# No Plagiat
Novel ini adalah novel karya pertama saya yang saya unggah di grup facebook sebelum saya mengenal Aplikasi. Saya menyalin ke aplikasi ini agar Semua karya saya berkumpul disini. Jika ada yang menyamai cerita diatas artinya karya saya yang sudah di plagiat. Sebab, cerita ini sudah lama saya buat pada tanggal 22 Juni 2021.
Sinopsis
Perjalanan kisah Cinta yang di mulai dari perjodohan menimbulkan banyak cobaan. Termasuk per cekcoan layaknya Tom and Jerry.
Melewati fase sulit dengan berbagai cobaan menghiasi rumah tangga Arga dan Vania.
Itu semua diakibatkan dendam panjang yang belum usai dari cerita kelam kedua orang tua mereka. Air mata, kehilangan anak dan Amnesia bahkan mereka lewati demi sebuah kebahagiaan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sobri Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part_24 Pesta
"Siapa tau, jangan sampek deh bro kamu ada rasa sama mbak Vania. Bang Arga itu baik banget sama keluargaku. Lagian melihat cinta mereka kayaknya gak akan terpisahkan," ucap Ilman setengah khawatir.
Bayu hanya terdiam tak menjawab hingga mereka tiba dan memarkirkan mobil dan motor.
Pesta itu sangat ramai. Adel menyambut kedatangan mereka.
"Eh bang Arga mbak Vania, Pak, Bu. Ayo duduk disana," ajak Adel menyambut kedatangan mereka.
"Hai Del," sapa Ilman melambaikan tangan.
Adel jadi tersipu. "hai, Bang," balasnya.
Mereka juga disambut Pak Kades dan istri dengan jabat tangan.
Mereka di persilahkan duduk di kursi paling depan.
Acara demi acara terjadi, acara dibuka dengan tari daerah dan berbagai acara lainya terakhir adalah sambutan Pak Kades.
Assalamualaikum wr.wb..
Terima kasih kepada masyarakat kampung sari berkah yang sudah berkenan mempercayakan saya menjabat sebagai kepala desa dan karna atas izin Allah dan dukungan kalian saya berdiri disini saat ini. Saya juga berterima kasih kepada bapak Arga karna semenjak 30 tahun terakhir kebun teh milik keluarganya telah memakmurkan kampung ini sebagai ladang mata pencaharian. Karna ini adalah acara pesta makan silahkan nikmati hidangannya.
Assalamualaikum wr.wb
Pak Kades mengakhiri pidatonya
Setelah selesai mereka semua beralih makan di prasmanan. Arga dan Vania mengambil bersama diikuti Bayu dibelakang dan Ilman sedang pak Wisnu dan bi Miah berbincang dengan Pak Kades.
Saat hendak mengambil sayur Vania dan Bayu mengambil sendok secara bersamaan hingga mereka pun bertatapan.
Arga hanya memperhatikan dalam diam.
"Maaf, silahkan ambil duluan," tukas Vania menarik tanganya.
Bayu tersenyum kecil lalu mengambil sayur lebih dulu.
Arga dan Vania duduk di kursi dan mulai makan bersama.
Mereka suap-suapan bergantian melihat itu Bayu meradang. Rasa tak suka melihat kebersamaan mereka semakin membuatnya muak. Seperti biasa Ilman menangkap tatapan Bayu lalu menepuk pundaknya keras.
"Bro, liat tu cewek-cewek cantik ngeliatin kamu!" seru nya mendongakkan kepala isyarat menunjuk gadis-gadis itu yang sedang duduk bersama Adel memperhatikan mereka gemas.
Ilman mencuri pandang pada Adel dibalas oleh Adel.
Bayu tak tertarik sedikit pun dengan gadis-gadis itu.Ia hanya menatap Vania yang tersenyum bahagia bersama Arga.
"Del, cowok sama Ilman itu siapa? kok ganteng banget sih?" tanya Bella seorang teman Adel.
"Itu Bayu, sahabat bang Ilman," jawab Adel yang masih memperhatikan Bayu dan Ilman.
"Lo liat tu pasangan itu cowoknya ganteng banget ya, ceweknya juga cantik banget jadi ngiri," seru Yuni menunjuk pada Arga dan Vania yang sedang asyik suap-suapan.
"Iya ya coba aja dia belum menikah udah aku pepet tu",sahut Diana.
"Hus..., enak banget kalau ngomong. Bos keluarga kita kerja tu kalau dia denger terus kita dipecat gimana?" pungkas Adel mengerucut.
"Iya juga ya Del, sayang banget," sungut Bella.
Bayu semakin panas kala mendengar perbincangan gadis-gadis itu memuja hubungan Arga dan Vania.
(Seberapa hebat sih si Arga itu, semua orang memujinya) kesalnya dalam hati.
Arga meraih nasi di sudut bibir Vania yang ada sisa makanan. Vania kemudian nyengir. Tentunya dibalas senyuman oleh Arga.
"Sayang," lirihnya.
"Ha?" tanyanya melongo.
"I Love You," tukas Arga.
"I love you tu," balasnya menggemaskan.
"Makasih ya!"
"Untuk apa?" tanya Vania bingung.
"Untuk segalanya," jawabnya singkat.
Vania tersenyum manis. Arga spontan mengusap kepala Vania lembut.
Dilain tempat....
"Del, apa Adel udah mau menjawab pertanyaan abang sebelum pergi kuliah?" tanya Ilman menagih janji kalau Adel akan menjawab pernyataan cintanya setelah kembali kuliah.
"Apa Bang? Abang masig ingat? emang abang belum punya cewek di Bandung?" goda Adel nyengir.
"Abangkan dah bilang, kalau hati abang hanya untuk Adel seorang atau jangan-jangan Adel yang udah punya pacar?" tanya Ilman serius.
"O ya, kenapa Abang berpikir begitu?" tanya Adel.
"Ya, bukan apa-apa. Secara bang Ilman kan udah tiga tahun pergi. Pasti adalah yang suka sama Adel," ucapnya dengan intonasi sedih dan muka cemberut membuat Adel terpingkal.
"Kok ketawa sih, Del?" tanyanya jutek.
"Abis muka Abang lucu," jawab Adel masih terkekeh.
"Ehemz..." deheman seseorang membuat mereka menoleh.
Ilman nyengir saat tahu itu adalah Pak Kades.
"Pak Kades?" tukasnya menggaruk pelipisnya salah timgkah.
Pak Kades pun memukul pundak Ilman.
"Kamu harus cari kerja tetap dulu. Baru setelah itu aku ijinkan kamu melamar Adel"l," tukas Pak Kades memberi jalan.
"Apa? Pak Kades serius akan merestui aku dan Adel?" tanyanya semangat mendapat lampu hijau dari Pak Kades.
"Ya.. buktikan dulu, kalau kamu bisa mapan," tukas Pak Kades lalu melangkah pergi. Ilman mengangkat tanganya girang melihat itu Adel lagi-lagi tersipu.
"Abang janji, Del. Akan bekerja keras untuk melamar Adel," tukasnya antusias sambil memegang kedua tangan Adel.
"Berjuanglah, Bang!" tantang Adel lalu melangkah pergi .
(Aku akan berjuang Del, itu janjiku) batin Ilman tersenyum sendiri.
Acara pun berakhir Arga dan lainya sudah kembali kerumah.
Vania membersihkan diri di kamar mandi sedang Arga mengganti pakaian piyama yang senada dengan Vania. Lalu membaringkan tubuh di sofa.
Beberapa waktu berlalu Vania keluar dengan rambut yang masih basah di keringkannya dengan handuk. Mendapati rambut Vania yang basah tiba-tiba naluri Arga tergoda.
Ia pun bangkit dari rebahannya menghampiri Vania dan memeluknya dari belakang.
"Kenapa senyum-senyum?" tanya Vania curiga.
Cup!
Arga mendaratkan kecupan dipipi Vania.
Ia pun menciumi leher jenjang Vania dan mengendus bau sabun dari leher Vania menambah gairah lelakinya.
Membuat Vania begidik geli.
"Aku mau!" lirih Arga kecil.
"Mmmm ...janji dulu!" pinta Vania menawar.
"Kok pakek janji sih? apa janjinya?" lirihnya ditelinga Vania dengan hembusan nafas yang mulai berat namun masih terus menelusuri leher jenjang itu dengan lembut.
"Aku mau kita pulang kerumah Mama pulang dari sini. Aku udah lama gak kesana," rengek Vania menahan geli akibat sentuhan Bibir Arga.
semangat ya kak🥰
Kalau mampir jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Terimakasih