NovelToon NovelToon
World Without End. Final Re:Make

World Without End. Final Re:Make

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Isekai / Light Novel / Fantasi / Anime / Solo Leveling / Mengubah Takdir
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Keyz berpetualang di Dunia yang sangat aneh. penuh monster dan iblis. bahaya selalu datang menghampirinya. apakah dia akan bisa bertahan?

Ini adalah remake dari novel yang berjudul sama. dengan penambahan alur cerita.

selamat membaca

kritik dan saran di tunggu ya. 😀

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Quest 5. Collecting Parasite Crystals.

Dead City Under the Red Moon

Keyz tak membuang waktu. Utang 150 Juta itu adalah cambuk yang tak terlihat. Dengan bantuan peta pemberian penjaga gerbang Sad Town, Keyz menemukan Reruntuhan Kota Mati saat malam tiba.

Kini, langit malam dihiasi dengan bulan purnama merah darah. Cahayanya yang aneh menyinari bangunan-bangunan bergaya abad pertengahan yang sudah lama ditinggalkan. Kota itu tidak begitu besar, dengan sebuah kastil kecil di bagian tengahnya. Seluruh pemandangan itu benar-benar tenggelam dalam lautan kabut tipis yang berputar-putar.

Keyz memasuki gerbang Kota Mati. Jalanan kota terbuat dari batu-batu kali yang seharusnya tertata sangat rapi, tetapi kini sudah berantakan. Entah apa penyebabnya, tak ada yang tahu, termasuk sang penulis.

Keyz mengeluarkan katalog panduan Monster pemberian Baf. Ia perlu mempersiapkan diri, apalagi setelah ancaman Lefina tentang "arwah penasaran."

Di sini tertulis ada tiga Monster, lengkap dengan ilustrasi yang digambar asal-asalan:

Monster Boneka: Monster boneka manusia, setinggi orang dewasa. Drop item meliputi Tongkat kayu, Kain Polister, dan Mithril—semacam logam untuk tempa. Logam itu sepertinya oleh-oleh yang pas untuk Kim, mungkin.

Death Hound: Monster anjing yang mirip Shadow Hound, tetapi memiliki warna bulu yang berbeda. Drop item adalah Surai Hitam dan pecahan tulang.

Cat Paralizer: Monster kucing yang tumbuh senantiasa mengeluarkan listrik. Jangan dekat-dekat, nanti kau tersengat listriknya!! Drop item tidak diketahui, sampai saat ini belum ada yang berani mengalahkannya karena sengatan listriknya cukup menyebalkan. Sihir apapun tidak mempan. Pedang? Kau sama saja bunuh diri! Listriknya pasti akan menyengat mu bahkan sebelum seranganmu mengenainya.

Keyz menutup buku katalog itu dengan tatapan datar.

"Dunia aneh," gumamnya. "Lalu, di mana aku bisa menemukan Kristal Parasit itu?"

Keyz kembali menatap lautan kabut dan bangunan tua yang diselimuti cahaya merah darah. Dan dengan langkah mantap, Keyz masuki Kota Mati tersebut.

Devil in Fantasy City

Baru beberapa langkah Keyz menginjakkan kaki di jalanan berbatu Kota Mati itu. Cahaya merah dari bulan purnama di atas menyelimuti kabut tebal, membuat bayangan tampak panjang dan bergerak-gerak. Tiba-tiba.

"Kyaaaaaaaaaaaahhhhh!"

Suara teriakan seorang wanita memecah keheningan malam yang sunyi. Teriakan itu tinggi, tajam, dan penuh ketakutan murni.

Bulu kuduk Keyz langsung berdiri tegak. "Penampakan arwah penasaran kah?" kata Keyz sambil melihat ke sekelilingnya.

Keyz merasakan ada yang aneh dengan dirinya. Ini, adalah yang pertama baginya. Ada sesuatu yang lain. Perasaan yang lain. Keyz, merasakan rasa takut. Bukan takut akan monster kuat, tapi takut akan hal yang tidak ia pahami.

Keyz menelan ludah dengan susah payahnya. Ia melihat ke sekelilingnya lagi. Tidak ada tanda-tanda kehadiran Monster Boneka, Death Hound, atau Cat Paralizer dalam katalognya. Yang ada hanyalah bayangan-bayangan hitam rumah dan pepohonan mati yang disinari oleh bulan merah di atas langit.

Kabut tebal yang melayang lembut menambah suasana mencekam. Angin berhembus pelan, seolah membawa bisikan dingin, membuat Keyz semakin merinding.

"Ini bukan novel horor kan?" pikirnya, berusaha meyakinkan diri.

"Tolllllooooooongggg!!!!"

Teriakan wanita tadi kembali terdengar, sayup-sayup, timbul tenggelam dalam hembusan angin. Jauh, berada di tengah-tengah kota.

"Kyaaaaaaaaaaaahhhhh!!! Ada setan!!!!"

Keyz membeku di tempat. Wajahnya yang pucat semakin pucat. "Se.... Setan? Tidak!! Ini novel fantasi!!! Bukan novel horor!!! Tidak ada yang namanya setan di dunia ini!!".

Filecia and the Vanishing Shadow

Keyz berlari menembus lautan kabut yang tebal. Langkahnya cepat dan waspada, meskipun jantungnya masih berdebar kencang karena ketakutan yang tidak logis. Ia mengabaikan setiap bayangan yang melintas di bawah cahaya merah bulan purnama, fokus hanya pada sumber suara.

Di tengah-tengah jalanan berbatu yang rusak, di bawah bayangan menara jam yang miring, Keyz menemukan sumber teriakan itu.

Seorang gadis meringkuk, tubuhnya gemetar hebat di samping tumpukan puing. Di sebelahnya, ada bayangan putih samar, transparan, membentuk siluet manusia yang panjang dan tipis—persis seperti deskripsi "arwah penasaran" dari Lefina.

Namun, saat menyadari akan kehadiran Keyz—mungkin merasakan energi Devil yang sedikit keluar dari Keyz—bayangan putih itu tidak melawan. Ia justru langsung melarikan diri, meluncur menjauh, lenyap ditelan kabut.

Si gadis itu tak menyadari sama sekali bahwa penyebab ketakutannya setengah mati sudah pergi meninggalkannya. Ia masih menenggelamkan wajahnya di lutut, gemetar.

Keyz mendekati gadis itu, mencabut pedang kembarnya hanya sebatas untuk berjaga-jaga. Ia menepuk pundaknya perlahan.

“Kyaaaaaaaaaaaahhhhh!!! Ampun!!!”

Gadis itu melompat, histeris. “Aku tidak akan masuk ke dalam kastil itu lagi!!!” teriaknya, suaranya pecah.

Keyz memasang wajah paling meyakinkan yang bisa ia buat. "Hei!! Sadar!! Aku petualang yang sama sepertimu!! Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Keyz, suaranya sedikit parau karena kelelahan.

Gadis itu mendongak. Wajahnya yang pucat dan berlumuran air mata terlihat cantik, dengan fitur wajah yang familiar. Mirip dengan Lefina, batin Keyz, merasa deja vu.

"Aku... aku... aku mencari kristal di sini," kata gadis itu, suaranya bergetar. "Aku mau cari Kristal Parasit untuk membalas dendam pada Lefina si sombong!"

Keyz seketika membeku. Ia menatap gadis itu, lalu ke arah kabut yang baru saja menelan bayangan putih. Niat dan tujuannya mirip dengan yang Lefina katakan. Mana yang benar? Gadis ini, atau Lefina? Atau keduanya gila? Keyz bingung.

Setelah gadis itu mencoba menenangkan diri dan memperkenalkan diri, Keyz mengetahui kalau nama gadis itu adalah Filecia.

Keyz tersenyum kecut. "Filecia. Bukan Ibrin, ya?"

Gadis itu menggeleng. "Ibrin itu nama kecilku. Hanya orang yang menjengkelkan saja yang memanggilku begitu!"

Keyz pun yakin kalau gadis ini adalah target balas dendam Lefina. Berarti, Lefina adalah orang yang sama sombongnya dengan yang dituduhkan Filecia.

"Aku mau pulang..." rengek Filecia pada akhirnya, air matanya kembali menggenang. "Kakak bisa bantu aku? Antar aku pulang."

Keyz menghela napas panjang. Ia mengambil pedang kembarnya, menyarungkannya, dan menatap Filecia dengan mata penuh keseriusan yang dingin.

"Tenagaku tidak gratis." Jawab Keyz, lugas. "Aku butuh uang. Banyak uang. 150 Juta. Dan terus bertambah."

Filecia, yang mendengar nada putus asa itu, segera mengusap air matanya dan merogoh kantong kecil di pinggangnya.

"Aku ada dua kantong kristal parasit! Anggap saja ini uang muka pembayaran jasamu! Antar aku pulang, Kak. Aku takut. Hueeeehhh!"

Gadis cantik itu pun menangis kencang, kali ini tangisnya bercampur lega karena telah menemukan seorang petualang. Keyz menatap dua kantong Kristal Parasit yang diulurkan Filecia.

Debt Burden and Filecia Burden

Keyz menerima dua kantong Kristal Parasit yang diulurkan oleh Filecia.

"Dari mana kamu mendapatkan ini?" tanya Keyz, suaranya dipenuhi rasa ingin tahu sekaligus kelelahan.

"Dari dalam kastil," jawab Filecia, mengusap air matanya. "Di sana ada banyak sekali. Udah, Kak. Jangan tanya-tanya lagi. Antar adek Filecia ini pulang.. hueeeehhh..."

Keyz menghela napas pasrah. "Ya sudah. Ayo, ikuti aku."

Keyz berbalik, menyarungkan kedua pedangnya, dan mengantongi dua kantong Kristal Parasit pemberian Filecia.

-Lumayan, ini sudah lebih dari cukup untuk menyelesaikan Quest Lefina. Aku tidak perlu buang-buang waktu mencari Kristal itu. Hahahaha.- pikir Keyz, sebuah tawa pahit yang hanya terdengar di dalam kepalanya.

"Kaki adek Filecia capek, Kak," rengek gadis itu. Ia melangkah satu dua kali dengan dramatis, lalu berhenti. "Gendong."

"Haaahhh!!?" Keyz menoleh ke arah Filecia dengan cepat. Ekspresinya menunjukkan keterkejutan dan sedikit kekesalan. Filecia sudah mengulurkan tangannya, meminta untuk digendong. "Tidak! Kamu bisa jalan sendiri!"

"Ta... Tapi... Kaki adek sakit!!" Ia mulai terisak lagi. "Hueeeehhh!! Adek Filecia janji, akan memberi kristal parasit adek Filecia yang tersisa. Lihat."

Filecia, dengan gerakan yang mengejutkan, memperlihatkan sepuluh kantong Kristal Parasit lainnya yang tersimpan rapi di balik jubahnya. Kristal-kristal itu memantulkan cahaya merah bulan, tampak seperti berlian yang memanggil Keyz.

-Hemmm. Ok lah. Dua kantong melawan 150 Juta itu hanya remah-remah. Tapi sepuluh kantong lagi? Dan aku bisa meminta upah lebih ke Lefina. Dan ini sangat menguntungkan!- Keyz membuat perhitungan cepat di benaknya. Utang telah memenangkan perdebatan di dalam otaknya.

"Baiklah," putus Keyz, menghela napas panjang dan berjongkok. "Cepat naik."

Keyz pun menggendong Filecia di punggungnya. Filecia langsung memeluk erat Keyz dari belakang.

"Kakak baik banget," bisiknya, suaranya berubah manja. Dan dia menempelkan pipinya ke pipi Keyz, menyebabkan Keyz sedikit salah tingkah.

Keyz merasa sedikit bersalah karena memanfaatkan kesusahan gadis yang sedang ketakutan ini demi kristal. Tapi, utang 150 Juta Koin Emas membuatnya sedikit keras hati. Kehangatan Filecia di punggungnya tidak bisa menandingi dinginnya besi kalung utang di lehernya.

Dawn, Regret, and Eternal Debt

​Keyz dan Filecia sampai di gerbang Sad Town saat matahari mulai menampakkan dirinya di ufuk timur. Langit berubah dari ungu gelap menjadi jingga lembut, mewarnai bangunan-bangunan kota dengan cahaya harapan yang baru. Kabut tipis yang menyelimuti Kota Mati telah ditinggalkan di belakang.

​Keyz menurunkan Filecia dari punggungnya. Gadis itu berdiri dengan wajah berseri, tampak jauh lebih ceria dan tidak takut lagi.

​"Maaf ya, Kak, tadi Adek Filecia minta digendong," kata Filecia, sedikit cemberut namun matanya tersenyum. Setelah itu, ia merogoh kantong kecilnya dan memberikan Keyz beberapa keping koin emas—sebagai tambahan dari dua belas kantong kristal parasit yang sudah Keyz kantongi. "Ini untuk upah Kakak."

​Filecia pun pamit pulang sendiri.

​"Makasih, Kak. Kamu baik banget!" Ujar Filecia, memancarkan kepolosan. "Oh, ya. Aku belum tahu nama Kakak! Nama kamu siapa, Kak?"

​"Keyz," jawab Keyz singkat, tatapannya menyusuri jalanan kota yang mulai ramai. Dalam hatinya, Keyz merasa bersalah. Kristal parasit ini pasti akan digunakan untuk mengerjai Filecia, dan ia adalah bagian dari itu.

​"Oke, Kak Keyz. Lain kali kita main lagi ya! Dadah!!" Dan Filecia pun berlari kecil menuju jantung kota Sad Town yang baru saja bangun dari istirahat malamnya, menghilang di antara kerumunan para petualang dan pedagang.

​Keyz menghela napas panjang, menatap kepingan koin emas di tangannya, dan dua belas kantong kristal parasit yang kini memberatkan kantongnya.

​"Sepertinya aku harus membatalkan Quest ini," gumamnya. Hatinya, yang biasanya keras karena utang, kali ini tidak bisa membiarkan Lefina melancarkan balas dendam kekanak-kanakannya itu kepada Filecia. Keyz tidak tahu mana yang benar antara Lefina dan Filecia, tapi ia tidak akan membiarkan seorang gadis manis menangis karena ulahnya.

Sacrifice of Debt for the Sake of Conscience

Keyz tidak membuang waktu lagi.

Keyz menemukan Lefina di tempat ia terakhir bertemu dengannya, di dekat toko-toko mewah. Wajah Lefina kini berseri-seri, dipenuhi antisipasi.

"Ah, Keyz! Kau cepat sekali! Aku tahu kau bisa diandalkan!" seru Lefina, berjalan mendekat dengan senyum kemenangan. "Bagaimana? Apakah Kristal Parasitnya sudah kau dapatkan? Aku ingin rumah si Ibrin itu tenggelam di dalamnya!"

Keyz berdiri tegak, membiarkan kehangatan matahari pagi menerpa wajahnya. Ia meraih kantongnya, bukan untuk menyerahkan kristal, melainkan untuk menegaskan pendiriannya.

"Maaf, Lefina," kata Keyz, suaranya mantap, memotong kegembiraan wanita itu. "Aku membatalkan quest ini."

Senyum Lefina seketika menghilang. Wajahnya berubah dari berseri-seri menjadi keruh, lalu memerah karena amarah.

"Apa?! Kau membatalkannya?! Setelah aku memberimu kehormatan untuk membantuku?!" tanyanya, suaranya meninggi. "Apa maksudmu membatalkan? Apa kau tidak mendapatkan kristalnya?"

Keyz mengeluarkan dua belas kantong Kristal Parasit dan meletakkannya di atas meja kayu di dekat mereka. Kristal-kristal itu berkilauan memantulkan cahaya pagi.

"Ini," kata Keyz, menunjuk tumpukan kristal yang jauh melebihi jumlah yang Lefina harapkan. "Aku mendapatkan lebih dari yang kau minta. Tapi aku tidak bisa membiarkan benda ini digunakan untuk mengerjai Filecia."

Lefina terdiam, menatap tumpukan kristal itu dengan mata terbelalak. Namun, keterkejutannya dengan cepat berubah menjadi kemarahan yang membara.

"Oh, jadi begitu! Kau bertemu dengan gadis kampung itu, ya?!" Lefina menuding Keyz. "Dia pasti merengek dan memanipulasimu! Kau ini petualang yang lemah! Kau lebih memilih drama kekanak-kanakan daripada koin emas yang kuberikan?!"

Keyz menghela napas, ia kembali memasukkan kristal-kristal itu ke kantongnya. "Aku tidak tahu siapa di antara kalian berdua yang benar atau salah soal pertengkaran kalian. Dan aku tidak perduli. Aku hanya tidak mau perjuangan dan keringatku di gunakan untuk hal-hal yang sepele."

"Bodoh! Kau tahu berapa banyak uang yang kuberikan untuk ini?!" teriak Lefina, suaranya menarik perhatian beberapa pejalan kaki.

"Utangku 150 Juta Koin Emas," balas Keyz, menatap tajam ke mata Lefina. "Uangmu tidak akan menyelamatkanku. Tapi nuraniku, itu akan menyelamatkanku ku menjadi manusia sampah sepertimu. Selamat tinggal, semoga kita tidak bertemu kembali"

Keyz berbalik, meninggalkan Lefina yang masih marah kepadanya. Dan Quest ini pun selesai tanpa di selesaikan.

Quest 5. Collecting Parasite Crystals. Failed

1
Surya
keren ini transmigrasi ke dunia game kah?
PiaPia_PipiOlipia
woh ada cerita tambahannya 💪💪💪
PiaPia_PipiOlipia
wuih. puluhan bab sekaligus. ini mah setara dengan satu buku.😍😍😍😍
PiaPia_PipiOlipia
Bagus
Ady Irawan
Kritik dan saran di tunggu ya gess
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!