Bagaimana jika Cinta yang mulai tumbuh telah di hempasan dan kini harus melihatnya kembali?
Diawali dengan pertemuan seorang wanita cantik bernama KIRANA dan seorang laki-laki yang Rupawan namun juga seorang Cassanova yaitu ALFARO RICH EAGLE
Pertemuan keduanya menciptakan kisah cinta yang sangat rumit dan menguras Emosi
Apa yang akan terjadi dengan mereka berdua, mari kita ikuti kisahnya
Cerita ini masih saling terpaut dengan kisah sebelumnya di Karya Author berjudul "DOKTER ALENA"
Disarankan bagi pembaca untuk mampir di karya Author sebelumnya, yang berjudul:
1. POWER OF WOMAN
2. DOKTER ALENA
3. SAHABATKU KEKASIHKU
4. AKULAH WANITAMU
Salam sehat dan Bahagia dari Author
Sinho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
Alfaro masih terus menyeret Ronan untuk mengikutinya.
"Diam!, Ikut aku ke Mansion Kirana!"
"What!, Yang benar saja, sebentar lagi aku ada urusan dengan kolega kita Faro!"
"Batalkan, besok saja!"
"Apa!, Dasar kau ini!" Ucap Ronan yang sudah dihempas kan tubuhnya oleh Alfaro masuk ke dalam mobilnya.
"Jangan cerewet, cepat kemudikan mobilnya ke Mansion Kirana, aku ingin melihat keadaannya segera!" Ucap Alfaro.
Dan akhirnya Keduanya sudah meluncur menuju Mansion Kirana, tak berapa lama sampai juga mereka berdua di tempat yang dituju, Alfaro segera turun dengan tergesa-gesa dan mendorong pengawal yang berjasa di pintu gerbang depan begitu saja.
"Jangan menghalangiku lagi, buka gerbang dan biarkan kami masuk, atau kau ingin aku hajar seperti tadi pagi?!" Ucap Alfaro mengancam.
Pintu gerbang pun terbuka, bukan karena pengawalnya takut akan ancaman Alfaro, tapi sesuai yang di perintahkan oleh Kirana agar semua tamu sudah di perbolehkan masuk ke dalam Mansion.
Alfaro segera melangkah duluan, sementara Ronan masih memarkirkan mobilnya.
"Sepertinya aku pernah melihat mobil ini, bukankah ini mobil tuan Christopher Nolan?, Jadi dia berada disini juga rupanya, ini akan semakin seru" batin Ronan dengan senyuman tipisnya, lalu melangkah menyusul Alfaro.
Hani yang mendengar bel pintu berbunyi, segera bergegas membuka pintu, dan tentu saja sangat terkejut mendapati Alfaro sudah berdiri di depan pintu.
"Tuan Alfaro?" Ucap Hani.
Alfaro hanya tersenyum dan kemudian segera lewat begitu saja di sebelah Hani, masuk ke dalam Mansion.
"Eh, tunggu Tuan Alfaro, Kirana sedang_" ucap Hani tertahan saat kemudian Alfaro sudah berhenti melangkah dan menyorot tajam keberadaan Christopher yang sudah ada di sana.
Belum juga hilang keterkejutan Hani akan kedatangan Alfaro yang sudah nyelonong masuk ke dalam, dia di kejutkan lagi dengan kedatangan Ronan yang kini sudah berdiri di sampingnya dalam diam.
"Astagfirullah.., kenapa kamu tiba-tiba ada disini!" Teriak Hani sangat terkejut dan memegangi dadanya untuk menenangkan dirinya.
"Aku sudah disini sejak tadi, kau saja yang baru menyadari keberadaan ku, rupanya di sini ramai juga ya?!" Ucap Ronan tersenyum melihat situasi yang sedikit menegangkan yang ada di ruang tamu.
"Itu karena kalian datang kesini, mencari masalah saja kalian ini" sahut Hani yang kemudian berjalan menjauh dari Ronan dan duduk di samping Kirana.
"Bisa tidak kalian duduk dulu, kursi sofa masih tersedia banyak, kalian tidak harus berebut untuk duduk, apalagi sampai harus berdiri" ucap Kirana menyadarkan Alfaro dan Ronan, lalu keduanya segera mengambil duduk yang diinginkan.
"Kenapa kamu duduk di sini?" Ucap Hani yang terkejut melihat di sampingnya sudah ada Ronan duduk dengan santai.
"Memang ada aturan aku harus duduk dimana?" Jawab Ronan.
"Ish, kau ini, bisa kan kau duduk di sana dekat dengan temanmu itu, ngapain harus duduk disini?, Pindah, atau aku akan_"
"Iya, tenanglah, jangan suka emosi, nanti kau tua sebelum waktunya"
"Apa, dasar!" Sahut lirih Hani, yang kemudian mendapatkan kode sentuhan tangan dari Kirana untuk tenang.
Christopher masih terlihat diam, saat kini sudah ada Alfaro dan Ronan ada di sana, Keadaan Ruang tamu Kirana seketika tampak semakin horor, hingga kemudian Hani memulai perbincangan kembali.
"Jadi kedatangan tuan Alfaro ke sini untuk?"
"Melihat keadaan Kirana, dan ternyata sudah ada tuan Christopher disini, menggelikan sekali, kau mengatakan ingin istirahat tidak ingin di ganggu Kiran, tapi lihat ada apa disini?" ucap Alfaro sinis.
"Jangan mulai pertengkaran Faro, aku juga mempersilahkan mu masuk juga kan kali ini?" sahut Kirana tidak mau disalahkan.
"Aku tau, dan aku sangat yakin, itu semua karena kau sudah kepergok berdua dengan laki-laki ini, iya kan?!" ucap Alfaro kembali.
"Faro, jaga ucapan mu, jangan sampai aku mengusir mu lagi, apa tadi pagi belum cukup aku memberikan pelajaran padamu?!" jawab Kirana sengit.
"Oh..jadi tadi pagi tuan Alfaro sudah kesini Kiran?" Tanya Hani terkejut, begitu juga dengan Christopher.
"Iya dan tidak perlu di bahas, lalu sekarang ada apa kamu kesini lagi?" Tanya Kirana ke Alfaro.
"Tentu saja ingin melihat keadaan mu, dan rupanya malah mendapat bonus kemesraan mu dengan tuan Christopher "
"Alfaro!" Ucap Kirana.
"Apa?, Memang aku salah mengatakan nya, kau lihat sendiri kalau Tuan Christopher diam saja dan itu berarti dia membenarkan apa yang aku katakan bukan?!" ucap Alfaro sambil tersenyum miring.
"Tuan Alfaro, kesabaran ku ada batasnya, dan kau sudah sangat keterlaluan!!" Sahut Christopher langsung berdiri dan begitu geram dengan Alfaro.
Alfaro tidak tinggal diam, dia juga segera berdiri dengan tatapan tajamnya.
"Kau benar-benar ingin mencari masalah denganku rupanya, breng*sek!" Ucap Christopher yang langsung menyerang Alfaro.
Alfaro sangat terkejut, tidak menyangka kalau Christopher ternyata punya kemampuan ilmu bela diri juga, dan detik berikutnya pertarungan tak terelakkan lagi.
Kirana dan Hani kaget segera mundur, begitu juga dengan Ronan, peringatan dari Kirana dan Ronan tidak ada yang di dengarkan oleh keduanya, hingga kemudian di tengah perkelahian, Alfaro mengeluarkan gerakan menyerang dengan tenaga dalamnya, sudah bisa di pastikan Christopher Tidak akan bisa menahan nya, hingga terpental ke belakang.
"Alfaro, Cukup!!" Teriak Kirana.
Kirana yang melihat hal itu, tentu saja tidak bisa tinggal diam, reflek tubuhnya muncul begitu saja, hingga dia melompat dengan cepat dan kini sudah menahan tubuh Christopher yang hampir saja membentur dinding.
Alfaro sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Kirana, apalagi kini tubuh Kirana yang akhirnya membentuk di dinding di belakangnya cukup keras.
"Kiran!" Teriak Hani dan Alfaro yang hampir bersamaan.
Sementara Kirana sudah meringis kesakitan menahan Nyeri di punggung dan lengannya yang terluka, Hani langsung berlari menghampiri Kirana.
Sedangkan Christopher yang masih terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Alfaro segera membalikkan badannya dan ikut berlari menghampiri Kirana, namun lagi-lagi Alfaro lebih cepat untuk sampai di samping Kirana.
"Kiran, kau tidak apa-apa?" Ucap Alfaro dengan wajah cemasnya dan reflek memegang tangan Kirana.
"Pergi, jangan menyentuhku, kau benar-benar keterlaluan Alfaro!" Ucap Kirana sambil menghempaskan tangan Alfaro dengan cepat.
"Kalian ini benar-benar keterlaluan!, Tidak bisakah kalian menyelesaikan masalah dengan kepala dingin?!" Sahut Hani penuh emosi.
Kirana berusaha berdiri tegak di bantu oleh Hani yang memapahnya, kondisi tubuhnya yang sebenarnya masih lemah membuat Kirana sedikit kesulitan untuk membenarkan posisinya, tiba-tiba saja kepalanya begitu pusing dan akhirnya..Jatuh pingsan.
Alfaro yang terdiam langsung terkejut dan melompat dengan cepat sebelum tubuh Kirana menghantam lantai, Hani berteriak histeris melihat sahabatnya tak sadarkan diri.
"Aku akan membawanya ke kamar, kau Hani..hubungi dokter, cepat!" Ucap Alfaro sambil membawa tubuh Kirana masuk ke dalam kamarnya.
Hani yang berlari kencang untuk mengambil handphone nya sampai terpeleset, beruntung Ronan dengan sigap menyambar tangannya.
"Hati-hati kalau melangkah, jangan berlarian" ucap Ronan.
"Iya-iya, aku terburu-buru mau mengambil handphone ku"
"Tidak perlu, biar aku panggilkan temanku saja, dia juga seorang Dokter yang tak jauh dari sini" ucap Ronan kemudian segera mengambil handphone lalu menghubungi temannya.
"Terimakasih, ucap Hani yang langsung melangkah cepat menuju kamar Kirana, .
"Tuan Christopher, maaf, sebaiknya anda pulang dulu, keadaan tidak baik kalau anda dan tuan Alfaro berada di satu tempat, maaf tuan" ucap Hani saat melihat Christopher ada di depan pintu kamar Kirana.
"Hanya aku yang harus pergi dari sini?" Tanya Christopher.
"Saya juga akan menyuruh tuan Alfaro pulang tuan..sekali lagi saya mohon pengertiannya" ucap Hani memohon.
"Hem, baik, aku akan sering menghubungi kalian untuk menanyakan kabar Kirana" ucap Christopher sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan Mansion Kirana.
Tak lama kemudian datanglah dokter, yang tak lain adalah teman Ronan, dan segera menuju ke Kamar untuk memeriksa keadaan Kirana.
"Keadaannya sangat lemah, aku akan memberikan infus selama 3 jam, lalu kita lihat keadaannya kemudian, maaf nona Hani, apa sebelumnya Nona Kirana terluka dan kehilangan banyak darah?" Tanya sang dokter.
"Iya dokter, ada luka cukup dalam di lengannya, semalam sudah di lakukan perawatan"
Kemudian sang dokter segera memeriksa luka Kirana, lalu membukanya dan sangat terkejut melihat luka robek yang cukup lebar dan dalam.
Alfaro dan Ronan Sampai membelalakkan mata tak percaya dengan apa yang di lihatnya, sang dokter segera merawat lukanya kembali dan menutupnya dengan rapi.
"Baik, saya akan pulang dulu, tiga jam lagi saya akan kesini, kebetulan sekali tempat praktek dan rumahku tidak jauh dari sini, jangan khawatir, sebentar lagi nona Kirana akan sadar kembali" ucap Sang dokter lalu segera pamit untuk kembali.
Alfaro dan Ronan mengantar sang dokter sampai ke depan.
"Jadi bagaimana keadaan Kirana Dokter?" Tanya Alfaro
"Tenanglah tuan Alfaro, nona Kirana baik-baik saja, hanya butuh istirahat yang cukup dan jangan terlalu memforsir tenaganya dulu, insyaallah dia akan segera sembuh" ucap Sang Dokter.
Ronan mengucapkan terimakasih atas bantuan teman dokter wanitanya, setelah itu Ronan dan Alfaro masuk kembali ke dalam Mansion untuk melihat keadaan Kirana
Sementara Hani masih setia di samping Kirana sambil memegangi tangannya, tak berapa lama kemudian Kirana sadar kembali dan merasakan kepalanya sedikit nyeri.
"Aku kenapa Han, dan infus ini_?" Tanya Kirana terkejut mendapati tangan kirinya sudah terpasang infus.
Bersambung.
Senin Waktunya kasih VOTE VOTE VOTE ya Gaes, dan menangkan Hadiah menarik dari Author yang akan di umumkan di episode ke 60 bagi 3 pemberi dukungan terbanyak, jangan lupa juga HADIAH, LIKE, dan KOMEN.
chris lebih kéjam