" aku pulang besok pagi dan aku harap kamu sudah pergi dari hidupku untuk selamanya !! "
Aryasena
" kalau kau tidak mencintaiku aku mohon jangan sakiti aku "
Kinara
" lihat wajahku dengar suaraku aku suamimu mencintaimu seumur hidupku !"
Surya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alpha Hya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Kinara masih pulas, entah karna kehamilan nya atau karna lelah setelah menunggui Arya selama di rumah sakit.
Bu Marni keluar dari kamar mandi sambil membawa seember air lalu dengan tega nya menyiram Kinara yang sedang terlelap..
BYUURRR !!!!
Seember air langsung menyiram tubuh Kinara tanpa ampun, Kinara pun langsung terbangun dengan bingung, sambil membelalakan matanya dan napas yang tersengal karna sebagian air ada yang masuk ke hidung dan mulutnya.
Aahhkkkk !!!
Teriak Kinara, tapi belum usai dari rasa kaget dan bingung tiba tiba seseorang menarik selimutnya,
Lalu tangan Kinara di tarik dengan kerasnya sampai Kinara terjerembab ke lantai.
Kinara terlempar membentur lantai, Kinara meringis sambil memegang jidatnya yang benjol.
Dengan susah payah Kinara duduk dan berusaha mengumpulkan kesadarannya.
Setelah beberapa saat Kinara memandang sekeliling kamar nya dan nampak ada ibu dan Wulan serta seorang perempuan sedang memandangnya dengan bengis.
" Dasar jalang gak tau diri !!! kenapa kamu masih ada di sini. hah !!"
Teriak ibu sambil berkacak pinggang dan berjalan menghampiri Kinara.
Kinara kaget dan langsung beringsut menjauhi Bu Marni.
Kinara belum sepenuhnya sadar tapi tiba tiba Wulan dan perempuan itu menarik lengan Kinara lalu menyeretnya keluar kamar..
" Ibu ada apa ini ? kenapa Kinara diseret Bu !"
Ucap Kinara sambil berusaha melepaskan cekalan Melissa dan Wulan di lengan nya.
" Tolong lepaskan !! "
Kinara meronta dan memohon pengampunan sambil memandang ke arah Wulan dan Melissa tapi mereka mengacuhkan nya,
Beberapa kali Kinara hampir jatuh karna tidak bisa mengimbangi langkah kaki Wulan dan melissa,
Ketika tersisa dua anak tangga lagi tiba tiba Melissa dan Wulan mendorong tubuh Kinara begitu saja hingga pinggang Kinara membentur lemari pajangan
Saking kencang nya beberapa pajangan berjatuhan dan salah satunya sebuah guci keramik yang cukup besar jatuh tepat di kepala Kinara yang bersimpuh di lantai.
PRAAAKK !!
Suara guci itu ketika membentur kepala Kinara. Kinara hanya bisa menangis sambil memegangi kepalanya yang sakit belum lagi bekas benturan di pinggang nya.
Sepertinya tangisan Kinara hanya membuat mereka semakin menggila !.
Belum sempat Kinara bangun tiba tiba satu tendangan mengenai punggung nya dan di susul dengan tendangan yang lain,
Kinara langsung memeluk kedua lututnya untuk melindungi perutnya.
" Tolong....hentikan....aku mohon..!! "
Ratap Kinara di sela isak tangisnya.
" Kamu yang minta jalang !! coba kamu menurut dan pergi dari rumah ini, kamu tidak mungkin kami sakiti !!!"
Teriak Melissa sambil kembali mengarahkan kakinya ke punggung Kinara.
" Cukup !!!"
Tiba tiba ibu berteriak dari tangga sambil melemparkan tas Kinara.
" Seret dia keluar ! sebentar lagi kita harus menjemput Arya !"
Ucap ibu sambil berjalan ke arah para pelayan yang bersembunyi di dapur kecuali bi Wari yang berada di kamarnya sambil menangis, dia tidak tega melihat majikan nya diperlakukan seperti itu.
" Kamu bereskan semua kekacauan di ruang depan, dan siapkan kamar Arya sebentar lagi dia pulang !, dan satu lagi jangan biarkan perempuan itu masuk dan kalau ada diantara kalian yang berani menolong nya kalian akan terima akibatnya !!"
Ancam Bu Marni pada para pelayan yang di balas anggukan saja tanpa berani mengeluarkan suara.
Sementara Wulan dan Melissa menyeret Kinara sampai pintu depan lalu mendorongnya keluar hingga terduduk di teras.
Kinara duduk bersimpuh sambil menangis.
Kinara tidak mengerti kenapa dia diperlakukan seperti ini.
Bu Marni, Wulan dan Melissa memasuki mobil tanpa perduli pada Kinara yang masih bersimpuh di teras.
Ketika mobil mereka tidak terlihat lagi tiba tiba dari arah samping nampak pa Maman dan bi Wari menghampiri Kinara .
Bi Wari langsung memeluk Kinara sambil menangis.
" Ayo juragan bangun "
Ucap bi Wari sambil memapah Kinara berjalan ke arah samping rumah.
Bi Wari membantu Kinara membersihkan badan nya dan mengganti bajunya yang basah dengan tergesa.
Lalu dengan tergesa pula bi Wari mengajak Kinara ke halaman depan dimana sebuah mobil bak terbuka sudah terparkir di sana.
" Ini mobil siapa bi ?"
" Ini mobil Mang Sarip tukang sayur langganan saya juragan "
Pa Maman membuka pintu mobil agar Kinara di kursi depan.
Pa Maman nampak mengambil sesuatu yang disembunyikan di sebuah pot besar.
" Juragan ini makanan dan minuman untuk bekal di jalan, dan ini sedikit uang untuk ongkos naik bis "
Ucap pa Maman sambil menyerahkan bungkusan tersebut.
Kinara menangis terharu akan kebaikan para pelayan nya.
" Terima kasih banyak ya Pa, saya tidak akan pernah lupa dengan semua kebaikan pa Maman dan bi Wari juga pelayan yang lain "
Ucap Kinara sambil terisak .
" Sama sama juragan..sampai kapan pun dan apapun yang terjadi juragan tetap majikan saya "
" Maaf juragan ..sebaiknya juragan cepat pergi !"
Ucap pa Maman sambil menutup pintu mobil.
" Rip..kamu langsung anterin ke terminal bus ya..!, jangan ngebut !"
Ucap bi Wari pada Sarip yang sudah duduk di kursi kemudi.
" Siap bi...Sarip berangkat sekarang ya "
Sarip pun melajukan mobil nya keluar dari gerbang rumah.
Selama dalam perjalanan mereka hanya diam
Sarip tidak berani mengajak Kinara bicara, apalagi melihat kondisi Kinara yang berantakan.
Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit Kinara pun sampai di terminal bis.
Kinara turun dari mobil dan tidak lupa mengucapkan terima kasih pada Sarip.
Kinara mengedarkan pandangannya ke sekeliling terminal lalu berjalan ke arah loket.
Beberapa pasang mata memperhatikan Kinara dari atas sampai bawah.
Kinara merasa risih diperhatikan seperti itu lalu dengan menundukan kepala Kinara menuju loket untuk membeli tiket bis ke kampung halaman nya.
Akhirnya setelah memesan tiket Kinara menuju toilet untuk memeriksa penampilan nya, Kinara penasaran apa yang membuat mereka memperhatikan nya seperti itu.
Tapi setelah diperhatikan tidak ada yang aneh dengan penampilan nya Kinara akhirnya hanya membasuh wajahnya saja.
Kinara nampak lebih segar, sambil menunggu jadwal keberangkatan bus nya, Kinara membuka bekal yang di beri pa Maman yang ternyata cukup banyak.
Ada beberapa roti isi, ada nasi dan rendang yang di simpan terpisah serta beberapa potong brownies dan beberapa botol minuman.
Kinara mengambil dua potong roti isi dan sebotol air mineral lalu membungkus kembali sisanya.
Kinara memakan bekalnya dengan lahap , karna dia belum memakan apapun dari semalam. Kinara mengelus perut nya yang masih rata sambil tersenyum
" Kamu baik baik ya di dalam sana "
Gumam nya dalam hati.
Tidak lama terdengar pengumuman kalau bis tujuan kampung halaman Kinara akan berangkat
Kinara pun bergegas mendekati bis nya lalu duduk sesuai dengan no di tiket nya.
Kinara duduk sambil memijit beberapa bagian tubuhnya yang mulai terasa sakit, apalagi tulang rusuk nya yang terbentur lemari serta bekas tendangan di punggungnya.
Semakin lama sakitnya semakin terasa di sekujur tubuh Kinara. Sepanjang jalan Kinara memeluk tubuhnya sambil meringis menahan sakit, apa lagi perjalannya masih jauh.
Hari sudah sore ketika bis yang di kendarai Kinara istirahat di sebuah rumah makan, Kinara berusaha bangun dari duduknya dengan susah payah,
Sakit di tubuhnya masih terasa tapi dia harus mengisi perutnya dulu yang dari tadi berteriak teriak minta di isi.
Kinara duduk di bawah pohon sambil membuka bekal makanan nya, nasi rendang menjadi pilihan nya setelah habis Kinara masih mengambil dua potong brownis lalu melahapnya , terakhir sebotol minuman rasa jeruk langsung tandas sekali tenggak.
Kinara kaget dengan napsu makannya yang dua kali lipat dari biasanya, dia kembali mengusap perutnya sambil tersenyum...
" Anak ibu udah kenyang kan ? jangan rewel ya "
Gumam nya dalam hati.
Kinara kembali melanjutkan perjalanannya, nyeri di tubuhnya makin terasa di tambah kepalanya yang berdenyut membuatnya semakin tersiksa, apalagi bila melewati jalan yang rusak, tubuh Kinara serasa di banting banting.
Kinara mencoba memejamkan matanya berharap rasa sakitnya akan sedikit berkurang.
Kinara sedang menikmati tidurnya ketika tiba tiba ada tangan yang mengguncang tubuhnya..
" Hey..hey..bangun !! bangun !!"
Kinara mengerjapkan matanya yang masih ngantuk, nampak para penumpang berhamburan turun sambil membawa barang bawaannya,
Kinara bingung lalu mencoba berdiri ingin melihat apa yang terjadi sebenarnya.
Ternyata hari sudah gelap dan di depan bis para penumpang berdiri di pinggir jalan dengan barang bawaannya dan mulai menaiki dua buah mobil yang lebih kecil,
Kinara memandang ke dalam bis ternyata tinggal dia sendiri yang tersisa, dengan terburu buru Kinara turun dari bis dan mengambil tas nya di bagasi
Kinara sedikit berlari karna mobil yang satu lagi sudah berangkat, lalu tanpa bertanya Kinara pun menaiki mobil tersebut
Kinara duduk di kursi paling belakang dan disebelahnya seorang kakek tampak terkantuk kantuk , Kinara ingin menanyakan jam berapa sekarang, tapi dia urungkan niatnya melihat kondisi kakek itu yang setengah sadar.
Akhirnya Kinara pun melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda gara gara kejadian yang dia sendiri tidak tau.
biasax klo baca novel, gk smp selesai, soalx kdang udah bisa mengira endingx gmn.
ini mah bikin penasaran, kadang bikin bingung.
hahaha,,
it's oke gpp.
sehat selalu thor. 🤗