Akan aku buat suamiku mencintai ku, Begitu bathin Aisyah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Mengejar Cinta Istri
Pagi ini, setelah Aditya menyantap sarapan pagi di rumah Aisyah, Ia pamitan pada Bibinya Aisyah dan juga Aisyah.
"Nak Aditya, Bibi sudah memanggil Pak Kyai kemari nanti malam, agar meng-akad kalian lagu, tidak baik jika kalian tinggal serumah tapi dalam agama kalian sudah berpisah " ucap Bibinya Aditya
"Lalu bagaimana dengan Aisyah, Bu? apakah dia setuju ?" tanya Aditya
"Itu urusan Bibi, Bibi hanya tidak ingin kalian ada di jalan yang salah terus, Berangkat lah, para penduduk sudah menunggumu di klinik "ucap Bibinya Aisyah.
"Terimakasih, Bi. Aditya malu sama Bibi, Aditya sudah banyak menyakiti Aisyah, Terimakasih atas kesempatan yang susah bibi berikan pada Aditya, Aditya janji tidak akan pernah mengecewakan Bibi lagi " ucap Aditya berusaha tersenyum, Namun ... Bibinya bisa melihat raut wajah penyesalan.
*****
"Kakek, Kau sudah kembali ? sejak kapan?" ucap Reyhan yang baru saja ingin berangkat ke kantor
"Ada kejadian besar, kalian hanya diam tidak mengabariku? Apa kalian masih menganggap aku ada?" ucap tajam Kakeknya Reyhan
Semua orang yang mendengar suara Kakeknya langsung menuju ke ruang tamu, dan benar saja .. mereka semua terkejut.
"Ayah, kapan ayah tiba ? kenapa tidak menghubungi kami? kami bisa menjemput Ayah" ucap Ayahnya Reyhan anak pertama sang kakek
"Yang menjodohkan Aisyah dan Aditya adalah aku, dan kalian telah menghancurkan kepercayaan ku untuk menjaga Aisyah sampai aku kembali, dan kemana anak itu sekarang ? akan ku buat dia menangis nanti!" ucap Kakeknya seraya mengedarkan pandangannya ke segala arah
"Ayah mertua, Maafkan saya yang gagal dalam mendidik Aditya, saya yang salah, hukumlah saya " ucap Ibunya Aditya yang kini sudah menundukkan kepalanya, Karena ia merasa dirinyalah yang salah karena tak bisa mendidik Aditya agar menjadi lelaki yang bertanggung jawab
"Katakan saja, dimana anak itu sekarang ?" ucap sang Kakek yang mana ia masih duduk di kursi roda, namun ... wajahnya terlihat sudah jauh lebih segar
"Dia sekarang sedang berusaha mengejar istrinya Kek, jadi kakek jangan cemas, doakan saja agar Aditya berhasil membujuk Aisyah untuk kembali kerumah ini" ucap Reyhan
"Ini bukan masalah Aisyah yang keluar dari rumah ini, tapi ini masalah harga diri sebagai lelaki, Jika dia dari awal gak menerima pernikahan itu, seharusnya dia bilang, jangan diam, Dengan begini, kita semua menyakiti hati Aisyah tanoa kita sadari, kita yang memaksa mereka untuk menjadi kan Aisyah sebagai menantu kita, Tak habis pikir dengan Aditya, Kemana otaknya itu" umpat kesal sang kakek. kedua menantunya pun menggantikan suster untuk mendorong kursi roda mertuanya itu hingga ke kamarnya
"Ayah mertua jangan cemas, Aisyah bukanlah wanita yang biasa, dia wanita yang luar biasa, Aku yakin, Dia akan kembali dan menjadi istri untuk Aditya " ucap Ibunya Aditya
"Kalau Aisyah aku sudah tahu akan hal itu, tapi bagaimana dengan Aditya ? apakah dia bisa menjanjikan, bahwa ia tak akan mengulang kesalahan yang sama?" ucap Kakek nya Aditya seraya menatap wajah kedua menantunya.
"Ayah, aku sangat.mengenal Aditya, dia anak.yamg baik dan kebanggaan kita semua" ucap Rosa bibinya Aditya
"Jika Ibunya saja tidak tahu akan wataknya, apalagi kau yang hanya Bibinya," ucap sinis kakeknya pada kedua menantunya
Kedua menantunya itu terdiam mendengar ucapan sang mertua, Karena apa yang beliau katakan adalah kebenaran. Ibunya Aditya hanya bisa diam.
Ia sangat menyesali apa yang sudah Aditya lakukan, Kenapa ... Kenapa sampai terjadi.kisah seperti ini, pikir nya.
"Kalian keluarlah, aku ingin istirahat " ucap sang Kakek
"Baiklah, Ayah. jika butuh sesuatu, ayah bisa memanggil kami" ucap Rosa, sedangkan.Ibunya Aditya hanya diam, Ia meras malu akan apa yang sudah di perbuat oleh anaknya.
Ayah mertua nya tidak menjawab, itu tanda kekecewaan baginya. Dan kedua menantunya itu sudah mengerti akan hal itu. Padahal Aditya adalah menantu kesayangan nya, Apakah satu kesalahannya tidak bisa ia maafkan ?
******
Aditya adalah dokter bedah, Namun sekarang terjun ke kampung dan bergabung dengan dokter kecil demi mengejar cinta sang istri kembali.
"Jangan terlalu lelah, dan kurangi makana yang berkolesterol " ucap Aditya pada pasiennya seraya menyerahkan obat yang sudah di sediakan
"Terimakasih, Dokter Aditya. Dan juga terimakasih untuk pengobatan gratis ini, semoga Dokter Aditya dan Neng Aisyah bisa terus langgeng " ucap sosok pak tua, Mungkin ia salah satu tetangga Aisyah, makanya ia mengenali Aisyah
"Terimakasih, Pak. Semoga bapak lekas sembuh dan bisa beraktivitas kembali, dan Doa bapak adalah hal yang terbesar bagi saya" ucap Aditya dengan senyuman yang penuh harap, agar istri nya itu dengan suka hati kembali padanya.
Waktu berjalan dengan cepat, Aisyah bermain dengan Kenzo, membawanya jalan-jalan, Hingga tanpa ia sadari ia sampai di daerah klinik dimana Aditya kini bekerja
"Wah, Neng Aisyah mau menghampiri suaminya ya?" goda para warga kampung
"Eh,Bu Retno. Tidak juga bu, hanya jalan-jalan sama Kenzo" ucap Aisyah
"Kenzo ini kalau gak salah anaknya tukang kurir itu kan ya, Neng? mau di jadikan pancingan ya,Neng? agar cepat hamil" tanya para Ibu-ibu
"Eh, itu ... MmM iya Bu" jawab gugup Aisyah. Ia tidak mungkin menceritakan maslaah rumah tangganya pada orang lain, Meskipun secara hukum mereka.masoh suami-istri.
Di tambah lagi dengan apa yang ia dengar tadi pagi dari Bibinya, bahwa nanti malam mereka akan melakukan akad lagi.
*****
"Tante, Dimana Aditya sekarang ? Kalian sembunyikan dimana Aditya" ucap Naura yang tiba-tiba datang kerumah Aditya, dan masuk tanpa memberi salam
"Way, hebat sekali kau, Dokter Naura " ucap Ibunya Aditya yang kini berdiri, Amarah yang sudah mulai redam, kini tersulut kembali saat melihat wajah Naura dan ketidak sopanan Naura saat bertamu ke rumahnya.
"Saya tidak ingin mendengar celoteh Tante, saya hanya ingin tahu, Dimana kalian sembunyikan Aditya, Apakah kalian punya hati? Aditya tidak menyukai wanita kampungan itu, tapi kalian? Kalian tega memaksa nya untuk tetap bersamanya, dasar keluarga_"
Plak
Tamparan keras melayang ke pipi Naura, sehingga membuat semua yang ada di ruangan itu berdiri dari duduknya, Suasana yang tadi ceria, tiba-tiba menjadi hening seketika, Mencekam dan penuh ketegangan, mereka tahu, bagaimana jika Ibunya Aditya sudah meluapkan amarahnya, dan yang sekarang yang ia lawan adalah wanita gila menurut keluarga Aditya.
"Tidakkah kau malu dengan ucapan mu sendiri? Kau datang kerumah.orang tanpa salam, dan marah-marah tak jelas, saya tahu anak saya bagaimana? meskipun ia sudah termasuk oleh jebakan mu, tapi ... ajaran kami, didikan kami, tidak akan pernah salah pada Aditya, dan sekarang !" Ucap Ibunya Aditya terhenti saat tangan telunjuk nya mengarah pada wajah Naura
"Sekarang, apa yang kami ajarkan sudah Aditya lakukan, meninggalkan wanita gila seperti mu dan mengejar istrinya yang Sholehah, dan dengar kan saya baik-baik Naura Rahyani, Aditya tidak kami tahan, tapi dia yang ingin Aisyah kembali, kau dengar ! Aditya menginginkan Aisyah, dan selamat untuk kehancuran mu dirimu sendiri " ucap Ibunya Aditya berusaha menahan emosinya. Rosa datang dan mendekati Ibunya Aditya.
"Sudah, jangan emosi, kau jangan sampai terbawa emosi untuk menghadapi sesuatu yang tidak penting, Naura ... Aditya tidak ada disini, dia tidak kami tahan, sebaiknya ... kau menjauhi Aditya, Aditya sudah beristri " ucap Rosa dengan berusaha menahan amarahnya juga.
"Aditya tidak menginginkan nya, Bukankah wanita itu sudah minta cerai?" ucap Naura Ngotot
"Tapi Aditya yang menolak nya dan sekarang ia mengejar Aisyah " ucap Rosa menghentikan Naura yang akan melanjutkan ucapannya.
"Pergilah, kami tidak menerima tamu seperti dirimu " ucap Ibunya Aditya seraya mendorong tubuh Naura hingga berada di luar pintu, Dan mereka langsung menutup pintu itu dengan keras.
"Oh Tuhan, dosa apa aku, sehingga memiliki cobaan seperti ini" ucap Ibunya Aditya