Anaya Alexander adalah seorang Profesor muda yang hebat diabad 31 karena kepintaran nya yang diatas rata² Anaya sudah menjadi profesor diusia nya yang begitu muda yaitu 18 tahun, tidak hanya menjadi seorang profesor Anaya juga seorang ahli bela diri dan multi talenta. Anaya juga mengerti tentang hal-hal berbau racun ataupun obat tradisional maupun modern.
Anaya saat ini sedang melakukan sebuah penelitian yaitu sebuah pintu penghubung antar dimensi, apakah penelitian Anaya berhasil?, langsung simak saja cerita nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Adiliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 24
"Karena gara gara mereka kami jadi seperti ini" ucap laki laki paruh baya dengan wajah merah padam.
"Mereka mengambil semua bahan makanan kami secara paksa tanpa membayar sedikit pun, tidak ada bahan makanan yang dapat kami sisihkan karena baru dipanen langsung mereka ambil secara paksa, bahkan mereka tidak segan-segan untuk mencambuk kami yang tidak ingin memberikan bahan makanan itu, mereka memperlakukan kami seolah kami semua adalah seekor binatang" lanjut nya dengan tangan yang mengepal karena Mo Da Xia sudah menghilangkan es yang membekukan tubuh mereka. Namun mereka semua tidak lagi menyerangnya karena merasa Mo Da Xia dan para pengikutnya tidak termasuk orang yang selalu menindas mereka.
"Tidak hanya itu mereka semua bahkan mengambil anak anak kami untuk dijadikan budak dikediaman mereka, hiks" ucap wanita paruh baya disamping laki laki paruh baya yang berbicara tadi, ucapan wanita paruh baya itu sontak membuat Mo Da Xia dan para pengikutnya tersadar bahwa dari semua warga yang ada yang terlihat hanyalah para wanita dan laki-laki paruh baya saja, tidak ada anak kecil dan remaja disekitar mereka, karena memang sedari awal yang mereka perhatikan adalah kondisi desa dan tubuh dari para warga tanpa melihat tua ataupun muda.
"Apakah kaisar tidak mengetahui semua yang terjadi pada kalian" tanya Mo Da Xia.
"Tentu saja dia mengetahui apa yang terjadi pada kami bahkan sangat sangat mengetahuinya karena dirinya lah dalang dari semua ini, kaisar berkerja sama dengan para bangsawan untuk mengambil bahan makanan secara paksa untuk keuntungan mereka dengan hasil dibagi rata, kaisar hanya mementingkan para bangsawan yang ada di ibu kota beserta beberapa desa besar yang ada di kekaisaran ini, sedangkan untuk rakyat biasa dan desa desa kecil seperti kami mereka perlakukan layaknya seorang binatang, tidak hanya desa kami yang diperlukan seperti itu namun desa kecil lain nya pun sama" jelas laki laki paruh baya tadi.
"Sungguh kaisar yang tidak bertanggung jawab" gumam Mo Da Xia menggertakan gigi nya karena ternyata kaisar yang memimpin kekaisaran yang ditinggalinya sungguh berhati buruk, meskipun ada sedikit sisi baik darinya yaitu tidak memiliki seorang selir disisinya.
"Apakah anda kepala desa disini" tanya Mo Da Xia pada laki-laki paruh baya yang selalu menjawab pertanyaan nya sedari tadi.
"Iya Nona muda.." ucap laki laki paruh baya itu tertahan.
"Xie Zuya" ucap Mo Da Xia seolah mengerti apa yang dipikirkan oleh laki laki paruh baya didepannya, namun tak ada reaksi terkejut atau ekspresi menghina dari mereka semua seperti kebanyakan orang yang baru bertemu dengannya, karena mereka semua tidak pernah mempercayai rumor tanpa melihat semuanya dengan mata mereka sendiri, Mo Da Xia yang melihat sekilas tentang pemikiran mereka pun tersenyum tipis menyukai sifat dari penduduk desa Xu.
"Iya Nona muda Mo Da Xia, saya adalah kepala desa didesa Xu ini, anda bisa memanggil saya Tuan Xu seperti yang lainnya" ucap laki laki paruh baya yang ternyata bernama Xu.
"Baiklah Tuan Xu, karena anda adalah kepala desa disini maka saya akan mempercayakan kepada anda untuk membagi rata semua benih benih ini untuk ditanam, dan bahan makanan untuk kalian selama benih itu belum membuahkan hasil nya" ucap Mo Da Xia seraya mengeluarkan beberapa karung benih, dan bahan makanan serta buah buahan dari kalung dimensi nya namun seolah olah semua itu ia keluar kan dari cincin penyimpanan yang ada dijari manisnya, karena ia sudah bersiap siap jika hal seperti ini akan terjadi.
Warga desa yang melihat semua itu merasa sangat terharu sekaligus senang ternyata masih ada orang yang baik hati seperti Nona muda yang ada dihadapan mereka sekarang ini, mereka semua langsung bersujud dihadapan Mo Da Xia tidak terkecuali kepala desa sendiri, berkali kali mereka menghantupkan kepala mereka ketanah dengan deraian air mata bahagia.
"Terimakasih Nona muda terimakasih" ucap mereka dengan suara bergetar.
"Hei bangunlah, mengapa kalian seperti ini, sudah kewajiban saya untuk membantu orang orang yang sedang kesulitan,jangan bersujud seperti itu karena kalian bukan musuh saya apalagi kalian lebih tua dari saya, jadi bangunlah jangan bertindak seperti itu" ucap Mo Da Xia dengan suara lembut nya sambil membantu semua orang berdiri, perlakuan Mo Da Xia yang seperti itu menambah kekaguman para pengikutnya, tapi disaat bersamaan mereka bergidik ngeri jika mengingat bagaimana Mo Da Xia berhadapan dengan musuhnya.
"Tapi, bagaimana jika mereka merampas kembali hasil panen kami Nona muda" tanya Tuan Xu yang merasa cemas hal itu kembali terulang, maka apa yang akan Mo Da Xia berikan pada mereka hanya akan berakhir sia sia karena diambil oleh para bangsawan yang tak berperikemanusiaan itu.
"Tenanglah, saya akan memasang pelindung untuk seluruh desa ini, orang yang bisa masuk ke desa ini hanyalah orang yang berhati bersih, jika mereka memiliki keinginan buruk maka pelindung itu akan menghukum orang itu dengan sendirinya" ucap Mo Da Xia tersenyum.
"Terimakasih atas kebaikan anda Nona muda kami sungguh tidak bisa memikirkan hal apa yang bisa kami lakukan untuk membalas kebaikan anda" ucap tuan Xu mewakili warga nya.
"Tidak mengapa, saya sungguh tidak mengharapkan balasan dari kalian, saya membantu karena keinginan saya sendiri jadi tentu saja saya iklas memberikan semuanya" ucap Mo Da Xia.
Brughh, bunyi lutut Tuan Xu berbenturan dengan tanah, diikuti seluruh warga nya.
"Izinkan kami menjadi pengikut anda Nona muda" ucap semuanya serentak.
"Apakah kalian tidak takut terhadap kaisar karena telah memberontak dengan menjadi pengikut orang lain disaat kalian semua adalah warga dari kekaisaran yang dipimpinnya"
.
Jangan lupa like, komen dan vote yaa 🥰
.
lanjut thor