Tita Martin Bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Besar di kota B. Dirinya memiliki kekasih seorang dokter.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan Pernikahan Jessie
Mega semakin terperangah ketika mendengar siapa suami dari seorang Tita. Kenzo Ito pengusaha muda sukses adik iapr dari Dokter Rehan direktur sekaligus pemilik rumah sakit dimana mereka bekerja.
Melihat ekspresi wajah kaget Mega Tita pun hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian Tita mengambil benda pipih miliknya dan memperlihatkan wallpapernya yang terdapat foto dirinya dan Ken.
"Ya Tuhan Tita. Selamat ya." Ucap Mega kembali memeluk Tita.
"Kalo ini Kakak ga khawatir lagi. Kakak yakin dia bisa menjaga kamu." Ucap Mega dalam pelukkan Tita.
"Makasih Kak. Awalnya Tita juga ga yakin tapi dia mampu meyakinkan Tita kalau apa yang kita rasa adalah tulus karena kita saling mencinta." Tita.
"Kakak selalu berdo'a untuk kamu Ta." Mega.
"Terima kasih Kak. Ayo kita pulang. Bayi Kakak pasti sudah sangat menunggu Kakak datang." Tita.
"Ah, iya. Lupa kalo punya bayi." Mega.
Mereka pun berpisah mengendarai mobil masing-masing dengan tujuan yang berbeda. Tita langsung melajukan mobilnya menuju rumah keluarga Ito.
Sampai di depan gerbang penjaga langsung membukakan pintu gerbang karena telah mengenali mobil Tita dan tentunya Tita nya sendiri. Tita membuka kaca mobilnya dan tersenyum kepada penjaga yang telah membukakan pintu untuknya.
Tita pun membunyikan klakson mobilnya. Kemudian memarkir mobilnya di tempat semula. Terlihat Mobil Aiko dan Ayumi berjejer di tempat parkir. Tita pun menghela nafasnya.
"Assalamu'alaikum.." Sapa Tita saat memasuki pintu utama.
"Wa'alaikum salam." Jawab Nyonya Laura, Ayumi dan Aiko.
"Wah, Tita sudah pulang. Mas Rehan juga dong." Ayumi.
"Kak.Rehan masih di rumah sakit Kak. Ada rapat direksi." Ucap Tita sambil bersalaman dengan Ayumi, Aikk juga Nyonya Laura.
"Owh! Iya lupa." Ayumi.
"Istirahat saja dulu sana." Nyonya Laura.
"Hm.. Iya Bu. Maaf Kakak-kakak Tita pamit ke atas dulu ya." Tita.
"Iya Ta. Jangan lama-lama ya kita ngobrol disini." Aiko.
"Istirahat aja Ta. Pasti kamu cape banget deh pulang kerja." Ayumi.
"Iya Kak." Tita.
Tita pun masuk kedalam kamar dan bergegas membersihkan dirinya. Setelah itu Tita merebahkan tubuhnya di ranjang menanti datangnya Ken.
Sementara di bawah Ayumi dan Aiko terus berdebat mengenai acara pernikahan Jessie. Ayumi berfikir jika pernikahan yang akan di gelar Aiko terlalu berlebihan dan menghamburkan biaya. Sedangkan menurut Aiko itu adalah pesta sederhana mengingat Jessie merupakan anak tunggalnya.
"Ayu, Ai. Sudahlah kalian bicarakan saja semuanya dengan WO besok. Ibu sudah pusing mendengar kalian berdebat. Kau juga Ai lebih berhemat lah." Nyonya Laura.
"Ibu, ini Ai sudah pangkas beberapa loh. Kurang hemat bagaimana lagi coba. Wajar dong Bu kalo Ai adakan acara besar-besaran kan Jessie anak Ai satu-satunya." Ucap Aiko membela diri.
"Iya. Tapi apa tidak sedikit di rubah jangan terlalu mewah." Nyonya Laura.
"Ibu, malu dong masa Jessie punya Tante keluarga Durant pestanya sederhana. Bagaimana jika ada keluarga Durant yang mengetahuinya pasti mereka mencibir Bu." Aiko.
"Ceh, ga ada hubungannya Aiko." Ayumi.
Nyonya Laura memerintahkan keduanya untuk pulang terlebih dahulu dan menenangkan fikiran masing-masing dan besok pagi mereka datang kembali untuk membicarakan pestanya bersama dengan WO yang telah di tunjuk.
Sementara Tita masih berada di kamarnya dan tak mengetahui jika Kedua kakak iparnya telah pulang. Nyonya Ito pun masuk kedalam kamarnya menemui suami tercintanya yang tak mau ikut campur tentang acara pernikahan Jessie. Karena Aiko terlalu keras kepala.
Sore hari Ken pulang dengan mengendari mobilnya sendiri. Dilihatnya mobil Tita sudah terparkir dengan baik di tempat parkir tak terasa sudut bibirnya terangkat ke atas. Ken pun bergegas memasuki rumah dengan tak sabar ingin segera bertemu dengan istri tercinta.
Saat Ken memasuki kamar dilihatnya sang istri tengah fokus menatap layar laptopnya dan tak menyadari kedatangannya. Ken pun menghampiri Tita yang ternyata Tita menggunakan earphone.
"Astaga! Mas. Sejak kapan berdiri disitu?" Ucap Tita kaget melihat suaminya sudah berada di sampingnya.
"Sibuk ya sayang? Sampe suami datang di cuekin. Ga kangen apa?" Ucap Ken pura-pura merajuk.
"Ceh, ngambek nih. Maaf sayang. Tita lagi buka email dari profesor. Dia meminta Tita datang di acara kampusnya sebagai motivator bagi mahasiswa dan mahasiswi disana." Jelas Tita.
"Hm.. Kapan acaranya?" Ken.
"Nah, itu dia. Tita galau Mas." Tita.
"Kenapa?" Tita.
"Acaranya pas di tanggal Jessie nikah." Ucap Tita lemah.
"Hah! Kok bisa?" Ken.
"Bisa aja Mas. Kan mereka yang bikin acara." Tita.
"Iya sayang. Terus bagaimana?" Ken.
"Ini Tita lagi bales kalo Tita ga bisa di tanggal itu Tita bilang keponakan suami menikah eh malah profesor marah karena Tita menikah ga kasih kabar." Ucap Tita cemberut.
"Ga usah cemberut gitu dong. Mas jadi gemes tau." Ken.
"Ih, Mas Tita lagi ga enak nih." Tita.
"Terus apa jawab kamu?" Ken.
" Ya Tita jelasin semuanya sama beliau. Terus dia bilang malah acara di kampusnya saja yang akan di rubah jadwalnya pokoknya harus bisa Tita datang ke acara tersebut. Terus Tita bilang jangan terlalu mulur takutnya bentrok juga sama acara resepsi kita." Tita.
"Terus Profesor setuju?" Ken.
"Akan di bicarakan dengan panitianya dulu katanya nanti Tita do kabarin dalam waktu dekat. jadi, acaranya antara sebelum tanggal tersebut atau setelah tanggal tersebut begitu." Tita.
"Syukurlah. Istriku menang terthe best." Ucap Ken mendaratkan bibirnya di puncak kepala Tita.
"Mas, mandi dulu sana main sosor aja." Usir Tita.
"Temenin Yang." Rengek Ken.
"Ish... Tita udah mandi. Ga liat rambut Tita masih basah." Tita.
"Basahin lagi Yang." Rayu Ken.
"Ga ada." Tita.
Ken pun masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badannya. Tak butuh waktu lama bagi Ken untuk mandi. Selesai mandi Ken masih melihat istrinya berkutat dengan laptopnya.
Ken memakai pakaian rumahan yang telah Tita siapkan saat Ken mandi tadi. Kemudian Tita pun kembali ke layar laptopnya. Membuka email-email yang masuk baik dari kampus tempatnya dulu berkuliah maupun dari perusahaan milik ayah tercintanya.
Karena baik Tita maupun Tanio masih mendapatkan laporan perkembangan perusahaan mereka. Sesekali Tita ataupun Tanio menghadiri rapat direksi. Dan lebih sering Tanio yang menghadirinya karena Tanio terjun langsung ke dalam dunia bisnis.
"Sayang, apa kita akan berbulan madu dulu atau resepsi dulu?" Ken.
"Ibu menginginkan kita resepsi dulu Mas." Tita.
"Iya sih. Kayanya enaknya juga begitu. Biar orang tau dulu kalau kamu itu milik aku Kenzo Ito." Ken.
"Ceh, baiklah." Tita.
Dengan gemas Ken pun memeluk Tita dan mengguling-gulingkan tubuh Tita ke kanan dan kekiri. Sementara Tita hanya diam menikmati pelukan sang Suami.
🌻🌻🌻
Jangan lupa like dan komennya ya sahabat 🙏🙏🙏