Berkisah seorang pemuda yang berinkarnasi ke dunia pararel yang hampir sama seperti bumi di dunia modern.
Dia dilahirkan ke keluarga kaya yang tidak diketahui hasil ngepet dari mana, namun di tengah hidup mewah nan glamornya terjadi sebuah insiden dimana keluarganya bangkrut karena kalah saing dengan perusahaan sebelah.
Tidak hanya itu, tapi kedua orang tuanya yang sedang naik pesawat tiba-tiba tewas karena terjadi kecelakaan yang terjadi saat itu membuatnya hidup dengan adik manisnya tersebut.
Dia bahkan dengan terpaksa berhenti kuliah demi adik tercinta dapat sekolah dan memilih untuk bekerja di berbagai bidang pekerjaan yang bisa dia kerjakan.
Bagaimana dengan kehidupan mc kita yang hidupnya semalang kota Malang... mari ikuti perjalanannya dengan membaca, vote, and memberi dukungan ke cerita ini dan tentu ke Author Muhammad Sofyan yang tampan ini kalau tidak mungkin cerita tidak akan di up.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammadsofyan2864, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Uang Jajan
Ferdi dan Annisa pergi menggunakan Zenvo ST1 milik Ferdi jalan-jalan, di perjalanan Annisa masih diam sembari menatap Ferdi..
"Ada apa? Kenapa kamu menatapku seperti itu?" kata Ferdi merasa tidak berdaya.
"Sebenarnya siapa Sebas itu? Aku rasa dia bukan orang biasa?" tanya Annisa curiga.
"Dia kepala pelayanku, ya orangnya seperti itu dan punya kebanggan tersendiri tapi bisa di andalkan, ramah, dan cekatan" kata Ferdi memperkenalkan sembari sedikit berbohong.
"Kamu tidak perlu terlalu memikirkannya karena dia orang yang bisa aku percayai untuk mengurus semua pekerjaanku, hanya itu saja!" kata Ferdi mencoba meyakinkan Annisa agar tidak terlalu memikirkannya.
"Baiklah, tapi ada hal lain yang perlu aku tanyakan kepadamu?" kata Annisa setengah percaya dan mulai menanyakan lagi sesuatu hal yang menganjal hatinya.
"Apa itu? Katakan saja~" kata Ferdi santai.
"Apa kamu benar-benar memberinya uang 700 juta US dollar untuk dia pakai sebebas mungkin?" tanya Annisa serius.
"Ya, kenapa? Kamu iri? Aku bisa memberikannya juga untukmu ya anggap saja uang jajan~" kata Ferdi sedikit sombong.
"Tsk, 700 juta US Dollar hanya uang receh bagimu? Lalu sebenarnya berapa uang yang di perlukan untuk membuatmu menganggapnya serius?" kata Annisa datar, dia sebenarnya terkejut karena Ferdi mengatakan akan memberikannya uang segitu buat jajan, 700 juta Dollar digunakan buat jajan!? Apakah ini kehidupan orang kaya?
"Ntahlah, aku tidak menganggap nilai uang karena menurutku mereka dapat di ambil lagi tapi kalau mereka dapat membuat orang-orang yang aku cintai senang ya itu adalah hal terbesar bagiku!" kata Ferdi dengan jujur.
System pernah mengatakannya kalau uang dan property miliknya sebenarnya hanya kulit yang diberikan System saat ini dan bukan intinya, jadi bisa dibayangkan apakah Ferdi akan berpuas diri hanya dengan hadiah setingkat kulit seperti ini?
"Apakah itu benar?" tanya Annisa ragu.
"Um, aku tidak terlalu memusingkan soal uang dan kekayaanku saat ini karena menurutku hanya hidup bahagia dengan keluargaku adalah hal terpenting bagiku!" kata Ferdi jujur tanpa berbohong sama sekali.
Dia dulu hidup pas-pasan dan sendirian tapi disini dia mempunyai adik imut, tetangga cantik, dan yang terpenting kekasih yang sangat cantik disampingnya saat ini.
Annisa senang mendengarnya karena dia tidak berharap Ferdi akan mengatakan itu, menurutnya bila ada orang yang diposisi Ferdi pasti sudah sombong dan melakukan segalanya toh dia punya uang dan status tapi Ferdi tidak.
Meski Ferdi suka sedikit sombong dengan menggunakan mobil mewah tapi dia tidak menyombongkan tentang kekayaan serta statusnya saat ini, Ferdi bahkan masih hidup sederhana bersama dengannya dan Ayu dari pada pindah ke rumahnya yang mewah.
"Fer, kapan kamu akan mengatakan tentang status kita kepada Ayu?" tanya Annisa dengan nada manja kali ini.
"Nanti malam atau besok, dia juga sudah tau bahkan tanpa aku katakan!" kata Ferdi dengan santai.
"Apa!? Bagaimana dia tau?" tanya Annisa terkejut.
"Tadi pagi, dia mengintip kita tapi bukan hanya dia saja melainkan ada orang lain juga!" kata Ferdi ringan.
"Apakah ada orang di kos-kosan yang juga mengetahuinya!? Sial!" kata Annisa memerah malu.
"Ahaha, kenapa kesal? Bukankah ini yang kamu mau?" kata Ferdi bercanda.
"Dan lagi dengan ini kita tidak perlu khawatir bermesra-mesraan di depan mereka~" kata Ferdi menggoda.
"Mesum! Apa maksudmu bermesra-mesraan didepan mereka huh!?" kata Annisa sedikit marah dan malu, wajahnya merah padam bagai tomat karena berpikir hal-hal yang 'Omoshiroi' dengan Ferdi.
"Siapa yang mesum? Aku hanya berpikir mesra-mesraan seperti pegangan tangan, suap-suapan, kencan, atau mabar(makan bareng)!" kata Ferdi dengan wajah polos.
Mendengar itu Annisa tambah memerah karena malu, dia malu karena memikirkan hal-hal yang 'Omoshiroi' seperti itu, bahkan Ferdi saja tidak memikirkan hal seperti itu.
Ferdi sebenarnya memikirkannya tapi apakah dia akan dengan bodohnya mengaku? Jawabannya tidak, hanya orang goblok yang mengaku dirinya mesum kepada wanita.
"Baiklah lupakan itu dan bersenang-senang, mau kemana kita saat ini? Mall, bioskop, cafe, taman bermain, kebun binatang, puncak, Jepang, atau Hawai?" kata Ferdi dengan santai.
"Mall saja, aku tidak ada kepikiran mau keluar negeri saat ini!" kata Annisa, dia sebenarnya ingin ke Jepang karena sebagai Otaku itu adalah tempat yang paling ingin di kunjungi tapi sayangnya mereka terbatas waktu jadi mana mungkin bisa liburan ke Jepang hanya sehari saja?
"Ahaha ya kalau kamu mau pun kita bisa kesana tapi karena tidak ingin ya sudah~" kata Ferdi dengan santai.
"Oh ya soal uang jajan yang aku tawarkan tadi apa kamu masih ingin? Ya meski tidak sebanyak 700 juta USD, tapi 500 juta atau 5 Milyar mah bisa aku kasih sebulan sekali!" kata Ferdi dengan santai.
Annisa untungnya tidak sedang minum tapi kalau minum sudah pasti dia akan menyemburkan air itu ke wajah Ferdi saking terkejutnya.
"Apakah kamu serius?" tanya Annisa curiga dan tidak percaya.
"Um, mau kukirim 5 Miliar sebulan? Atau seminggu?" tanya Ferdi dengan senyum.
"Ti-Tidak! Ja-Jangan kirimkan uang sebanyak itu kepadaku! Kalau mau hanya 10 juta saja sebulan, itu sudah cukup bagiku!" kata Annisa menolak.
Dia tau kalau dia menjawab dengan bercanda mengatakan "Ya" Ferdi pasti langsung mengirimnya tanpa ragu jadi dia menolak saja, toh sebagai mahasiswa uang 10 juta juga sudah hal yang cukup banyak apalagi dia hanya hidup sendiri jadi keuangannya tidak banyak dan masih ada sisa untuk beli beberapa barang kesukaannya.
Ferdi tersenyum karena dia sengaja juga mengatakan hal seperti itu, dia ingin melihat apakah Annisa matre atau tidak tapi ternyata tidak, kalau memang iya juga sebenarnya Ferdi tidak masalah soalnya dia tidak kekurangan uang tapi karena Annisa bukan tipe gadis yang terlalu mengagungkan uang maka itu akan menjadi nilai Plus untuk Ferdi.
"Kalau begitu kirim aku nomor rekeningmu biar aku minta Sebas untuk transfer!" kata Ferdi ramah.
"Um" Annisa mengangguk dan mengirimkan nomor rekeningnya kepada Ferdi.
"Sebas, bisakah kamu mengirim uang senilai 1 Miliar rupiah di rekening ini? Kirim hal itu juga setiap Bulan!" kata Ferdi di telpon.
"Apa!? Ti-Tidak Fer itu kebanyakan, apa kamu sudah gila memberiku uang sebanyak itu!?" kata Annisa panik dia tidak menyangka Ferdi benar-benar mengirim uang dalam jumlah besar begitu.
"Tidak apa, kamu gadisku jadi selama kamu menyukainya itu tidak masalah, lagi pula nanti kita akan menikah jadi tidak masalah berinvestasi seperti ini~" kata Ferdi santai.
"Si-Siapa yang mau menikahimu huh!?" kata Annisa memerah malu saat mendengar kata "Menikah" dari Ferdi.
"Tapi itu benarkan? Aku akan mengunjungi mertuaku nanti untuk membahas hal ini lebih lanjut~" kata Ferdi santai.
"Moo, jangan membahasnya lagi! Itu membuatmu malu!" kata Annisa menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan telapak tangannya itu.
"Ahaha~" Ferdi tertawa senang tapi dia serius dan siap untuk menikahi Annisa kapanpun itu.
kk rasanya untuk ukuran novel sistem kekayaan ini apa gk terlalu dangkal y dasar pemahaman berapa nominal uang yg bisa di sombongkan.
untuk ukuran sistem kekayaan nominal segitu udah sombong banget kayak punya uang ratusan triliun, apalagi ini 1m rupiah bukan dolar/mata uang luar negri lainnya.
itu emangnya mc lagi hidup di tahun berapa? 19an?