Membayar Karma Cinta

"Nicko, apa masih ada jadwal meeting lagi hari ini?"

"Tinggal satu lagi, Tuan, kita akan meeting dengan Max Company tentang rencana penggunaan software baru. Mereka akan datang pukul empat sore," jawab Nicko mengikuti Reiner yang berjalan cepat ke ruangannya.

"Bagus, artinya aku bisa pulang lebih awal. Lalu bagaimana perkembangan dari informan kita?

"Maaf, Tuan, informan kita belum berhasil menemukan teman-teman Tuan Dave. Tapi saya sudah menekankan kepada mereka agar segera menemukan Tuan Ethan dan Tuan Justin dalam minggu ini."

"Jika mereka belum berhasil juga, ganti saja dengan orang lain yang lebih profesional," kata Reiner merasa kesal.

"Baik, Tuan, saya akan menyampaikan kepada mereka. Saya permisi dulu, Tuan."

"Nicko, beritahu aku kalau perwakilan dari Max Company sudah datang."

"Baik, Tuan," kata Nicko menutup pintu ruang kerja Reiner.

Reiner duduk bersandar di kursinya sambil menatap foto Sofia. Seandainya Sofia masih ada bersamanya, Reiner tidak akan mengalami kegelisahan seperti sekarang. Sofia pasti akan memberikan nasehat yang tepat untuknya. Entah mengapa akhir-akhir ini perasaannya sering tidak sejalan dengan logikanya. Beberapa hari di dekat Audrey, Reiner semakin merasa wanita itu tidak bersalah. Dengan sikapnya yang polos, sedikit ceroboh dan pekerja keras, Audrey sama sekali tidak menunjukkan sifat seorang wanita penggoda atau wanita yang suka mengincar pria kaya. Bahkan kadang Reiner merasa Audrey adalah wanita yang rapuh dan butuh perlindungan. Atau mungkin dia sengaja berpura-pura tidak menunjukkan sifat aslinya agar bisa menipu para pria. Tapi, Sofia pernah mengatakan padanya bahwa Audrey adalah gadis yang pendiam sejak kecil. Audrey juga punya sifat yang lembut, sederhana, dan hanya fokus pada pelajaran sekolahnya. Cerita Sofia ini sungguh bertolak belakang dengan yang dikatakan Diana mengenai Audrey. Dave terlanjur sangat mencintai Audrey, tapi Audrey dengan tega memutuskan hubungan asmaranya dengan Dave karena berselingkuh dengan laki-laki yang lebih kaya.

Perselingkuhan! Ya, Reiner sangat membenci kata perselingkuhan. Perbuatan yang pernah dilakukan papanya sendiri di masa lalu yang hingga kini masih menorehkan luka mendalam. Luka di hati mamanya, di hatinya sendiri bahkan di hati Dave, adiknya, yang merupakan anak hasil perselingkuhan papanya. Reiner masih ingat pertama kali dia melihat Dave kecil. Ketika itu, Reiner tidak tau kalau mereka berada di Sekolah Dasar yang sama. Reiner kerap melihat Dave yang dibully oleh teman-temannya pada jam istirahat hingga menangis. Mereka mengatakan Dave adalah anak haram yang tidak punya ayah. Reiner merasa kasihan dan ingin menolong adik kelasnya itu, tapi teman-teman Reiner melarangnya untuk ikut campur. Reiner baru mengetahui kalau Dave adalah adiknya sendiri ketika seorang wanita bernama Diana datang membawa Dave ke hadapan mama dan papanya. Wanita itu menuntut agar Dave diakui sebagai anak kandung dari Alexander Bratawijaya. Reiner pun menyaksikan bagaimana reaksi papanya yang menolak mengakui Dave sebagai anak kandungnya. Dave kecil yang tidak bersalah itu hanya bisa menangis tiada henti di tengah pertengkaran orangtuanya.

Sejak saat itu, Reiner selalu tergerak untuk melindungi Dave. Walaupun ia membenci Diana, mamanya Dave, namun bagi Reiner Dave tetap adalah adiknya. Di sekolah, Reiner tak segan membela Dave dan mengusir teman-teman sekelas Dave yang gemar membully adiknya itu. Reiner juga mengajak Dave mengikuti kelas bela diri agar Dave tidak lagi menjadi anak yang lemah. Dave kecil sudah menganggap Reiner sebagai pahlawan pelindungnya sekaligus sahabat baiknya. Reiner bahkan tidak mempedulikan kemarahan papanya, yang pernah menghukumnya dengan mengurung Reiner semalaman di dalam sebuah kamar gelap agar ia tidak nekad menemui Dave lagi.

Di saat mereka berdua tumbuh remaja, papanya melarang keras Reiner untuk dekat dengan Dave. Papanya itu sengaja memberikan sejumlah uang yang sangat besar kepada Diana agar menjauhkan Dave dari Reiner. Alexander Bratawijaya tidak ingin putranya Reiner, sebagai pewaris tunggal keluarga Bratawijaya bergaul dengan anak seperti Dave yang belum jelas asal-usulnya. Karena terpisah sekolah, Reiner tidak bisa lagi memantau keadaan Dave setiap hari. Ternyata gosip anak haram kembali menghantam kehidupan Dave yang beranjak remaja. Semua ejekan itu mengakibatkan Dave tumbuh sebagai remaja yang mentalnya tidak stabil. Terkadang ia ceria dan bersemangat, mendadak ia berubah sangat sedih hingga tidak mau keluar rumah.

Secara diam-diam, Diana sering memberitahukan kondisi Dave kepada Reiner. Karena keadaan mental Dave mulai mengkhawatirkan, Reiner menyarankan adiknya itu agar ditangani oleh psikiater. Setelah didiagnosa menderita gangguan bipolar, Dave harus menjalani terapi dan meminum obat secara rutin. Reiner pun selalu berusaha menemani adiknya itu walaupun secara sembunyi-sembunyi, hingga Dave mulai bisa menjalani kehidupannya dengan normal. Bahkan dengan semangat yang diberikan Reiner, Dave mulai berani tampil percaya diri. Reiner juga mendukung Dave untuk menekuni hobinya di bidang balap motor. Namun kedekatan kakak beradik itu kembali terusik oleh papanya, Alexander Bratawijaya. Reiner akhirnya dipaksa untuk kuliah ke luar negri agar bisa menjauh dari Dave.

Selama berada di luar negri, Reiner tetap berupaya memantau keadaan Dave. Alangkah terpukulnya Reiner ketika Diana memberitahukan bahwa Dave telah meninggal dunia karena kecelakaan balap motor. Ia tidak percaya kalau adiknya yang sangat ahli mengendarai motor itu bisa meninggal begitu saja di arena balap. Sambil menangis, Diana menceritakan penyebab kematian Dave adalah Audrey, pacar Dave yang sudah mengkhianatinya. Audrey berselingkuh dengan pria yang lebih kaya dan membuang Dave begitu saja. Walapun Dave memohon berkali-kali agar Audrey kembali padanya, gadis itu menolak. Audrey telah membuat Dave patah hati karena dia hanya mengincar pria kaya yang bisa memberinya uang. Mental Dave akhirnya terpuruk dan nekad bunuh diri di arena balap demi cintanya pada Audrey. Setelah mendengar penyebab kematian Dave, Reiner berjanji pada dirinya sendiri untuk mencari dan membalas perbuatan gadis yang bernama Audrey itu sekembalinya ia dari luar negri.

Rasa dendam yang dirasakan Reiner selama bertahun-tahun bisa terkendali karena keberadaan Sofia, wanita baik hati yang sangat dicintainya. Sofia yang selalu mendukungnya dan berada di sisinya hingga Reiner berhasil meraih gelar sarjana terbaik dan mendirikan perusahaan impiannya. Sayangnya, takdir kembali membuat Reiner harus kehilangan orang yang disayanginya. Dan tanpa disangka Sofia juga yang mempertemukannya dengan Audrey. Reiner sengaja merahasiakan dendamnya kepada Audrey karena tidak ingin Sofia terluka. Sampai sekarang Reiner masih tidak mengerti kenapa Sofia bisa menjadi sahabat terbaik Audrey. Apakah ini semua permainan kehidupan atau memang jalan baginya untuk menuntut keadilan atas kematian adiknya?

Yang pasti Reiner akan mencari tau kebenarannya sebelum semuanya menjadi terlambat.