NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua Majikan

Menjadi Istri Kedua Majikan

Status: tamat
Genre:Romantis / Orang Disabilitas / Tamat
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: ritasilvia

Diusianya yang relatif muda, Bunga. harus dihadapkan pada pernikahan dengan sang majikannya yang lumpuh, atas permintaan dari istri pertama nya Bella. yang lebih memilih sibuk dengan dirinya sendiri dan Dunia modeling yang selama ini dia gelutinya.

Arya CEO Tampan Itu hanya bisa pasrah, ketika diminta untuk menikahi Bunga. yang selama ini begitu tulus merawat dan memberikan kasih sayang pada putra satu-satunya Cecilio.

Seiring berjalannya waktu, akankah cinta tumbuh diantara mereka? setelah Arya sembuh. mampukah penyesalan Bella untuk kembali merebut cinta Arya yang dulunya begitu besar kini sudah hilang. tergantikan dengan sosok Bunga yang jauh lebih muda, cantik dan enerjik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunga pindah

Pagi yang cerah, secerah pancaran wajah dan senyum Bunga maupun Arya, semua orang yang duduk dimeja sarapan ini, pasti bisa menerka jika suasana hati Arya dan Bunga sangat membaik. melihat senyum mereka yang lepas tanpa beban.

Meskipun begitu, semua sarapan dalam diam. tidak ada yang berani bersuara. karena Arya paling malas dan tidak suka jika saat makan, membahas ini dan itu. sehingga semua memilih menikmati makanan yang tersaji dihadapan mereka masing-masing.

Bella mengangkat kepalanya, menatap bekas ciuman Arya yang masih terlihat di bagian leher Bunga, meskipun wanita itu berusaha untuk menutupinya.

Setelah semua selesai, Arya baru mulai bersuara. berhubung semua anggota keluarga besarnya juga sedang berkumpul, jadi Arya mersa ini kesempatan yang tepat untuk nya membicarakan dan memberitahukan tentang kepindahan Bunga kerumah baru mereka.

"Heeemmm, begini Ma, Bella dan semuanya. hari ini aku berencana untuk mengajak Bunga pindah kerumah baru." ucap Arya.

Semua terlihat kaget, dengan ekspresi wajah tegang dan mulut membentuk huruf Ooo. terutama Bella, dia hampir keselek yang kebetulan sedang minum.

"Kenapa harus pindah Arya." ucap Mama Sinta.

"Iya mas, dan lagian pindah kemana sih?" Bella ikut-ikutan bersuara.

"Berhubung Bunga juga akan segera memulai kuliah, maka aku mencari lokasi Perumahan yang lebih berdekatan dengan kampusnya. diperumahan de Larose." terang Arya.

Bella dan asisten ya saling pandang kemudian melirik Bunga dan Arya bergantian, mereka tidak menyangka seorang wanita yang dulunya seorang pelayan itu, akan tinggal di perumahan mewah dan kawasan elit.

"Mas, kenapa Bunga ngak kembali tinggal dirumah orang tua nya saja, kan sayang jia dibiarkan kosong. ya kan Bunga. aku yakin pasti sebenarnya kamu ingin sekali menempati Rumah itu kembali." ucap Bella.

"I...iya mbak." jawab Bunga gugup.

"Tuh mas dengar sendirikan jawaban Bunga, yang pengen tinggal dirumah neneknya." terang Bella sambil tersenyum membayangkan jika Bunga akan kembali ke kodrat nya semula, gadis miskin yang tinggal dirumah kecil dan sangat sederhana, bahkan hampir dikatakan tidak layak huni lagi.

"Bunga sekarang sudah menjadi istriku, jadi aku yang berhak menentukan tempat yang bagus dan layak untuk dia tempati. termasuk perumahan Sun Flowers Diego Hill." terdengar suara lantang Arya.

Melihat suasana yang kurang membaik, Mama Sinta langsung mengajak cucunya Cecilio untuk pergi meninggalkan ruangan itu.

"Cecilio sayang, yuk ikut Oma."

"Baik Oma.."

Setelah Mama Sinta dan Cecilio pergi, Bella kembali melanjutkan perkataannya dan protes tidak terima nya terhadap sikap dan pemberian Arya yang dirasa Bella begitu berlebihan dan tidak adil.

"Maaf mas Arya, aku tahu. aku tidak bermaksud merendahkan Bunga. tapi aku cuma mengingat kan, Rumah peninggalan kedua orang tua nya yang kosong." terang Bella.

"Tentang Rumah peninggalan kedua orang tua Bunga, kamu tidak perlu risau Bella. karena sebentar lagi aku juga bakal merenovasi Rumah tersebut sehingga jauh lebih bagus dan mewah." terang Arya.

"Mas ini ngak adil dong, bagaimana dengan ku?"

Bella langsung berdiri, dia sangat emosi, menatap Bunga dengan tatapan matanya yang tajam.

"Sudahlah Bella, tenanglah Nak." bujuk mamanya. Bella kembali duduk. setelah itu mama dan asisten Bella ikut pergi meninggalkan perdebatan suami dan kedua istrinya itu, mereka merasa risih dan tidak berani ikut campur. sementara Arya terlihat tenang saja melihat sikap protes yang ditunjukkan Bella.

"Cukup Bella, aku tidak ingin berdebat. kamu merusak suasana hatiku yang semula hanya mau meminta izin dari kalian tentang kepindahan Bunga nanti siang, itu saja."terang Arya.

"Tapi aku tidak terima mas." tolak Bella yang lupa akan apa yang telah dia dapatkan selama ini dari suami nya Arya.

"Bella, apa selama ini yang aku berikan kepadamu masih kurang cukup. merenovasi Rumah kedua orang tua mu, membelikan Villa mewah belum termasuk mobil-mobil mewah dan yang lainya, aku rasa ini belum sebanding dengan apa yang aku berikan untuk Bunga." Arya tidak mampu menahan emosi nya lagi.

"Sudahlah mas, mbak Bella benar. Bunga ngak papa kok tinggal dirumah peninggalan kedua orang tua Bunga dulunya, mengingat Bunga juga sudah sangat merindukan Rumah itu." ucap Bunga.

"Perempuan Munafik cis.." Gumam Bella buang muka saat mendengar perkataan Bunga.

"Bunga, sebaiknya kamu diam dan masuk Kekamar dulu. Biar aku yang menyelesaikan masalah ini bersama Bella." terang Arya.

"Ba... Baiklah mas." Bunga pergi menuju kamarnya sendiri.

"Bella, dimana kamu selama ini. disaat aku begitu membutuhkan mu Bella." terang Arya.

"Maksud mu apa sih mas, kenapa pembicaraan kita sudah melebar kemana-mana sih." Bella mulai gelagapan.

"Aku lumpuh dan sakit, begitu juga dengan Cecilio yang sangat membutuhkan dirimu. kasih sayang seorang ibu yang memiliki sibuk dengan karir mu yang tidak jelas itu."

"Cukup.... cukup mas." Bella menutup kupingnya tidak terima perkataan Arya.

"Kenapa kamu tidak berani mendengar dan mengakui kesalahan mu Bella. padahal waktu itu, aku begitu merindukan kasih sayang dan perhatian mu." teriak Arya.

"Mas, kamu jangan menyalahkan ku. aku sangat mencintaimu dan anak kita. sehingga aku rela menyuruh mu menikah dengan Bunga, agar ada seseorang yang merawat dan memberikan kasih sayang pada kalian berdua." ungkap Bella.

"Jadi seperti ini bentuk kasih sayang mu padaku dan Cecilio. huh bodoh kamu Bella." Arya tersenyum seolah-olah mencemooh kan Bella secara terang-terangan.

"Mas jangan hukum aku seperti ini mas hu ...hu..."

Bella menangis sambil memeluk sebelah kaki Arya.

"Maafkan aku mas, aku juga sudah berjanji bakal berubah." Bella menangis dan memohon, dia sadar akan kesalahannya.

"Terlambat Bella, sekarang hatiku sudah terbagi untuk Bunga, bahkan sekarang aku bingung dengan perasaanku sendiri, apakah masih ada ada nama kamu disini." Arya menunjuk dadanya.

Bella bertambah syok, satu-persatu perkataan yang keluar dari mulut Arya bagaikan belati. yang menancap langsung ke hulu terdalam hati nya yang telah ikut hancur.

Bella tidak mampu mengeluarkan kata-kata nya lagi, semua yang dikatakan Arya benar. termasuk nasehat kedua orang tuanya dulu. sekarang Bella hanya bisa menangis sambil menyeret langkah menuju kamarnya sendiri, sambil berharap Arya akan memangil mamanya dan meminta maaf.

Namun harapan Bella itu tidak akan mungkin terjadi, mengigat Arya sekarang sudah benar-benar marah, bahkan dia mengeluarkan seluruh isi hati yang selama ini dia pendam.

Arya menemui Bunga dikamarnya, gadis remaja itu juga menangis sambil memeluk guling.

"Bunga, bersiaplah. Pagi ini kita langsung pindah kerumah kita yang baru."

Arya membantu istri nya berkemas pakaian seperlunya saja. Bunga mengikuti langkah suaminya. berjalan menuju teras utama tempat mobil Arya terparkir siap mengantarkan mereka.

"Mama Bunga pamit ya."

Bunga menangis dan memeluk Mama Sinta yang sedang bermain dengan Cecilio diteras utama.

"Iya sayang, kamu yang sabar ya nak menghadapi masalah ini. ingat Mama akan selalu mendukung dan menyayangi mu Bunga." ucap Sinta.

"Terimakasih ma."

"Arya, kamu jaga Bunga baik-baik ya. karena dia tidak punya siapa-siapa lagi selain kamu dan Mama." pesan Sinta.

"Pasti ma."

"Cecilio, Mama pergi dulu ya nak."

Bunga dan Cecilio berpelukan hangat, layaknya ibu dan anak kandung.

1
Alanna Th
waaah, pnykt gilanya dani mnular pd bella
Elara: Mampir di novel terbaru aku yuk kak, judulnya Reveal The Facts. Ditunggu kedatangannya di lapak aku yaa
total 1 replies
Alanna Th
saking bnykny novel yg dtulis, othor smp lupa nama tokohny ya? /Facepalm//Facepalm/
Alanna Th
aq mmilih mati drpd mnjadi bln"n nafsu gila dani n anggi /Brokenheart//Toasted//Cry//Sob/
Alanna Th
critanya brubah arah nie?
Alanna Th
namanya kepincut cln jdh dari othor tuh /Proud//Facepalm/
Alanna Th
aq hrs brbagi swami dg selingkhnny kalau tdk swami akan mrh" tanpa alasan /Sob//Cry//Brokenheart/
Alanna Th
manisia mn bisa adil?
Alanna Th
lk" khan kucing garong; gk lapar aja nyuri mknn gmn dksh, pastilh dsambar /Facepalm//Facepalm/
Alanna Th
hati yg gembira adalah obat
kalea rizuky
bunga kasian qm.. berhak lo cerai dan dpet yg single aja Arya bodoh
kalea rizuky
makan tu bekas kek bella Arya aja bego
Sonia pramita
lanjut
Sonia pramita
😁😁😁😁
Sonia pramita
🤭🤭🤭🤭🤭
Sonia pramita
mampir juga Thor 😉
Intania Naj_Va
Luar biasa
Mbah Edhok
jangan hanya cemburu, tetapi saling melengkapi...
Mbah Edhok
keadilan dan merata ...
Mbah Edhok
resiko gan beristeri dua ... nikmati saja setiap kegalauannya...
Mbah Edhok
bunga bukan lagi pembantu... jangan rendahkan harga dirinya... perjuangannya yang tulus jangan diukur dengan uang...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!