhianatan itu tidak hanya mengancam keluargamu saja, tapi juga istana. Karena racun semacam itu tidak diciptakan untuk main-main. Itu senjata, Sera.”

Seraphine terdiam, bibirnya kaku. Ia merasakan sesuatu yang lebih besar dari sekadar upaya membunuh Aurelia.

Jika racun itu berada di tangan orang yang salah—dan kini jelas sudah digunakan—maka ada kekuatan di balik layar yang dengan sengaja menyasar keluarga Valmont.

Kereta berderap semakin kencang menuju istana. Suasana di dalam tetap senyap, namun udara di antara mereka penuh dengan ketegangan yang menekan.

Seraphine bersandar ke jendela, menatap pemandangan luar, hatinya berdegup keras. Ia tahu ini baru permulaan.

...**✿❀♛❀✿**...

...TBC...

1
Mustika Dewi
ditunggu kelanjutannya
Pa Muhsid
berarti sama ngulang hidup
kriwil
catatan racun nya knp ga di ambil
kriwil
hidup kembali bukanya belajar biar kuat dan hebat tapi se sera sibuk memikirkan kehiduoanya kembli dan rick padahal hidup kembli 4 woi tapi tetep bodoh ga punya kekuatan🤣
kriwil
musuh pada licik dan berani tapi peran utama sibuk dengan jalan hidup masa depan ketika terlahir kembali setidaknya itu punya kekuatan masa menemukan pelayan penghianat saja ga bisa terlalu banyak rencana
kriwil
claris udah kayak penyihir bisa ilang bisa muncul
kriwil
hidup kembali tapi tetep pada mati
kriwil
knp tidaak mempunyai kekuafan setelah kembali hidup
Nurul Syahriani
seru banget ceritanya
Celestyola: hihi makasiii kakk💗
total 1 replies
kriwil
putra kedua mungkin juga terlahir kembali
Margaretha Istu
semangat thor ceritanya bagus banget
Celestyola: Terima Kasih kak💗
total 1 replies
Lauren Florin Lesusien
ya karna dirimu udh 2 kali kehidupan masih saja lola bin lemah bodoh
bikin dadas dikit thur creakter ceweknya biar semangat bacanya
Arix Zhufa
brati dikehidupan yg dulu putra mahkota juga menjadikan anak nya sbg jaminan
Lauren Florin Lesusien
pemeran nya masih terlalu bodoh dan lemah thur udh episode 40 masih saja bodoh dan lemah
ya sampah
Lauren Florin Lesusien
ha pemeran cewenya masih terpaku pada kehidupan pertama dan lemah malah tambah naif thur
bisa buat sedikit badas biar semangat bacanya😂😅
Lauren Florin Lesusien
jngn buat pereran sherepin terlalu naif thur madih terpaku dikehidupan pertama buat dia sedikit padas jngn jadikan pemeran naif dan tambah bodoh berharap sih thur😅
Celestyola: Okey kak lauren, Terima kasih atas krisarnya yaa🙂😊
total 1 replies
Heni Setianingsih
Luar biasa
Celestyola: Terima kasih kakak🤩
total 1 replies
Mirna Wati
aduh blom apa² udah di ajak nikah
Celestyola: tersepona dia kak haha
total 1 replies
Ita Xiaomi
Apakah Frederick jg mengalami hal yg sama hidup kembali setelah kematiannya?
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
total 4 replies
Ita Xiaomi
Jgn nak mengarang bebas Virrel😁.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!